Thick Wallet - Bab 507 Kontak Mata ! (1)

Tak peduli apa yang terjadi, siapa yang bisa bilang ia memiliki pengalaman yang sama dengan orang lain?

Maka dalam hati Kak Ling sekarang terdapat keraguan, tadi ia berkata pada Carina Shen, mungkin Shinta Jiang menyanjung Zayden Zhou, mungkinkah saat tak ada orang di kamar, Carina Shen menanamkan kesan baik terhadap Zayden Zhou kepada Shinta Jiang?

Perlu diketahui, saat Carina Shen membimbing Shinta Jiang, mereka tak tahu, apa yang dilakukan dan apa yang dikatakan Carina Shen.

Dan lagi saat Shinta Jiang kembali muncul di hadapannya, ia tersenyum pada Zayden Zhou, dan keduanya sangat dekat.

Semua ini membuat Kak Ling penasaran.

Ia telah memutuskan, saat tak ada orang, ia akan menginterogasi Shinta Jiang, apa yang sebenarnya dikatakan Carina Shen.

Lagipula, Carina Shen bisa dibilang adalah komplotan Zayden Zhou, ia pasti akan melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi Zayden Zhou, Kak Ling tak meragukan itu.

Dan juga, Shinta Jiang sangat cantik, bahkan ia sendiri saja terpesona, apalagi Zayden Zhou bocah itu!

Dikelilingi oleh beberapa wanita, bukannya merasa puas, malah masih berani memikirkan Shinta Jiang.

Dan lain-lain.

Sungguh bagus kau ini, Zayden Zhou, ia baru saja jelas-jelas memperingatkannya, bahkan memberinya sebuah tatapan garang, biarkan ia menyadari, untuk berhati-hati, dan jangan pernah memikirkan Shinta Jiang lagi.

Tapi sekarang, hal ini baru saja lewat, sekitar 2 menit?

Zayden Zhou lagi-lagi mengarahkan pandangannya pada Shinta Jiang.

Ia sama sekali tak mengindahkan peringatan Kak Ling.

Apa yang ia inginkan?

Mencari mati!

Kak Ling merasa geram, tapi ada begitu banyak orang disini, dan hampir semuanya adalah komplotan Zayden Zhou, dan lagi, Carina Shen baru saja membantu Shinta Jiang keluar dari ujung tanduk, maka Kak Ling tidak bisa dengan mudah marah begitu saja.

Tapi, Kak Ling telah memutuskan, saat tidak ada orang, ia akan mencari kesempatan, untuk membereskan Zayden Zhou, membiarkannya tahu, betapa bodoh dan arogannya ia tak mengindahkan peringatannya.

Kini, pria itu terus memfokuskan pandangannya pada Shinta Jiang, Kak Ling merasa sangat jengkel.

“Shinta, duduklah disini.”

Kak Ling berkata sambil menarik Shinta Jiang ke sisi kanannya, dan ia berada di tengah-tengah mereka, menghalangi pandangan Zayden Zhou.

Dengan begini, bahkan jika Zayden Zhou ingin menatap Shinta Jiang, ia takkan bisa melihatnya, dan jika ia ingin memikirkan yang aneh-aneh, juga takkan bisa.

“Lihat apa? Jika kau melihat lagi, akan kucucuk matamu.”

Melihat mata Zayden Zhou terus mengarah ke Shinta Jiang dari waktu ke waktu, Kak Ling dalam hati merasa tidak senang.

Ia sekali lagi memberi tatapan garang pada Zayden Zhou, sangat serius memperingatkannya, ia yakin jika Zayden Zhou melihat peringatan dalam ekspresi matanya, ia pasti akan segera mundur.

Bagus, benar-benar terjadi!

Kak Ling menyadari, saat ia sekali lagi memberikan tatapan garang terhadap Zayden Zhou, Zayden Zhou segera mengalihkan pandangannya, dan tak menatap Shinta Jiang lagi.

Bocah ini, masih punya kesadaran diri, kalau begitu, nanti saat aku memberimu pelajaran, aku akan sedikit lebih lunak.

Kak Ling merasa sangat puas, merasa ia telah berhasil melindungi gadis yang paling berharga ini, ia menggandeng lengan Shinta Jiang, dan senyuman terus merekah di wajahnya.

Begitu melihatnya, bisa terlihat, suasana hati Kak Ling sangat bagus.

Senyuman Kak Ling ini, di mata Carina Shen dan Hailee Xie, seperti melambangkan kebahagiaannya karena Shinta Jiang telah membaik, merupakan senyuman yang wajar.

Dan suasana hati mereka pun juga ikut membaik.

Lagipula, mereka semua berteman, siapa yang ingin melihat Shinta Jiang tampak seperti sebelumnya, sangat tegang dan redup.

Sekarang setelah Shinta Jiang membaik, tentu semua merasa senang.

Namun, di dalam kamar saat ini, yang suasana hatinya paling buruk adalah Zayden Zhou.

Sejak memasuki kamar, ia khawatir apakah Carina Shen akan menceritakan perihal seorang wanita keluar dari kamarnya, dan membuat semua orang menuduhnya.

Meski begitu, hingga saat ini, Carina Shen tak mengatakan tentang hal ini maupun terlihat akan mengatakan hal ini.

Ini membuat Zayden Zhou dalam hati merasa lebih tenang.

Setidaknya, melihat kondisi ini, seharusnya Carina Shen tak akan mengatakannya, atau setidaknya, tidak berniat untuk mengatakannya.

Ini membuat Zayden Zhou merasa lega.

Lalu ia mengalihkan pandangannya pada Shinta Jiang.

Yang barusan dibicarakan para wanita tadi di kamar, Zayden Zhou sebenarnya mendengarnya.

Ia dengan sangat jelas mendengar Kak Ling berkata, Shinta Jiang sangat menyanjung dirinya.

Ditambah lagi, sekarang Shinta Jiang telah keluar dari ujung tanduk, apakah hal ini berarti ia telah jelas akan perasaannya terhadap dirinya.

Hal ini membuat Zayden Zhou penasaran.

Maka ia terus menatap Shinta Jiang.

Tapi tatapan Kak Ling mengarah pada dirinya.

Ini membuat Zayden Zhou bingung.

Baru saja Kak Ling menatapnya, kemudian ia menarik Shinta Jiang untuk duduk di atas kasur.

Saat itu, Zayden Zhou masih bisa mengerti, karena Zayden Zhou juga mendengar perkataan Kak Ling, maka ia juga memahami suasana hati Kak Ling.

Maka Zayden Zhou mengartikan tatapan Kak Ling sebagai bentuk rasa tidak suka terhadapnya, lagipula, karena dialah, Shinta Jiang bisa masuk ke ujung tanduk, dan membuat semuanya khawatir.

Tapi, apa maksud tatapan yang kedua kalinya ini?

Juga, dalam tatapannya, seolah mengeluarkan sebuah ancaman.

Apakah Kak Ling menyalahkannya atas kejadian Shinta Jiang di ujung tanduk ini?

Seharusnya tidak!

Zayden Zhou merasa diperlakukan tidak adil, jelas-jelas hal ini tak ada hubungannya dengannya, sebelum ia mendengar perkataan Kak Ling, ia juga tak tahu bahwa Shinta Jiang menyanjungnya.

Dan pertemuan mereka berdua, jika ditotalkan, tak sampai 10 kali.

Bagaimana bisa Shinta Jiang memiliki perasaan terhadapnya?

Zayden Zhou tidak terima, ia memutuskan untuk menunjukkan perlawanan terhadap Kak Ling, ia tak seharusnya menyalahkannya karena Shinta Jiang berada di ujung tanduk.

Hal ini tidak adil dan tidak berdasar.

Maka, melihat para wanita itu sedang mengobrol dengan gembira disana, Zayden Zhou duduk di sebuah sofa di samping, dan sekali lagi mengarahkan tatapannya pada Shinta Jiang, sambil diam-diam menatap Kak Ling.

Ia ingin protes pada Kak Ling, ia juga sedang mengkhawatirkan Shinta Jiang.

.........................

Kak Ling tersenyum sambil mendengarkan perkataan Carina Shen, matanya secara tak sengaja menatap ke arah Zayden Zhou.

Detik berikutnya, Kak Ling terdiam.

Ia tak dapat mempercayai matanya, apa yang baru saja dilihatnya?

Tatapan mata Zayden Zhou mengarah ke Shinta Jiang lagi, dan tak hanya itu, pria itu juga menatap ke arahnya.

Apa maksudnya?

Apakah ini ketidakpatuhan, atau provokasi?

Kak Ling tiba-tiba meledak.

Zayden Zhou ini berulang kali tak mengindahkan peringatannya, ia terus menatap Shinta Jiang, dan kini bahkan ia berani menantang dirinya.

Ini sungguh tidak punya aturan, tak mengindahkan orang lain, dan tak tahu tempat dan kondisi.

Kak Ling telah memutuskan, saat tak ada orang lain, ia akan memberi Zayden Zhou pelajaran berat, kali ini ia takkan melakukannya dengan lunak, ia harus membuat Zayden Zhou mengingat pelajaran ini.

Biar Zayden Zhou tahu, tak mengindahkan peringatannya dan memprovokasi dirinya, akibatnya takkan bisa ditanggungnya!

“Klak klak.”

Kak Ling mengepalkan tangan kanannya, dan mengeluarkan sedikit bunyi berderak.

Dan ia menatap Zayden Zhou dengan dingin.

Kali ini, tak peduli bagaimana, bahkan jika Shinta Jiang menyanjung Zayden Zhou, ia akan memberi Zayden Zhou pelajaran berat.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu