Thick Wallet - Bab 418 Bertemu Dengan Hal Yang Merepotkan!

"Rumah? Bagaimana mungkin aku mempunyai rumah? Ini adalah rumahku, jika tidak, Shinta, bagaimana kalau kamu memperbolehkan aku menjadi bagian dari Keluarga Jiang dan menjadi menantu kalian?"

Ekspresi wajah Kak Ling ini berubah sangat cepat, ia kemudian menatap tajam Shinta Jiang, disertai dengan nadanya yang sangat terpilih.

"Hmm, kamu lagi-lagi berkata demikian, aku tidak akan meladenimu lagi."

Shinta Jiang kemudian menyadari bahwa waktu juga sudah mulai larut, ini memang sudah saatnya ia harus pulang.

Jika ia tidak pulang ke rumah dengan sendirinya, orang-orang di rumah pasti akan menggila kemudian menyuruh lebih banyak penjaga taman untuk keluar mencarinya.

Namun, itu pasti bukanlah sesuatu yang ingin Shinta Jiang lihat.

"Baiklah, namun, Shinta, tempat kakak ini bisa menjadi tempat rahasia untuk kamu bertemu, jika kamu sudah menemukan lelaki itu, kamu boleh membawanya kemari, aku berjanji aku akan membantu menjaga rahasia kalian."

Sebelum pergi, Kak Ling lagi-lagi berbisik di telinga Shinta Jiang.

Namun, setelah beberapa saat, wajah Shinta Jiang langsung memerah, bahkan telinganya pun ikut memerah.

Kak Ling kemudian menatap Shinta Jiang pergi dengan pandangannya yang tajam sambil tersenyum.

"Jika kamu tidak menikmatinya sekarang dan harus menunggu ketika saatnya tiba kamu tahu apa yang harus kamu hadapi, aku kira kamu tidak akan pernah mempunyai kesempatan ini lagi, jika tidak, kamu akan sama denganku......"

......

Hari demi hari berlalu.

Setelah tiga hari, Zayden Zhou, Stella Zhang, Shinta Jiang, Kak Ling dan beberapa orang lainnya duduk berhadapan di Balance Coffee.

Mereka ingin menandatangani kerja sama ambasador.

Shinta Jiang sebenarnya tidak terlalu menghiraukan detil dalam perjanjian kerja sama tersebut.

Lagipula, ia juga tidak percaya Zayden Zhou akan melakukan hal yang tidak-tidak di dalam perjanjian tersebut.

Terlebih lagi, jika Zayden Zhou benar-benar ingin mencari masalah, ia tidak takut dengan kekuatan Keluarga Jiang yang mendukungnya.

Zayden Zhou sebaliknya sangat percaya akan kemampuan Stella Zhang, ia hanya melihat perjanjian itu secara keseluruhan sekali, ia juga tidak terlalu mengomentarinya dan langsung menyetujuinya.

Namun, Zayden Zhou merasa sedikit terkejut dengan kemunculan Kak Ling.

Zayden Zhou diam-diam merasa sedikit kenal dengan Kak Ling, wajahnya, juga tatapannya, ia sepertinya pernah melihatnya sebelumnya.

Namun, setelah memikirkannya sejenak, ia yakin ia tidak pernah bertemu dengannya, Zayden Zhou pun kemudian tidak lagi menghiraukannya.

Setelah selesai menandatangani perjanjian, Stella Zhang langsung pulang dan mempersiapkan pemotretan dan iklan untuk pekerjaan ambasador.

Zayden Zhou sebenarnya bersiap-siap untuk makan bersama dengan Shinta Jiang, namun, sebuah telepon mengganggunnya, ia kemudian meminta maaf kepada Shinta Jiang, lalu berjanji untuk mengundangnya selanjutnya dan langsung pergi terburu-buru.

Balance Coffee.

Shinta Jiang lagi-lagi duduk berhadapan dengan Kak Ling.

Mereka berdua kembali terdiam.

Shinta Jiang merasa berantakkan tanpa alasan, ia melirik Kak Ling sesekali dan tidak tahu harus berkata apa.

"Kenapa? Apakah kamu kini merasa bersalah untuk berbicara?"

Ucap Kak Ling seakan-akan mengetahui isi hati Shinta Jiang.

TIdak peduli bagaimanapun Shinta Jiang melawannya sebelumnya, Kak Ling tidak pernah menganggapnya.

Lagipula, ia juga tidak pernah bertemu dan berbincang dengan Zayden Zhou pada saat itu.

Jadi, Shinta Jiang tidak pernah merasa terbebani sebelumnya.

Namun, hari ini berbeda.

Mereka bedua berbincang cukup banyak hari ini, Kak Ling juga sudah mengerti sedikit mengenai Zayden Zhou.

Sepertinya karena hal ini jugalah Shinta Jiang merasa semakin gugup, ia khawatir Zayden Zhou akan berpendapat buruk terhadap dirinya, bahkan membuat dirinya sendiri tidak terlihat menyukai Zayden Zhou.

Setelah hatinya berpikir demikian, Kak Ling lagi-lagi teringat perasaannya pada saat berbincang dengan Zayden Zhou.

Ia benar-benar beda, ia merasa cukup akrab dengan Zayden Zhou, namun, ia juga tidak dapat mengatakan darimana perasaannya ini berasal.

Kak Ling yakin sekali bahwa ia tidak pernah berbincang dengan Zayden Zhou sebelumnya, ini juga hanya kedua kalinya ia bertemu dengan Zayden Zhou.

Mereka berdua tidak mungkin pernah berkomunikasi sebelumnya.

"Bagaimana, Kak Ling, kamu juga sudah melihatnya, aku tidak mempunyai hubungan apapun dengannya, kita hanyalah teman biasa."

Ucap Shinta Jiang setelah melihat Kak Ling merasa sedikit malu.

"Baiklah, baiklah, teman biasa, aku sudah mengerti."

Ucap Kak Ling sambil tersenyum.

"Sebenarnya, aku tidak mempunyai perasaan apapun terhadap Zayden Zhou ini, aku hanya merasa ia baik-baik saja, tidak seperti orang yang jahat."

Ucap Kak Ling sambil tertawa, ini juga dapat dianggap untuk menenangkan perasaan Shinta Jiang.

"Tentu saja, ia tidak mungkin merupakan orang yang jahat."

Ucap Shinta Jiang sambil tertawa, seperti setangkai mawar yang baru saja mekar, benar-benar sangat menawan.

......

Zayden Zhou tidak mengetahui sedikitpun rahasia kecil diantara Shinta Jiang dan Kak Ling.

Ia bahkan berencana untuk mengajak Shinta Jiang makan bersama terlebih dahulu, sayang sekali akhirnya terganggu oleh karena sebuah panggilan.

Setelah menjawab panggilan tersebut dan mendengar laporan dari lawan bicaranya, Zayden Zhou menyadari kepentingan hal tersebut dan langsung pulang ke hotel.

Happiness Hotel.

Zayden Zhou duduk di sofa dalam kamarnya dengan wajahnya yang menegang.

Lebih dari sepuluh penanggung jawab dari perusahaan kosmetik yang datang bersama dengannya ke Provinsi Hunan kini sedang duduk di hadapannya.

Mereka sebelumnya merasa mereka bisa mendapatkan keuntungan yang besar dengan mengikuti langkah Zayden Zhou, kemudian membuat perusahaan mereka semakin berkembang, namun mereka kini merasa sedikit tidak bersemangat.

Wajah dari beberapa orang tersebut bahkan terlihat memar, tentu saja ini adalah bekas luka yang membuktikan mereka baru saja dipukuli.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Katakan segala detilnya, tidak boleh ada satupun poin yang terlewatkan."

Ucap Zayden Zhou dengan tegas.

Mereka hanya mengatakannya dengan sedikit halus di dalam panggilan sebelumnya, mereka hanya berkata bahwa proses pembukaan toko di luar tidak terlalu lancar, mereka bertemu dengan banyak sekali kesulitan, sehingga mereka ingin berguru dengan Zayden Zhou.

Namun, setelah ia kembali sesegera mungkin dan melihat beberapa dari mereka terluka, Zayden Zhou pun merasa sangat kesal.

Sekalipun ia bodoh, ia pasti juga akan menaydarinya saat ini.

Mereka sebelumnya hanya bersikap sepele di telepon, namun, yang paling penting, mereka ingin mencari cara mereka tersendiri untuk menyelesaikan masalah ini.

Jika Zayden Zhou tidak menyetujuinya dan sembarangan berbicara di telepon, ia pasti tidak akan melihat kejadian ini.

"CEO Zhou, kita sudah bekerja sama sesuai dengan petunjukmu, kami bersiap-siap untuk membuka toko cabang di kota terdekat, namun, kami sudah mencari beberapa alamat, ditambah lagi dengan bantuan Keluarga Zhang, kita sudah dapat dikatakan melakukan persiapan yang cukup, kita hanya perlu menunggu pihak penerima dan sudah bisa mulai merenovasi toko."

Ucap seorang lelaki dengan wajah yang dipenuhi memar.

Zayden Zhou melihatnya sejenak dan langsung teringat akan orang tersebut.

Salah satu wakil direktur dari Toste Cosmetics, Hayden Wang.

Ruang lingkup Toste Cosmetics di Kota Donghai ini tergolong kecil, jika dihitung, nilai perusahaannya hanyalah beberapa puluh miliyar.

Jadi, diantara semua perusahaan yang datang ke Provinsi Hunang, ia akan tergolong sebagai perusahaan yang paling kecil.

Terlebih lagi, sesuai dengan kekuata Toste Cosmetics, mereka tidak akan mungkin bisa membuka toko cabang di Provinsi Hunan, jadi mereka bekerja sama dengan beberapa keluarga yang ruang lingkupnya tidak jauh berbeda dengan mereka, bekerja sama untuk membuka toko cabang.

Ini merupakan salah satu rencana yang berada di dalam rancangan Zayden Zhou.

Sebenarnya mereka dapat membuka satu toko cabang di Kota Liu hanya berdasarkan rencana Zayden Zhou yang ditambah dengan bantuan Keluarga Zhang, mereka bahkan sudah selesai melakukan persiapannya, lalu mereka hanya perlu menunggu proses renovasi dan pembukaan toko cabang.

Namun, mereka bertemu dengan kesulitan dalam proses renovasi.

"Aku tidak tahu darimana sekelompok orang itu tiba-tiba muncul, mereka tidak bertanya ataupun menghiraukan apapun dan langsung masuk ke dalam toko cabang kami, kemudian mulai merusaki semuanya, toko cabang yang sebelumnya sudah direnovasi menjadi hancur, kami memutuskan untuk mendiskusikannya, tetapi mereka malah memukuli kami."

Nada bicara Hayden Wang terdengar sangat kesal, ia berusaha untuk berbinsis dengan jujur, namun, ia tidak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan masalah seperti ini.

"Terlebih lagi, mereka juga menuntut kami untuk membayar biaya kemanan, jika tidak, mereka akan datang untuk menghancurkan toko kami lagi ketika kami selesai merenovasinya. CEO Zhou, kami benar-benar tidak tahu harus berbuat apa saat ini."

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu