Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 189 Fernando yang Dipermainkan

" uang! dimana uangku!"

" kemana mobil pengangkut uang itu pergi!"

setelah satu jam berlalu, Willy masih saja belum menerima informasi tentang keberadaan mobil itu.

dia hampir gila dan memarahi bahkan menampar orang orang yang sebelumnya ditugaskan untuk mencari keberadaan mobil itu.

" jikalau uangku tidak ditemukan, kalian semua mati saja!"

Willy menendang salah satu orang disana dan matanya mulai memerah.

semua orang disana pun memegang kepala mereka sendiri. meskipun mereka dipukul, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang berani mengeluh.

disaat ini, Willy menerima sebuah panggilan.

" direktur Willy, kami sudah mendapatkan informasi arah kepergian mobil itu. mobil itu berkendara kearah barat ponggiran kota!" kata seseorang didalam panggilan itu.

mendegar itu, Willy pun menyuruh semua orang masuk kedalam mobil dan bergegas kearah barat kota untuk menghalangi mobil itu.

" cepat! cepat masuk kedalam mobil dan bergegas ke arah barat!"

setelah semua orang masuk, mobil pun mulai berkendara kearah barat kota.

............

disisi lainnya, Fernando juga membawa sekelompok orang lalu pergi kesebuah ladang kosong yang ada dibagian timur kota. dia lalu duduk disana sambil menunggu kedatangan truk kontainer itu.

tidak lama kemudian, truk kontainer itu pun datang.

setelah memberhentikan mobil itu dan sebelum supir itu turun, sekelompok bawahan Fernando sudah mengelilingi truk itu.

" turun, cepat turun!"

beberapa pria berpakaian serba hitam pun mulai menendangi pintu truk itu. mereka terlihat sangatlah seram.

supir yang ada didalam ketakutan hingga pucat. dia lalu turun dari dalam mobil itu dengan perasaan takut.

" bang, aku hanya ditugaskan untuk mengantarkan barang. kalian,..... apa yang kalian inginkan....."

supir itu terlihat sangatlah polos dan sedikit gemetaran.

saat ini, Fernando lalu berjalan keluar dari tengah dan berkata :

" kamu hanya sendirian? apakah kamu sudah membawa semua uang itu?"

supir itu memasang ekspresi ketakutan ketika menatap Fernando. dia lalu bertanya dengan suara gemetaran :

" pak..... uang apa yang kamu katakan?"

" selama ini, hanya aku sendiri yang ditugaskan untuk mengantar barang. bos yang bermarga Yue itu sudah memberi gaji untukku. dia memberiku 2 juta rupiah untuk mengantarkan barang ini kesini."

mendengar ini, Fernando pun mengerutkan kening.

seharusnya yang ada didalam kontainer adalah uang bernilai 100M, dan orang yang mengantar uang ini seharusnya adalah bawahan Bastian. bagaimana mungkin Bastian membiarkan orang asing mengantarkan uang bernilai 100M itu. lagipula jarak waktu dari perampokan itu hanyalah 1jam, bagaimana mungkin Bastian sempat mencari orang lain untuk mengendarai mobil ini?

Fernando mulai murung dan merasa ada yang tidak beres.

" cepat! segera buka pintu kontainer itu!"

dia menunjuk kearah pintu kontainer dengan ekspresi yang murung.

supir itu lalu mengeluarkan kunci dan berjalan kearah belakang untuk membuka pintu kontainer.

" krek..." setelah terdengar suara pintu, semua terjadi sesuai dengan dugaan Fernando. didalam kontainer itu tidak terdapat 100M. jangankan 100M, 1rupiah pun tidak ada didalam. didalam hanya ada sebuah keranjang buah yang berisikan buah.

jangankan Fernando, para ajudan disana pun terbengong ketika melihat keranjang buah itu.

kontainer besar seperti ini hanya berisi satu keranjang buah?

" kamu mempermainkanku?!"

Fernando pun marah dan dia langsung menarik kera baju supir itu sambil bertanya dengan wajah yang seram.

supir itu gemetaran dan sikap ketakutannya itu tidaklah terlihat palsu. dia ketakutan hingga hampir menangis. dia lalu berkata :

" bos, aku tidak mempermainkan kamu. aku benar benar tidak tahu apa yang terjadi."

" bos bermarga Yue lah yang menyuruhku mengantarkan sekeranjang buah ini kesini. dia bahkan memberiku 2 juta rupiah. kesempatan bagus seperti ini bagaimana mungkin aku lewatkan begitu saja. aku juga tidak mengerti kenapa dia menghabiskan 2 juta untukku hanya untuk mengantarkan keranjang buah ini. namun aku benar hanya bertanggung jawab untuk mengantarkan keranjangan ini saja. aku adalah karyawan dari perusahaan logistik. kalian boleh pergi bertanya jika kalian tidak percaya, aku tidak berbohong kepada kalian!"

mata supir itu mulai memerah. mendengar itu, Fernando benar benar terbengong ditempat itu. dia sadar kalau dirinya sedang dipermainkan Bastian. Bastian memanfaatkannya untuk merampok 100M itu, namun malah tidak memberinya sepersen pun.

" dasar brengsek, beraninya kamu mempermainkan aku!"

Fernando mulai marah dan dia melepaskan supir itu lalu mengeluarkan ponsel untuk menelepon Bastian.

panggilan itu tersambung dalam waktu yang cepat, terdengar suara Bastian yang sangat tenang :

" bos Fernando, kita baru saja teleponan satu jam yang lalu, kamu begitu cepat merindukanku?"

dari suara Bastian, Fernando tahu jelas kalau Bastian sedang mengejeknya. dia lalu menarik nafas yang dalam dan menahan amarahnya :

" Bastian, dimana uangku?"

mendengar ini, Bastian pun tertawa dan bertanya kembali :

" bos Fernando, uang apa?"

mendengar ini, Fernando merasa geram. dia lalu menatap supir itu dengan tatapan yang seram sambil berkata :

" kamu tidak usah berpura pura! mana janjimu 1/3 dari uang itu?"

" aku hanya menemukan sebuah keranjang buah. aku tidak suka buah dan aku hanya membutuhkan uang!"

mendengar perkataan Fernando, Bastian pun berkata dengan tenang :

" bos Fernando, jangan marah marah, buah itu sangatlah baik untuk kesehatan. bagaimanapun itu adalah sebuah niat yang tulus dariku. aku bahkan menghabiskan 2 juta rupiah hanya untuk mengatarkan buah itu kepadamu. bos Fernando, pepatah mengatakan kebaikan yang tulus susah untuk didapatkan, janganlah terburu buru untuk menolakku."

mendengar itu, Fernando pun berkata kepada Bastian :

" kamu tidak usah omong kosong, Bastian, kamu benar benar keterlaluan! bagaimanapun kamu adalah pemilik perusahaan Ninetop, kenapa kamu melakukan ini padaku? apakah kamu tidak tahu bagaimana kekuasaanku di kota Toja ini? apakah kamu merasa melarikan 40M milikku bisa berkahir begitu saja!"

mendengar suara marah dari Fernando, Bastian pun berkata dengan datar :

" bos Fernando, kamu berkata kalau aku keterlauan, apakah kamu tidak?

" apakah kamu benar hanya ingin mengambil 40M dariku dan tidak bermaksud merampok kembali 100M itu?"

ketika perkataan ini terucap, Fernando pun terkejut dan dia berusaha untuk menjelaskan :

" kamu gila ya! apa yang kamu bicarakan itu, ini semua telah kita diskusikan sebelumnya. kamu mendapatkan 2/3 dan aku mendapatkan 1/3 dari uang itu. apakah kamu pikir aku sama denganmu?"

mendengar ini, Bastian pun tertawa dan berkata :

" CCTV pada truk kontainer itu terhubung pada ponselku. aku sudah melihat jelas kalau kamu membawa sekelompok orang untuk mengelilingi truk itu."

" jikalau sudah ditetapkan kamu mendapatkan 1/3 dari uang itu, kenapa kamu masih saja terlihat seperti perampok. bos Fernando, kita semua adalah orang bijak, kamu mengira aku tidak tahu apa yang sedang kamu pikirkan?"

" aku rasa tidak usah munafik lagi, kita juga tidak perlu mempersulit masalah ini."

mendengar ini, Fernando pun terdiam. setelah beberapa saat, dia kembali berkata dengan tenang :

" baiklah, kamu sungguh berani!"

" Bastian, ingatlah apa yang kamu lakukan hari ini. aku akan membuatmu menyesal!"

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu