Thick Wallet - Bab 623 Satpam Yang Mabuk!

Terkadang sering kali, bukan Dia yang berpikir, tetapi situasinya yang salah, orang lain, bahkan istrinya sendiri, secara tidak sadar akan menempatkan dirinya sendiri dalam bahaya.

Tapi karena Hailee Xie telah berbicara, maka Zayden Zhou secara otomatis tidak akan menolak apa pun lagi.

Orang-orang ini telah membuat keputusan dan dengan cepat meninggalkan bandara.

Carina Shen dan Hailee Xie langsung pergi ke rumah Keluarga Xie.

Berdasarkan status dan kekuatan Carina Shen saat ini di Kota Donghai, Dia tidak akan diperlakukan dengan buruk di keluarga Xie.

Bahkan, Zayden Zhou bisa membayangkan bahwa Ibu Xie akan bertingkah dengan baik di depan Carina Shen dan memesankan agar wanita itu bisa menjaga Hailee Xie.

Namun, hal ini, Zayden Zhou tidak dapat melihatnya, sehingga Dia tidak memikirkannya lagi.

Jika Carina Shen bahkan tidak bisa menangani orang seperti ibu Xie, maka itu sama sekali tidak cocok dengan penampilannya.

Zayden Zhou juga menyuruh Ted Chuan untuk kembali dan Dia akan pergi ke Kota Bagian Selatan.

Kota Donghai, Kota Bagian Selatan, Green Bay.

Ini adalah area villa yang baru berkembang tahun lalu, Zayden Zhou yang selalu berpikir untuk membeli villa di sini.

Namun, walaupun tanah di kota Donghai harganya sangat mahal, tetapi di Kota Bagian Selatan, jauh dari pusat kota, harga area ini juga bukanlah harga yang dapat di jangkau oleh semua orang.

Bahkan jika Zayden Zhou tidak mengikuti kehidupan sebelumnya, jika Dia bekerja seumur hidup, kemungkinan Dia tidak akan mampu membelinya satupun.

Tetapi ketika ia mengetahui identitasnya, sekarang Outstanding Corp sudah mulai berkembang, maka Zayden Yang membeli sebuah villa disini.

Namun saat itu, yang uang berada di tangannya tidak terlalu banyak, jadi Ia hanya membeli villa kecil.

Meskipun uangnya tidak termaksud sangat banyak, tapi tetap saja Ia menghabiskan uang hampir sebesar 16 M untuk tempat yang berukuran tiga ratus meter persegi.

Sebuah belokan di deket villa, ada sebuah area yang luasnya ribuan meter persegi, sebuah villa yang di beli Zayden Zhou, bisa di bilang sangat lusuh.

Zayden Zhou menyeret kopernya turun dari taksi, dengan pandangan iri dan tidak mengerti dari supir Ia berjalan perlahan-lahan menuju pintu masuk.

Dia tidak seperti Colin Su, ketika turun dari pesawat, keluarganya sudah menyuruh orang berbaris untuk menyambutnya.

Dia hanya orang seorang diri dan menaiki taksi untuk kembali.

"Hei, berhenti!"

Zayden Zhou baru saja ingin masuk ke area itu, tapi tiba-tiba terdengar suara dingin dan tidak sabaran.

Zayden Zhou mengerutkan keningnya, melihat ke arah suara tersebut dan Ia langsung melihat seorang satpam yang tinggi dan kurus berada di bilik satpam, wajahnya tampak galak berteriak pada dirinya.

"Apakah ada masalah?"

Zayden Zhou bertanya dengan lembut.

Dia tidak tahu apa yang terjadi, tetapi pihak lawan adalah satpam di sini, Zayden Zhou tidak ingin menimbulkan masalah, jadi Dia hanya bertanya padanya.

"Ada masalah? Hei anak muda, tidakkah kamu lihat ini tempat apa, apakah kamu yang seperti pengemisan ini bisa datang kesini? Cepat pergi, beruntung suasana hatiku sedang baik, jadi tidak akan memperhitungkannya denganmu, jika tidak, hati-hati aku patahkan kakimu!"

Wajah satpam itu sangat merah di satu bagian, dia berjalan dengan tidak stabil dari bilik satpam, badannya sempoyongan, Ia berkali-kali hampir saja jatuh ke atas tanah.

Seiring satpam itu mendekat, ada aroma bir yang sangat kuat mendekati Zayden Zhou.

Pria ini minum sendirian dan lagi lumayan banyak yang Dia minum.

Hanya dalam sekejap, Zayden Zhou dapat menebaknya.

Melihat satpam yang seperti ini, Dia pasti tiga menit sebelumnya masih minum dan lagi yang Dia minum adalah bir putih, seharusnya sebanyak sebotol lebih.

Seorang diri yang biasanya meminum bir sebanyak itu, tidak usah bilang bekerja, bahkan berdiri saja sangat sulit.

Bahkan orang yang sangat pandai meminum bir, jika Ia meminum satu botol, sangat susah untuknya melanjutkan pekerjaan.

Dan satpam ini, setelah minum begitu banyak bir, Ia masih melakukan pekerjaannya di sini.

Apakah ini sikap pelayanan dari area ini?

Zayden Zhou ingat, ketika Dia membeli vila ini, konsultasi penjual yang cantik tidak mengatakan padanya, bahwa Ia tidak akan memperoleh pelayanan seperti ini.

Lebih penting lagi, satpam ini berbicara tanpa ragu dan mengeluarkan kata-kata yang kasar.

Pandangan Zayden Zhou seketika menjadi dingin dan wajahnya seperti ada lapisan es di atasnya.

"Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu katakan? Mengapa aku tidak boleh datang ke sini, aku salah satu pemiliknya di sini!"

Zayden Zhou tidak langsung bergerak, Ia berkata dengan santai.

Di Kota Donghai, tempat ini merupakan area yang relatif lebih mewah, Dia yang awalnya karena ada yang memperkenalkannya, sehingga Dia membeli villa disini.

Zayden Zhou percaya bahwa sebuah area yang lumayan terkenal, tidak akan melakukan kesalahan pada pekerjaan seperti ini.

Tapi satpam ini mungkin karena minum terlalu banyak, sehingga tidak mengetahui berbedaan yang baik dan yang buruk.

"Apakah kamu salah satu pemiliknya di sini?"

Mendengarkan kata-kata Zayden Zhou, satpam itu tampak tertegun sesaat, sepasang matanya dengan bingung memandang pada Zayden Zhou dari atas ke bawah. Kemudian tampak dengan yakin, wajahnya yang tertegun segera menghilang, yang gugup menjadi tidak gugup lagi.

"Sial, dasar kamu pengemis, beraninya kamu mempermainkan aku yang terhormat ini? Kamu salah satu pemilik di sini? Jangan membohongi diriku, pemilik di sini, kenepa tidak memiliki mobil sendiri, bahkan kembali dengan taksi?"

"Lagipula, apakah kamu tidak melihat dirimu sendiri, mengunakan barang dengan harga dua ratus ribu dari toko pinggiran jalan? Anak muda, jika kamu ingin mencari masalah, kamu juga harus melihat apakah kamu memiliki kemampuan itu, berani mencari masalah didepan aku yang terhormat ini, sama saja dengan bunuh diri, jika saja kebetulan aku sedang dalam suasana hati yang buruk, membereskan dirimu, juga hanya melepas kemarahan saja!"

Nada bicara satpam itu tidak baik, meskipun banyak minum dan posisi berdirinya kurang seimbang, tapi mulutnya tetap sangat lancar dalam berbicara, banyak sekali kata-kata yang di ucapkannya, kemudian Ia mengarahkan tinjauannya kepada Zayden Zhou.

Mata Zayden Zhou menegang, hatinya sudah merasa marah.

Tidak terpikirkan olehnya, dirinya hanya mengatakan yang sebenarnya, menyatakan identitasnya yang sebenarnya, Dia adalah salat satu pemilik di sini, tapi Dia malah dihina oleh satpam dan bahkan sekarang pihak lawan ingin menyerangnya duluan.

"Cih."

Dengan dengusan dingin, Zayden Zhou juga secara otomatis tidak bisa berdiri diam dan membiarkan pihak lawan menyerang.

Zayden Zhou meletakkan koper dengan baik, melihat satpam yang ingin menyerangnya, Ia mencibir, menendang kaki kanannya ke depan, dan dengan posisi yang pas menendang lutut satpam tersebut.

Tiba-tiba, satpam itu merasakan sakit di lututnya, sehingga tidak dapat berdiri dengan benar, sempoyongan sebentar, kemudian langsung terjatuh.

Satpam itu seketika terjatuh dengan wajah menyentuh tanah, ditambah dengan wajahnya yang jelek karena mabuk, penampilannya terlihat sangat lucu.

"Kamu hanya seorang satpam, beraninya kamu, apakah ini sikapmu dalam melayani tamu?"

Zayden Zhou berkata dengan dingin.

Masalah sampai pada titik ini, bukanlah hal yang dapat dengan mudah diselesaikan.

Dia memukul satpam ini, selama satpam ini masih bekerja di sini, maka dia dapat membalas dendam setiap saat.

Zayden Zhou secara otomatis tidak takut akan pembalasan dendam, tetapi Ibu Zhou akan berada dalam bahaya.

Zayden Zhou tidak bisa tetap di sini sepanjang waktu, setiap saat menjaga Ibu Zhou.

Selama Zayden Zhou tidak ada, satpam ini dapat mencari peluang untuk melakukan sesuatu yang berbahaya pada Ibu Zhou.

Pada saat itu, begitu ibu Zhou terluka, bahkan jika itu hanya cedera sedikit saja, tapi bagi Zayden Zhou hal itu juga tidak dapat ditebus.

Maka dari itu karena Ia telah memukul satpam ini, maka Ia tidak akan membiarkan satpam ini untuk lebih lama disini.

Selain itu, pihak lawan saat jam kerja meminum bir hingga mabuk, berkata kasar terhadap salah satu pemilik disini, bahkan berani memukulnya, ini semua adalah saksi hidup.

Dengan bukti-bukti seperti ini saja, sudah cukup bagi satpam ini menjadi daftar nama yang di blacklist oleh area ini dan tidak akan di pekerjakan lagi.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu