Thick Wallet - Bab 1086 Begini Saja!

Mereka telah mencoba semua cara, tapi semuanya tidak berguna.

Zayden Zhou mengakui bahwa dia adalah orang jahat, karena dia orang jahat, jadi karena itulah dia memukul kalian, apakah ada masalah?

Sekelompok kerabat keluarga Xie ini tidak pernah mengalami masalah seperti ini.

Dan kali ini malah berhadapan dengan orang yang dulu mereka selalu panggil sampah.

Tidak disangka Zayden Zayden Zhou mereka selalu anggap sampah, sekarang malah memberi mereka ancaman dan ketakutan yang luar biasa.

"Ayo, kalian maju bersama," kata Zayden Zhou, menarik kerahnya dan menatap kerabat keluarga Xie itu.

"Benar-benar pilihan yang salah jika memilih untuk menjelaskan saat menghadapi orang-orang seperti kali ini."

"Sekarang biarkan aku memberitahu kalian bagaimana sakitnya menyelesaikan masalah tanpa mendengar penjelasan."

Sejujurnya, keluarga Xie ini sudah merasakannya.

Mereka mau mengakui kesalahan mereka, mereka ingin berlutut dan meminta maaf.

Karena apa pun yang mereka katakan, mereka hanya bisa mendapatkan pukulan.

Sebenarnya, mereka yang sebelumnya bukannya juga seperti ini juga?

Apa mereka pernah memberi kesempatan pada Zayden Zhou dan Hailee Xie?

Tidak pernah, mereka hanya akan bertindak sesuai dengan pemikiran mereka sendiri.

Tidak peduli apa yang dikatakan Zayden Zhou dan Hailee Xie kepada mereka, mereka tidak akan mendengarnya.

Hari ini, mereka menerima balasannya.

Tepat ketika orang-orang Keluarga Xie ini sudah putus asa, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di luar.

Karena Zayden Zhou datang ke rumah Hailee Xie, dan pintu rumah masih dibuka, sehingga dia bisa mendengar langkah kaki di luar dengan sangat jelas.

Segera, seorang pria muda dengan setelan jas dan sepatu kulit yang membawa tas kerja muncul dengan kaget di pintu rumah.

"Ya ampun, apa yang terjadi?"

"Bibiku sayang, bibiku, bibiku, oh, mengapa kalian semua berbaring di lantai?"

"Ya ampun, ada apa ini? Hailee sayang, kamu baik-baik saja, syukurlah, kamu baik-baik saja."

"Hah? Siapa orang ini? Ya ampun, aku bersumpah aku belum pernah melihat orang kampungan sepertimu. Mengapa kamu menggendong Hailee-ku? Lepaskan tangan kotormu ! "

Pria muda itu berkata dengan ekspresi dan nada yang sangat berlebihan.

“Tuan muda Feng sudah datang!” Setelah melihat pemuda ini, semua kerabat keluarga Xie bangkit seperti melihat penyelamat.

Ini adalah penyelamat mereka!

Zayden Zhou pasti akan dihancurkan seperti semut oleh Tuan muda Feng!

"Tuan muda Feng! Orang ini, orang ini menghalangi pernikahanmu dan Hailee, dia sudah melukai kami semua, kamu tidak boleh membiarkannya pergi!" .

"Hah? Ya ampun, ternyata sainganku adalah babi yang bodoh ini?"

"Pantas saja aku mencium bau aneh saat aku masuk, ternyata itu bau dari tubuhmu, aku benar-benar tidak pernah bertemu orang rendahan sepertimu!"

"Sejujurnya, anak muda, sebagai sainganku, berebut wanita denganku, itu adalah kesalahan terbesar seumur hidupmu!"

Tuan muda Feng memandang Zayden Zhou dengan jijik, dan berjalan mendekati Zayden Zhou selangkah demi selangkah, "Hei sobat, tentu saja, jangan karena aku memanggilmu sobat kamu jadi bersemangat, aku sangat rendah hati, walaupun saat ketemu anjing atau kucing, aku juga memanggil sobat."

"Sobat, lebih baik kamu keluar sekarang, jangan sampai kamu merasa sangat malu nanti."

Tuan muda Feng berkata, mengulurkan tangan, mencoba menepuk bahu Zayden Zhou,

Tapi yang menantinya adalah tamparan.

Zayden Zhou menampar wajahnya, "Bicara dulu dengan benar, baru berbicara denganku!"

"Kamu, kamu berani menamparku?" Tuan muda Feng menutupi wajahnya yang merah dan bengkak, menatap Zayden Zhou dengan tak percaya. "Beraninya kamu menamparku! Kamu tahu siapa aku?"

"Aku tidak peduli siapa kamu!" Zayden Zhou membalikkan tangannya dan menamparnya lagi. "Jika kamu mau mengatakan sesuatu, katakan saja, luruskan lidahmu, dan bicaralah dengan benar."

"Aku akan menamparmu lagi jika kamu berkata yang tidak-tidak lagi, kamu mengerti?"

Melihat tamparan Zayden Zhou, Tuan muda Feng memilih untuk berkompromi.

"Kamu cukup emosian juga ya, sampai berani mengancamku!"

Apakah kamu tahu siapa aku? "Tuan muda Feng berkata.

Zayden Zhou menyeringai, dan dia menampar wajahnya lagi.

"Aku tidak peduli siapa kamu, apa kamu tidak bisa berbicara dengan benar?"

"Tentu saja aku bisa! Tapi mengapa kamu terus menamparku! Bukankah kamu mengatakan tidak akan menamparku lagi kalau aku berkata dengan benar?" Teriak Tuan muda Feng sambil menutupi wajahnya.

Tuan muda Feng, sebagai pemuda terkaya di antara orang-orang terkaya di Kota Donghai, dia tidak pernah menderita seperti ini.

Zayden Zhou tersenyum sedikit, "Aku hanya memerintahkanmu untuk berkata dengan benar, dan aku tidak berjanji tidak akan menamparmu lagi, mengerti?"

"Sekarang, mari kita bicara, ada apa."

Orang-orang dari keluarga Xie menatap pemandangan ini dengan tercengang.

Beberapa bahkan tidak mengerti apa yang terjadi.

Bukankah Tuan muda Feng itu adalah anak orang yang sangat kaya? Bukannya dia seharusnya mengalahkan Zayden Zhou?

Mengapa Tuan muda Feng ini seperti tidak ada apa-apanya di hadapan Zayden Zhou?

Bahkan, Tuan muda Feng juga terlihat sangat frustrasi.

Mereka tidak pernah melihat kejadian seperti ini!

Ke mana pun dia pergi, semua orang merasa tersanjung, bahkan tidak ada yang berani padanya.

Jangan memberinya kesempatan untuk memamerkan kekayaannya sama sekali, oke?

Dia tidak ada cara lain, hanya bisa menahan, tunggu ada kesempatan, saat sampai berdebat kekayaan, dia pasti akan menang.

Dia percaya bahwa pada saat itu, Zayden Zhou akan menyesal!

Dan sekarang, kesempatan ini telah datang!

“Nak, aku tidak tahu siapa kamu, tetapi kamu langsung menampar, kamu pasti akan menyesal, karena kamu tidak tahu siapa aku!" Tuan muda Feng menenangkan sedikit hatinya dan berkata dengan arogan.

"Oh? Benarkah? Apa identitasmu?" Tanya Zayden Zhou.

“Putra tertua keluarga Feng! Pewaris orang sangat kaya kedua di Donghai!” Tuan Muda Feng itu berkata dengan bangga.

Perkataanya membuat orang-orang dari keluarga Xie semua bersemangat.

Pewaris orang sangat kaya kedua di Donghai!

Zayden Zhou tersenyum lagi, dan kemudian menampar tamparan backhand lainnya.

"Jadi kenapa? Lalu? Itu saja?"

"Apa sebenarnya yang ingin kamu ungkapkan?"