Thick Wallet - Bab 351 Pesta Mewah, Wanita Cantik! (3)

Zayden Zhou berkata dengan lembut, dan tanpa menunggunya membalas, ia menemukan sebuah kursi di sebelah gadis cantik itu, dan segera duduk.

Setelah duduk, Zayden Zhou baru menoleh dan menatap gadis cantik itu dengan cermat.

Gadis cantik ini terlihat sangat muda, sekitar 23-24 tahun, berkulit putih, dan bahkan nampak lebih bercahaya di bawah cahaya lampu.

Gadis cantik itu mengenakan sebuah T-shirt berwarna khaki dan celana pendek, lengannya tampak bagai teratai putih, dan kakinya yang jenjang, membuat Zayden Zhou diam-diam menarik nafas panjang.

Kaki yang jenjang ini, gadis cantik ini sama beruntungnya seperti Hailee Xie dan Carina Shen.

Tapi, temperamen gadis cantik ini, tidak sama dengan Hailee Xie dan Carina Shen, ia lebih pendiam dan cuek.

“Apakah kau pernah melihat seorang gadis yang agresif?”

Gadis cantik itu menoleh perlahan, menatap Zayden Zhou sejenak, dan kembali memalingkan muka.

Zayden Zhou sejenak ragu, ia tak menyangka kalimat pertama yang dikatakan gadis cantik itu akan seperti ini.

Dan lagi suara gadis cantik ini sangat lembut dan merdu.

Zayden Zhou dalam hati berpikir, sikap gadis cantik ini pendiam dan suka sendirian.

Tapi saat ini, ia berada di tengah perjamuan makan malam yang ramai.

Hal ini membuat Zayden Zhou tak bisa memikirkan apa alasannya.

“Mungkinkah ia datang dengan pacarnya, namun dengan pacar secantik ini, lelaki itu masih saja berniat mengobrol dengan orang lain, tidak takutkah ketika ia membalikkan badan, pacarnya sudah hilang.”

Ia mengatakan dua kalimat ini dalam hati, Zayden Zhou tertawa ringan.

Walaupun ia tak mengetahui apapun tentang tujuan keluarga Jiang menyelenggarakan perjamuan ini, namun bisa bertemu gadis secantik ini, juga adalah suatu kegembiraan, tidak sia-sia datang.

“Itu tidak benar, aku sangat jarang agresif, biasanya wanita-wanita sangat agresif melihatku.”

Zayden Zhou tersenyum tipis dan berkata dengan santai.

“Oh, kalau begitu, kau hari ini berinisiatif mengobrol denganku, aku harus merasa beruntung?”

Gadis cantik itu sedikit terkejut, tak menyangka Zayden Zhou bisa berkata demikian, dan ia sekali lagi menoleh.

Kali ini, gadis cantik itu benar-benar mencermati Zayden Zhou, matanya menatapnya lekat-lekat.

Zayden Zhou bisa mengetahui apa yang dipikirkan gadis ini, apakah ia dulu pernah bertemu dengannya, apakah ia mengenalnya.

Tentu saja, ini adalah kali pertama Zayden Zhou bertemu gadis cantik ini, maka, gadis ini sebelumnya juga pasti belum pernah bertemu Zayden Zhou.

Sambil menggelengkan kepalanya, gadis itu akhirnya menyerah, ia telah memastikan, ia sebelumnya belum pernah bertemu pria ini.

Dan walaupun ia tak mengetahui seluruh tuan muda di Changsha dan provinsi Hunan, namun kurang lebih ia tahu seperti apa perawakan mereka.

Sekarang, pria di sebelahnya ini, ia tidak mengenalnya, maka berarti, ia bukanlah salah satu tuan muda itu.

Hanya saja, melihatnya sangat cuek selama perjamuan makan malam, bahkan ia mengajaknya berbicara tanpa rasa canggung, ia tak tampak seperti orang biasa.

“Haha, sama-sama, aku melihatmu di sini sendirian, dan saat orang lain mengajakmu bicara, kau tidak membalas, namun begitu aku berbicara, kau segera membalas, bukankah ini berarti kita saling menghargai?”

Zayden Zhou berkata sambil tersenyum, di mata gadis itu tampak sedikit keterkejutan.

Ia tak menyangka, gadis ini mempunyai selera humor, sangat berbeda dengan orang-orang terkenal yang ada di perjamuan ini.

“Haha, aku mengenal banyak orang di provinsi Hunan, tapi belum pernah bertemu denganmu, apakah kau berasal dari Hunan?”

Gadis cantik itu menoleh dengan tajam dan bertanya.

“Uh, begitu banyak orang di provinsi Hunan, bahkan jika kau mengenal banyak orang, mungkinkah kau mengenal semua orang? Jika ada beberapa yang tak kau kenal, itu sangat wajar.”

Zayden Zhou tertawa ringan, dalam hati sebenarnya ia sedikit heran.

Melihat kepopulerannya di Changsha, bahkan di provinsi Hunan, banyak orang yang mengenalnya, terutama wanita, hampir semuanya familiar dengan wajahnya.

Tapi gadis cantik di hadapannya ini berkata ia tak mengenalnya, membuat Zayden Zhou berpikir dua kali.

“Lagipula, keluarga Jiang mengadakan perjamuan makan malam hari ini, pastilah ada sesuatu yang penting, yang datang kesini sebagian besar adalah para tuan muda di provinsi Hunan, tapi aku bukanlah siapa-siapa, kau tidak mengenalku juga sangat wajar.”

Kata Zayden Zhou tak berdaya.

“Apakah kau tak tahu tujuan keluarga Jiang mengadakan perjamuan makan malam?”

Kali ini, giliran gadis itu yang terkejut.

Ia mengamati ekspresi Zayden Zhou, dan menyadari ia tidak berbohong, ia dalam hati tertegun.

Tujuan keluarga Jiang mengadakan perjamuan, semua tuan muda yang hadir mengetahuinya, namun ia bertemu dengan seseorang yang tak mengetahuinya.

“Kenapa? Apakah semua orang disini tahu?”

Mata Zayden Zhou berkilat, ia merasa seolah ia ketinggalan sesuatu.

Mendengar omongan gadis ini, mengenai tujuan keluarga Jiang mengadakan perjamuan makan ini, bukannya berarti semua orang tahu, tapi sebagian besar dari mereka telah mendapatkan informasi.

“Apakah kau tidak menyadari, yang datang hari ini, sebagian besar adalah pria?”

Gadis cantik itu bertanya dengan santai.

Saat ini, Zayden Zhou baru menyadari, di perjamuan ini, orang-orang yang hadir, selain beberapa wanita, lainnya semua adalah pria.

Dan lagi, para pria ini berusia di bawah 30 tahun.

Segera, sebuah pemikiran muncul di kepala Zayden Zhou.

“Benarkah, mungkinkah, keluarga Jiang sedang mencari menantu?”

Zayden Zhou berkata, saat ini, ia hanya bisa menebak hal itu.

Lagipula, hal seperti ini telah terjadi berulang kali, baik di jaman kuno maupun di jaman modern.

“Benar, kau lihat orang itu?”

Gadis cantik itu mengangguk, dan menunjuk seorang pria di tengah perjamuan makan itu.

Zayden Zhou menatap ke arah yang ditunjuk gadis cantjk itu, dan ia melihat beberapa orang.

Setelah mengingat-ingat, Zayden Zhou segera mengetahui asal muasal orang-orang ini.

“Itu adalah Siddhi Jiang, putra kedua dari kepala keluarga Jiang, perjamuan makan malam ini diselenggarakan olehnya, dengan tujuan mencarikan suami untuk putrinya.”

Gadis cantik itu berkata ringan, nada bicaranya sangat tenang.

“Rupanya begitu.”

Zayden Zhou bergumam, menatap Siddhi Jiang, yang tampaknya menjadi pusat perhatian para undangan, dan diam-diam merenung.

Di saat-saat kritis seperti ini, keluarga Jiang masih repot-repot mencari menantu, sebenarnya apa maksud dari semua ini?

Sejenak, Zayden Zhou tak tahu.

Namun hal ini juga tak susah ditebak.

Saat ini, kerjasama antara Outstanding Corp dan May Cosmetics milik keluarga Zhang sedang berjalan baik, dan toko retailnya juga memiliki pondasi yang kuat di Changsha, melihat perkembangan ini, dengan cepat ia akan bisa membuka cabang di kota lain di provinsi Hunan.

Bila itu terjadi, tak diragukan lagi kekuatan keluarga Zhang akan menjadi lebih stabil, dan akan menjadi ancaman besar bagi keluarga Jiang.

Keempat keluarga besar itu selalu iri terhadap keluarga Zhang, melihat saat ini waktunya tidak tepat, mereka tentu akan menunggu datangnya kesempatan.

Dan sebagai keluarga Jiang yang kekuatannya sedang melemah, dengan ikatan pernikahan, akan menambah kekuatan mereka, hal ini bisa dipahami.

“Haha, kukira ini hanyalah sebuah perjamuan mewah, tak kusangka untuk menjodohkan seorang wanita cantik.”

Zayden Zhou tertawa kecil, ekspresi wajahnya dingin.

“Huh? Kenapa kau berkata begitu?”

Gadis cantik itu sedikit terkejut, ia memiringkan kepalanya, dan menatap Zayden Zhou lagi.

“Kudengar Siddhi Jiang hanya punya seorang putri, bernama Shinta Jiang, yang sangat terkenal di Changsha, bahkan di provinsi Hunan, ia tak hanya sangat menarik, tapi juga sangat berbakat, dan banyak tuan muda di provinsi Hunan yang ingin mengejar untuk mendapatkannya.”

Zayden Zhou tertawa kecil, menggeleng pelan, dan menyisip wine yang berada di tangannya.

“Sekarang setelah melihatnya, rupanya reputasinya itu tidak benar, orang yang cerdas akan bisa melihatnya, tujuan Siddhi Jiang kali ini adalah mencarikan suami untuknya, namun Shinta Jiang tidak menolaknya, hanya mengikuti keinginan Siddhi Jiang, maka ia hanyalah seorang wanita penakut yang lemah.”