Thick Wallet - Bab 682 Meninggalkan Kota Donghai?

Yusel Liu kemudian pergi meninggalkan ruang VIP.

Semua orang yang tersisa saling bertatapan, mereka bahkan tidak tahu harus mengucapkan apa lagi.

Lagipula, semua topik pembicaraan mereka sebelumnya bersangkutan terhadap Yusel Liu.

Karena Yusel Liu kini sudah tidak ada, mereka tentu saja tidak akan merasa terlalu tertarik membicarakan dirinya.

Setidaknya, ada tujuan dari beberapa orang yang sudah tidak tercapai.

"Ini, Yusel Liu ini pergi begitu saja."

"Hmm, Megan Xu, apakan saldo dalam kartu Yusel Liu itu benar-benar sebanyak itu? Seratus sepuluh miliyar, aku benar-benar tidak berani membayangkannya."

"Betul, namun, apakah Yusel Liu benar-benar merupakan kekasih Tuan Muda Li itu?"

"Hal ini sulit sekali dibicarakan."

......

Semua orang terus mengosipinya, walaupun Yusel Liu sudah tidak ada, namun, jika seratus sepuluh miliyar itu benar adanya, maka ia benar-benar membuat semua orang merasa iri padanya.

"Seharusnya tidak salah."

Pada saat ini, Thomas Zhang yang sebelumnya terus terdiam akhirnya berbicara.

"Bagaimana mungkin?"

Lily Tong yang merupakan kekasih Thomas Zhang ini tentu saja merasa bingung ketika mendengar Thomas Zhang berkata demikian.

"Tidak heran jika kalian tidak mengetahuinya, ketika Yusel Liu sebelumnya mengeluarkan kartu tersebut, aku sudah merasa sangat mengenalnya, namun, aku terus merasa kurang yakin, namun, jika Megan Xu kini berkata bahwa kartu itu bernilai seratus sepuluh juta, maka aku sudah yakin."

Thomas Zhang menghela nafasnya, seakan-akan perihal Yusel Liu ini tidak menyinggungnya, sebaliknya ia merasa cukup senang untuknya.

"Black Card apa, ada apa, langsung katakan saja, Thomas Zhang, jangan terlalu berbelit-belit lagi."

Lily Tong menggenggam lengannya dan bersikap manja.

"Black card itu adlaah Black Card milik World Bank, jumlahnya di dunia ini juga sangat terbatas, jangan bicarakan hal lain, sebuah Black Card itu paling sedikit bernilai seratus miliyar."

Ucap Thomas Zhang dengan serius.

Setelah ia selesai berbicara, semua orang kembali menghirup nafas dingin.

Jika demikian, maka ucapan Megan Xu itu mungkin hanya untuk menjelekkan Yusel Liu, sehingga ia sengaja berbohong.

Dengan demikian, perkataan Thomas Zhang itu pasti benar.

Pertama, Thomas Zhang juga tidak pernah berkenalan dengan Yusel Liu sebelumnya, sehingga mereka berdua tidak akan mempunyai rasa dendam.

Kedua, Thomas Zhang mempunyai perusahaannya tersendiri, ia juga berbisnis dengang cukup baik, ia sudah berpengalaman, berhubungan dengan tidak sedikit petinggi, sehingga hal yang ia ketahui pasti sangat banyak.

"Stt!"

Semua orang saling bertatapan sejenak, lalu mereka melihat ekspresi terkejut dari lawan bciara mereka.

Lalu diikuti dengan perasaan iri.

Tidak peduli apakah yang Megan Xu katakan mengenai Yusel Liu yang menjadi kekasih Tuan Muda Li itu benar atau tidak.

Setidaknya, seratus sepuluh miliyar itu pasti benar.

......

Tanpa mengetahui pembicaraan yang terjadi di dalam ruang VIP, Yusel Liu pun langsung meninggalkan ruang VIP dan pergi meninggalkan Lakers Club.

Ia tidak ingin terus menetap di tempat ini lagi.

Yusel Liu merasa sangat tidak tenang dengan semua tatapan yang tertuju kepadanya itu, ia merasa dirinya sedang dihakimi oleh para hadirin.

Terutama Arnold Huang dan Megan Xu, mereka terus saja merendahkan Yusel Liu dan membuat setitik rasa persahabatan yang dipertahankan Yusel Liu itu menghilang.

Ia menggeleng kepalanya dan tidak ingin terus memikirkan hal ini lagi, tatapan Yusel Liu juga terlihat menajdi lebih tegas.

Yusel Liu masih ingat akan perkataan Zayden Zhou terhadap dirinya, ia menyuruhnya untuk langsung pergi ke Green Bay City setelah menghadiri pertemuan teman-temannya, karena Zayden Zhou ingin membicarakan suatu hal dengannya.

Ketika teringat akan hal ini, Yusel Liu tentu saja tidak menunda dan langsung pergi ke Green Bay City.

Satu jam kemudian, Yusel Liu akhirnya berhenti di depan pintu Green Bay City.

Setelah merapikan penampilannya, Megan Xu tersenyum, dan melangkah masuk ke arah Green Bay City.

Sambil mengetuk pintu, Yusel Liu kemudian menghela nafas panjang, lalu menekat rasa semangatnya.

Walaupun ia tidak tahu apa yang Zayden Zhou ingin katakan kepadanya, namun Yusel Liu tahu, jika bukan karena Zayden Zhou, ia pasti tidak akan bisa melepaskan diri dari Fendi Li hari ini.

"Yusel sudah tiba, cepat masuk."

Orang yang membuka pintunya adalah Ibu Zhou, Ibu Zhou langsung tersenyum ketika melihat Yusel Liu berdiri di depan pintu, ia bahkan menarik Yusel Liu untuk masuk.

Ketika Zayden Zhou sebelumnya menetap jauh di Provinsi Hunan dan tidak berada di Kota Donghai, Yusel Liu sellau menjaga Ibu Zhou disini.

Jadi, Ibu Zhou sudah menganggap tentu saja sudah menganggap Yusel Liu sebagai putrinya sendiri sejak awal.

Jika mungkin, Ibu Zhou bahkan ingin menjadikan Yusel Liu sebagai anaknya.

"Bibi."

Yusel Liu terlihat jauh lebih tenang setelah melihat Ibu Zhou, lalu ia pun menyapanya hangat.

Yusel Liu sebenarnya khawatir Zayden Zhou yang akan membuka pintunya, dengan demikian, ia pasti tidak akan bagaimana memulai pembicaraan dengan Zayden Zhou.

"Kamu sudah datang, ikuti aku naik ke lantai atas, aku ingin membincangkan sesuatu denganmu."

Zayden Zhou sedang duduk di sofa, ketika ia melihat Yusel Liu masuk, ia pun langsung berdiri dan hendak pergi ke lantai atas.

"Naik ke lantai atas apanya, perihal apa yang tidak bisa dibicarakan di lantai pertama."

Namun, tanpa menunggu Zayden Zhou naik ke atas, Ibu Zhou sudah terlebih dahulu merasa tidak senang, sehingga ia langsung menarik tangan Yusel Liu, dan duduk di sofa.

"Apa yang terjadi diantara kalian hari ini, katakan disini, aku juga ingin dengar."

Ibu Zhou bersikap sangat keras kepala.

Yusel Liu yang ditarik oleh Ibu Zhou juga hanya bisa menatap Zayden Zhou dengan perasaan tidak berdaya.

"Hmm, baiklah."

Zayden Zhou juga tidak memiliki pilihan lainnya, jika ibunya sendiri bersikap seperti ini, ia tentu saja tidak akan bisa melawan.

Terlebih lagi, hal yang hendak ia bicarakan dengan Yusel Liu bukanlah sebuah rahasia bagi Ibu Zhou, membiarkannya mendengarnya juga tidak akan berdampak.

"Yusel Liu, masalah hari ini, aku kira, perasaanmu yang paling nyata......"

Zayden Zhou duduk, lalu menatap Yusel Liu dengan tatapan menegangkan.

Namun, sebelum Zayden Zhou sempat selesai berbicara, Ibu Zhou sudah terlebih dahulu memotongnya.

"Permasalahan hari ini? Permasalahan apa? Apa yang terjadi?"

Ibu Zhou terus bertanya dengan sangat serius.

Zayden Zhou tediam sejenak, namun, ia akhirnya tetap memutuskan untuk menceritakan permasalahan hari ini kepada Ibu Zhou.

Suasana menjadi menegangkan dalam sekejap.

Ibu Zhou terlihat sangat kesal, ia tetnu saja merasa sangat kesal terhadap Fendi Li yang disebutkan oleh Zayden Zhou itu.

Jika permasalahan yang terjadi di Lakers Club itu terjadi di masa kuno, maka ia berusaha untuk mendapatkan seorang wanita dengan menggunakan kekuasaannya, berdasarkan umur Ibu Zhou, ketika hal ini terjadi pada generasinya, maka akibatnya tentu saja sangat mengerikan.

"Tidak tahu malu, tidak kusangka ada orang seperti ini."

"Yusel, apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu terluka, mari bibi lihat."

Setelah Ibu Zhou marah, ia kemudian menarik tangan Yusel Liu, melihat kondisi tubuhnya secara keseluruhan apakah ia terluka atau tidak.

Setealh melihat tidak ada luka selain bekas memerah para lengan Yusel Liu, Ibu Zhou akhrinya menghela naasnya.

Namun, ia kemudian menunjuk bekas memerah pada lengan Yusel Liu dan merasa semakin kesal.

"Lihat, mengapa Yusel bisa terluka seperti ini."

Sambil berbicara, Ibu Zhou juga terus mengelus dan memijat bekas memerah pada lengan Yusel Liu tanpa henti, seakan-akan hal ini akan membantu Yusel Liu merasa kurang sakit dan lebih cepat membaik.

Hal ini membuat Zayden Zhou yang duduk di sisi lain kehabisan kata-kata, namun, ia juga tidak bisa mengatakan apapun, ia hanya bisa melihat sikap akrab antara Ibu Zhou dengan Yusel Liu.

"Sudahlah, Zayden Zhou juga sudah membantumu menghukum si brengsek kecil itu, baiklah, jika ada urusan lainnya, kalian lanjut bicarakan saja."

Setelah mendengar Ibu Zhou berkata demikian, Zayden Zhou pun terus melanjutkan perbincangannya.

-----------------------

Terima kasih kepada para pembaca atas dukungan yang diberikan kepada author. Author mendoakan supaya para pembaca sehat selalu dan Tuhan selalu memberkati kalian dan keluarga kalian. Jika kalian suka buku ini, jangan lupa ya untuk di share ke teman kalian. Sukses selalu!

Bagi para pembaca yang ingin membaca buku berikutnya, silahkan di baca buku My Flawless CEO Wife, ceritanya tak kalah menarik lo :))

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu