Thick Wallet - Bab 323 Siapa Yang Memberikamu Keberanian Ini!

Zayden Zhou melangkah maju ke depan Lorenzo Zhang dan putranya.

Meskipun dari awal sampai akhir, ekspresi Zayden Zhou terlihat datar, bahkan hanya memiliki sedikit ekspresi dingin.

Namun, Lorenzo Zhang dan putranya saat ini merasakan perasaan penindasan yang kuat dari Zayden Zhou.

Rasa penindasan ini, seperti sebuah palu, terus mengintimidasi mereka, membuat hati mereka tidak tenang dan mereka bahkan tidak dapat berpikir untuk melarikan diri.

"Aku memperingatkanmu, kamu jangan sembarang mendekat. Ini adalah rumah keluarga Zhang, jika kamu berani mendekati kami, maka hati-hatilah jika kalian tidak dapat keluar!"

Lagi pula Lorenzo Zhang di bandingkan Tandra Zhang masih memiliki sedikit keberanian, pada saat itu, menghadapi tekanan dari Zayden Zhou, dia masih dapat berkata dengan dingin.

Sepertinya, hanya karena di rumah keluarga Zhang, semua orang juga tidak berani padanya, kalau tidak maka akan mendapat pembalasan dari keluarga Zhang, tapi orang seperti apa yang dapat menerima hal itu.

"Ada beberapa orang, yang berpikir mereka adalah orang penting, pada saat ini, kamu berpikir untuk mengancamku."

Zayden Zhou tertawa, memandang Lorenzo Zhang dan putranya dengan tatapan yang sangat tidak peduli, seolah-olah sepasang ayah dan anak itu tidak ada apa-apanya di matanya, keberadaan mereka di pandang suatu hal yang tidak pantas.

"Aku sudah mengatakannya tadi, bahwa aku ingin membuat kalian tidak bisa bangun dari ranjang selama sepuluh hari, para penjagamu sudah mengalaminya, dan sekarang seharusnya giliranmu!"

Zayden Zhou berkata secara perlahan, ketika ia mengucapkan kata terakhir, tiba-tiba dia mengangkat kakinya dan menendang langsung ke arah Lorenzo Zhang.

Boom!

Dengan suara keras, Lorenzo Zhang terbang langsung dan menabrak dinding sebelum berhenti.

Pada saat dia tergelincir dari dinding ke atas tanah, seluruh tubuhnya sangat terkejut.

Pada saat ini, sepasang mata Lorenzo Zhang tercengang, mulutnya berkomat-kamit sendiri, ekspresi wajah ketakutannya masih belum hilang, masih tetap di wajahnya.

Ketika Tandra Zhang melihat ayahnya ditendang oleh Zayden Zhou, dia ketakutan dan pingsan.

Melihat adegan ini, Colin Su dan yang lainnya mendengus dan memandang dengan perasaan tidak peduli pada ayah dan anak itu.

Setelah beberapa saat, mereka menerima banyak perlakuan tidak baik dari ayah dan anak ini, dari awal hati mereka sudah sangat marah padanya.

Jika tadi Zayden Zhou tidak mengatakannya, menyuruh mereka untuk menahan emosi mereka, mereka pasti sudah marah-marah.

Dan Diego Zhang di samping melihat mereka, dia merasa sedikit kesedihan dihatinya.

Tapi kemudian, di dalam hatinya muncul perasaan khawatir.

Melihat pamannya dan sepupunya, ketika mereka sudah bangun kembali, mereka pasti akan melakukan keributan di keluarga Zhang.

"Aku sudah berkata sepuluh hari, bagaimana mungkin kamu tidak, walaupun pingsan juga tidak cukup, satu keluarga, harus semua kena."

Zayden Zhou berkata dengan ringan, kemudian berjalan ke sisi Tandra Zhang dan menendangnya di bagian betisnya.

"Krek!"

Tiba-tiba terdengar bunyi krek.

Tandra Zhang yang pingsan, masih tetap mengeluarkan suara kesakitan.

Semua orang memandang Zayden Zhou, tetapi tidak ada yang berani berbicara.

Terutama apa yang dikatakan Zayden Zhou barusan, seluruh keluarga harus kena.

Jika Tandra Zhang sudah terbangun dan mengetahuinya, dia pasti akan marah-marah dengan suara keras.

"Diego Zhang, Seperti ini seharusnya tidak ada masalah, kamu tidak perlu khawatir, aku memiliki ukuran dalam mencelakai orang, hal ini tidak akan mencelakai mereka terlalu parah, lagipula aku sudah berkatakan, hanya membuat mereka tidak dapat turun ranjang selama 10 hari."

Zayden Zhou menatap Diego Zhang dan sedikit tersenyum.

"Mereka beberapa hari ini sudah melayani kalian, kita hari ini sebaiknya pergi dari sini, tunggu hingga rencana kita dapat di laksanakan, baru mengabari aku."

Zayden Zhou berkata sambil tersenyum.

Selanjutnya, Zayden Zhou membawa orang-orang yang disana meninggalkan Diego Zhang.

Banyak orang-orang Diego Zhang yang melihat sekelompok orang itu, mereka sangat penasaran, hingga mereka berhasil bertanya asal-usul Zayden Zhou dan orang-orang itu, datang ke vila, melihat sekelompok orang yang berbaring di atas tanah, terutama ada Lorenzo Zhang dan putranya, keadaan menjadi heboh.

Seketika, keluarga Zhang menjadi ribut.

Pada saat ini, Zayden Zhou dan yang lainnya sudah memasuki hotel bintang lima yang terkenal di Kota Hunan Barat, Victory Hotel.

Orang-orang itu menyewa kamar, setelah mereka berkemas, mereka semua berkumpul di kamar Zayden Zhou.

Selama waktu ini, mereka semua berada di rumah keluarga Zhang tidak begitu nyaman, selalu saja ingin marah, mereka semua ingin mencari Zayden Zhou dan memberi tahu keluhan mereka.

Dan Zayden Zhou mendengarkan mereka dengan tenang.

"Iya, aku mengerti, kalian selama ini telah menerima aniaya, tetapi itu sepadan, kalian terima menerima aniaya di ramah Keluarga Zhang, kedepannya, kalian pasti akan menerima keuntungan yang besar."

"Lagipula, kali ini aku membawamu ke kota Hunan Barat, juga tidak akan membiarkan kalian pergi dengan sia-sia dan lagi beberapa hari ini, tetaplah di hotel jangan pergi kemana-mana, tunggu kabar dariku."

Zayden Zhou tersenyum lega.

Dan saat ini mereka tidak mengetahui, bahwa pada saat ini, keluarga Zhang sedang berantakan.

Dua jam setelah Zayden Zhou meninggalkan rumah keluarga Zhang, Lorenzo Zhang dan Tandra Zhang kedua orang ayah serta anaknya, telah sadar.

"Brengsek! Aku akan membunuhmu!"

Kata pertama ketika Lorenzo Zhang terbangun, dia di penuhi dengan aura pembunuhan, matanya memerah dan di penuhi dengan garis-garis darah yang tipis.

Wajah Tandra Zhang menjadi keras seperti besi, matanya dipenuhi dengan amarah.

Mereka berdua ayah dan anak itu, bagaimana mungkin salah satu dari mereka di pukul Zayden Zhou hingga pingsan.

Pada saat ini, Lorenzo Zhang dan putranya menemukan ada sesuatu yang salah dengan tubuh mereka.

"Ah! Kakiku! Ada apa dengan kakiku!"

Tandra Zhang ingin berdiri, tetapi menyadari bahwa betisnya tidak ada tenaga, ketika ia melihat kebawah, menemukan bahwa betisnya telah di perban dengan dua papan gypsum.

Pada saat ini, Tandra Zhang seketika mengerti, dan hatinya langsung menjadi marah!

Dia ingat dengan jelas-jelas bahwa sebelumnya kakinya masih baik-baik saja.

"Tuan muda Tandra Zhang, kakimu, orang yang bernama Zayden Zhou yang menendangnya hingga patah."

Pada saat ini, seorang bawahannya berkata, memikirkan kembali ketegasan dan keganasan Zayden Zhou pada waktu itu, wajah bawahannya itu seketika menjadi ketakutan.

"Tuk! Tuk! Tuk!"

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki dan suara kayu menghantam tanah datang.

"Kepala keluarga datang!"

"Kepala keluarga, kamu harus membela kita!"

"Betul, kepala keluarga, kamu liat sekarang kita terluka, butuh 10 hari atau setengah bulan untuk sembuh!"

Para penjaga yang dekat di pintu luar saat melihat ada orang yang datang, mereka mulai menangis meraung-raung.

Taywon Zhang berjalan dengan tanpa ekspresi, memegang sebuah tongkat, dengan wajah serius, terhadap para penjaga yang terluka dan menangis dengan kencang tidak bertanya sama sekali.

"Ayah!"

"Kakek! Kakiku patah, kakek, kamu harus membalaskan dendamku!"

Lorenzo Zhang dan putranya juga tampak sedih dan marah.

Mereka adalah ayah dan anak dari keturunan darah utama dalam keluarga, mereka yang memiliki kemungkinan untuk menjadi penerus keluarga Zhang.

Tetapi sekarang, ayah dan anak ini di lukai oleh orang yang sama, jika terdengar oleh orang lain, maka akan di tertawakan.

"Siapa yang memberikanmu keberanian?"

Taywon Zhang mengabaikan keluhan Lorenzo Zhang dan putranya, berjalan langsung ke kursi utama, setelah terduduk, baru melihat cucunya dan anaknya sendiri.

Namun, yang mengejutkan adalah Taywon Zhang tidak peduli dengan luka mereka, tetapi malah mengajukan pertanyaan yang tidak beralasan dengan serius.

"Ayah..."

"Kakek, apa maksud dari perkataan anda! Orang itu bersama dengan Diego Zhang, mereka ingin mempermainkan aku dan ayahku! Kakek, Diego Zhang mengunakan orang luar, mencelakai keluarganya sendiri. Kakek harus memberinya pelajaran!"

Tandra Zhang yang tidak tahu apa-apa, hanya mengatakan keluhannya saja.

"Aku bertanya padamu, siapa yang memberikanmu keberanian untuk dapat berbicara seperti itu padanya?"

Taywon Zhang mengunakan tongkatnya memukul lantai, membentaknya dengan galak.

"Kakek, mereka semua adalah teman-teman jahat Diego Zhang, apakah masih ada latar belakang yang tidak dapat di ketahui, lagipula, Diego Zhang mencari orang-orang itu dan menyuruh mereka di sini untuk membantunya, tetapi mereka semua tidak melakukan apa-apa, orang seperti itu, bagaimana bisa memiliki koneksi seperti itu."

Tandra Zhang tidak terima, membuka mulut untuk membantah.

"Sepertinya kamu lupa peristiwa Gerald Jiang dari keluarga Jiang!"

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu