Thick Wallet - Bab 429 Buka Kartu! (1)

Notifikasi grup WeChat berdenting tanpa henti.

Dan Chester Yang tertawa-tawa sendiri diam-diam.

Ia di grup hanya bilang Kak Ling sedang ada di Kota Changsha, Provinsi Hunan. Ia tidak bilang sama sekali Kak Ling sedang melakukan apa dan tengah bareng siapa.

Orang-orang nekat ini, kalau datang bersama-sama Kak Ling, pasti tidak akan diberi sambutan hangat sedikit pun olehnya.

Sekalinya terbayang orang-orang ini satu per satu diceramahi Kak Ling, Chester Yang langsung gembira sekali. Kegundahannya karena hari ini sudah diancam Kak Ling langsung lenyap.

Lebih baik mati ramai-ramai daripada mati sendirian.

Inilah pemikiran Chester Yang sekarang.

Namun Chester Yang langsung kembali mengumpulkan konsentrasinya untuk mengedit foto. Ia terus berdecak kagum melihat paras Shinta Jiang yang sangat menawan.

Kalau ada beberapa wanita cantik macam Shinta Jiang begini, level fotografinya pasti akan meningkat beberapa kelas.

Sayang, wanita-wanita yang ia pernah temui dulu tidak ada yang selevel dengan Shinta Jiang.

Kalau saja tidak ada Kak Ling, Chester Yang pasti sudah bilang ke Shinta Jiang ia tertarik dengannya, bahkan ia ada rencana untuk langsung bergerak mendekatinya.

Sayang sekali Shinta Jiang ini orang Kak Ling jadi ia tidak bisa melakukan itu semua.

Sementara itu, di sisi lain, Zayden Zhou mentraktir Shinta Jiang dan Kak Ling. Mereka berbincang seru sepanjang makan. Yang mengecewakan adalah semua usaha Zayden Zhou untuk mendalami lebih jauh Kak Ling terus ditolak mentah-mentah.

Bahkan, sampai acara makan selesai, Zadyen Zhou bukan hanya tidak mendapatkan informasi apa-apa soal Kak Ling, namun juga merasa Kak Ling agak sedikit risih dan tidak senang dengannya.

Zayden Zhou dalam hati terkejut, mengapa reaksi Kak Ling sekeras ini.

Mereka kan sudah bertermu beberapa kali.

Mereka memang tidak bisa menjadi teman, tetapi berhubung ada Sshintga Jiang di sini, mereka tidak boleh bertindak sebermusuhan ini.

Jadi Zayden Zhou menyerah dengan idenya untuk mendalami lebih juah Kak Ling.

Setelahnya acara makan pun jadi berlangsung lebih harmonis.

Setelah berpamitan dengan Shinta Jiang, Zayden Zhou langsung kembali ke hotel.

Sekarang urusan Ambasador Shinta Jiang kurang lebih sudah selesai. Yang tersisa adalah menunggu Chester Yang selesai mengedit foto, lalu Outstanding Corp pun bisa menyebarkan semua foto-foto promosi produknya ke seluruh penjuru Provinsi Hunan.

Sambil menunggu, yang bisa ia lakukan sekarang adalah “buka kartu” ke keluarga Zhang, dalam artian mengklarifikasi kegundahan dirinya. Ini juga tugas yang tidak kalah penting.

Yang dikatakan Natalie Sun tidak salah. Kalau pun harus “buka kartu”, Zayden Zhou tidak akan rugi banyak.

Dan klarifikasi yang gamblang ini bisa juga dimanfaatkan untuk mengecek apakah ada campur tangan keluarga Zhang dalam penghadangan toko-toko cabang Outstanding Corp.

Zayden Zhou tidak berpikir panjang lagi. Ia langsung merogoh ponselnya.

Telepon kali ini sudah berjarak beberapa hari dari telepon sebelumnya.

Beberapa hari ini, Taylor Shen tidak hanya mengurusi banyak hal, tapi juga tengah berpikir untung dan rugi yang akan ia dapatkan setelah melakukan ini.

Keluarga Zhang, memang begitu sifatnya.

Kalau tidak, ketika bertelepon sebelumnya, Kakek Taywon Zhang tidak mungkin akan berulang kali berkata sekalinya toko cabang ada masalah ia bisa langsung mengontaknya.

Beberapa hari ini, Zayden Zhou merangkum beberapa informasi yang terungkap dalam percakapannya dengan Taywon Zhang waktu itu. Ia menyimpulkan beberapa hal.

Satu, Taywon Zhang tahu toko cabang akan menghadapi masalah, bahkan mungkin juga tahu masalahnya itu sendiri apa.

Dua, keluarga Zhang mampu menyelesaikan masalah-masalah ini, bahkan dengan alur yang lebih simpel daripada yang dibayangkan Zayden Zhou.

Tiga, Taywon Zhang saat ini sedang mempelajari dirinya dalam-dalam, juga diam-diam sedang meminta Zayden Zhou membuat pilihan yang cerdas.

Tetai Zayden Zhou tidak merasa yang ketiga ini hal yang positif bagi dirinya sendiri.

Bagi keluarga Zhang, khususnya Taywon Zhang, begitu Zayden Zhou mengungkapkan masalah yang dihadapinya dan meminta pertolongannya, itu mungkin keputusan yang bagus.

Tapi, bagi Zayden Zhou, tindakan ini sama sekali tidak ada gunanya.

Kalau ia setiap kali menemui kesulitan selalu meminta bantuan pada keluarga Zhang, maka kedepannya toko-toko cabang ini sebenarnya milik dia atau milik keluarga Zhang?

Nantinya, sekalinya keduanya berseteru, keluarga Zhang hanya perlu menyebut satu kalimat: “setiap kali terjadi masalah, kami yang menyelesaikan”. Ini jelas akan menempatkan Zayden Zhou dan Outstanding Corp di posisi yang pasif.

Zayden Zhou sangat tidak bisa menerima ini.

Apalagi kesulitan-kesulitan yang dihadapi ini bisa jadi berhubungan dengan kemungkinan campur tangan keluarga Zhang.

Jadi, Zayden Zhou mau tidak mau harus hati-hati dan menjaga kewaspadaan pada keluarga Zhang.

Zayden Zhou tidak berpikir panjang lagi. Ia langsung menelepon nomor rumah kediaman keluarga Zhang untuk minta disambungkan ke Kakek Taywon Zhang.

Telepon langsung diangkat. Karena ini telepon dari Zayden Zhou, telepon langsung segera dialihkan ke telepon kamar Kakek Taywon Zhang.

Saat ini Kakek Taywon Zhang sedang duduk sendirian di kursinya sambil membaca buku. Pria itu larut dalam bacaannya.

Ia seperti tidak punya urusan apa-apa dengan semua hal di luar kamarnya.

Tetapi konsentrasinya ini tiba-tiba pecah oleh deringan telepon.

Kakek Taywon Zhang mendongak dari posisinya membaca buku. Mata tuanya terlihat crdas.

Seperti sudah menebak sebelumnya, Kakek Taywon Zhang langsung tahu siapa yang menelepon. Ia langsung mengangkatnya tanpa melihat nomor penelepon terlebih dahulu.

“Halo, Zayden Zhou.”

Nada bicara Kakek Taywon Zhang sangat tenang dan percaya diri.

Respon pertama Zayden Zhou begitu mendengar suaranya adalah berpikir. Sekali pun orang ini sudah tua, tetapi ia tetap tidak punya titik lemah.

Memang orang ini sudah hidup delapan puluh tahun lebih. Pengalamannya bak bukit.

Kalau yang mendengar nada bicara Kakek Taywon Zhang ini adalah orang lain, orang itu pasti akan langsung percaya dengannya. Zayden Zhou tidak begitu. Di hatinya ia menyimpan kecurigaan, bahkan ingin segera mengungkapkannya sekarang.

“Kakek Shen, kabarmu baik kan belakangan?”

Meski sudah tidak sabar, Zayden Zhou tetap menahan hasratnya. Ia memutuskan berbasa-basi dulu dengan pria tua ini.

Ia tahu betul, ini penyelidikan yang akan memakan waktu panjang. Ia tidak mungkin bisa membuktikan kecurigaannya hanya dengan dua tiga kalimat.

Bukan hanya dirinay sendiri. Kakek Taywon Zhang di seberang sana juga tidak akan langsung membocorkan banyak hal hanya dengan dua tiga kalimat.

Namun di sisi lain Zayden Zhou juga paham, kalau ia tidak bisa memaksa Kakek Taywon Zhang mengungkapkan hal-hal yang ia ingin tahu secepatnya, ia khawatir pria tua itu akan melakukan antisipasi sesegera mungkin. Kalau antisipasi itu sudah ada, apa pun yang ia ingin buktikan akan jadi jauh lebih sulit.

Jadi Zayden Zhou memutuskan blak-blakan. Ia ingin memberi kejutan padanya.

Kakek Taywon Zhang pasti tidak akan menyangka Zayden Zhou bisa seblak-blakan ini, juga tidak pernah khawatir akan terjadi hal macam ini.

“Kakek Taywon Zhang, aku hari ini meneleponmu untuk menanyakan sesuatu.”

“Oh, katakan saja apa sesuatu itu.”

Kakek Taywon Zhang terhenyak. Ia tidak menyangka Zayden Zhou bisa seblak-blakan ini. Tetapi sebenarnya tidak apa-apa, sebab apa pun yang pria ini katakana, ia akan menolak semuanya. Ia akan melakukan ini sambil menunggu Zayden Zhou kelepasan bicara sesuatu.

Hehe, toh ini orang muda. Wawasan dan pengalaman anak ini kalah jauh dari dirinya.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu