Thick Wallet - Bab 431 Buka Kartu! (3)

Diam.

Keduanya larut dalam diam.

Zayden Zhou tidak terburu-buru. Ia kan memang sedang menunggu respon Taywon Zhang.

Ia paham betul, pertanyaannya yang seblak-blakan ini tidak hanya sudah di luar dugaan pria tua itu, tetapi juga membuat pria itu tidak siap menanggapi.

Dalam situasi ini, ia sebenarnya bisa saja langsung menyerangnya dan mengakhiri ini semua, namun ia tidak mau. Ia ingin perlahan-lahan saja. Yang jelas, hari ini semuanya harus jelas.

Dalam situasi terserang seperti ini, Kakek Taywon Zhang agak goyah.

Sekarang, yang punya keunggulan serangan adalah Zayden Zhou, bukan dia atau pun anggota keluarga Zhang yang lain.

“Kakek Taywon Zhang, aku tahu kamu sedang meragukan keabsahan kata-kataku. Tetapi, semua hal butuh dicari tahu kebenarannya. Kebenaran yang saat ini ada adalah keluarga Zhang ada ikut campur memperlambat proyek toko cabang ini, benar bukan?”

Zayden Zhou tersenyum tipis. Sudah dua menit berlalu, tetapi tidak ada jawaban apa-apa dari Kakek Taywon Zhang. Yang ada hanya tarikan nafas yang lemah. Zayden Zhou sendiri agak ragu apa pria tua itu sedang mendengarkan kata-katanya atau sedang memaki-maki bawahannya.

“Hehe, Zayden Zhou, ini hanya hipotesis sepihak dari kaklian saja. Kalau kami, keluarga Zhang, memang memainkan sesuatu di belakangmu, kamu pikir kami pasti berhasil? Kami sama sekali tidak tahu soal peluang kesuksesannya dan nilai timbal baliknya. Kamu pikir keluarga Zhang akan melakukan transaksi yang risikonya besar seperti ini?”

Kakek Taywon Zhang menjawab dingin. Meski nada bicaranya masih agak sedikit gemetar, tetapi dibanding awal-awal ini sudah jauh lebih baik.

Setidaknya, di bawah tekanan Zayden Zhou, Kakek Taywon Zhang harus mampu mempertahankan posisinya. Jangan sampai ia terus terpojok oleh satu demi satu kalimat yang diucapkan anak ini.

Kalau ia sampai terpojok dan hal ini terbongkar, tidak peduli apa kedudukanya di Provinsi Hunan, nama baik keluarga Zhang dan dirinya akan tercoreng habis.

Kalau sampai nama baiknya tercoreng habis, orang-orang yang tidak senang dengannya pasti akan keluar semua dan menertawainya. Bahkan, mereka bisa jadi akan berpikir Kakek Taywon Zhang sudah tua dan tidak punya intelegensi yang baik lagi, jadi mereka sangat mungkin akan mengambil sedikit keuntungan dari keluarga Zhang, apa pun bentuknya itu.

Dan berdasarkan imajinasi Kakek Taywon Zhang, kalau itu terjadi, Lorenzo Zhang, Yeremy Zhang, dan para anggota keluarga Zhang yang lainnya kalau tidak terpecah-belah saja sudah baik, apalagi kalau meminta mereka menyelamatkan perusahaannya.

“Zayden Zhou, aku tahu ada sesuatu yang mengganjal di hatimu. Bagaimana kalau kamu datang ke sini dan kita selesaikan masalah ini baik-baik? Bagaimana pun juga sudah menjalin kontrak. Kalau terjadi masalah, itu tidak akan baik bagi pihak mnana pun. Lagipula Diego Zhang kan teman lamamu di kampus, jadi mari selesaikan masalah inis ecepat mungkin.”

Kakek Taywon Zhang berupaya menampilkan ketulusan untuk menyelesaikan ini, bahkan sampai membawa-bawa nama Diego Zhang, seolah-olah dengan menyebut nama itu kecurigaan Zayden Zhou akan langsung lenyap.

Zayden Zhou tersenyum dingin. Ia tahu rencana licik apa yang sedang disiapkan pria tua ini, juga tahu taktiknya membawa-bawa nama Diego Zhang hanyalah untuk mengalihkan perhjatiannya.

Kalau Zayden Zhou memegang keunggulan dalam konflik ini, keluarga Zhang pasti akan melemah.

Sebaliknya, kalau keluarga Zhang yang memegang keunggulan, mereka pasti akan bertindak sangat kejam dan buru-buru mengambil keuntungan akhir. Pada waktunya nanti, proyek toko cabang Outstanding Corp bisa jadi langsung diambilalih semua oleh mereka.

Pada waktunya nanti, kalau Zayden Zhou bawa-bawa nama Diego Zhang untuk membujuk mereka agar menyisakan ruang untuknya, mereka pasti tidak akan bersedia.

Taktik dan jebakan ini Zayden Zhou belum pernah mengalami langsung, tetapi sudah banyak ia jumpai di TV dan novel.

Yang di TV dan novel itu memang sudah didramatisir, tapi bagaimana pun juga ceritanya bersumber dari kehidupan nyata.

Kalau tidak ada hal-hal macam itu dalam kehidupan nyata, maka tidak mungkin ada itu di TV dan onovel.

Jadi, Zayden Zhou harus was-was dengan semua kata-kata yang dilontarkan pria tua ini.

Tetapi, kata-kata Kakek Taywon Zhang ini sebenarnya sudah menggandung makna melemah. Asal Zayden Zhou mau diajak bicara, sekali pun ia membawa beberapa tuntutan, tuntutan itu pasti bakal dipenuhi asal tidak melampaui batas toleransi keluarga Zhang.

Namun di sisi lain, datang ke rumah kediaman keluarga Zhang untuk bernegosiasi lagi sungguh tidak mungkin Zayden Zhou lakukan.

“Kakek, yang kamu lakukan betul. Kalau ada pertanyaan atau keraguan, kita harus mengatasinya secepatnya dengan mufakat.”

Zayden Zhou tersenyum.

“Tetapi, daripada aku ke rumah kediaman keluarga Zhang dan mencari kalian, aku rasa lebih baik kalau kalian yang ke Changsha menemuiku. Itu akan lebih bermakna untuk penyelesaian masalah. Bagaimana menurutmu?”

Mendengar tawaran Zayden Zhou, Kakek Taywon Zhang hening.

Ia jelas sekali tidak senang dengan tawaran Zayden Zhou untuk mengirim orang menemuinya ini. Kakek Taywon Zhang bahkan merasa tawaran ini dilempar untuk merendahkan nama besar keluarga Zhang setahap demi setahap.

Di mata orang luar, kalau mereka ke Changsha untuk menemui Zayden Zhou, itu mungkin suatu tindakan yang sangat heroik.

Tapi, perlu dipertimbangkan juga siapa yang dikirim ke sana, sebab pertemuan ini akan penuh dengan taktik tersembunyi.

Pertama, Diego Zhang harus pergi, sebab Kakek Taywon Zhang barusan menyebut namanya. Di sisi lain, kehadiran Diego Zhang juga akan memaksa Zayden Zhou menahan diri untuk lebih sabar dan tidak melampiaskan kemarahannya.

Kedua, salah satu dari Lorenzo Zhang dan Yeremy Zhang harus ikut.

Terakhir, Kakek Taywon Zhang sedang berpikir apa dirinya sendiri juga perlu ikut.

“Hehe, Kakek Taywon Zhang, pembicaraan kita sudah sejauh ini, kamu dalam hati pasti sudah punya keputusanmu sendiri. Tiga hari, aku mungkin tinggal di Changsha hanya tiga hari. Kalau dalam tiga hari kalian tidak mengirim orang untuk menemuiku, aku akan langsung mengambil kesimpulan bahwa kalian memang ada ikut campur dalam masalah ini.”

Zayden Zhou berkata datar. Ia langsung mematikan telepon tanpa memberi kesempatan bagi Kakek Taywon Zhang untuk berpikir dan menanggapi.

“Zayden Zhou……”

Jantung Kakek Taywon Zhang berdebar kencang. Baru mau mengatakan sesuatu, ia langsung mendengar bunyi telepon putus “tut tut tut” dari seberang.

“Brengsek, kurang ajar!”

Kakek Taywon Zhang sungguh marah.

Ia melempar teleponnya kencang-kencang. Wajahnya murka.

Ia adalah kepala keluarga Zhang, dan keluarga Zhang punya kedudukan spesial di Provinsi Hunan. Apa pun yang ia katakan bisa membuat pengaruh besar di seluruh penjuru provinsi

Dulu-dulu, siapa pun orang yang dihadapinya, asalkan ia mempertontonkan niat baik, orang itu pasti akan terenyuh dan menganggap itu sebagai sebuah kehormatan.

Tetapi, hari ini, tepatnya barusan, ia malah diancam oleh seorang pemuda kecil dari luar daerah.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu