Thick Wallet - Bab 426 Lalat!

“Hehe. Nona Shinta Jiang datang bersama dengan Kak Ling?”

Seketika, Zayden Zhou sudah memikirkan banyak kemungkinan.

Satu-satunya kemungkinan adalah Shunta Jiang datang bersama dengan Kak Ling. Kalau tidak, orang lain dari keluarga Jiang tidak mungkin tidak muncul di sini.

Kalau begitu, identitas Kak Ling ini sangat menjadi pertanyaan.

Eddy Chen sudah pernah mengatakannya, orang yang bisa datang ke sini semuanya keturunan keluarga besar.

Seperti keluarga besar Provinsi Hunan ini, takutnya sudah syarat paling rendah.

Kalau begitu, latar belakang Kak Ling sangat memungkinkan lebih kuat dari keluarga Jiang.

Seketika, Zayden Zhou tambah penasaran dengan identitas Kak Ling yang sebenarnya.

Tapi dia tidak bisa menunjukkannya langsung. Dia juga tidak hanya khawatir Kak Ling bersama dengan Shinta Jiang apakah ada tujuan lainnya.

Berdasarkan pengamatan Zayden Zhou sebelumnya, Kak Ling sangat tulus terhadap Shinta Jiang dan walaupun agak aneh, tapi secara keseluruhan masih tidak bisa memaksa Shinta Jiang melakukan hal yang tidak disukainya.

“Hmm. Aku dan Kak Ling datang bersama. Aku masih mengira malam ini akan sangat membosankan. Tidak disangka bisa bertemu denganmu di sini.”

Shinta Jiang menunjukkan sangat tenang. Berbicara dengan Zayden Zhou juga sama sekali tidak ada gap.

Mareka seperti teman lama yang sudah kenal bertahun-tahun, bertemu setelah berpisah sekian lama. Walaupun agak asing, tapi dengan sangat cepat akrab lagi.

Zayden Zhou juga tidak menunjukkan dirinya tidak akrab dengan Shinta Jiang, tapi dengan murah hati mengundang Shinta Jiang dan Kak Ling duduk di sisinya

“Oh, ya, Zayden Zhou, apa kamu tahu apa yang dilakukan di sini? Aku lihat di sini banyak orang dan sepertinya semuanya memiliki koneksi. Aku sudah tanya Kak Ling tapi dia tidak memberitahuku.”

Berbincang-bincang, Shinta Jiang tiba-tiba memiringkan kepala bertanya, wajahnya penuh dngan rasa penasaran, sepasang mata jernihnya menatap Zayden Zhou dengan harapan.

“Hmpf. Kak Ling tidak memberitahumu?”

Saat itu, Zayden Zhou agak terkejut.

Dia dengan cepat melihat sejenak Kak Ling, menemukan Kak Ling sedang menatapnya, dalam hati merasa agak lucu.

Awalnya dia mengira, walaupun Kak Ling membawa Shinta Jiang datang, setidaknya juga akan memperkenalkan sedikit keadaan di sini kepada Shinta Jiang.

Tapi sekarang sudah terlihat, Kak Ling sama sekali tidak menjelaskan kepada Shinta Jiang, atau, Kak Ling sendiri juga sama sekali tidak terlalu paham, tidak bisa membuat penjelasan kepada Shinta Jiang?

Zayden Zhou tidak tahu kenapa sebenarnya, tapi karena Shinta Jiang sudah bertanya padanya, kalau begitu tentu saja dia tidak menolak.

Kebetulan Eddy Chen baru saja menjelaskan kepada mereka, juga menjelaskan keadaan di sini.

“Sebenarnya, aku juga tidak terlalu paham, juga hanay mendengar dari orang lain……”

Zayden Zhou berkata dengan sedikit, mengatakan hal yang dikatakan Eddy Chen kepada Shinta Jiang. Di saat yang bersamaan juga tidak menjauh dari Kak Ling.

Kalau Kak Ling tidak tahu, juga pas untuknya mendengarnya, menghemat satu kali penjelasan yang akan dilakukan Zayden Zhou.

“…… kira-kira seperti itu keadannya. Tapi sekarang masih ada beberapa saat sebelum dibuka. Akan dimulai setelah jam sembilan.”

Zayden Zhou melihat jam tangan, menyadari jarak menuju jam sembilan masih ada hampir setengah jam.

Dan waktu setengah jam ini, walaupun terlihat sangat pendek, tapi di sini malah terlihat agak panjang.

Bagaimanapun juga, orang sebanyak ini juga tidak dikenal oleh Zayden Zhou. Walaupun bisa berbincang dengan beberapa dari mereka, apakah terus-menerus canggung selama setengah jam?

“Kalau begitu lumayan. Setengah jam akan lewat dengan cepat.”

Hanya saja, bagi Zayden Zhou, setengah jam sangat panjang, membuatnya merasa bosan.

Tapi Shinta Jiang malah merasa setengah jam sangat pendek, berlalu dengan satu kedipan mata.

“Nona cantik, ada yang bisa dibantu?”

Dan di saat ini, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang berbunyi tidak tepat waktu.

Awalnya Zayden Zhou dan beberapa orang yang berbincang dengan baik, semuanya melihat ke arah orang yang mengganggu mereka.

Zayden Zhou menyipitkan sepasang matanya, melihat orang yang sedang berbicara dengannya, dalam hati tersenyum menyeringai.

Dia tahu, dalam situasi seperti ini, walaupun semua orang memiliki status, semuanya pasti bisa menahan diri dan berusaha untuk tidak membuat keonaran.

Tapi ketika banyak orang dalam satu lingkaran, pasti ada beberapa orang aneh atau menjengkelkan di dalamnya.

Orang sebanyak ini di sini, sulit untuk menghindari beberapa anak laki-laki orang kaya yang muncul. Tidak bisa mengurus diri sendiri, pergi mengganggu orang lain.

Zayden Zhou masih mengira mereka tidak akan bertemu. Tidak disangka baru saja mulai malah tidak bertemu, tapi Shinta Jiang juga datang ke sisi mereka, dengan cepat muncul satu.

Sebenarnya, sejak kemunculan Shinta Jiang dan Kak Ling, Zayden Zhou sudah menyadari beberapa tatapan jatuh pada mereka berdua.

Hanya saja samapi sekarang, tatapan orang yang sebanyak itu juga tidak benar-benar berbuat sesuatu, kecuali orang di depan mata ini.

Menggunakan jas berdasi, sepatu kulit, berpenampilan dengan sangat berkelas, adalah seorang yang sukses.

Dan juga tidak hanya muda, juga sangat tampan.

Berdasarkan pengamatan Zayden Zhou, orang ini kalau pergi mengikuti acara ajang pencarian bakat, pasti bisa debut dengan cepat, dan juga pasti akan dicintai dan dicari banyak penggemar.

Tapi, saat ini, penampilan orang ini malah terlihat agak berlebihan, membuat Zayden Zhou yang melihat merasa mual.

“Tidak. Jangan ikut campur!”

Zayden Zhou tidak berbicara, Kak Ling malah berkata dengan tidak sabar, melambaikan tangan kepada pria itu, seperti sedang mengusir seekor lalat.

Melihat sampai di sini, Zayden Zhou juga tidak melakukan apa-apa, hanya melihat Kak Ling dalam diam.

Karena Kak Ling memiliki pilihan sendiri, kalau begitu Zayden Zhou tentu juga melihat Kak Ling bermain dengan senang.

Dan juga, Zayden Zhou masih benar-benar belum yakin bagaimana Kak Ling menghadapi pria ini.

Perlu diketahui, hanya perkataan dan tindakan Kak Ling tadi sudah ada maksud menantang.

Kalau lawan bicaranya benar-benar ingin mencari kesalahan, ini bisa menjadi bukti siap pakai.

Dan selama sang pria memulai percakapan, di saat itu malah terlihat sama sekali tidak penting.

Bagaimanapun juga, semua orang memiliki status saling memulai percakapan, mengenal satu sama lain, sama sekali bukanlah masalah besar.

“Hehe, Nona cantik sudah bercanda. Aku tidak mencampuri urusan kalian. Aku hanya melihat kalian seperti sangat tidak familiar dengan keadaan di sini, jadi aku berbaik hati bertanya, apa ada yang perlu dibantu.”

Sang pria seperti tidak peduli dengan semua yang dilakukan Kak Ling tadi, malahan dengan sabar lanjut menjelaskan.

Dan juga, melihat tidak ada orang yang membuka mulut menentang, dia seperti mendapatkan persetujuan, memperkenalkan tempat ini dengan senang, dan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Tapi, sampai pria itu berbicara sangat banyak, bahkan setelah merasa dirinya banyak berbicara sampai mulutnya kering, tiba-tiba sadar ada yang tidak benar.

Beberapa orang yang ada di depan mata seperti sama sekali tidak merespon sedikit pun.

Jangankan terkesima, bahkan tidak ada satupun rasa penasaran.

Sejenak, sebuah tanda tanya besar muncul di kepala sang pria.

Apa beberapa orang ini sudah sangat familiar dengan tempat ini?

Tapi tidak mungkin. Tadi dirinya melihat dengan jelas mereka sangat penasaran dengan tempati ni, masih melihat kanan kiri, bahkan menunjuk dan menganggukkan kepala terhadap beberapa tempat, sama sekali seperti orang pedesaan.

Karena demikian, kenapa mereka sepertinya tidak tertarik sedikitpun terhadap perkataannya tadi?

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu