Thick Wallet - Bab 747 Peristiwa Masa Lalu! (2)

Franky Ren mencari putrinya itu dengan sangat menggila, karena Franky Ren mempuyai kedudukan dan kekuasaan yang tidak kecil di Kota Donghai pada saat itu, maka hampir seluruh Kota Donghai juga dipenuhi oleh orang-orang dari pihak Franky Ren yang mencari Naomi Ren.

"...... Ia sudah mencarinya seama empat hari, hingga mereka akhirnya berhasil menemukan Naomi Ren......"

Tatapan Eddy Chen terlihat sedikit menegangkan, ia tentu saja teringat kembali akan hal-hal buruk, hingga terdiam seperti ini.

"Pada saat ia menemukan Naomi Ren, Naomi Ren sudah tidak pulang ke rumah selama seminggu, pada saat Franky Ren melihat Naomi Ren, kemeja gadis itu sudah tidak sepenuhnya rapi, ia terdampar di sebuah gudang sendirian dalam keadaan tidak terurus, jika bukan karena tanda lahir yang berada di lengannya itu, mereka tidak akan tahu bahwa dia adalah Naomi Ren, orang yang terus-menerus mereka cari......"

"Ternyata......"

Setelah Zayden Zhou selesai mendengarkannya, ia mengepal erat tangannya dengan tatapan penuh kekesalan.

Walaupun hal ini sudah terjadi lebih dari sepuluh tahun yang lalu baginya, namun, Zayden Zhou sendiri sulit menenangkan dirinya dalam menghadapi situasi seperti ini.

Tidak peduli bagaimanapun, Naomi Ren masih merupakan gadis sepuluhan tahun pada saat itu, ia mungkin sedang menjadi murid SMP ataupun SMA.

Namun, ketika ia muncul dengan pakaian yang berantakkan dan keadaan yang tidak terururs, ini berarti ia sudah dihabiskan.

Pada masa itu, Zayden Zhou dapat membayangkannya, sekalipun mereka semua adalah bawahan dari Franky Ren, namun, ekspresi di wajah mereka pasti terlihat sangat menakutkan ketika mereka menemui Naomi Ren.

Eddy Chen hanya tersenyum melihat ekspresi wajah Zayden Zhou.

Sebenanrya, ia sendiri juga merasa sangat tidak nyaman terhadap permasalahan ini.

Lagipula, Eddy Chen pernah menemui gadis yang bernama Naomi Ren itu, terlebih lagi, ia juga sangat menyukai gadis tersebut, Eddy Chen kini ikut merasa kesal dan sedih ketika teringat kembali akan pertemuannya dengan gadis tersebut.

Ini juga merupakan sebuah alasan mengapa ia terus melindungi Alice Chen seperti itu bertahun-tahun belakangan ini.

Ia tidak ingin Alice Chen mengalami kejadian yang dialami oleh Alice Chen.

"Jadi, Franky Ren hampir saja menggila pada saat itu, demi mencari pembunuhnya, ia bahkan menggunakan seluruh kemampuannya dan berubah menjadi sangat kejam dalam satu malam, orang-orang dari pihak Franky Ren pun memenuhi setiap jalan besar dan gang kecil."

Lanjut Eddy Chen sambil menganggukkan kepalanya.

"Lalu? Apakah mereka berhasil menemukan pembunuhnya?"

Tanya Zayden Zhou, ia juga ingin pembunuh itu diadili, dengan demikian, ia setidaknya tidak akan merasa sangat kesal setelah mendengar semua ini.

"Tidak, dengan kata lain, tidak ada yan mengetahuinya, Franky Ren juga sudah menyuruh orang lain mengeceknya beberapa hari, namun, tiba-tiba tidak ada pergerakan, ia kemudian menarik semuanya kembali, sedangkan mengenai permasalahan Alice Chen, aku juga tidak pernah menemui gadis itu lagi selanjutnya."

Eddy Chen menggelengkan kepalanya, ekspresinya terlihat sangat tenang, bahkan tidak terlihat berekspresi.

Namun Zayden Zhou tahu, ekspresi wajah Eddy Chen yang terlihat tenang ini pasti menutupi kemarahannya yang sangat hebat.

Tidak hanya karena rasa sukanya terhadap gadis tersebut, tetapi juga karena perasaan sebagai seorang ayah.

Setelah mencoba memikirkannya sejenak, jika Alice Chen bertemu dengan permasalahan seperti ini kedepannya, maka Eddy Chen pasti tidak akan bersikap seperti Franky Ren, sekalipun ia tidak bisa memutarbalikkan Kota Donghai, tetapi ia tetap harus menjaga Kota Donghai tetap tenang.

Ini adalah prinsip dan standar sebagai seorang ayah.

"Franky Ren kini hanya mempunyai seroang putra, dan juga seroang putri, putranya sudah pergi ke luar negeri sejak awal dan mengikuti ibunya, sedangkan putrinya adalah Naomi Ren yang kini tidak diketahui keberadaannya."

Ucap Eddy Chen dengan nada mendalam.

Zayden Zhou terdiam, ia merasa ada banyak sekali hal yang perlu ia pikirkan, ia analisis, ia mengerti.

Setidaknya, ia ingin mengerti jelas hubungan dari anggota keluarga Franky Ren.

Siapakah Bibi Wu itu, lalu putri siapakah Cleo Ren itu, apakah ia sebenarnya cucu Franky Ren atau bukan.

Jika ia mampu mengerti semua ini, Zayden Zhou yakin ia dapat menemukan kelemahan pertunjukkan ini.

"Aku perlu waktu untuk memikirkan semua ini dengan jelas, aku selalus aja merasa ada suatu benang yang terus menariknya, selama aku bisa menarik benang ini, maka aku akan mengerti semua keadaan ini."

Ucap Zayden Zhou perlahan.

Setelah berpamitan dengan Eddy Chen, ia pun memutuskan untuk kembali ke Green Bay City.

Setelah Zayden Zhou pergi, Eddy Chen dan Natalie Sun saling bertatapan dengan sedikit rasa ragu.

"Apakah kamu rasa anak itu akan mampu memikirkannya? Bagaimana kalau kita langsung menyampaikan kebenarannya saja kepadanya?"

Ucap Natalie Sun yang merasa sedikit ragu.

Jika Natalie Sun dapat mengatakan hal seperti ini, maka ia pasti mengetahui sesuatu.

Namun, Natalie Sun selalu menetap di Provinsi Hunan selama ini, ia juga baru saja kembali ke Kota Donghai beberapa hari belakangan ini, ia tidak akan mungkin mengerti sepenuhnya mengenai permasalahan yang terjadi lebih dari sepuluh tahun yang lalu.

Dengan demikian, alasan ia mengetahui semua ini hanya satu, yaitu Eddy Chen yang memberitahu semuanya kepadanya.

"Tidak perlu, jika ia masih tidak bisa memukirkan hal seperti ini, maka ia tidak perlu berpikir untuk kembali ke Keluarga Zhou, ia harus tahu bahwa kembali ke Keluarga Zhou itu tidak dapat dibandingkan dengan hal semudah permasalahan keluarga tersembunyi ini."

Eddy Chen menggelengkan kepalanya, perlahan menggenggam tangan Natalie Sun, lalu menatap ke arah luar jendela dengan tatapan yang semakin mendalam.

Setelah pergi meninggalkan Lakers Club dan kembali ke Green Bay City, Zayden Zhou mengunci diri dalam kamarnya.

Tidak peduli bagaimanapun Ibu Zhou dan Barbie Su meneriakinya dari luar, ia tetap saja tidak mendengarkan perkataan mereka dan tidak membuka pintunya.

"Aduh, Bibi, bagaimana ini, Kakak Zayden Zhou menguci diri di dalam kamarnya."

Barbie Su yang sedang menggenggam sebuah kue kecil yang baru saja ia buat itu kini mengerutkan bibirnya dan menatap Ibu Zhou dengan mata yang berkaca-kaca.

Pada saat Zayden Zhou pulang tadi, Barbie Su masih ingin menunjukkan kesuskesannya kepada Zayden Zhou sore nanti, lalu menunggu pujian dari Zayden Zhou.

Namun, ketika Barbie Su membawa kue kecil itu ke depan pintu kamar Zayden Zhou, ia tetap saja tidak mau membukanya, pada saat ia mengetuk pintu dan memanggil Zayden Zhou, ia juga tidak mendengarkan reaksi apapun dari dalam, seperti kamar tersebut adalah sebuah kamar kosong.

"Aduh, anak ini, ia langsung mengunci pintunya setelah tiba di rumah, ia bahkan tidak mengeluarkan sedikitpun suara, benar-benar membuat orang khawatir."

Ibu Zhou tak tahu harus berbuat apa, tidak hanya Barbie Su, bahkan ia sendiri juga sudah mengetuk pintunya.

Namun, keadaan di dalam kamar tetap saja tenang.

Pada saat mereka berdua merasa sangat khawatir dan ignin mencari orang untuk datang membuka pintunya, Zayden Zhou akhirnya berbicara dari dalam kamar.

"Ibu, ada suatu hal yang harus kupikirkan dengan baik, biarkan aku tenang sejenak, jangan pedulikan aku, aku baik-baik saja."

Suara serak tiba-tiba terdengar dari dalam kamar.

Walaupun suaranya terdengar serak, namun kondisinya terdengar baik-baik saja.

"Astaga anakku, ada masalah apa yang tidak bisa kamu bicarakan dengan ibu, kamu......"

Ibu Zhou ingin menenangkan Zayden Zhou sejenak, namun, ia terdiam setelah mengucapkan setengah dari kalimatnya, lalu ia hanya menghela nafasnya, menggelegnkan kepalanya, berpaling dan hendak melangkah turun.

Karena Zayden Zhou sudah bersuara, bahkan meminta untuk memberikannya suasana yang tenang untuk memikirkan sesuatu, maka Ibu Zhou tentu saja tidak akan mengganggunya lagi.

Lagipula, menurut pengertiannya terhadap Zayden Zhou, tidak ada orang yang lebih penting lagi daripada Ibu Zhou.