Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 22 Kemampuan Bastian yang Sebenarnya

"Tanggung jawabku..."

Bastian terdiam beberapa detik, lalu ia mengucapkan satu per satu kata-katanya.

"Menjadi dirimu yang kedua!"

Fendy tersenyum mendengar ucapannya, tapi ia menggelengkan kepalanya, seperti kurang puas dengan jawaban Bastian.

"Kamu hanya benar setengah, lagipula kupikir kamu belum tentu bisa menyelesaikan setengah ini."

"Kamu tidak berani seperti diriku! Kamu juga tidak langsung memutuskan seperti diriku!"

Fendy menatap anaknya sambil menjawab satu kata per satu.

Fendy mengerutkan dahinya pelan dan berkata.

"Aku bisa! Aku bisa melaksanakannya!"

Tapi kedua kalimat ini terdengar kurang pasti.

"Tidak, kamu tidak bisa!" Fendy mengeluarkan dan menyalakan rokok cerutunya. "Kita naik dari bawah keatas san bertemu dengan banyak orang. Mereka begitu hormat dan sopan kepada kita, termasuk orang-orang yang makan di restoran ini juga harus memberi jalan untuk kita."

"Mengapa?"

"Apakah kita sombong? Bukan! Kita memiliki kekuatan!" Fendy mengeluarkan asap rokoknya pelan-pelan dan berkata kepada Bastian dengan serius. "Di dunia ini adanya kekuatan, maka tidak adanya keadilan. Hak yang kita miliki, kekayaan yang kita miliki adalah keadilan yang sebenarnya!"

"Apa itu orang-orang yang setingkat? Itu hanyalah sebuah lelucon. Bagi kita, itu semua sudah tidak bisa digunakan! Kekuatan kita telah menjadi keadilan bagi mereka. Jadi saat kita makan disini, mereka tentu harus memberi jalan untuk kita. Mereka juga berinisiatif mendekati kita dan menjilat kira."

"Semua ini adalah kelakuan mereka yang inisiatif. Aku sendiri tidak menyuruh mereka melakukan itu."

Fendy mengerutkan dahinya dan menatap anak satu-satunya sambil berkata.

"Kakekmu Dariuss telah susah payah bekerja puluhan tahun dan mendapat panggilan Dewa Yama Yue."

"Aku harus berterima kasih kepadanya, sehingga tidak perlu menghabiskan waktu untuk bekerja. Tapi aku bisa dihormati dan ditakuti oleh banyak orang Hadaswradoko. Apakah itu adalah hal mudah?"

"Tidak mudah, sama sekali tidak musah! Aku dan Kakekmu telah menghabiskan banyak waktu dan mengalami banyak masalah, sehingga memperoleh kesuksesan masa kini."

"Sedangkan kamu? Kamu sendiri bisa dihormati oleh berapa banyak orang? Bisa ditakuti oleh berapa banyak orang?"

"Kalau kamu bukan Tuan Muda Keluarga Yue, bahkan tidak ada orang yang mau peduli kepadamu, bahkan Keluarga Liu saja berani menghinamu. Apakah kamu sendiri tidak merasa malu?"

Bastian tidak bisa mengangkat kepalanya lagi. Ia sungguh tidak ada apapun yang bisa dikatakan, karena ia sungguh memalukan.

"Sebagai Tuan Muda Keluarga Yue, tanggung jawabmu adalah bisa menanggung satu kekuarga. Kamu harus bisa melindungi keluargamu, kakak adikmu. Kamu harus membuat Keluarga Yue makin besar dan mengalahkan tiga keluarga besar lainnya, sehingga Keluarga Yue menjadi yang pertama di Negaea Hadaswradoko! Keluarga Besar yang pertama!"

Fendy tiba-tiba berdiri dan meletakkan sepasang tangannya di meja. Aura sebagai Kepala Keluarga Yue terus menyebar luas.

Ia mengucapkan kata-kata dengan jelas.

"Kamu harus mengalami semua masalah ini untuk mencapai semua itu! Tapi kamu sendiri? Demi hubungan asmara, kamu menghabiskan waktu dua tahun di Keluarga Liu dan kamu biarkan mereka menghinamu. Aku tidak ingin mengocehimu lagi, tapi apakah kamu merasa dirimu adalah seorang lelaki sejati?"

Mata Bastian memerah. Ia berdiri dan membungkuk dalam kepada Fendy.

"Maaf, Ayah!"

"Aku telah mengecewakan harapan Anda dan Kakek, serta menghabiskan waktu dua tahun!"

"Sejak dini, aku akan menanggung tanggung jawabku sebagai Tuan Muda Keluarga Yue. Aku akan melatih diriku sendiri!"

Fendy menghela nafas dan memperbaiki nada bicaranya. Ia menepuk bahu Bastian dan berkata.

"Kita berdua sudah lama tidak bertemu. Aku akan berbicara hingga sini untuk hari ini."

"Aku dan Kakekmu tahu bahwa kamu sangat hebat dalam belajar. Aku berharap kamu jangan menghabiskan keahlianmu. Sejak hari ini, aku tidak akan menganggumu untuk melakukan keputusan apapun. Mau kamu sebagai Dewa Yama yang seperti Kakekmu atau pecundang yang dihina Keluarga Liu, aku tahu kamu susah memiliki jawabannya di dalam hatimu."

"Ayo berangkat, temani Ibumu jalan-jalan."

Bastian mengelap air matanya dan mengangguk.

"Baik!"

......

Sebelum keluar dari Restoran Top Cloud, Fendy memberikan selembar kartu nama kepada Andy dan tersenyum tipis.

"Berikan ini kepada Bosmu, agar ia menghubungiku. Aku bisa menginvestasinya untuk membuka sepuluh cabang di Kota Juragan."

"Selain itu, hidangan kalian juga enak. Aku suka."

Andy menerima kartu nama itu, seperti mendapat perintah dari seorang Raja.

"S-sepuluh...cabang...."

Mendengar ucapan Fendy, Andy tidak tahan untuk semangat, kalaupun sepuluh cabang ini bukan untuk dirinya.

Sepuluh cabang di Kota Juragan, apa maksudnya? Ini adalah sepuluh gunung perak! Kalau sepuluh cabang ini didirikan mall milik Fendy, maka gunung ini menjadi gunung emas!

"Hati-hati, Tuan Besar!"

Andy mengantar Bastian satu keluarga hingga depan pintu, seperti sedang mengantar Ayah kandungnya.

"Bastian, apakah mall ini juga milik Perusahaan Fores Sidon?"

Setelah keluar dari restoran, Bastian satu keluarga berkeliling di mall ini. Fendy mengamati ukuran mall ini dan jumlah pengunjung, lalu tidak tahan untuk bertanya.

Bastian mengangguk.

"Sebelumnya disini belum ada yang menjelajahi, bahkan sekitar sini sangat sepi. Awalnya aku membiarkan Patrick untuk membangun distrik perumahan, karena pengusaha Kota Cumarun memiliki kesamaan, yaitu tidak sangat kaya, tapi suka membanggakan diri. Langsung saja bahwa mereka satu-satu ingin sekali membuat diri mereka menjadi makin kaya."

"Jadi setelah distrik perumahan itu didirikan dan melakukan promosi, para pengusahan itu langaung datang kesini untuk membeli rumah. Oleh karena itu, harga tanah daerah ini seketika meningkat dan mall dibangun dengan cepat. Lagipula kita melakukan promosi lagi, menjadi daerah ini sebagai distrik bisnis. Sekitas sini juga penuh dengan rumah dan distrik bisnis tingkat tinggi. Daerah ini akan menjadi sebuah simbol Kota Cumarun di masa depan!"

"Tentu aku dulu tidak memperoleh banyak uang, karena aku tidak meminta biaya sewa para pengusaha itu. Tapi dengan caraku yang merugikan seperti ini, tak butuh dua tiga bulan, seluruh toko di mall ini tersewa habis."

"Oleh karena itu, daerah ini termasuk mall ini lama-lama menjadi terkenal dan ramai."

"Akhirnya aku tentu menghasilkan banyak uang, lalu awalnya akh membeli saham distrik bisnis Kota Cumarun yang terbesar. Dalam itu, aku melakukan sedikit kelicikan, lalu aku membeli distrik bisnis besar itu dan menggabungkannya. Jadi pemilik distrik bisnis disana juga adalah diriku..."

Raut wajah Fendy seketika berubah mendengar ini, lalu melirik Andrena sekilas.

Ia kira Bastian tidak melakukan apapun di Keluarga Liu selama dua rahun ini. Tapi siapa sangka ia telah melakukan begitu banyak hal.

"Sangat menarik. Kamu itu agak menarik." Fendy menoleh dan mengelus kepalanya canggung.

Ia baru saja mengocehi Bastian di restoran tadi. Alhasil sekarang Bastian memberi pukulan besar pada Ayahnya.

Fendy harus mengakui bahwa cara-cara Bastian untuk mengembangkan Perusahaan Fores Sidon ini cukup jujur. Lagipula ia mengurus perusahaan ini dengan identitas teersembunyi. Orang luar sama seklai tidak rahu bahwa ia adalah pemilik Perusahaan Fores Sdion yang sebenarnya.

"Paman, Tante, sebenarnya Kak Bastian itu sangat hebat."

Patrick takut Bastian akan memarahinya nanti, jadi ia sekarang berusaha memuji Bastian di hadapan Fendy dan Andrena.

"Jangan lihat diriku adalah Ketua Direktur Perusahaan Fores Sidon. Sebenarnya ada banyak keputusan yang diberitahu Kak Bastian kepadaku, lalu aku memerintah bawahanku. Aku sama sekali tisak pernah terpikir akan cara-cara itu."

Wajah Fendy tetap tidan berubah dan mengangguk pelan, lalu terbatuk pelan. Ia berkata.

"Bastian, kamu juga jangan terlalu bangga. Ini semua masih biasa. Kamu sangat mudah untuk mengatasi orang-orang Kota Cumarun. Tapi untuk para orang licik Kora Juragan, mereka pasti tidak akan mudah terkalahkan."

Bastian menganggukan kepalanya.

"Aku mengerti, jadi aku juga masih sedang belajar. Barang-barang yang diberikan Anda dan Kakek, aku masih perlu mempelajarinya pelan-pelan."

Selanjutnya satu keluarga lanjut mengelilingi mall dengan gembira.

Sejak Bastian sekolah di Kota Cumarun, ia memang jarang berkumpul dengan orang tuanya dan berjalan-jalan seperti sekarang.

Satu keluarga yang bahagia, Bastian juga menyukainya.

Mereka mengelilingi satu mall dan kebetulan saat turun kebawah, Bastian tiba-tiba bertemu dengan orang yang ia kenal.

"Y-Yeni!"

Bastian melihat kedua wanita yang sedang berjalan-jalan, seketika matanya membelalak, setelah menyadari bahwa salah satunya adalah Yeni.

Yeni adalah sahabat baik Adelia. Ia sekarang menemukan dirinya berjalan dengan Kepala Keluarga Yue, bagaimana cara untuk menjelaskan hal ini?

"Sial! Kebetulan sekali. Sepertinya identitasku akan terbongkar..."

Bastian terus menghela nafas di dalam hati.

Yeni juga menatap Bastian satu keluarga dengan takjub. Saat ia melihat Fendy dan Patrick, seketika ia menarik nafas.

"Bastian, kalian..."

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu