Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 90 Rahmat, Pengawal Bastian

“Tetua Rahmat?”

Melihat kedatangan seseorang, semua orang tertegun.

Seseorang yang datang bernama Rahmat, pengawal pribadi dua generasi kepala keluarga, kepala pengawal keluarga Yue, terlebih lagi dia adalah guru Bastian. Rahmat sudah capai usia 67 tahun pada tahun ini, namun masih dipekerjakan oleh Fendy Yue.

Meskipun dia adalah pengawal keluarga Yue, namun tidak seorang pun yang berani bersikap tidak sopan terhadapnya, setiap orang sungkan padanya. Karena seni bela diri Rahmat, benar-benar luar biasa, waktu kecil berumur 5 tahun, ia sudah mulai berlatih seni bela diri tradisional.

Dikatakan bahwa seni bela diri tradisional sekarang tidak sekuat pertempuran bebas, karena jika ingin menjadi kuat dalam seni bela diri tradisional, maka harus berlatih dimulai dari kecil. Sedangkan Rahmat sudah berlatih selama 60 tahun penuh, pernah disewa untuk bekerja sebagai kepala instruktur di sebuah departemen rahasia selama setengah tahun. Dan dalam waktu setengah tahun itu, pemimpin departemen tersebut mengutus beberapa prajurit profesional sebagai pengawal Dariuss Yue.

Rahmat menyapa Dariuss Yue sebagai kakak tertua, jadi dia bisa termasuk tetua semua orang di keluarga Yue.

Melihat Rahmat, suasana hati Bastian semula buruk berubah menjadi lebih baik.

“Rahmat, kamu bilang kamu memiliki bukti Fendy Yue dibunuh oleh seseorang, bukti apa?”

Mendengar ucapan Rahmat, semua orang yang berada di tempat itu tersentak kaget, Ferly Yue dengan cepat bangkit berdiri dan bertanya.

Rahmat yang berada di bawah kerumunan pengawal, pergi menuju ke depan kerumunan, dia meilirik ke arah Bastian. Kemudian mengeluarkan sebuah kantong plastik tranparan tertutup, isi dalam kantong plastik tersebut adalah sebuah cawan.

Semua orang tidak mengerti, kemudian dengan cepat bertanya apakah itu.

Rahmat tertawa dingin dan berkata:

“Ini apa? Apakah kalian tidak bisa mengenali nya, ini adalah cawan yang sering digunakan oleh kepala keluarga. Fendy Yue sangat menyukai cawan ini, cawan ini biasanya hanya digunakan olehnya di dalam rumah, karena ini adalah cawan pemberian putranya, Bastian, kepada Fendy Yue waktu usianya yang keempat puluh.

“Aku mendeteksi ada residu potasium sianida di dalam cawan ini, kurasa orang yang dengan sedikit pengetahuan seharusnya tahu. Potasium sianida adalah zat yang sangat beracun. Sekarang masih perlukah untuk ku jelaskan lebih banyak lagi?”

Begitu ucapannya dilontarkan, semua orang bangkit berdiri, tercengang sambil menatap cawan tersebut.

Bahkan Teguh Yue dan kedua paman tetua lainnya terkejut hingga bangkit berdiri.

Anna Ahn mendengar ucapan Rahmat, tiba-tiba menutup mulutnya dan menangis tersedu-sedu dengan suara tertahan. Dia memandang semua anggota keluarga Yue dan berteriak histeris:

“Siapa! siapa sebenarnya yang memasukkan racun ke dalam cawan ayahku, kenapa kamu begitu kejam, bahkan tidak melepaskan keluarga mu sendiri.”

Andrena Lin juga memeluk Anna Ahn dengan penuh duka. Bastian berjalan keluar dari kerumunan, berjalan menuju ke samping Rahmat, menggertakkan giginya dan memandang sekelilingnya, dia melotot dan berkata:

“Jangan sampai aku menangkapmu! Jika aku sampai mengetahui siapa pelaku yang membunuh ayahku, aku tidak peduli siapa pun kamu, aku Bastian akan menikam kamu sampai mati untuk membalas dendam atas kematian ayahku.”

Wajah Ferly Yue memucat, membeku di tempat dengan tampang tidak percaya.

Kemudian, Ade Yue angkat bicara, dia menatap Rahmat, mendengus dengan dingin dan berkata:

“Rahmat, kamu adalah pengawal pribadi Fendy Yue, keselamatan dan keamanannya adalah tanggung jawabmu.”

“Fendy Yue diracuni oleh seseorang hingga tewas, bukankah seharusnya kamu sebagai pengawal pribadinya bertanggung jawab paling besar atas kejadian ini?”

Rahmat menyimak pertanyaan nya, kemudian berkata dengan wajah tanpa ekspresi:

“Aku akan mengakui kesalahanku pada keluarga Yue, tetapi itu setelah pembunuh Fendy Yue terungkap.”

Ade Yue mendengar kata-kata nya, menatap Rahmat dengan tatapan sedikit heran, ia berkata:

“Itu adalah katamu, aku sudah melihat tubuh Fendy Yue, tidak ada bekas keracunan.”

“Katamu dia diracuni maka diracuni? Apakah sudah melakukan otopsi? Kulihat kamu hanya asal menakut-nakuti orang, tidak kepingin kami hidup tenang, apakah kamu sekongkol dengan Bastian untuk mengerjai kami karena kami tidak meminta Bastian mewarisi kepala keluarga berikutnya?

Ade Yue tampak tidak ingin berurusan dengan Rahmat, ia tersenyum sinis, mulai menghasut emosi keluarga Yue yang lainnya, dia berbalik dan memekik:

"Seperti yang kita semua tahu bahwa Bastian adalah murid Rahmat, hari ini kita mengadakan pertemuan untuk memilih pewaris kepala keluarga berikutnya. Kemudian Rahmat datang dengan membawa semua pengawalnya. Dia adalah orang luar, dia tidak berhak ikut campur tangan atas masalah keluarga Yue! mungkin dia sudah negosiasi dengan Bastian, ingin memaksa kita untuk memilih Bastian! "

Begitu ucapannya dilontarkan, raut wajah Bastian dan Rahmat tiba-tiba berubah.

Para pendukung Ade Yue pertama kali bergema dan berteriak dengan heboh, kemudian orang lain yang percaya kata-kata Ade Yue juga ikut berteriak.

"Ini masalah internal keluarga Yue, bagi yang bukan marga Yue harap untuk tidak ikut campur tangan!"

"Tidak ikut campur tangan!"

Melihat situasi ini, Aaron Yue dengan cepat berlari keluar untuk menenangkan emosi semua orang dan membujuk:

"Kalian jangan rusuh! Rahmat adalah saudara ayah kita. Dia sudah bertahun-tahun berada di keluarga Yue. Dia telah berdedikasi untuk menjaga semua anggota keluarga Yue. Tetua juga sudah pernah mengatakan sebelum meninggal bahwa kita harus memperlakukan Rahmat dengan baik, kita tidak boleh memperlakukannya begini!"

"Kita semua satu keluarga, jangan membuat masalah semakin menegangkan, kita bicarakan baik-baik masalahnya!"

Ade Yue memandang Aaron Yue dengan tatapan tanpa ekspresi, ia mendorongnya pergi dan memarahi:

"Aaron Yue, mengapa kamu selalu membela orang luar!

"Rahmat sedang memfitnah kita, matamu buta ya!"

Aaron Yue didorong dengan kasar olehnya hingga hampir jatuh. Untungnya, Rahmat menahannya.

Rahmat melangkah maju satu langkah, menatap Ade Yue dengan dingin dan bertanya:

"Tuan Ade Yue, mengapa kamu begitu heboh ketika aku mengatakan Fendy Yue diracuni? apakah kamu merasa bersalah?"

Raut wajah Ade Yue mendadak berubah setelah mendengar perkataannya, heboh hingga hampir melompat, kemudian berteriak:

"Omong kosong! Rahmat, perkataanmu semakin keterlaluan, apakah kamu langsung memfitnah ku!”

"Dia adalah kakak kandungku, apakah aku bisa menyakitinya?"

"Kami menghormati kamu karena menganggap kamu sebagai seorang tetua. Jangan berpikir bahwa kamu dapat unjuk kekuatanmu dalam keluarga Yue. Kamu dapat menginginkan lebih. Mengerti kamu!"

Melihat situasi ini, Bastian berjalan ke hadapan Ade Yue dan menatapnya dengan dingin, ia berkata:

"Paman Ade, kamu tidak perlu begitu heboh jika kamu bukan pembunuh."

"Aku akan mencari tahu siapa pembunuhnya. Tiba waktunya aku hanya akan melihat buktinya. Aku tidak akan melepaskan pembunuh kejam ini."

Ade Yue selaku orang yang lebih tua. Melihat penampilan sengit dan nada mengancam Bastian, dia tiba-tiba menjadi marah:

"Bastian, kamu semakin keterlaluan, kamu berani berbicara dengan orang tua seperti ini!"

Tiba-tiba semua menjadi berisik, Ferly Yue dan William Yue tidak mengatakan apa-apa, menonton semuanya dengan diam.

Sedangkan meskipun Aaron Yue juga bermarga Yue, dan sebaya dengan Ade Yue, tetapi ia benar-benar tidak punya hak untuk berbicara, hanya bisa khawatir.

"Boom boom!"

Setelah mendengar suara ketukan sebuah tongkat yang keras, Teguh Yue menegur dengan suara nyaring:

"Cukup! Tutup mulut kalian!"

Dia marah hingga terbatuk-batuk dan berkata dengan suara tajam:

"Macam apa ini, yang tua dan yang muda berdebat di sini, ini adalah di luar ruang duka, bukan tempat untuk kalian bertengkar!"

Wajah Ade Yue memerah karena jengkel, dan dia berkata dengan tegas:

"Paman, bukan aku yang ingin membuat masalah, namun mereka mengatakan hal yang tidak masuk akal di sini."

"Apakah Kak Fendy diracuni, tentu saja harus melakukan otopsi. Tidak berdasar dan tanpa bukti, bukankah hanya akan menimbulkan kepanikan bagi keluarga Yue. Sekarang ada kejadian meracuni, siapa yang bisa tenang?"

Rahmat yang menyaksikan Ade Yue begitu heboh, ia berkata:

"Boleh otopsi, aku tidak ada pendapat. Tapi setelah otopsi belum tentu bisa menangkap siapa pelakunya."

"Kamu merasa sangat bersalah karena otopsi akan menghilangkan kecurigaan mu?"

Ade Yue melihat Rahmat terus-menerus menargetkan nya, ia marah hingga menunjuk ke wajah Rahmat:

"Rahmat, kamu ..."

Tepat ketika keduanya akan bertengkar lagi, Teguh Yue memotong pembicaraan mereka lagi:

"Sudah, sudah, masih mau bertengkar!"

"Ade Yue, kepala instruktur Rahmat adalah orang tua, kamu jangan bersikap tidak sopan!"

Berkata demikian, Teguh Yue memikirkannya, mengetuk tongkat nya dan berkata:

"Aku tidak setuju dengan otopsi!"

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu