Thick Wallet - Bab 915 Banyak Akal!

Sebenarnya pemikiran kakak Jill sangat sederhana.

Ia tak mengenal Zayden Zhou, berarti tak ada perselisihan antara dirinya dengan Zayden Zhou.

Zayden Zhou pasti berbuat seperti itu, menyerangnya, demi gadis bersepatu kanvas itu.

Maka jika ia ingin menang melawan Zayden Zhou, sebenarnya sangat mudah, cukup dengan mengontrol gadis bersepatu kanvas itu.

Kakak Jill adalah seorang yang ambisius, ia tahu Zayden Zhou dan Ted Chuan terlalu kuat.

Jika melawan dengan kekuatan tidak bisa, maka ia harus menggunakan strategi.

“Bocah, aku tidak mengusikmu, kenapa kau menyerangku?” tanya kakak Jill sambil bangkit berdiri, seolah tak terjadi apa-apa.

Sambil berkata, ia perlahan mendekati gadis itu.

“Minggir!” Zayden Zhou terlalu enggan untuk berurusan dengannya, ia langsung berkata, “Jika kau terus melanjutkan hal ini, kau akan berakhir menyedihkan!”

Wajah kakak Jill menjadi tegang.

Ia tak menyangka sikap Zayden Zhou akan seperti ini.

Sementara Jon melihat kedatangan Zayden Zhou bagaikan dewa penolong, seolah ia memiliki secercah harapan.

“Kakak, karena kau telah di sini, segera saja habisi si botak itu!”

Jon berseru pada Zayden Zhou, dan kakak Jill disebutnya si botak.

Kakak Jill memang berkepala botak, dan badannya bau keringat. Zayden Zhou tak mengerti bagaimana ia bisa disebut kakak.

Tidakkah gadis bernama Jill itu merasa muak dengan baunya saat ia berada di pelukan kakaknya?

Tapi ini tak ada hubungannya dengan dirinya, bahkan Jon ini juga tak ada hubungannya dengan dirinya.

Sebaliknya, meskipun Jon saat ini juga tidak berdaya, tapi ia juga seorang yang jahat, menurut Zayden Zhou, ia pantas untuk dihajar.

Maka Zayden Zhou segera menendangnya.

“Menjauh dariku, aku melihat seluruh perbuatanmu tadi.”

Jon tertegun, “Perbuatan apa?”

“Bukankah kau datang untuk membantuku?”

Zayden Zhou tersenyum mencibir.

“Kenapa aku harus membantumu? Memangnya siapa kau?”

Jon hendak mengatakan sesuatu, tapi Zayden Zhou memotong dengan mengibaskan tangannya.

“Ted, beri ia pelajaran.”

Kata Zayden Zhou dengan santai.

Setelah menerima perintah, Ted Chuan segera berjalan menghampiri Jon.

Dengan segera, terdengar teriakan Jon.

Kakak Jill juga berkeringat dingin saat mendengar teriakan itu.

Mereka adalah preman yang sangat kejam, orang biasa takkan berani menghadapi mereka dan sangat takut pada mereka.

Tapi kini saat mereka melihat Zayden Zhou yang tak ada tandingannya, barulah mereka mengerti, seperti apa yang disebut kekejaman yang sesungguhnya.

Bahkan saat ini si botak itu merasa iri pada kedua temannya yang telah pingsan itu.

Ia juga sangat ingin pingsan saja. Sayangnya ia saat ini sedang sadar dan harus menghadapi Zayden Zhou.

Dan juga, ia harus menang! Ia tak boleh kalah di tangan Zayden Zhou.

Melihat Jon di sampingnya, kakak Jill tiba-tiba mempunyai suatu ide.

“Baiklah, Ted, jangan sampai ia mati.” Setelah melihat kondisinya sudah cukup parah, Zayden Zhou menyuruh Ted Chuan berhenti.

Ted Chuan dengan patuh segera berhenti.

Saat ini Zayden Zhou maupun Ted Chuan sama sekali tak memperhatikan si botak ataupun gadis bersepatu kanvas itu.

Mata si botak berkilat, dan ia berlari menuju ke arah gadis bersepatu kanvas itu.

Zayden Zhou hanya mendengarkan deruan angin di telinganya.

Ia tidak menganggap serius si botak itu, dan ia juga tidak bersikap waspada, karena si botak itu sama sekali bukan ancaman baginya.

Tapi meski ia tak waspada, ia segera menoleh untuk melihat apa yang terjadi.

Begitu melihatnya, Zayden Zhou segera panik.

Si botak itu sedang menodongkan pisau pada gadis bersepatu kanvas itu.

“Apa yang akan kau lakukan?” Zayden Zhou memicingkan matanya.

Jika si botak itu benar-benar melakukannya, ia akan membuatnya menyesal telah terlahir di dunia ini.

Sebenarnya hal ini tak ada hubungannya dengannya, tapi ia berencana menyelamatkan gadis itu, tapi si botak itu malah mengancam gadis itu di depan matanya, ini sama saja memprovokasinya.

Zayden Zhou yang sekarang, tidak bisa diprovokasi!

“Haha, masih bisa bertanya apa yang akan kulakukan? Semua ini salah kalian!”

“Akulah bos mereka, tak ada yang berani menantangku, aku yang berhak memutuskan nasib orang-orang ini.

“Tapi saat kalian berdua muncul, semuanya berubah, dan malah aku menjadi pihak yang dihajar!”

“Aku tak pernah membuat masalah dengan kalian, jadi sebenarnya apa mau kalian!”

Kata si botak itu.

Menurutnya, Zayden Zhou adalah seorang yang sangat semena-mena. Ia tak pernah mengusiknya, tapi ia malah merampas seluruh miliknya!

“Mudah saja, kalian lepaskan aku, dan aku takkan melukai gadis ini.” Kata kakak Jill memberikan sebuah syarat.

Zayden Zhou mengerutkan kening.

Pisau kakak Jill bertengger di leher gadis itu, ia tak yakin ia bisa menolong gadis itu tanpa terluka.

Apakah mereka harus sepakat seperti ini?

Ia merasa agak tidak rela.

Ted Chuan angkat bicara.

“Botak, kuharap kau bisa lebih kooperatif, jika kau berani mengancam kak Zayden, aku berjanji, nanti kau ingin mati pun kau takkan bisa mati!”

Tatapan mata Ted Chuan sangat garang, sebagai seseorang yang hampir menjadi raja bela diri, ia memiliki aura yang sangat mengintimidasi.

Tatapan matanya saja sudah cukup untuk membuat si botak gemetaran.

Tapi ia tetap berusaha tenang, “Percuma saja berusaha menakutiku.”

“Selama aku tak melepaskan wanita ini, aku masih punya harapan untuk hidup.”

“Tapi setelah aku melepaskannya, aku takkan mempunyai kesempatan lagi untuk hidup, kalian kira aku tak memahami tentang ini?”

“Kuhitung sampai 10, jika kau tak setuju, aku akan mencabut nyawa wanita ini.”

“Bahkan jika nantinya aku juga harus mati.”

Kata si botak dengan garang, ia tahu, ia tak mempunyai cara lain.

Zayden Zhou semakin mengerutkan keningnya.

Sepertinya situasi ini sangat genting, dan ia tak punya cara lain selain sepakat.

Tapi tiba-tiba, ia melihat Jill, dan matanya berbinar.

“Wanita ini baru saja menjadi kekasihmu, bukan.” Zayden Zhou menunjuknya, “Ted, bawa dia kesini.”

Ted Chuan segera meraih leher Jill.

“Jika kau berani melukai gadis itu, aku akan segera mencekik gadis ini.”

“Gadis itu tak ada hubungannya dengan kami, tapi gadis ini adalah kekasihmu.”

Kata Ted Chuan dengan angkuh, merasa ia telah menangkap orang yang terpenting dalam hidup si botak.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu