Thick Wallet - Bab 484: Pamanmu Akan Kembali!

"Kepala Keluarga, maksudmu, dia akan kembali?"

Wajah Zoro Jiang dipenuhi sukacita, melihat Fandy Jiang dengan penuh harapan.

Seluruh Keluarga Jiang, kebanyakan orang mungkin telah melupakan keberadaan paman yang satu ini.

Tapi Zoro Jiang dia tidak akan pernah melupakannya.

Memikirkan status dan kedudukan orang itu saat ini, membuat Zoro Jiang menjadi sangat bersemangat.

Menurut anggota Keluarga Jiang, orang itu tidak perlu diragukan lagi, memiliki status yang tinggi.

Dan jika orang itu kembali, maka struktur Keluarga Jiang di provinsi Hunan akan mengalami perubahan yang besar.

Sebaliknya, masalah Shinta Jiang kemungkinan tidak bermasalah lagi.

Bahkan jika ada sesuatu diantara Shinta Jiang dan Outstanding Corp, hal itu tidak akan mempengaruhi keluarga Jiang dan Zayden Zhou juga tidak akan mungkin dapat merencanakan apapun terhadap Shinta Jiang.

Bahkan ketiga keluarga besar lainnya mungkin akan ada pertanyaan terhadap Keluarga Jiang, tapi didepan orang itu, mereka juga tidak berani berbicara.

"Kakek, apa yang kamu bicarakan? Siapa orang itu?"

"Benar, kenapa aku tidak tahu masih ada keberadaan seorang paman?"

"Betul, kepala keluarga, sebenarnya ada masalah apa? Apa hubungannya dengan Gerald Jiang? Sekarang yang kita bahas adalah masalah Shinta Jiang, lebih baik kepala keluarga cepat membuat keputusan!"

...

Namun, anggota Keluarga Jiang lainnya marasa sangat bingung terhadap apa yang dibicarakan Fandy Jiang dan Zoro Jiang, mereka sama sekali tidak tahu siapa yang mereka bicarakan.

"Sudah cukup, masalah ini biar kepala keluarga yang memutuskannya, kalian tidak perlu membuat keributan lagi!"

Zoro Jiang Mengucapkannya dengan nada dingin, sepasang matanya yang sejak awal memang terlihat marah, pada saat itu, tatapan matanya menjadi semakin tajam, pandangan kedua matanya seperti pisau tajam, menusuk setiap orang yang ingin berbicara.

Seketika, semua orang di sana menjadi diam.

Semua orang tidak berani berbicara oleh karena lirikkan Zoro Jiang.

Dan Sofian Jiang yang berada di samping melihat adegan ini, hatinya menjadi sangat panik.

Kondisi yang seperti ia harapkan tidak menjadi kenyataan, bahkan, sekarang semua orang yang ada disana tidak berani membicarakan masalah Shinta Jiang lagi.

Ini bagaimana bisa di biarkan.

Jika terus begini, bagaimana ia bisa naik pangkat.

Sofian Jiang sangat panik, sehingga tidak memperdulikan semua hal, dengan cepat berkata kepada Fandy Jiang dengan suara keras.

"Ayah, masalah ini sekarang begitu darurat, sebaiknya kita membereskan masalah Shinta Jiang terlebih dahulu hingga selesai, jika tidak, maka hal ini akan di manfaatkan oleh orang lain untuk melawan kita, hal ini akan sangat tidak baik untuk kita kedepannya."

"Selain itu, seluruh orang provinsi Hunan juga tahu, di antara Keluarga Jiang dan Zayden Zhou memiliki dendam yang besar, tapi sekarang Shinta Jiang malah berbalik menjadi duta besar Outstanding Corp kepunyaan Zayden Zhou."

"Tidak peduli bagaimana orang luar melihat Shinta Jiang, respon mereka juga kita tidak peduli, tapi orang luar bagaimana memandang kita sebagai keluarga Jiang? Kepercayaan mereka kepada Keluarga Jiang, sekarang sedang dalam bahaya!"

Nada suara Sofian Jiang terdengar tulus, air matanya ikut turun saat dia berbicara.

Ia merasa dirinya telah berkata dengan penuh perasaan, ia juga menunjukkan ekspresi yang sangat tegang.

Seolah-olah dia sudah sangat jelas menunjukkan dirinya yang begitu setia kepada Keluarga Jiang.

Sofian Jiang merasa, ekspresinya kali ini, bisa di katakan sempurna,

Respon orang-orang tidak ada hubungan yang terlalu penting, tapi seharusnya mereka saling memandang satu sama lain.

Dan yang paling penting adalah kepala keluarga Fandy Jiang pasti akan melihat dirinya kembali, membuat dirinya yang tadi kurang memiliki perhatian dan sekarang dirinya menjadi pusat perhatian.

Setidaknya, ia bisa menerima kuasa sepenuhnya untuk menangani permasalahan Shinta Jiang, kemudian mengunakan kesempatan itu untuk naik jabatan.

Pelayanan lengkap, juga cukup.

Tapi, aktingnya Sofian Jiang sedikit berlebihan, kedua matanya tertutup, seperti sedang meneteskan air mata, membuatnya tidak melihat respon orang-orang di sekitarnya.

"Hah? Bagaimana mungkin tidak ada yang bersorak? Apakah berbeda dengan apa yang dirinya sendiri pikirkan? Mana suara desahan dan pujian mereka?"

Hati Sofian Jiang menjadi ragu, pelan-pelan membuka matanya dan terkejut, dengan hati-hati melihat kondisi disekitarnya.

Detik berikutnya, Sofian Jiang seperti di sambar petir, tertegun di tempatnya berdiri, tercengang dengan kedua matanya yang melotot, merasa tidak masuk akal melihat ke sekeliling.

Wajah semua orang menunjukkan keterkejutan memandang dirinya, tidak peduli orang itu mempunyai hubungan yang cukup baik dengan dia, orang yang dekat dengannya, atau para anggota keluarga yang memiliki kedudukan penting.

Siddhi Jiang, Steven Jiang, Zoro Jiang, semuanya merasa terkejut dan memandang dirinya.

Melihat pemandangan ini, Sofian Jiang menjadi bingung.

Situasi apa ini?

Bukankah kalian seharusnya senang karena diriku, bersorak untukku?

Apakah kalian tidak bisa memuji pemikiranku untuk Keluarga Jiang?

Kenapa semua orang memandangku dengan ekspresi seperti itu, bahkan tidak memiliki respon sedikitpun?

"Sudahlah, kakak ketiga, kamu tidak perlu berbicara lagi."

Zoro Jiang yang melihat pemandangan ini, hatinya mendesah, dengan suara berat berkata demikian.

Dia dulu mengira bahwa kakak kedua tidak buruk, di dalam keluarga dia tidak mengikuti pertarungan, kelakuannya juga normal.

Tapi tidak terpikirkan, hari ini di tempat seperti ini, dia bisa berkata seperti itu.

Apakah dia tidak mengerti arti perkataan kepala keluarga?

Zoro Jiang sekarang sedang berpikir, Sofian Jiang apakah benar putra yang di lahirkan Fandy Jiang, bagaimana mungkin dia tidak dapat mengetahui cara berpikir dan maksud dari kepala keluarga?

Semua orang juga ingin kepala keluarga membuat suatu keputusan, jika kepala keluarga benar-benar ingin membuat keputusan, maka saat ini juga dia sudah membuat keputusan.

Tapi perkataan Fandy Jiang dan Steven Jiang yang membuat banyak orang merasa aneh.

Saat itu, sudah terlihat jelas, bahwa ia tidak mau membahas permasalahan Shinta Jiang.

Maka dari itu, di mata Fandy Jiang masalah Shinta Jiang bukanlah apa-apa.

Sekarang, hampir semua orang mengerti, tapi kenapa Sofian Jiang masih belum mengerti, sebaliknya masih terus mengungkit-ngungkit masalah Shinta Jiang?

"Kenapa? Kakek? Apakah kalian tidak mau membereskan masalah ini? Apakah kalian ingin Keluarga Jiang menjadi bahan tertawaan orang-orang di luar sana?"

Sofian Jiang masih tidak mengerti telah terjadi apa, ia hanya merasa bahwa dirinya melakukan suatu kebaikan, rela berkorban demi masalah ini, tapi malah di jawab seperti itu oleh kakeknya, dia tidak terima.

"Sudah, jangan bertengkar lagi, masalah Shinta Jiang, kakak kedua kamu urus saja sendiri, mengenai kakak ketiga, ucapanmu masuk akal, tapi sekarang sudah tidak penting lagi."

Kepala keluarga yang melihat Sofian Jiang jadi berdebat dengan Zoro Jiang, wajah Fandy Jiang menjadi tidak senang, dengan suara yang terdengar dingin berkata demikian, sehingga membuat semua perkataan Sofian Jiang, tidak dapat di ucapkan lagi.

Sofian Jiang dengan kedua matanya yang melotot melihat ayahnya, dia masih tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi.

Ayah hanya berkata kepada kakak tertua Steven Jiang bahwa paman akan kembali dan ia akan membantu mereka melihat luka Gerald Jiang yang cacat.

Kapan dirinya mempunyai paman?

Wajah Sofian Jiang tampak cemas, hatinya bahkan merasa lebih cemas.

Dan hampir semua orang yang mendengar perkataan Sofian Jiang, menjadi terdiam.

Terutama kakek Zoro Jiang, seperti berubah menjadi orang lain, ekspresi orang itu menjadi sangat berubah, bahkan dengan sendirinya ia meredakan masalah Shinta Jiang.

Sebenarnya apa terjadi dengan dunia ini?

Sebenarnya apa yang terjadi dengan Keluarga Jiang?

"Akhir-akhir ini, telah terjadi banyak hal di provinsi Hunan, ada banyak keluarga yang terlibat, tapi sekarang hampir akhir tahun, aku berharap di Keluarga Jiang tidak terjadi masalah lagi."

Fandy Jiang berkata dengan suara rendah, matanya dengan tajam menatap setiap orang yang berada disana.

Orang-orang ini adalah anggota inti Keluarga Jiang, semua perbuatan yang di lakukan oleh orang-orang ini, dapat di lihat oleh dunia luar sebagai perbuatan Keluarga Jiang.

Jadi, orang-orang ini, di mata Fandy Jiang, harus berhati-hati melihat lawannya.

Terutama saat ini, sudah hampir akhir tahun dan adik kandungnya sebentar lagi akan kembali ke rumah.

Dalam beberapa waktu itu, tidak boleh terjadi masalah.

Ini adalah batas dari Fandy Jiang.

Jika ada yang berani melewati batas ini, maka Fandy Jiang akan membuat orang itu merasakan, di Keluarga Jiang sebenarnya siapa yang membuat keputusan.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu