Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 70 Menahan Adelia Untuk Tidak Pergi

"Penjelasan yang masuk akal?"

Mendengar ini, Bastian merasa lucu dan berkata.

"Apakah membenci satu orang berarti harus membunuhnya? Kalau begitu, bukankah ada banyak orang yang akan mati tiap hari di dunia ini karena dibenci?"

"Penjelasan yang bisa kuberikan hanyalah aku tidak menyuruh kedua kakak beradik itu membunuh Harun. Oh iya, mengungkit kedua kakak beradik ini, aku juga merasa sedikit marah. Sebelumnya mereka berdua sebagai orang yang bertanggung jawab atas Divisi Pemasaran di kantorku, malah melakukan korupsi pada dana kantor sebanyak sepuluh milliar."

"Aku ini terlalu baik hati. Aku tidak membiarkan mereka berdua dipenjara dan melepaskan mereka." Hingga sini, Bastiak berkerut alis dan memasang wajah tak percaya. "Aku sungguh tidak sangka mereka berdua bisa-bisanya tidak tahu berterima kasih dan menyimpan dendam kepadaku. Sekarang membunuh orang saja, bahkan harus menarik aku ke dalam kasus ini juga."

"Kamu bilang mengapa hati mereka berdua begitu jahat? Sungguh membuat orang sakit hati!"

Bastian berkata dengan kesal. Melihat ini, dalam hati Polisi muda pun telah tidak curiga dengan Bastian. Bahkan ia merasa sedikit kasihan pada bos yang begitu baik seperti Bastian. Kalau mau dibilang, kedua kakak beradik Chen ini benar-benar sampah dan bisa-bisanya mereka memfitnah orang.

Di saat ini, Polisi tua pun tidak ada pertanyaan yang harus ditanyakan lagi. Ia tahu tidak akan mendapat jawaban dari mulut Bastian. Kecuali ada bukti yang pasti, untuk membuktikan bahwa orang ketiga yang berada di tempat kejadian perkara adalah Bastian. Atau tidak, tak akan ada orang yang berani menetapkan hukum pada Bastian.

Saat ini, Bastian berkata lagi, "Nanti aku akan menyuruh asistenku, mengirim bukti dana yang telah dikorupsi oleh kedua kakak beradik tersebut. Karena mereka kejam padaku, maka aku juga memperlakukan balik kepada mereka."

"Mengenai hal mengapa mereka membunuh Pak Harun, maka itu minta Pak Polisi untuk memeriksa kasus ini dengan teliti. Tetapi ini beneran tidak ada hubungannya dengan Keluarga Yue. Jika aku sungguh ingin membalas dendam pada Keluarga Liu. Aku tidak akan hanya membalas dendam pada Harun satu orang saja."

Bastian berkata sambil tertawa dingin. Matanya jelas menunjukkan kebenciannya pada Keluarga Liu.

Seketika polisi tua merasa sedikit jengkel. Ia sudah bekerja selama ini, belum pernah bertemu oanak muda selicik ini.

"Baiklah, maaf mengganggu. Nanti balik kita akan menginterogasi kedua pelaku itu."

Ia berdiri, baru mau membawa polisi muda pergi.

Tiba-tiba, Bastian berkata.

Oh iya, aku harap jika lain kali kalian membutuhkanku dalam tahap pemeriksaan. Kalian boleh langsung menghubungi asistenku, Kirania. Lagipula perusahaan sebesar ini, aku juga lumayan sibuk. Dua distrik bisnis besar Kota Cumarun berada dibawah Perusahaan Fores Sidon. Biasanya aku juga cukup lelah."

"Jika aku harus ikut serta dalam pemeriksaan, aku berharap atasan kalian berdua yang menghubungiku, baik?"

Polisi tua itu terdiam sesaat, seketika rasa kekalahan dan tak berdaya muncul. Ia mengangguk.

"Baiklah, sangat maaf hari ini telah mengganggu Pak Bastian."

Setelah berkata, ia pun menarik polisi muda itu pergi dari sini.

Disaat ini, Patrick baru menghirup udara dengan besar, lalu menyandarkan sekujur tubuhnya diatas sofa. Ia dengan suara gemetar berkata.

"Kak Bastian, jika lain kali ada hal seperti ini. Bisakah kamu memberitahuku terlebih dahulu? Mengejutkanku saja!"

Bastian sambil tersenyum berkata.

"Untuk apa memberitahumu? Bukan aku yang menyuruh Yerassyl dan Nursan membunuh orang."

Patrick menegakkan tubuh dan dengan kesal berkata.

"Kamu masih berpura-pura di hadapanku? Kamu tidak takut aku melaporkanmu?"

Bastian memandangnya dan berkata.

"Bukan tidak percaya padamu. Aku bilang tidak ya berarti tidak."

"Dan juga, kamu harus ingat. Di dunia ini ada cara satu-satunya masalag tidak terbocorkan, yaitu tidak memberitahu siapapun selain diri sendiri. Tindakan ini bukan karena tidak percaya orang yang dekat denganmu, melainkan tidak membawakan masalah bagi orang dekat denganmu. Jadi kamu jangan banyak tanya lagi."

Patrick menghela nafas. Ia mengerti maksud kata Bastian, jadi ia juga tidak banyak bertanya lagi. ia hanya menasehati.

"Maksudku tokoh kecil seperti Harun, kita tidak perlu memasukkan mereka dalam hati."

"Tidak perlu demi orang sepertinya, membawakan masalah yang sepenuhnya tidak perlu."

Bastian menganggukkan kepala sambil tertawa dan berkata.

"Aku tahu, terima kasih atas peringatanmu."

"Kamu pergi kerja saja, tidak perlu memasukkan hal ini dalam hati. Tak akan ada yang mencari masalah denganku. "

Kalau bukan demi Adelia, ia juga tidak ingin melakukannya.

Siapa suruh sudah seperti ini, Harun mereka masih saja menyuruh Farzan mencarinya. Kelakuan Keluarga Liu membuat Bastian mau tak mau harus melakukannya.

Setelah Patrick pergi, Bastian baru ingin menghabiskan tehnya lalu tangan kanan yang ia julurkan berhenti melayang di langit.

"Kalau Adelia tahu Harun mati, sebagai cucunya tentu ia harus pulang untuk menghadiri upacara pemakaman Harun. Kalau begitu, bukankah ia....harus....pergi?"

Tiba-tiba Bastian teringat dan dalam hatinya pun merasa sedikit panik.

Ia tidak ingin membiarkan Adelia pergi begitu cepat. Ia juga tidak bisa membohongi hatinya. Ia sangat suka kehidupan dua hari ini, walaupun hanya dua kali masak bersama dan makan bersama dengan Adelia. Setidaknya...ia masih ingin bersama Adelia untuk beberapa hari ke depan.

Berfikir sampai sini, Bastian pun buru-buru naik mobil pulang. Ia berencana untuk menemani Adelia dua hari ini di rumah. Tidak ingin ia mengetahui berita kematian Harun. Untuk panggilan Davina mereka, Bastian tahu Adelia telah memblokir nomor telepon mereka.

......

Di rumah, Adelia sama sekali tidak ingin keluar. Setelah menyapu dan membersihkan rumah, ia pun berbaring di sofa sambil bermain ponsel.

Ia melihat berita lokal Kota Cumarun di ponsel. Sebuah berita besar terpasang di berita teratas, katanya ada kapal pengirim barang menarik mayat orang tua di sebuah aliran sungai. Di dalam berita itu sama sekali tidak mengungkit identitas orang tua itu.

Tetapi di dalam komen, hampir semua orang sedang membahas hal ini. Identitas jenazah ini adalah Kepala Keluarga Liu yang berada di Kota Cumarun, Harun Liu.

Setelah melihat komen dibawah, seketika Adelia terkejut, lalu ia pun terbangun dari sofa.

Ia buru-buru membuka aplikasi blokir ponselnya dan seketika menemukan dua puluh panggilan tak terhubung. Panggilan tak terhubung itu terjadi pada siang hari, ada dari Davina dan Farzan, adapun juga yang berasal dari Erwin dan Carlos.

Selain panggilan tak terhubung, juga ada beberapa pesan singkat. Ia membuka pesan singkat itu dan seketika tubuhnya menjadi kaku.

Harun...beneran meninggal. Jenazah yang berada di berita itu adalah Harun!

"Mengapa bisa seperti ini..."

Adelia mengerutkan dahinya, merasa sedikit tidak percaya.

Tetapi dari awal wajahnya sama sekali tidak menunjukkan kekhawatiran dan kesedihan, hanya terkejut saja. Ia sungguh tidak ada perasaan terhadap Harun. Dari seluruh Keluarga Liu, kecuali Davina dan Farzan ada sedikit perasaan, ia juga hanyalah memiliki perasaan yang dalam dengan Neneknya.

Untuk Davina dan Farzan, ia sudah merasa kecewa dan kesal kepada mereka.

Kematian Harun baginya hanyalah orang yang biasa ia lihat tiba-tiba meninggal, agak terkejur dan tidak nyaman.

"Apakah aku harus pulang..."

Adelia agak ragu. Meskipun ia tidak ada perasaan kepada Harun, setidaknya mereka memiliki darah yang sama. Sekarang Harun sudah mati, walaupun ia melakukan hal-hal yang keterlaluan kepadanya, tapi setidaknya ia harus menghadiri upacara pemakamannya.

Tetapi jika ia pulang sekarang, maka ia tidak akan ada alasan untuk kembali ke Bastian lagi.

Ia baru bersama Bastian selama dua hari, tidak tahu bagaimana hari-hari selanjutnya. Setidaknya untuk sekarang ia tidak ingin pergi dari Bastian.

Dan disaat ini terdengar suara pintu terbuka, yaitu Bastian pulang.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu