Thick Wallet - Bab 760 Tangkap Tristan!

"Tinggallah dulu!"

Dengan berteriak, sementara salah seorang dari mereka sedang lengah, Zayden pun melepaskan pukulan ke arah dada orang itu dan dalam sekejap saja orang itu langsung memuntahkan darah dari mulutnya dan terjatuh ke tanah.

Hanya tersisa tiga orang lagi. Tekanan Zayden semakin berkurang.

Dan tidak butuh waktu lama bagi Zayden untuk menjatuhkan ketiga orang itu.

Zayden merasa sedikit kelelahan. Pada tubuhnya juga terdapat beberapa bekas luka, tetapi tidak ada masalah serius.

Pada saat yang sama, Roger melemparkan sebuah pisau terbang yang langsung menembus ke dalam otot tangan dari seseorang di antara mereka. Dalam sekejap, seorang junior bela diri sudah terjatuh.

Masih tersisa seorang junior bela diri lainnya yang juga merupakan lawan Roger. Tidak lama kemudian, Roger kembali melayangkan pisau terbangnya dan pisau itu pun tertancap pada tenggorokan lawan. Hidup dan matinya ada di tangan Roger.

"Tinggalkan saksi!"

Kata Zayden dengan berteriak. Setelah melihat Roger yang telah menumbangkan junior bela diri itu, ia pun mengalihkan perhatiannya pada Ted dan Kevin.

Pertarungan di pihak Zayden dan Roger telah berakhir. Hanya tersisa pertarungan antara Ted dan Kevin melawan Tristan.

Saat ini, Tristan sangat cemas.

Ia melihat anak buahnya ada yang dihempaskan, ada yang dijatuhkan hingga tak bisa berdiri lagi, dan ada juga yang pingsan. Ia sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.

Dan beberapa orang di antara anak buah Tristan ini masih merupakan sanak saudara dari keluarga Xu. Kalau sampai terjadi apa-apa dengan mereka, Zayden pasti akan menerima balasan dari keluarga Xu, tetapi Tristan pun juga tidak akan terlepas dari masalah.

Apalagi, saat ini, ia dalam kondisi satu lawan dua. Melawan Ted dan Kevin yang adalah master bela diri, ini benar-benar sudah di luar kekuatannya. Jika ia terus menyerang dan tidak segera pergi dari tempat itu, maka ia sangat mungkin malah akan terjebak di sana.

Tristan sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya dapat bertemu dengan lawan yang begitu kuat.

Sejak semula, ia mengira lawan yang dihadapinya itu adalah lawan yang sepele.

Semakin Tristan berpikir tentang banyak hal, pikirannya itu semakin kacau. Gerakannya pun sedikit demi sedikit melambat.

Selain itu, semakin merasa cemas, ia juga akan semakin mudah untuk membuat kesalahan dan menunjukkan kekurangannya.

"Tristan, aku sarankan agar kamu menyerah dengan baik-baik. Karena kamu adalah anggota keluarga Xu, aku akan membiarkanmu hidup!"

Zayden menatap Tristan dengan penuh ketertarikan. Ia pun tiba-tiba berteriak demikian.

Teriakan itu sebenarnya biasa saja. Tetapi, karena Tristan merasa begitu gugup, ia pun sedikit kehilangan kendali. Dan ketika Zayden berteriak seperti itu, ia menjadi salah tingkah dan malah menunjukkan kelemahannya.

"Ini saatnya!"

Ted dan Kevin adalah master bela diri. Mereka memiliki kekuatan yang luar biasa dalam hal melihat peluang.

Begitu Tristan panik dan menjadi lengah, Ted dan Kevin pun segera menangkapnya.

Kedua orang itu tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Mereka menyerang Tristan bertubi-tubi hingga membuatnya tidak bisa melawan lagi.

"Hah!"

Akhirnya, pukulan Ted secara tak terduga mendarat di dada Tristan. Tristan sama sekali tidak sempat untuk menangkisnya. Dengan mata terbuka, ia melihat pukulan Ted itu mendarat di bagian dadanya.

"Ahh!"

Seketika itu juga, darah tersembur keluar dari mulut Tristan. Ia pun tak berdaya dan wajahnya menjadi pucat.

Jelas sekali, pukulan Ted barusan itu benar-benar melemahkan Tristan dan membuatnya tidak dapat bertarung lagi.

Dan kekalahan Tristan ini menandakan bahwa pertarungan kali ini sepenuhnya dimenangkan oleh Zayden.

Franky dan Naomi yang ada di lantai atas pun tersenyum begitu melihat kemenangan ada di tangan Zayden. Kemudian, mereka perlahan-lahan turun ke bawah dan menghampiri Zayden.

"Tristan, apa kamu masih tidak mengakui kekalahanmu?"

Zayden berjalan ke hadapan Tristan. Ia tersenyum ketika melihat Tristan yang tampak lesu itu.

Awalnya, Tristan datang dengan begitu arogan.

Tetapi sekarang, ia dalam kondisi terpojok.

"Huh, Zayden, aku telah meremehkanmu. Tidak kusangka ternyata ada dua master bela diri bersamamu. Tapi, aku sarankan agar kamu melepaskanku dan menyerahkan batu giok itu. Kalau tidak, keluarga Xu pasti tidak akan melepaskanmu! Di mata keluarga Xu, dua master bela diri ini sama sekali tidak ada apa-apanya!"

Tristan berkata dengan penuh kebencian sambil menatap Zayden dan menggertakkan giginya.

Ia sama sekali tidak menyangka kalau dirinya akan bertekuk lutut di hadapan Zayden.

Dan dalam kondisi seperti saat ini, meskipun ia mengancam Zayden, Zayden mungkin juga tidak akan membiarkannya pergi begitu saja.

"Hahaha, aku ini orang baik, aku pasti akan melepaskanmu. Tapi, kapan aku akan melepaskanmu, itu terserah aku. Ted, bawa dia. Kita kembali dulu."

Kata Zayden dengan santai.

Setelah itu, Zayden meminta bantuan Kevin dan Roger untuk membawa semua orang yang tersisa itu bersamanya.

"Tuan Ren, masalah yang terjadi di sini bisa dianggap sudah selesai. Kita juga akan segera kembali. Aku tidak akan mengungkit masalah-masalah yang dulu lagi. Tapi, aku akan membawa Tristan dan tidak akan melepaskannya untuk waktu yang lama. Nanti, keluarga Xu pasti akan mengutus orang untuk datang lagi dan mereka kemungkinan akan menghubungi Tuan kembali. Aku harap pada saat itu Tuan dapat memberitahuku."

Zayden berkata dengan serius sambil menatap Franky.

Sebenarnya, Franky juga terlibat dalam kejadian kali ini.

Pada awalnya, setelah menangkap Tristan, Zayden sebenarnya dapat menahan Franky sepenuhnya.

Namun, Zayden merasa kalau hal itu tidak perlu dilakukan. Lagi pula, pengaruh Franky di Donghai sangat besar. Kalau ia menangkap dan menahan Franky, begitu ia tidak berhati-hati, itu bisa menyebabkan masalah besar.

Zayden pun tidak ingin mengambil risiko ini.

Setelah menatap Zayden untuk beberapa saat dan yakin bahwa ia berkata dengan serius, Franky pun mengangguk pelan.

"Baiklah."

Mendengar jawaban Franky itu, Zayden pun tersenyum. Kemudian, ia segera berjalan menuju ke pintu keluar.

Tujuannya datang ke tempat itu telah tercapai. Terlebih, ia juga berhasil menahan Tristan. Ini benar-benar di luar perkiraannya.

Akan tetapi, ketika Zayden hendak melangkah keluar, Cleo tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya.

"Zayden, kamu bilang akan membawaku untuk bertemu dengan Senior Shinta. Kamu tidak bisa membohongiku!"

Teriak Cleo ke arah Zayden.

Saat ini, Cleo sudah lebih tenang dan tampak bersemangat. Hanya saja, matanya sedikit memerah dan ada sedikit kepahitan yang terpancar dari matanya.

"Tenang saja. Aku, Zayden, selalu memegang kata-kataku!"

Zayden menjawabnya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.

Namun, mengapa Cleo tampak seperti menyembunyikan kepahitan dalam tatapannya!

Zayden tidak bisa berkata apa-apa lagi di dalam hatinya. Ia sebenarnya tidak ingin terlalu terlibat dalam masalah ini. Bagaimanapun juga, sudah terlalu banyak wanita di dalam kehidupannya saat ini. Ia hanya seorang diri dan tidak mampu menangani semuanya.

Segera setelah itu, Zayden dan beberapa orang yang bersama dengannya langsung membawa Tristan dan anak buahnya itu pergi.

Kali ini, Kevin memanggil orang-orang yang ditempatkan di gedung Hengfeng untuk datang membantu mereka berempat. Kalau tidak, mereka akan kesulitan untuk membawa Tristan dan anak buahnya itu pergi.

Kekacauan besar terjadi di vila keluarga Ren.

Namun, Franky dan Naomi tidak begitu menyesal dengan apa yang terjadi. Sebaliknya, mereka berdua merasa lega ketika melihat Zayden benar-benar meninggalkan tempat itu.

Awalnya, mereka berdua sangat khawatir ketika melihat Tristan tiba-tiba masuk ke dalam vila itu.

Kejadian ini sebenarnya ditujukan untuk Zayden. Tetapi, Franky bertindak demikian juga karena tekanan dari Tristan.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu