Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 17 Istriku Sangat Baik Kepadaku

Beberapa hari selanjutnya, Ricky berpegang dengan kata-katanya, setiap hari mengirim seikat bunga mawar untuk Adelia.

Setiap wanita manapun pasti akan tersentuh oleh Ricky yang tulus dan romantis apalagi ia cukup tampan, memiliki kemampuan dan kekayaan. Lelaki yang sepertinya memanglah lelaki idaman bagi setiap wanita.

Tapi Adelia selalu teringat kepada Bastian selama dua hari ini. Ia tidak tahu mengapa dirinya bisa teringat, tapi ia selalu tidak tahan untuk mengenang masa lalu saat bersama Bastian.

Mengingat ulang semuanya, ia sendiri baru menyadari bahwa ia persis dengan apa yang dikatakan Yeni. Tindakannya terhadap Bastian memang sungguh keterlaluan.

Tapi mereka berdua telah cerai. Meskipun ia dulu bertingkah keterlaluan kepada Bastian, tapi sekarang ia juga tidak ada kesempatan lagi untuk menembus kesalahannya.

Apalagi dua hari ini, Davina dan Farzan terus memberi tekanan kepadanya, agar ia pergi berkencan dengan Ricky, agar ia segera menerima cinta Ricky. Adelia memanglah wanita yang lemah dan akhirnya ia juga menerima tekanan yang diberikan orang tuanya.

"Adelia, aku sungguh bahagia kamu menerima ajakanku untuk pergi keluar makan."

"Aku akan datang menjemputmu setelah pulang kerja. Kita nanti pergi ke Restoran Top Cloud yang termewah di Kota Cumarun. Aku akan membuatmu mengingat acara makan malam ini."

Ricky mengatakannya dengan semangat, sambil memberikan seikat bunga mawar untuk Adelia.

Kali ini bukan Davina lagi yang mengambilnya, melainkan Adelia sendiri yang ambil.

Ia tersenyum malu dan hatinya juga terharu.

"Terima kasih, Ricky."

Satu kata 'Ricky' cukup membuat hati Ricky berdegup kencang. Ia ingin sekali membawa Adelia ke hotel langsung, agar masalahnya dari nasi menjadi bubur.

Tapi ia tahu dirinya tidak boleh tergesa-gesa terhadap wanita yang seperti Adelia, jadi ia juga menahannya. Ia membalas dengan senyuman.

"Kalau begitu, bertemu nanti malam, Adelia."

......

Pukul enam malam hari itu, pesawat pribadi Fendy melandas di bandara Kota Cumarun.

Patrick sendiri yang menyetir mobil, membawa Bastian menjemput Fendy dan Ibu Bastian alias Andrena Lin.

Di Hadaswradoko, tidak lebih dari dua puluh orang yang memiliki pesawat pribadi, salah satunya adalah Fendy Yue. Pesawatnya dibeli dari Hadaswradoko Airlines. Setiap pesawat ini berangkat, membutuhkan biaya empat puluh juta untuk bahan bakar per jam. Biaya parkir di bandara juga membutuhkan empat puluh juta.

Untuk setiap kali kepergian, hanya biaya pesawat saja sudah membutuhkan dua ratus juta.

Jadi orang kaya biasanya tidak bisa main-main dengan pesawat pribadi. Bagi Fendy, pesawat pribadi ini hanyalah alat transportasi dan mainan kecil.

"Kamu terlihat kurus!"

Fendy baru saja turun dari pesawat, langsung berjalan mendekati Bastian dan memeluknya, sambil diikuti sepuluh pengawal lebih.

Bastian adalah anak satu-satunya. Ia menaruh seluruh kasih sayang dan harapan kepada Bastian. Sayangnya anak ini suka memiliki pikiran yang berbeda, meninggalkan posisi sebagai Tuan Muda dan menikah ke pihak wanita.

"Sayang, biar Ibu lihat. Kamu terlalu kurus!"

Andrena juga segera mendekat dan memegang kepala Bastian, lihat atas bawah kiri kanan, hingga air matanya pun ikut terjatuh.

"Kamu lihatlah dirimu sendiri. Kita suruh kamu untuk menetap di rumah, tapi kamu memilih datang kesini sendirian, bahkan kamu tidak bisa merawat dirimu!" Andrena menangis sedih.

Bastian tersenyum pahit dan memeluk Andrena.

"Ayah, Ibu. Aku sama sekali tidak kurus."

"Aku setiap hari berolahraga. Ini disebut merawat tubuh. Sebagai Tuan Muda Besar Keluarga Yue, setidaknya aku harus menjaga citraku."

Patrick menghela nafas di dalam hati setelah mendengar ucapan Bastian. Jika Fendy dan Andrena mengetahui kondisi Bastian di Keluarga Liu selama dua tahun ini, pasti mereka akan sangat sedih. Berdasarkan sifat Fendy, mungkin ia akan memanggil ratusan pengawal untuk memberi pelajaran kepada Keluarga Liu.

Tapi sebelum datang kesini, Bastian telah memberitahunya, agar ia jangan memberitahu seluruh masalah yang dirinya alami dua tahun ini kepada Fendy dan Andrena.

Bahkan masalah cerai juga tidak boleh berirahu kepada mereka.

"Sungguh?" Fendy menatap Bastian selama dua detik. Kata orang, tidak akan ada orang yang lebih mengetahui anak sendiri dari Ayahnya. Bastian yang terlihat lelah dan mata yang memerah cukup membuat Fendy merasa curiga.

Bastian agak takut dilihat Ayahnya dan terkekeh berkata.

"Aku sudah dewasa. Jangan-jangan kalian masih mengira aku sebagai anak kecil? Aku bisa merawat diriku dengan baik, lagipula aku juga punya istri. Istriku baik sekali kepadaku."

Fendy menoleh kearah Patrick setelah mendengar kata-kata Bastian.

"Patrick, apakah yang ia katakan itu benar?"

Partrick menganggukan kepalanya.

"Benar, tentu itu benar."

"Paman Fendy, Tante Andrena. Ada aku di kota Cumarun, apakah aku akan membiarkan Kak Bastian terhina?"

Fendy tersenyum dingin dan memandang mereka berdua.

"Kalian berdua sudah berteman sejak kecil. Apakah aku bisa mengetahui sesuatu dari kalian?"

"Sudahlah. Kita pergi makan terlebih dahulu. Hari ini ada rapat penting yang mendadak, jadi agak telat tibanya. Aku dan Ibumu pun belum makan malam."

Bastian sibuk mengatakan.

"Kalau begitu, kita pergi ke Restoran Top Cloud saja. Disana ada makanan bagian utara kesukaanmu."

"Patrick, kamu hubungilah pemilik Restoran Top Cloud, agar ia mengosongkan lantai tiga untuk kita."

Patrick mengangguk dan sibuk berjalan ke samping untuk menelpon.

Fendy berkata kepada beberapa pengawal itu.

"Kalian beristirahatlah di hotel terdekat, tidak perlu terus mengikutiku."

"Aku mau pergi makan dengan anakku."

Beberapa pengawal itu saling memandang. Mereka adalah pengawal pribadi, tentu harus melindungi keamanan Fendy. Fendy adalah Kepala Keluarga Yue, orang yang cukup berpengaruh di Hadaswradoko. Dirinya yang begitu penting, entah berapa banyak orang menginginkan nyawanya.

"Pak Fendy, Pak Rahmat sudah bilang kita harus melindungi keamanan Anda."

"Sekarang Pak Rahmat tidak ada, kita tidak berani menjauh dari Anda."

Ujar salah satu pengawal.

Rahmat adalah pengawal Kakek Bastian. Setelah Dariuss meninggal, Rahmat langsung menjadi pengawal Fendy.

Bapak tua itu telah bekerja puluhan tahun untuk Keluarga Yue. Ia sudah mengikuti Dariuss sejak muda, merupakan orang yang sangat jago. Kalau tidak, ia juga tidak mungkin bisa melindungi dua Kepala Keluarga Yue.

Fendy tertawa san berkata.

"Kalian pulang nanti sekalian tanya kepada Pak Rahmat, betapa hebat siswa satu-satunya ini alias Bastian."

Pengawal itu tercengang dan menatap Bastian terkejut, lalu ia membungkuk kepasa Bastian.

"Ternyata Tuan Muda adalah siswa Pak Rahmat. Maafkan aku!"

Bastian terkekeh pelan dan berkata.

"Kalian carilah hotel terdekat untuk istirahat. Untuk keamanan Ayahku, berikan saja kepada kita."

......

Restoran Top Cloud merupakan restoran besar yang baru dibuka tahun ini.

Katanya bos itu adalah orang asli Kota Cumarun, memiliki banyak cabang Restoran Top Cloud dan mendirikan satu di Kota Cumarun.

Restoran ini merupakan restoran mewah, cukup terkenal di satu negeri. Restoran ini berada di mall distrik teramai di Kota Cumarun. Mall ini juga dimiliki Perusahaan Fores Sidon.

"Ricky, aku ingat restoran ini cukup mahal. Bagaimana kalau kita pergi ke restoran yang lain saja? Kamu tidak perlu begitu menghabiskan uang."

Tiba di depan pintu Restoran Top Cloud, Adelia agak takut.

Baru saja tiba di depan pintu, ia sudah bisa merasakan betapa mewahnya restoran ini. Ia merasa dirinya tidak cocok dengan restoran ini.

Saat berada di Keluarga Liu, ia juga hanya bekerja saja. Jangan lihat dirinya sekarang mengurus sebuah perusahaan, sebenarnya gajinya per bulan dulu tidak sebanyak gaji manajer perusahaan mereka. Kalau ada uang, ia tentu tidak akan merasa malu.

"Mengapa harus pindah?" Ricky tersenyum pelan dan berkata kepada Adelia dengan tulus. "Bagiku, kamu cocok dengan hal-hal yang baik."

"Restoran ini sangat susah untuk direservasi. Untung saja aku kenal dengan manajer disini. Aku menghabiskan satu miliar untuk memesan satu gedung, agar mereka bisa mendekorasi terlebih dahulu. Demi makan malam ini, aku telah melakukan banyak persiapan."

"Adelia, kamu tidak mungkin menolakku kan? Ayo, kita masuk ke dalam."

Berhadapan dengan Ricky yang begitu tulus, Adelia juga seketika tersentuh.

Wajahnya memerah dan mengikuti langkah Ricky menuju ke dalam restoran.

Restoran ini ada tiga lantai. Lantai teratas biasanya digunakan oleh prang laya untuk mengadakan pesta. Katanya harus membutuhkan enam ratus juta untuk memesan satu lantai.

Sepetinya Ricky ini cukup berusaha.

Atas pelayanan pelayan itu, Ricky dan Adelia dibawa ke lantai tiga.

Saat lampu dinyalakan, Adelia cukup terkejut dengan pemandangan di depan matanya. Ia tidak tahan menutup mulutnya dan berkata.

"C-cantik sekali!"

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu