Thick Wallet - Bab 440 Dua Pilihan! (1)

Dalam pandangan Lorenzo Zhang, sekali pun Zayden Zhou curiga luar biasa pada mereka, tapi dalam situasi tidak punya bukti apa-apa, pria ini tidak akan berani bersitegang dengan keluarga Zhang.

Kalau pun punya bukti, Lorenzo Zhang juga sangat percaya diri Zayden Zhou tidak berani macam-macam dengan mudah.

Tetapi sekarang, tanpa peduli punya bukti atau tidak, Zayden Zhou terus menunjukkan ekspresi dan gestur tidak bersahabat dan ingin ribut.

Ini membuat Lorenzo Zhang luar biasa kaget.

Berani-beraninya dia!

Lorenzo Zhang menatap Zayden Zhou dengan terkejut dan setengah tidak percaya.

Zayden Zhou mengapa berani bersikap begini pada keluarga Zhang? Menunjukkan ekspresi dan gestur tidak bersahabat tanpa peduli status sosialnya sendiri, keberanian dari mana ini?

Lorenzo Zhang tidak mengikuti sendiri penyelidikan soal Zayden Zhou.

Tetapi, hasil penyelidikannya sudah ia baca entah berapa kali.

Ia percaya, yang sudah melakukan penyelidikan soal Zayden Zhou, pria asal Kota Donghai yang tiba-tiba muncul di Provinsi Hunan, bukan hanya dia, tapi juga banyak orang.

Lorenzo Zhang yakin ia sudah punya pemahaman yang cukup soal Zayden Zhou.

Namun, ia sama sekali tidak menyangka pria ini berani begini.

Masak pria ini benar-benar tidak memikirkan sama sekali dampak tindakannya?

Masak pria ini tidak takut setiap langkah kakinya di Provinsi Hunan akan dipersulit bila benar-benar ingin bersitegang dengan keluarga Zhang?

Masak pria ini tidak memikirkan Outstanding Corp-nya bisa langsung dimusnahkan?

“Zayden Zhou, aku minta kamu pikir baik-baik. Ini bukan urusan pribadimu denganku, namun urusan Outstanding Corp dengan keluarga Zhang. Ini bukan hal kecil!”

Lorenzo Zhang bertutur dingin. Ia menerawang ke segala penjuru di hadapannya. Zayden Zhou duduk persis di seberangnya, dan di samping pria itu ada beberapa wanita cantik.

“Ini pasti CEO Outstanding Corp, Nona Carina Shen kan? Aku tidak tahu mengapa Zayden Zhou bertindak se-egois dan tidak mementingkan kepentingan kantor seperti ini. Ia bersikeras mau merusak persahabatan Outstanding Corp dengan keluarga Zhang. Aku rasa kamu perlu menasihatinya.”

Melihat kehadiran Carina Shen, Lorenzo Zhang langsung terpikir sebuah ide.

Outstanding Corp bukan hanya milik Zayden Zhou seorang. Ia hanya salah satu pemegang saham.

Yang merupakan CEO sekaligus pemegang saham terbesar adalah Carina Shen.

Kalau Zayden Zhou sungguh-sungguh ingin bersitegang, ini akan membawa kerugian bagi Outstanding Corp.

Pada waktunya nanti, tanpa perlu keluarga Zhang bertindak atau berkata apa, ini akan menciptakan keributan internal dalam tubuh Outstanding Corp. Zayden Zhou pun tidak akan punya pilihan lain selain mengalah dan patuh.

“Aku juga ingin mengajak masing-masing dari kalian untuk berpikir lebih bijak. Kalau kalian benar-benar ingin berlawan-lawanan dengan keluarga Zhang, maka keluarga Zhang tidak akan melemah dan mengasihani kalian. Kalian sudah berpikir baik-baik apa yang akan terjadi pada kalian?”

“Toh bagaimana pun juga Outstanding Corp kan perusahaan kalian. Kalian punya banyak pegawai yang perlu menafkahi keluarganya, jangan sampai kalian malah menyengsarakan mereka dan menguntungkan kami.”’

Lorenzo Zhang kini menyerahkan kesempatan berbicara pada Hayden Wang dan kawan-kawannya.

Hayden Zhang dan kawan-kawannya memang berasal dari Kota Donghai, sama seperti Zayden Zhou. Tetapi, setelah dicek latar belakangnya secara detail oleh orang-orangnya, mereka sama sekali tidak punya kekuatan apa-apa.

Mereka hanya semut-semut kecil di Kota Donghai. Sekali pun mereka datang ke Provinsi Hunan bersama Zayden Zhou, tetapi semut tetaplah akan jadi semut.

Orang-orang ini tanpa diragukan lagi adalah orang-orang yang kepribadiannya paling lemah. Sekalinya dapat sedikit ancaman, mereka pasti akan langsung mencari cara untuk lari, bahkan minta tolong.

Dan sekarang, yang mereka hadapi adalah kelaurga Zhang. Pilih keluarga Zhang atau Zayden Zhou? Asal mereka tidak bodoh, Lorenzo Zhang yakin mereka pasti tahu mana pilihan yang tepat.

Sementara itu, orang-orang lain dari keluarga Zhang menatap orang-orang Zayden Zhou dengan datar.

Dalam pandangan mereka, datang sembunyi-sembunyi ke Kota Changsha untuk bertemu Zayden Zhou bukanlah pilihan yang tepat.

Yang paling tepat adalah datang dengan pemberitaan yang besar-besaran. Zayden Zhou pasti akan langsung gemetar dengan keperkasaan mereka dan ia beserta teman-temannya akan langsung merasa tertekan.

“Hehe, tidak salah. Kalian harus berpikir baik-baik apa yang akan terjadi kalau kalian berani melawan kami, keluarga Zhang.”

“Kami keluarga Zhang adalah salah satu dari lima keluarga besar di Provinsi Hunan. Empat keluarga besar lainnya saja tidak berani bilang secara terbuka ingin berseteru dengan kami, apalagi kalian yang hanya mengandalkan Zayden Zhou saja?”

“Jangan diam saja, ayolah jawab.”

“Jangan kejar mereka terus. Kita beri mereka waktu untuk berpikir, kalau tidak nanti-nanti malah protes bilang ditekan terus oleh kita lagi.”

……

Setelah Lorenzo Zhang selesai dengan perkataannya, mata orang-orang lain dari keluarga Zhang langsung berbinar-binar. Mereka sepertinya sudah melihat sebagian besar orang Zayden Zhou ingin mundur dan mulai berpihak pada keluarga Zhang.

Dalam sekejap, seluruh penjuru ruang rapat dipenuhi tawa orang-orang keluarga Zhang.

Hanya Yeremy Zhang yang diam saja. Jelas sekali situasi saat ini sudah di luar prediksinya, sampai ia sendiri tidak bisa memanfaatkan dengan baik momen ini.

Saat ini Yeremy Zhang hanya bisa berdoa dalam hati agar Zayden Zhou mengenali baik-baik situasi yang dihadapinya dan membuat keputusan yang bijak. Kalau tidak, nanti ia mau tidak mau harus mendukung keluarga Zhang dan berseteru dengan Zayden Zhou.

Kalau mau tahu siapa di antara keluarga Zhang yang otaknya masih jernih saat ini, maka tanpa diragukan lagi itu adalah Diego Zhang.

Mendengar kata-kata ayah dan paman-pamannya, hati dan jiwa Diego Zhang bergetar.

Ia dari tadi selalu mengira mereka datang menemui Zayden Zhou untuk bernegosiasi urusan kontrak. Tetapi sekarang, urusan itu sudah berkembang ke arah yang tidak bisa ditebak.

Diego Zhang bahkan agak panik. Ia pikir, kalau ia tidak bisa menghentikan ketegangan ini, maka konsekuensi akhirnya bisa jadi berwujud sebuah pertengkaran yang brutal.

“Paman, ayah, kalian sepertinya salah orang. Bukannya kita datang kemari untuk bernegosiasi urusan kontrak? Mengapa kalian malah mau bersitegang dengan Zayden Zhou?”

Diego Zhang memprotes.

Yang ia lihat dari wajah para senior-seniornya adalah kepercayaan diri dan rasa ingin menang sendiri.

Diego Zhang bahkan juga sempat berpikir, apa Zayden Zhou akan mundur begitu mendengar ancaman-ancaman Lorenzo Zhang?

Tetapi, melihat wajah Zayden Zhou yang datar tanpa ekspresi, ia tahu, Zayden Zhou tidak akan tergerak sama sekali oleh kata-kata Lorenzo Zhang.

Bahkan ia sendiri juga bertanya-tanya apa Zayden Zhou masih ingat kata-kata yang diucapkan pria itu barusan.

“Diam, Diego Zhang, ini bukan urusanmu. Jangan pikir kamu bisa mendamaikan kami berdua karena Zayden Zhou adalah teman satu kampusmu. Yeremy Zhang, urusi baik-baik anakmu, jangan sampai ia melakukan hal-hal yang malah merugikan keluarga Zhang.”

Lorenzo Zhang memberi peringatan keras pada Yeremy Zhang.

Saat ini, situasinya sangat terang benderang. Semua tekanan ada di Zayden Zhou.

Kalau Zayden Zhou mau melembut dan berbaikan dengan keluarga Zhang, kerjasama di antara mereka pasti akan berlanjut. Kontrak akan berjalan damai sesuai rencana dan mereka akan sama-sama meraup keuntungan.

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu