Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 352 Dua puluh Juta Kupon Undian Lotre

Ketika Bastian dan lainnya keluar dari restoran, mereka melihat orang dari rumah duka itu datang membawa jenazah, dan beberapa orang yang lewat pun tidak melaporkan ke polisi.

"Lihatkan, polisi disini juga tidak berguna, makanya orang disini sudah terbiasa akan hal itu."

"Membayar biaya keamanan itu hal kecil, jika mereka langsung membawa seseorang untuk dipukuli, mungkin juga perusahaan itu tidak akan dibuka."

Kata Kimmy.

Patrick menelan ludah, dan tidak membahas tentang bisnis perusahaan lagi.

Pada saat mereka melewati toko lotre, Bastian berhenti di pintu dan melirik ke dalam.

Semua orang juga berhenti dan melihat depan pintu toko lotre itu dipasang sebuah poster yang bertulisan 'Hadiah Utama sebesar 100 miliar'.

Thomas Qi dengan tidak sabar berkata :

"Bastian, sudah turun derajatmu, tidak mungkin kamu ingin menghasilkan uang dengan membeli lotre ini?"

Bastian menggelengkan kepalanya :

"Perjalanan ke kabupaten Juanda situasinya sedikit rumit dan membingungkan."

"Aku pergi membeli beberapa kupon undian lotre, lihat berapa besar keberuntunganku. Jika aku bisa menang, tidak peduli berapa banyak, anggap saja ini permulaan."

Berbicara seperti itu, Bastian berjalan masuk kedalam, dan dari tasnya mengeluarkan sejumlah uang lalu menyerahkan uangnya kepada bos toko lotre itu :

"Bos, aku ingin membeli 20 juta kupon undian, nomornya acak saja."

Pada saat ini, semua pelanggan di toko lotre tercengang, mereka setiap hari datang membeli lotre, paling tidak sehari bisa membeli sampai puluhan ribu. Orang macam apa ini, baru datang sekali langsung membeli kupon undian sebanyak 20 juta, lalu pada saat itu ia mengeluarkan uang tunai sejumlah 40 juta.

Dengan kekayaannya, kenapa masih bermimpi ingin menjadi kaya dengan membeli lotre ini? Bukankah lebih bagus digunakan untuk membeli saham?

" Dari mana datangnya konglomerat itu!"

"Ternyata orang hebat, aku baru pertama kali melihat orang membeli 20 juta kupon undian !"

"Didalam kupon undian 20 juta ini, bagaimana bisa memenangkan hadiah ketiga dan keempat?"

Para pelanggan di dalam, semua matanya berubah menjadi merah.

Di kabupaten Juanda ini beraninya mengekspos kekayaanmu, baik mereka anak orang kota luar, maupun anak dari perusahaan setempat.

Ketika pemilik toko lotre melihat Bastian mengeluarkan begitu banyak uang tunai, dia juga terkejut, dan sibuk menyimpan uangnya, dengan wajah yang gembira.

"Bos, Anda tunggu sebentar, aku sekarang akan memanggil orang untuk menghubungimu."

"Bos, anda orang luar kota ya?"

Pemilik toko lotre ini ternyata pintar juga melihat orang, sekilas saja melihat Bastian seperti bukan orang biasa.

Bastian tersenyum ringan : "Aku hari ini baru tiba di kabupaten Juanda, datang ke sini untuk mencoba mencari nafkah, tidak tahu ditempat kalian sini membuka bisnis usaha bisa lancar atau tidak ya?"

Pemilik toko lotre dengan buru-buru menjawab:

"Bagus, malah sangat bagus! Anda Jangan melihat tempat kami ini miskin, faktanya kami disini orang kaya raya semua, kurang lebih dari beberapa kabupaten lainnya juga sama. Kami di sini ... semuanya pekerjaan gelap punya, Anda pasti mengertikan? "

"Tapi bos kamu juga jangan terlalu kaya, keamanan disini juga tidak terlalu bagus."

Pemilik toko lotre yang melihat Bastian seperti orang licik, dan memandanginya dari atas sampai ke bawah. Dia berpikir bahwa dia juga pasti tahu banyak hal, lalu menyadari bahwa semua merek pakaian yang dikenakan Bastian adalah merek belum pernah ia jumpai. Merek ini, pasti bukan barang tiruan, tapi barang ini cukup mahal sehingga sedikit orang yang melihatnya.

"Kelihatannya ini seorang konglomerat ..." Dia mencibir di dalam hatinya.

“Oke, terima kasih sudah mengingatkan.” Bastian tersenyum dan tidak berkata apa-apa.

Ternyata hanya 20 juta kupon undian lotre, karyawan toko itu sudah bermain lebih dari setengah jam, ia baru menyerahkan seikat kupon undian kepada Bastian.

Bastian keluar membawa seikat kupon undian, lalu melemparkannya ke Thomas Qi.

Semua orang memandangnya dengan ekspresi yang terkejut dan tercengang.

"Aku percaya padamu, mengapa kamu tidak langsung memeriksa toko lotre itu?" Seru Thomas Qi.

"20 juta kupon undian, bagaimanapun ini baru permulaan ..." Patrick yang menelan ludah.

Bastian tersenyum, dan memberi isyarat kepada mereka, lalu bergegas ke rumah sakit.

Setelah Bastian dan rombongannya pergi, pemilik toko lotre terus berdiri di dekat pintu, dan melihatnya dengan lama sampai tidak membalikkan badan lagi.

"Kak, anak ini pasti keluarganya kaya, mereka membeli lotre sama seperti membeli sayur sawi putih saja!" Pada saat itu, para pelanggan toko semuanya pada berkumpul dan ingin berbicara dengan bos.

"Kak, dia membeli 20 juta kupon undian lotre, dia pasti memenangkan hadiah ketiga dan keempat, berapa? ratusan juta! Anda tidak ada niat yang lainkan bukan?"

Bos berbalik badan, lalu berjalan masuk ke dalam toko, dengan tersenyum dingin berkata :

"Ratusan juta? Kalian pikir dia orangnya yang kurang uang 800 juta itu?"

"Untuk pakaiannya saja kukira setidaknya jutaan."

Semua orang mendengarnya, pada saat itu hanya bisa menarik napas saja.

"Sudah jelas ini seorang konglomerat, masih ada dua hari lagi untuk undian, dia pasti akan datang lagi. Pada saat itu, jika kalian ingin mendapatkan uang, maka dari itu jangan membiarkannya pergi, sesukanya saja berbicara padanya untuk meminta uang sebesar 4 atau 6 miliar itu, aku kira itu pasti tidak akan jadi masalah. "

Wajah pemilik toko lotre dengan penuh senyuman, serta matanya yang berkilauan.

Kembali ke perkataan Bastian tadi, dia tahu ternyata Bastian adalah orang luar kota, makanya dia dari tadi sudah memiliki niat itu. Itulah sebabnya dia mengingatkan Bastian untuk tidak menunjukkan kekayaannya, Jika tidak yang lainnya pasti terus melihatnya, biarkan saja Bastian bermain terlebih dahulu, itu juga tidak akan berhasil.

Di kabupaten Juanda, penculikan itu hal biasa. Beberapa orang luar pasti tidak tahu apa yang terjadi disini, makanya mereka sesuka hatinya mengekspos kekayaannya, dan itu malah membuat kekayaannya dicuri oleh orang. Para penculik di kabupaten Juanda ini juga masih memiliki hati nurani, mereka hanya meminta uang. Asalkan bisa membayarnya, mereka pasti tidak akan membunuh orang.

Pekerjaan gelap yang dia katakan pada Bastian tadi, hampir bisa dibilang seperti bisnis ilegal.

Pada dasarnya menghasilkan kekayaan di kabupaten Juanda itu semuanya tidak ada yang bersih.

“Kak, maksudmu menipu dia?” Semua orang menjadi bersemangat.

Bos tertawa dan berkata :

"Ada banyak uang jangan melanggar hukum. Jika kamu tidak punya uang, kamu tidak bisa melakukannya. Tapi aku lihat beberapa orang itu sepertinya tidak miskin, seharusnya juga bukan sembarangan yang bisa ditipu. Aku sudah menghubungi dua orang itu, ketika besok bocah itu datang, kita harus menipunya, jangan biarkan bocah banyak uang ini pergi begitu saja! "

……

Tak terasa sudah dua hari.

Dalam dua hari ini cedera Adelia Liu perlahan-lahan membaik, hanya saja fisiknya terlalu lemah dan masih harus dirawat di rumah sakit.

Bastian merasa lega karena Adelia Liu tidak membahas lagi masalah yang terjadi di hotel waktu itu. Dia dan Yeni, memang seperti teman lama yang sudah lama tidak bertemu lagi.

Dalam hal ini, Bastian sangat khawatir karena membiarkan Yeni menemani Adelia Liu di rumah sakit.

Dua hari kemudian adalah hari pengundian lotre, Bastian yang sudah membeli 20 juta kupon undian lotre, dengan pagi sekali menyuruh Patrick dan Thomas Qi duduk di depan komputer untuk membantunya sibuk melihat nomor undian lotre.

"Wow , dapat undian, 200 juta!"

"Wow, kali ini dapat lagi, 800 juta!"

Damon dan Thomas Qi yang tidak berhenti berteriak terus, Bastian menghabiskan 40 juta membeli kupon undian lotre, tetapi malah memenangkan 1 miliar, kali ini malah mendapatkan untung.

Pada saat ini, semua orang hanya mendengar Patrick menarik napas, dan kemudian duduk di lantai sambil memegang kupon undian lotre di tangannya.

Seluruh tubuhnya menjadi gemetaran, dengan ekspresi luar biasa, dan suara gemetaran berkali-kali :

100 ..... 100 miliar...... 100 miliar.......

Begitu perkataan ini keluar, saat itu Bastian tidak bisa duduk diam, lalu merampas kupon undian lotre itu dari tangannya, dan sibuk mengambil nomor undian lotre.

"Wow !!"

Beberapa orang berteriak pada saat yang bersamaan, dan bahkan Kimmy yang tadinya tenang, sekarang berubah menjadi gelisah.

"Benaran ... beneran 100 miliar !" lalu ia merebutnya lagi.

“Bastian, aku berlutut untukmu, keberuntunganmu kali ini bagus sekali!” Wajah Thomas Qi berubah menjadi ganas, dan berlutut ke arah Bastian dengan kagum.

Bastian memegang kupon undian lotre, dan pada saat itu menjadi sedikit tenang.

Meskipun 100 miliar bukanlah aset besar baginya, tapi secara tidak sengaja mendapatkan kekayaan sebesar itu, siapa yang tidak bahagia?

"Hahaha! Permulaan yang bagus ! Benar-benar permulaan yang baik!" Patrick hampir sedikit gila, dan menghentak kaki sambil tertawa.

Bastian berdiri dan melambaikan tangan pada semua orang:

"Ayo pergi, kita pergi menebus hadiah lalu membagikan semua uang ini!"

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu