Thick Wallet - Bab 454 Janji Pertemuan Bersama Shinta Jiang! (1)

Bagaimanapun biasanya pertanyaan yang basa-basi adalah apakah kamu sibuk?

Tapi kali ini Zayden Zhou langsung bertanya kamu tidak sibuk kan.

Shinta Jiang harus bagaimana menjawabnya?

Tidak mungkin dia langsung menjawab sebenarnya dia sekarang sangat sibuk.

Kalau begitu keduanya tidak bisa lanjut berbicara lagi.

“Hehe, melihat orang sepertimu, pasti tidak sibuk, karena kamu kan adalah nona besar keluarga Jiang, bagaimana munkin kamu bisa sibuk, ada sedikit hal yang harus aku bicarakan denganmu, apa kita bisa bertemu?”

Zayden Zhou berkata sambil tertawa lembut, dia sudah tahu Shinta Jiang pasti tidak sibuk.

“Boleh saja, kapan? Dan di mana?”

Shinta Jiang berkata sambil tertawa lembut dan sepert tidak berdaya.

“Besok saja, di Balance Coffee, menurutku tempat itu cukup bagus.”

Zayden Zhou merasa senang dan berkata dengan tersenyum.

Setelah membuat janji dengan Shinta Jiang, Zayden Zhou masih terpikir sesuatu.

Sedangkan Shinta Jiang langsung menutup teleponnya, dan melirik ke arah Kak Ling di sebelahnya.

“Bocah itu lagi? Apa yang ingin kamu lakukan sebenarnya? Apa kamu memang mau menjadi seperti anaknya seperti itu? Menyuruhmu pergi dan kamu pergi begitu saja?”

Kak Ling berkata dengan rasa marah.

Dia telah mendengar percakapannya bersama Zayden Zhou di telepon tadi.

Kak Ling bukan marah tanpa alasan.

Baginya, Shinta Jiang adalah orang yang dia sangat sayangi, dia sangat menyayanginya hingga dia tidak rela untuk menyruhnya ataupun memarahinya.

Apa artinya ini?

Apa bocah sialan itu sama sekali tidak menghormati Shinta Jiang?

Kenapa Shinta Jiang orang kesayangannya itu seperti gadis biasa di mata orang itu?

Apa Shinta Jiang bisa dibandingkan dengan gadis biasa?

Kak Ling marah seperti ini pasti memiliki alasannya sendiri.

Dia marah karena Zayden Zhou menganggap Shinta Jiang seperti gadis biasa.

“Kak Ling, kamu tidak usah sebenci itu dengan Zayden Zhou, dia adalah orang baik, ini mungkin hanya cara bicaranya saja. Tapi aku tahu, dia pasti benar-benar ada urusan yang ingin dibicarakan denganku, mungkin urusan menjadi duta waktu itu, bagaimanapun aku sudah menerima uangnya, jadi sudah seharusnya aku mendengar sedikit arahannya.”

Shinta Jiang menjelaskan semuanya kepada Kak Ling sambil menarik-narik lengannya, tapi dia sebenarnya sedang membela Zayden Zhou.

Dia tahu jika Kak Ling sudah sangat tidak senang dengan Zayden Zhou karena dirinya, ini pasti menjadi hal yang sangat buruk untuk Zayden Zhou.

Jika masalah ini menjadi sebesar itu, Shinta Jiang pasti akan menyalahkan dirinya sendiri.

“Kamu tetap saja sebaik itu dan membelanya sampai sekarang, siapa kamu, sampai begitu menghormatinya karena memberimu uang? Heh, seberapa kuat pesona bocah sialan itu sampai bisa mempuatmu terpesona!”

Kak Ling merasa tidak puas, bahkan sekarang dia melihati Shinta Jiang dengan tatapan sedikit kesal.

Keesokan harinya, di Balance Coffee.

Zayden Zhou sampai di Balance Coffee, dan naik ke lantai 2 tempat yang waktu itu mereka duduk bersama, tiba-tiba dia melihat, selain Shinta Jiang, ada Kak Ling yang dia sempat temui beberapa kali duduk di samping Shinta Jiang.

Zayden Zhou terdiam, dia tidak menyangka Kak Ling bisa ada di sini juga, memikirkan rasa bencinya terhadap Zayden Zhou, membuatnya menjadi sakit kepala saja.

Dia juga tidak tahu kapan dia berbuat salah dengan Kak Ling, sampai membuatnya sebenci itu dengan dirinya.

Bahkan, Zayden Zhou percaya Kak Ling pasti akan memberinya pelajaran jika ada kesempatan nantinya.

“Nona Jiang, Kak Ling.”

Meskipun dia merasa sedikit tidak senang dengan Kak Ling, tapi dia masih harus menunjukkan rasa hormatnya, dia tidak ingin meninggalkan kesan buruk kepada orang lain.

Setelah memberi salam, Zayden Zhou langsung duduk di depan Shinta Jiang.

“Katakan, ada urusan apa kamu menyuruh kami kemari? Apa kamu tidak tahu kami sangat sibuk, Shinta Jiang membatalkan banyak kencan hanya demi bertemu denganmu.”

Zayden Zhou belum berkata apa-apa, tetapi Kak Ling langsung bertanya tanpa basa-basi.

Ini membuat Zayden Zhou terdiam.

Dia sama sekali tidak mengerti apa maksud Kak Ling.

Shinta Jiang ingin pergi kencan?

Tapi karena bertemu dengannya, Shinta Jiang jadi membatalkan kencannya?

Wajah Zayden Zhou tiba-tiba menegang, Kak Ling ini seharusnya tidak bercanda sampai berbicara sembarangan seperti ini, karena bisa saja menimbulkan masalah.

Untung saja dia bertemu dengan Zayden Zhou, jika orang lain, takutnya pasti berpikir sesuatu tentang Shinta Jiang.

“Eh, kamu serius? Lelucon seperti ini tidaklah lucu.”

Zayden Zhou berkata dengan kebingungan.

“Tapi aku memang ada urusan dengan nona Jiang, aku sudah mempersiapkan tugas duta Outstanding Corp, mungkin ada beberapa hal yang membutuhkan kerja sama nona Jiang, dan di hari natal aku ingin meminta nona Jiang untuk datang ke Kota Liu, untuk menghadiri acara peresmian toko cabang kami yang baru.”

“Tentu saja, semua ini akan berjalan sesuai waktu nona Jiang, jika nona Jiang tidak bisa, aku juga tidak akan memaksa, bagaimanapun, di perjanjian kontrak waktu itu tidak ada tentang aturan ini.”

Zayden Zhou berkata sambil tersenyum, dan langsung mengeluarkan beberapa data yang sudah dia buat.

Data ini sebelumnya sudah dibuat di Donghai, dan duta Outstanding Corp di Donghai adalah Carina Shen dan Hailee Xie.

Promosi waktu itu meraih keberhasilan yang besar, membuat Outstanding Corp menjadi sangat terkenal hanya dalam beberapa waktu saja.

Dan sekarang, Zayden Zhou ingin menggunakan cara promosi di Donghai kemarin untuk digunakan di Hunan.

Dia percaya, dengan kekuatan media-media kenalan keluarga Zhang, promosi kali ini akan meraih keberhasilan yang lebih besar dibanding saat di Donghai.

Tetapi, semua ini masih membutuhkan kerja sama Shinta Jiang.

Zayden Zhou adalah orang yang tidak suka memaksa orang lain, jadi dia hanya megikuti kehendak Shinta Jiang saja.

Jadi setelah selesai berbicara, Zayden Zhou hanya memberi waktu kepada Shinta Jiang untuk mempertimbangkannya.

Shinta Jiang membuka data itu dan melihatnya dengan serius.

Sebenarnya dia merasa tertarik dengan semua perencanaan di dalam data ini.

Dia mendengar nada bicara Zayden Zhou saat berbicara tentang data ini terdengar sangat percaya diri, dia merasa sangat percaya diri dengan isi perencanaa di data ini.

Tidak hanya Shinta Jiang, Kak Ling juga ikut melihatnya.

Kemudian keduanya saling melihat.

“Apa ini bisa berhasil?”

Setengah jam kemudian, mereka melihat semua isi perencanaan, tetapi Shinta Jiang merasa sedikit ragu.

Dia juga tidak tahu apa yang sedang dia ragukan, dia hanya ingin mendengar pendapat dari Zayden Zhou.

Karena semua data ini berasal dari Zayden Zhou, jadi mungkin ada beberapa hal yang hanya bisa dimengerti oleh Zayden Zhou sendiri.