Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 321 Pengusiran!

pada pagi hari, perawat rumah sakit mulai memeriksa kamar.

kamar pasien yang ditempati Bastian itu adalah kamar VIP. biaya yang dikeluarkan setiap harinya tidaklah murah.

dibandingkan dengan lantai bawah, kamar pasien yang ditempati Bastian lebih baik dan tenang. setelah perawat datang memeriksa kamar, maka tidak ada lagi suara yang terdengar dilantai itu. seluruh pasien disana juga sepertinya masih sedang beristirahat.

10 menit setelah perawat memeriksa kamar, sebuah bayangan keluar dari dalam lift.

banyangan itu berjalan memasuki kamar Bastian dan berhenti didepan pintu selama beberapa detik sambil mendengar keheningan yang ada didalam. setelah memastikan didalam sangatlah hening, dia pun perlahan memasuki kamar pasien itu dan menghampiri Bastian.

tiba tiba orang itu mengeluarkan sebuah pisau.

namun orang itu tidak sadar kalau dibelakangnya muncul sebuah bayangan baru yang juga mengeluarkan pisau dan mengarahkan pisau itu pada lehernya.

" siapa!"

suara Thomas begitu seram dan Bastian pun membuka kedua matanya lalu bangkit dan duduk diatas kasur.

mereka berdua terkejut ketika melihat jelas siapa orang itu.

" Sanny? kenapa kamu memegang pisau?" tanya Thomas dengan terkejut.

Sanny terbengong dan tubuhnya mulai gemetaran. dia tidak berani bergerak ketika melihat Thomas mengarahkan pisau kearah lehernya.

" aku.... aku datang untuk mengantarkan sarapan kepada Kak Bastian. aku membeli buah dan berencana mengupas kulit buah itu..." kedua lengan Sanny terlihat bergetar.

disaat ini, Bastian dan Thomas baru saja sadar kalau selain terdapat pisau pada tangan kiri Sanny, terdapat juga sebuah apel pada tangan kanannya. dan diujung kasur itu juga terdapat sebuah piring.

" Thomas, simpan pisau itu dan jangan takuti Sanny." kata Bastian.

Thomas lalu menyimpan pisaunya sambil berkata :

" dek, kenapa tidak ada suara sedikit pun ketika kamu berjalan? kenapa kamu seperti hantu dipagi hari?"

" aku bahkan mengira kalau ada yang ingin menyerang kami."

untung saja dia tidak langsung menyerang Sanny, kalau tidak akhir dari kejadian hari ini sangatlah sulit dibayangkan.

" aku.... aku hanya ingin mengantarkan makanan untuk Kak Bastian....." kata Sanny dengan penuh kasihan, air mata pada matanya juga hampir keluar. sekujur tubuhnya masih gemetaran, sepertinya dia masih ketakutan akan tindakan Thomas tadi.

Bastian melambaikan tangannya lalu mengelus kepalanya sambil berkata :

" aku sudah menerima niat baikmu, kamu adalah adik yang paling aku sayang dikeluarga Yue. kamu sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Farhan dan lainnya."

" kami tidak menyalahkanmu, hanya saja semua orang sangatlah panik disaat seperti ini. semoga kamu tidak menganggap ini serius."

Sanny mengangguk dan kembali mengupas apel untuk Bastian.

" oh iya, kenapa kamu kesini sendiri? dimana mereka?" tanya Bastian.

" mereka masih ada dirumah. semalam, paman menyuruh kami untuk tinggal dikamar masing masing dan tidak boleh keluar dari dalam kamar sebelum matahari terbit. aku baru keluar dari kamar setelah langit mulai terang."

kata Sanny dengan mata yang besar sambil mengupas apel itu. pada ujung matanya juga masih terlihat beberapa tetes air mata.

" oh iya, Kak Farhan dan kak Gina sudah datang." kata Sanny.

mendengar ini, Bastian mengerutkan kening dan berkata :" kenapa mereka berdua bisa datang.......?"

seperti yang dirasakan Fendy, dia juga merasa aneh akan hal ini.

" apakah terjadi sesuatu semalam?" tanya Bastian dengan sedikit khawatir.

" tidak terjadi apapun, sangatlah hening. begitu banyak ajudan yang menjaga kami." jawab Sanny.

" baiklah kalau begitu...."

Bastian mengangguk dan menerima apel yang telah dikupas Sanny. dia lalu menatap gadis kecil itu, dan dia merasakan hubungan keluarga yang sesungguhnya. namun dia tidak merasakan hal yang sama ketika menatap orang lain.

" Sanny, kamu harus mendengar apa yang dikatakan para senior ketika kamu pulang nanti. mungkin beberapa waktu kedepan, kamu tidak bisa menemuiku lagi." kata Bastian dengan sedikit tidak tega.

Sanny menatapnya dan bertanya :" kenapa? apakah kamu akan pergi?"

Bastian tersenyum pahit dan berkata :" aku tidak bisa memastikan sendiri apakah harus pergi atau tidak. kamu seharusnya tahu apa tujuan kedatangan paman kedua ketempat ini. kemungkinan besar aku akan diusir dari keluarga Yue."

mendengar ini, Sanny hampir menangis, dia lalu menggenggam tangannya dan berkata :" tidak mungkin, aku dan ayahku akan membantumu agar paman tidak mengusirmu dari rumah."

" tidak apa apa juga kalau aku diusir, karena aku telah melakukan kesalahan." kata Bastian sambil membuang biji apel itu. Bastian kembali mengelus kepala Sanny sambil berkata :" aku harus menerima hukuman jika melakukan kesalahan, namun aku akan kembali suatu hari nanti."

" aku tahu kalau kamu sangatlah baik. aku hanya memiliki satu permintaan, yaitu kamu harus menganggap semua orang yang ada didalam keluarga Yue sebagai keluargamu sendiri. karena mereka memanglah merupakan bagian dari keluargamu. tidak boleh adanya saling menyalahkan diantara kita semua."

" kamu dan paman kelima adalah bagian dari keluarga Yue. jikalau suatu hari nanti kamu sadar kalau paman kelima melakukan kesalahan, kamu harus menasehatinya. apakah kamu mengerti?"

perkataan Bastian kepada Sanny seperti perkataan perpisahan. perkataan ini hanya bisa ia katakan kepada Sanny. dia hanya bisa mendapakan hinaan jika mengatakan ini kepada anggota keluarga Yue yang lain.

" apakah ayahku bisa melakukan kesalahan?" tanya Sanny.

" bisa, semua orang bisa melakukan kesalahan. ayahku juga bisa melakukan kesalahan, begitu juga dengan kakek." kata Bastian :" kita semua bukanlah dewa, tidak apa apa jika melakukan kesalahan asalkan kita ingin mengubahnya dan tidak membuat efeknya semakin parah. kita semua adalah satu keluarga dan harus saling mencintai."

Bastian belum mengetahui siapa pembunuh yang sebenarnya, namun Fendy semalam berkata kalau dia sedikit mencurigai Aaron Yue. dia mengatakan ini kepada Sanny agar ia tetap waspada. jikalau pelaku itu benar merupakan Aaron, Bastian berharap Sanny bisa menasehatinya menggunakan sifat kekeluargaannya.

" aku mengerti, aku akan mengingat seluruh perkataanmu." kata Sanny sambil menagngguk. dia lalu menyandarkan kepalanya pada paha Bastian.

..........

di villa, semua orang telah bangun dan sarapan juga telah disiapkan.

seluruh makanan yang ada disana dibeli langsung oleh Wahyu termasuk susu yang ada disana. tidak ada campur tangan orang lain selama perjalanan membeli makanan makanan itu. Wahyu dan ajudannya pun pergi dari ruang makan setelah semua orang berkumpul disana.

tidak ada yang terjadi semalam, sangatlah tenang dan juga aman. namun semua orang memiliki kantung mata yang hitam dan terlihat tidak begitu semangat. sepertinya mereka semua tidak tidur dengan nyenyak.

setelah selesai sarapan, Teguh pun berkata :

" Fendy, paman ketiga dan keempat mu melakukan rapat dirumah."

" mereka....sudah mengambil keputusan atas masalah Bastian. sekarang mereka tinggal menunggu keputusan dari kita semua. sudah waktunya untuk.... mengambil keputusan sekarang."

Anna dan Raphael mengerutkan kening.

Fendy tidak mengatakan hal lebih, dia hanya mengangguk :" mari dimulai."

diruang tamu, Fendy dan Teguh duduk diatas sofa dan para junior pun berdiri dibelakang.

diatas meja kecil itu terdapat sebuah laptop dan pada layarnya sudah terdapat wajah kakek ketiga, keempat dan juga beberapa senior lainnya.

mereka tetap harus mengambil keputusan atas tindakan Bastian meskipun dibatasi oleh layar.

mereka pun mulai berdiskusi. mereka sudah mengambil keputusan atas segala kelakuan Bastian dan juga perkataan yang ia ucapkan dua hari yang lalu.

para junior seperti Farhan tidak berani ikut campur dan hanya mendengarnya dari belakang.

" Fendy, bukan kami yang bersikap tidak adil pada Bastian. dia sudah keterlaluan dan dia bahkan beraninya melawan aturan yang ada dirumah ini. meskipun kita tetap ingin menahan keturunan seperti ini, para nenek moyang kita yang sudah ada diatas langit juga tidak akan menyetujuinya."

" kamu.... silahkan buat keputusan."

kata kakek ketiga sambil menggelengkan kepala melalui layar tersebut.

Fendy duduk diam dan menutup kedua matanya. dia lalu berkata dengan suara yang sedikit serak :

" dengan ini, Bastian diusir dari keluarga kita dan mulai hari ini, dia tidak boleh lagi menginjak setapak pun kedalam keluarga Yue."

" dia tidak lagi memiliki hubungan darah apapun dengan semua anggota keluarga Yue!"

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu