Thick Wallet - Bab 29 Aku Mempunyai Uang, Tetapi Uang Itu Bukan Untuk Diberikan Kepadamu!

“Aku tidak bermaksud apa-apa, tetapi makanan-makanan ini kalian saja yang makan. Aku dan Ted Chuan tidak begitu cocok, jadi kami akan pesan makanan kami sendiri,” ujar Ted.

Zayden Zhou sambil mengulurkan tangan menahan Ted Chuan yang ingin mengatakan sesuatu.

Ia tidak bermain mata, melainkan langsung melarang temannya itu dengan terus terang.

Agnes dan Donna terdiam. Mereka berdua berhenti menyendok makanan. Mereka pertama terperangah menatap Zayden Zhou, lalu terperangah menatap Ted Chuan.

“Eh bukan begitu, hanya Tuan Zayden Zhou saja yang tidak suka kok,” ujar Ted Chuan tanpa memedulikan larangan Zayden Zhou.

“Hehe, Ted Chuan, tidak usah dijelaskan lagi kali. Maksudku kan sudah jelas, siapa yang pesan ya orangnya sendiri yang makan dan bayar,” ujar Zayden Zhou dingin.

Zayden Zhou bisa menebak Agnes dan Donna sama sekali tidak punya niat untuk kencan buta dengan Ted Chuan. Mereka jelas sekali hanya ingin menjebaknya.

Sebagai teman baiknya, Zayden Zhou jelas tidak boleh berpangku tangan saja.

“Tuan Zayden Zhou, kamu jangan seperti ini, aku……” keluh Ted Chuan.

“Ted Chuan, kamu tahu harga makanan-makanan yang ia pesan ini berapa tidak?” tanya Zayden Zhou sambil menunjuk makanan-makanan di atas meja.

“Tidak seberapa lah pasti. Aku sudah bawa uang.”

Ted Chuan juga agak panik. Ia tidak tahu situasinya bisa berkembang hingga seperti ini. Ia buru-buru mengeluarkan dompetnya, mengeluarkan uang delapan juta, lalu menaruhnya semua di atas meja.

“Ted Chuan, kamu sangat baik hati padaku. Kamu selama ini membantuku mengawasi Peter Chen, jadi kali ini aku jelas tidak akan membiarkanmu ditipu orang lain.”

“Uang delapan juta yang kamu bawa ini sama sekali tidak cukup. Makanan-makanan ini harganya setidaknya tiga puluh juta lebih!”

Teguran keras Zayden Zhou membuat Ted Chuan terperangah.

“Mana mungkin!”

Melihat Ted Chuan masih tidak percaya, Zayden Zhou kesal. Ia langsung menyuruh pelayan mencetak bon.

“Kamu lihat sendiri saja ya.”

Pelayan datang dan menyerahkan bon pada Zayden Zhou.

“Tuan, ditambah enam minuman di awal, total tagihannya tiga puluh tujuh juta enam ratus ribu. Ini bonnya.”

Zayden Zhou mengambil bon itu dan memberinya pada Ted Chuan.

“Bagaimana mungkin?”

Melihat angka-angka yang ada di bon, tangan Ted Chuan agak gemetar.

Ini gajinya lima bulan.

“Heh! Cuma sekitar tiga puluh juta saja kok. Kalian sudah datang ke sini, jadi kalian kami anggap siap membayar dan menanggung semuanya!”

Tuduhan Zayden Zhou barusan sama sekali tidak membuat Agnes gelisah. Ia sebaliknya malah melipat kedua tangannya di depan dada sembari menatap Zayden Zhou dan Ted Chuan dingin.

“Uang sebenarnya kami ada, tetapi bukan untuk kalian! Kalian sendiri juga kenali dengan jelas posisi kalian. Aku dan Ted Chuan baru sekali bertemu kalian, tetapi kalian langsung mendominasi dan memesan makanan sebanyak ini. Aku curiga maksud kalian sebenarnya sama sekali bukan kencan buta.,” ujar Zayden Zhou sambil menatap tajam Agnes.

“Heh, tidak ada uang masih ngaku-ngaku punya uang! Sekarang pas diminta malah menolak, apa-apaan itu!”

Agnes kehilangan urat malunya. Tanpa peduli mereka ada di tempat umum, ia langsung memaki-maki Zayden Zhou dan Ted Chuan.

Wanita itu kemudian mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.

“Kalian tunggu saja Kalau hari ini tidak mau bayar, jangan pikir kalian bisa keluar dari sini!”

Keributan di meja mereka cukup besar. Orang-orang di seluruh penjuru Imperial Hotel bahkan juga menyadari keributan ini.

“Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, kalau ada masalah, ayo selesaikan di luar. Mohon jangan ganggu tamu-tamu lain.”

Pelayan restoran sangat tenang. Ia tidak langsung memangil satpam untuk mengusir mereka semua, melainkan mengajak mereka masuk ke ruang istirahat hotel.

“Tuan Zayden Zhou, kita kurang pantas seperti ini, kamu……”

Ted Chuan agak tidak berdaya.

Di satu sisi, ia harus menghargai sahabatnya, Zayden Zhou. Di sisi lain, ia juga harus menghargai lawan kencan butanya hari ini.

Memilih salah satunya akan tidak baik bagi pihak yang tidak ia pilih.

“Ted Chuan, kamu masih belum sadar juga? Mereka sama sekali tidak ada niatan untuk kencan buta. Mereka hanya ingin menjebak orang, dan kebetulan kamu menjadi target mereka kali ini,” ujar Zayden Zhou sambil memukul pelan kepala Ted Chuan.

Dulu, ketika Ted Chuan berada dalam situasi sulit, Zayden Zhou tidak pernah punya solusi.

Tetapi sekarang ia sudah berubah. Ia bisa membantu Ted Chuan menghadapi situasi sulitnya dengan mudah. Ia tidak mau teman baiknya itu terus dipandang sebelah mata dan bahkan ditipu seperti dulu-dulu.

“Tetapi ia dikenalkan oleh teman sekotaku. Mana mungkin ia bisa menipuku?”

Tepat ketika Ted Chuan sedang kebingungan, ponselnya tiba-tiba berdering.

“Halo?”

Ted Chuan mengangkat telepon itu. Raut wajahnya semakin tidak enak.

“Ada apa?” tanya Zayden Zhou cemas. Ia menyadari ada sesuatu yang tidak beres.

“Ini telepon dari teman sekotaku yang barusan aku sebut. Ia bilang orang di belakang kedua wanita ini sungguh kuat. Orang itu mau mengambil alih seluruh isi rekeningku dan menuntutku membayar kompensasi sebesar dua puluh juta.”

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu