Thick Wallet - Bab 666 Membuat Marah!

Namun Barry tidak menyangka bahwa hari ini akan muncul orang seperti ini lagi.

Harus diketahui bahwa sekalipun adalah keturunan orang kaya, seperti dari keluarga Su dan keluarga Sun, kebanyakan orang juga tidak berani mengatakan begini dihadapan Barry.

Dan meskipun keluarga Cai hanya adalah keluarga kelas kedua, masih belum masuk kedalam kategori kelas pertama, namun kekuatan dari keluarga Cai tidak akan direndahkan oleh keluarga manapun.

Disaat ini Barry sangatlah marah, dia ingin lansung merobek Zayden hingga berkeping-keping.

Namun Barry bukanlah orang yang tidak mempunyai otak.

Dia tahu siapa yang bisa dia singgungi, siapa yang tidak.

Dan Barry tahu juga bahwa tempat yang saat ini dia berada adalah sebuah tempat yang tidak boleh sembarangan.

Bahkan termasuk dia dan sebagian besar orang Hua Xia juga tidak berani macam-macam disini.

Lakers Club.

Ketika baru saja dibentuk, sebuah keluarga kelas kedua di Hua Xia ingin membullynya dan berbuat onar disini.

Waktu itu karena Lakers Club baru saja didirikan dan seluruh kekuasaan di Hua Xia merasa asing terhadap Lakers Club, dan tidak tahu latar belakangnya, jadi ketika keluarga kelas dua itu berbuat onar, tidak ada yang keluar untuk memberikan sebuah keadilan.

Dan keluarga kelas kedua itu meskipun tidak sebanding keluarga Cai, namun di Hua Xia juga adalah sebuah kekuasaan yang tidak boleh dipandang rendah, dibandingkan dengan keluarga Li juga sebanding.

Semua orang mengira bahwa Lakers Club akan dipegang mati-matian oleh keluarga itu, bahkan bos Lakers Club pasti akan patuh dan hormat terhadap orang keluarga kelas kedua itu.

Namun yang berada diluar dugaan semua orang adalah dihari kedua keluarga kelas kedua itu berbuat onar, keluarga itu langsung menghilang total.

Lebih tepatnya hanya dalam waktu semalam saja sebuah keluarga kelas kedua di Hua Xia menghilang dari Hua Xia.

Dan seluruh harta keluarga itu semuanya diurus oleh Lakers Club.

Tidak ada yang tahu, bagaimana caranya keluarga itu hilang, dan juga tidak ada yang tahu bahwa siapa yang sebenarnya turun tangan dan menyelesaikan masalah ini dengan begitu bersihnya.

Namun hari itu, seluruh keluarga dan kekuasaan di Hua Xia mengetahui hal ini.

Lakers Club adalah sebuah tempat terlarang, sama sekali tidak boleh berbuat onar.

siapapun yang berani berbuat onar akan diusir oleh keluarga dan kekuasaan lain, apalagi sampai membantu mereka melawan Lakers Club.

Saat ini, Barry tengah berada di Lakers Club.

Dia tidak berani melakukan apa-apa terhadap Zayden.

Fendi bisa turun tangan terhadap Yusel dengan seenaknya, karena Yusel adalah orang laintai satu, sedangkan Fendi adalah orang lantai dua, memang identitas mereka sangatlah berbeda, Fendi sendiri saja sudah bisa menekan Yusel.

Namun berbeda dengan Zayden.

Dimata Barry, Zayden adalah orang yang bisa naik ke lantai dua seperti dirinya.

Ini menandakan bahwa dimata Lakers Club, Zayden dan Barry adalah orang yang tingkatannya sama.

Orang seperti ini jika berkonflik di Lakers Club, maka Lakers Club tidak akan membiarkannya begitu saja.

"Aku beri kamu kesempatan terakhir, berlutut dan meminta maaf, aku anggap kamu tidak mengatakan apa-apa tadi."

Kata Barry dengan marah sambil melangkah mendekati Zayden.

Barry memang lebih tinggi dan besar daripada Zayden, jadi ketika dia mengatakan ini seolah memimpin Zayden.

"Apakah kamu dengar itu bocah, Kak Barry menyuruhmu berlutut, apakah kamu tuli, cepatlah berlutut!"

Fendijuga mendekat, dan berkata dengan sombong kepada Zayden.

"Tuan Zayden..."

Yusel merasakan tekanan yang sangatlah besar dia sekarang sudah sedikit menyesal menghadiri acara reunian teman-temannya.

Jika dia tidak datang ke reunian ini, maka dia tidak perlu di pandang rendah dan diledek oleh temannya, dan juga tidak perlu menabrak Fendi dan mengakibatkan hal seperti ini.

Sekarang, bahkan Zayden sudah berada pada saat susah maju ataupun mundur.

"Ada apa denganmu? Mengapa kamu nangis?"

Tanya Zayden dengan penasaran, dia membengkokkan kepalanya dan menatapi Yusel dengan tatapan tidak bersalah, ekspresinya penuh kebingungan, seolah dia tidak tahu mengapa mata Yusel tiba-tiba menjadi merah, dan bertampang seperti ingin menangis.

Zayden menatapi Yusel, dan melihat kekhawatiran diwajahnya, dia kehabisan kata-kata.

Apakah dirinya terlihat begitu lemah?

Yusel sepertinya sedang mengkhawatirkan dirinya.

"Tuan Zayden, semua ini karena aku, kamu jangan....."

Yusel menangis dan ingin mengatakan sesuatu.

Namun langsung di potong oleh Zayden.

"Tenang saja, aku melakukan ini semua bukan sepenuhnya karena dirimu."

"Kejadian tadi aku percaya orang yang berbaik hati pasti akan membantumu."

Kata Zayden sambil tersenyum, dia mengulurkan tangannya dan menghapus air mata Yusel.

Dia tidak ingin Yusel karena khawatir akan dirinya dan benar-benar sakit hati lalu mempunyai beban didalam pikirannya.

"Sedangkan orang-orang ini, masih tidak akan menjadikan ancaman apapun terhadapku."

Seusai Zayden berkata, dia tidak mempedulikan reaksi Yusel dan lainnya, dia menatapi kearah Barry dan Fendi.

Ketika Zayden menatapi Fendi, dengan sendirinya Fendi mundur dan menghindari tatapannya.

Melihat adegan ini Zayden tertawa meledek, Fendi ini bahkan ketakutan karena satu tatapannya saja, dia sekarang trauma.

Sedangkan Fendi juga merasakan gerakannya sendiri, dia terlihat sedikit marah.

Ini benar-brnar tidak sesuai dengan identitasnya sebagai Fendi, ini sungguh adalah sebuah penghinaan.

Ketika menyadarinya, Fendi langsung melototkan kedua matanya dan disaat ini Zayden sudah tidak lagi menatapi Fendi.

Sedangkan gerakan Fendi ini juga tidak akan dihiraukan oleh Zayden.

Yang perlu dia perhatikan adalah Barry saja.

Tekanan yang dilepaskan oleh Barry tidak pernah sekuat ini.

Tekanan seperti ini pernah dirasakan oleh Zayden dari Charles, namun rasa itu tekanan seperti itu jauh dibandingkan dengan tekanan yang disebarkan oleh Barry saat ini.

Dengan kata lain, kemampuan Barry ini seharusnya jauh lebih hebat daripada Charles.

Namun belakangan ini yang dilatih secara diam-diam oleh Zayden diprovinsi Hunan bersama Ted juga telah mengalami banyak perkembangan, dibandingkan dengan Charles juga tidak terlalu lemah.

Meskipun mungkin tidak bisa mengalahkan Barry, namun sama sekali tidak bermasalah jika menunda waktunya sejenak.

Terlebih disini adalah Lakers Club, terhadap Zayden, ini adalah tempat utama peragmya.

Karena itu, Zayden sama sekali tidak khawatir, Barry juga tidak mungkin melakukan apa-apa terhadapnya, apalagi melukainya.

Orang dari Lakers Club tidak akan menyetujuinya apalagi Eddy Chen.

-----------------------

Terima kasih kepada para pembaca atas dukungan yang diberikan kepada author. Author mendoakan supaya para pembaca sehat selalu dan Tuhan selalu memberkati kalian dan keluarga kalian. Jika kalian suka buku ini, jangan lupa ya untuk di share ke teman kalian. Sukses selalu!

Bagi para pembaca yang ingin membaca buku berikutnya, silahkan di baca buku My Flawless CEO Wife, ceritanya tak kalah menarik lo :))

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu