Thick Wallet - Bab 913 Kisah Cinta Pria Muda!

Perkataan Ted Chuan membuat Zayden Zhou merenung.

Sebenarnya ia sendiri juga merasa bahwa reaksinya berlebihan.

Sebenarnya kenapa ia sangat gelisah?

Seperti yang dikatakan Ted Chuan, ia hanya kehilangan ingatannya selama 6 bulan, kenapa ia begitu gelisah?

Sebaliknya, ia yang sekarang, bisa dibilang telah memiliki segalanya.

Hampir semua bisnis di kota ini adalah miliknya, dan ia bisa melakukan apapun yang diinginkannya.

Bahkan tak hanya di Kota Donghai, saat ini identitasnya adalah tuan muda keluarga Zhou yang terpandang.

Apa yang membuatnya tidak puas?

Bukankah ia hanya kehilangan ingatannya selama 6 bulan? Kini ia memiliki segalanya, apa yang harus dikhawatirkannya?

Semakin memikirkannya, ia semakin gelisah.

Seolah ada suara kecil dalam hatinya yang memperingatkannya.

Tidak, jangan.

Jangan menerimanya.

Jangan? Kenapa jangan?

Jangan menerimanya? Jangan menerima apa? Juga tak ada orang yang memberikan sesuatu padanya!

Zayden Zhou kini mengerti.

Suara hati inilah yang membuatnya gelisah.

Ia menggeleng-gelengkan kepala, berusaha mengenyahkan suara itu.

Saat ini, di sebelahnya tiba-tiba terdengar seseorang berkata dengan kasar, “Adik, biarkan kakak bahagia.”

“Jika kakak bahagia, kau juga akan bahagia, ini adalah yang terbaik bagi kita berdua, kenapa kau menolak?”

Zayden Zhou memandang ke sekeliling, dan melihat seorang pria bertato yang sedang memegang rokok.

Pria muda itu tampak sangat kuat, ia mengenakan kaus lengan pendek ketat, celana hitam, dan sepasang sepatu berujung bulat, yang menunjukkan postur tubuhnya yang muda.

Melihatnya membuat orang... ingin muntah.

Pria ini jelas-jelas sedang merayu seorang gadis.

Gadis itu tampak sangat muda, rambutnya hitam panjang, ia menggunakan rok terusan putih dan sepatu kanvas.

Ia tampak menolak pria itu, ia memberontak dan memohon, “Aku bahkan tak mengenalmu, tolong lepaskan aku.”

“Jika kau menginginkan uang, biar kuambil kartu identitasku dulu, lalu akan kuserahkan dompetku padamu, tapi jangan melukaiku.”

Kata gadis itu dengan sopan, sepertinya ia takut membuat pria itu marah, ia berkata dengan lirih memohon belas kasihan.

Tapi pria itu malah menamparnya.

“Wanita jalang, tak perlu berpura-pura! Apakah aku terlihat seperti orang miskin?”

Pria itu menampar gadis itu dengan keras, lalu merampas dompetnya dan mengantonginya.

“Aku sudah bilang, aku tak kekurangan uang, aku menginginkanmu, ayo ikut aku ke rumahku.”

Sambil mengatakannya, pria itu menarik lengan gadis itu.

Zayden Zhou membuang puntung rokoknya ke jalan, ia hendak membereskan masalah ini.

Meskipun hal ini tak ada hubungannya dengan dirinya, tapi suasana hatinya sedang kurang baik. Sepertinya memberi pria ini pelajaran akan membuat suasana hatinya lebih baik.

Tapi sebelum ia sempat berbuat apa-apa, seorang gadis lain muncul di hadapannya.

Ia tampak berusia sekitar 18 tahun.

Penampilan gadis itu mirip dengan pria itu, mengenakan legging ketat dan sepatu berujung bulat, wajahnya terpoles make-up pucat, dan ia mengenakan sebuah anting besar.

Begitu muncul, ia segera menuju ke hadapan gadis yang mengenakan sepatu kanvas itu.

“Wanita jalang, beraninya menggoda kekasihku!”

“Tak tahukah kau siapa dia?”

Bentak gadis itu pada gadis bersepatu kanvas itu.

Sebelumnya ia ditampar oleh pria itu, kini ia ditampar oleh gadis itu, gadis bersepatu kanvas itu tertegun dan merasa terfitnah.

“Aku tidak menggodanya.” Gadis itu menjelaskan.

Kejadian ini mirip seperti saat Zayden Zhou berada di rumah keluarga Xie, tak ada satupun yang mempercayainya.

Setidaknya, pasangan itu tidak mempercayainya.

“Dasar wanita penggoda, beraninya berdalih? Aku akan mencabik-cabik wajahmu!” gadis itu tak hanya berkata, ia segera menjambak rambut gadis bersepatu kanvas itu dan mencakar wajahnya.

Zayden Zhou menatap adegan ini.

Ia tak berencana bertindak, karena dengan kekuatannya, jika ia menyerangnya, nyawa gadis itu akan terancam.

Dan ia juga tak bertindak, karena ia melihat pria muda itu telah bertindak.

“Jill, jangan bertengkar!”

Pria muda itu menarik gadis itu.

“Kau mencakar wajahnya, ini tak bisa dimaafkan.” Kata pria muda itu.

Tapi gadis yang dipanggil Jill itu tak terima, ia segera memukul pria muda itu.

“Apa maksudmu? Kau membela wanita penggoda ini? Kau telah tergoda olehnya, kan?”

“Dulu kau dengan sepenuh hati mengatakan kau mencintaiku, sekarang dalam sekejap mata kau sudah tergoda oleh wanita lain?”

“Baiklah, tunggu disini, aku akan memanggil kakakku kesini, ia akan menghajarmu dan gadis ini!”

“Kau telah menghancurkan hatiku, dan jika aku tak bisa mendapatkanmu, jangan harap yang lain akan bisa mendapatkanmu! Aku akan mengantar kalian berdua ke surga!”

Sambil berkata, gadis bernama Jill itu mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

“Wanita jalang, kau benar-benar mencari masalah.”

Pria muda itu juga menjadi marah, ia memukul gadis itu dan berkata, “Aku tak pernah mencintaimu! Aku hanya mempermainkanmu.”

“Jangan kira kau bisa terus-terusan menggantungkan diri pada kakakmu, bahkan jika ia datang ke sini, aku juga tidak takut!”

Lalu pria muda itu memeluk gadis bersepatu kanvas itu, “Jangan takut, aku akan melindungimu.”

Gadis itu menatap kejadian ini dengan ketakutan, Zayden Zhou merasa gadis itu tak mengerti apa yang sedang terjadi.

Ted Chuan di sisinya mendesah, “Sungguh kisah cinta yang menyentuh.”

“Apa?” Zayden Zhou membelalakkan mata menatap Ted Chuan.

Dari mana ia bisa menyebut ini kisah cinta?

“Bos, jika nanti kakak gadis bernama Jill itu datang, maukah kau membantu pasangan muda itu?”

Sebelum Zayden Zhou sempat menjawab, Ted Chuan lanjut berkata.

Zayden Zhou sejenak tak bisa berkata-kata.

“Hm, pasangan mana yang kau bicarakan?” tanya Zayden Zhou.

“Tentu saja pria itu dan gadis yang mengenakan rok terusan itu.” Kata Ted Chuan dengan heran, “Bos, tidakkah kau merasa kisah cinta mereka sangat menyentuh?”

“Lihat, pria itu sangat takut Jill akan memanggil kakaknya kemari, tapi ia dengan tegar berusaha melindungi gadis itu, tidakkah kau merasa ini sangat menyentuh?”