Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 372 Kamu Pikir Aku Masih Takut Kepadamu?

“Jasper Wu, sialan apa kamu cari mati!”

“Sudah lama aku tidak mengganggumu, kamu sudah tidak tahan!?”

Karena terganggu, Leonardo Wu kesal dan langsung mengenakan celananya, dia mengangkat asbak disampingnya, mengayunkannya ke arah Jasper Wu.

Jasper Wu terkejut hingga wajahnya memucat, dia mencoba menghindar dari serangan mematikan yang diarahkan kepadanya.

Apa dia benar benar ingin menghabisinya.

Menghadapi kemarahan Leonard Wu, ketakutan Jasper Wu terhadapnya meningkat dibandingkan sebelumnya, mengingat semua yang pernah dia alami, membuatnya takut hingga sampai mundur beberapa langkah kebelakang.

Pada saat ini, Bastian tiba tiba mengulurkan tangannya menepuk pundaknya, “tidak usah takut, kamu itu laki laki!”

Perkataan yang sangat sederhana, tapi rasanya sudah seperti obat penguat yang menyalur keseluruh tubuhnya, sontak saja membuat perasaannya jauh lebih baik.

Jasper Wu mengulurkan tanganya, menunjuk sesuatu yang ada diatas meja, menyeringai:

“Apa ini, kamu menghisapnya habis jadi membuatmu melayang. Kamu bahkan masih ingin menakutiku, jika ayah tau kamu mengkonsumsi hal seperti ini, apa yang akan dia pikirkan tentangmu?”

Ekspresi di wajah Leonardo Wu langsung berubah, dia berkata geram:

“Jasper, apa kamu cari mati!”

Dia menginjak meja turun kebawah, mencengkeram kerah baju Jasper Wu mengancamnya:

“Perhatikan perkataanmu, di depan ayah, begitu pula saat di depanku, apa kamu mengerti?”

“Jika kamu berani memberitahukan hal ini kepadanya, maka aku akan menghabisimu!”

Leonardo Wu bereaksi seperti ini tentu saja karena dia merasakan ketakutan dalam hatinya. Juvenal Wu sejak kecil sudah mengingatkan mereka, entah pergaulan apa yang mereka jalani, mereka tidak boleh sampai menyentuh narkotika, jika sampai hal itu terjadi, maka siapapun itu, mereka tidak akan menjadi anak Juvenal Wu lagi.

Meskipun di Geng Cahaya juga menjual barang barang seperti ini, bagaimanapun juga itu adalah barang yang laku keras, tapi Juvenal Wu tau jelas jika hal seperti ini merusak moral penggunanya, begitu menyentuhnya, maka penggunanya akan hancur.

Bagaimana mungkin dia membiarkan anak anaknya menyentuh barang seperti ini, jika mereka sampai menyentuhnya, maka tidak akan ada kata maaf.

Mengenai bagaiamana sifat Juvenal Wu, Leonardo Wu dan saudara saudaranya tau dengan jelas, dia tidak akan merubah keputusannya dengan mudah. Jika sampai membuatnya tau bahwa dia mengonsumsi narkotika, maka dia pasti akan memutuskan hubungan mereka, bahkan membuatnya meninggalkan Geng Cahaya selamanya.

Hal seperti itu menandakan ketidakberdayaan.

Sedangkan sekarang ternyata Jasper Wu berani menggunakan hal itu untuk mengancamnya, bagaimana dia tidak marah?

“Benarkah? Kamu pikir aku akan takut kepadamu?”

“Kalian sudah menindasku cukup lama, apa kalian masih ingin merendahkanku di bawah kaki kalian lagi?”

Jasper Wu berkata dengan mengerutkan keningnya, dengan adanya bantuan dari Bastian, ketakutan dalam benaknya terhadap Leonardo Wu sudah tidak berbekas lagi.

“Kamu yang hanya seorang sampah tidak berguna, keberanianmu meningkat kali ini, siapa yang memberimu keberanian sebesar ini?”

Leonardo Wu juga tidak menyangka jika Jasper Wu yang setiap harinya hanya bisa menghindar, bahkan jika dipukuli saja dia tidak akan berani berkata kata, tapi sekarang dia ternyata berani berkata seperti ini kepadanya.

Pada awalnya emosi Leonardo Wu sudah meluap luap, sekarang malah diprovokasi seperti ini oleh Jasper Wu, tentu saja amarahnya sudah tidak bisa dibendung lagi.

“Aku tidak ingin direndahkan di bawah kakimu lagi!” Jasper Wu menggugah keberaniannya, memberanikan diri memaki Leonardo Wu, “kamu hanyalah pecandu tidak berguna!”

“Braaakkk!”

Ekspresi di wajah Leonardo Wu langsung berubah, kemarahannya membuatnya mengangkat botol minuman yang baru saja dia buka, mencoba memukulkannya ke kepala Jasper Wu.

Tapi selama Bastian bersamanya, tidak ada yang bisa menyentuh Jasper Wu.

“Kimmy.” Dia berkata pelan.

Kimmy langsung menyaut, dia melayangkan pukulannya. Botol minuman yang setebal itu sekarang sudah dipukul hancur olehnya.

Leonardo Wu langsung terbelalak tidak percaya, tanpa menunggu dia bereaksi, Kimmy sudah melayangkan pukulannya, hingga membuatnya terpental.

Dia sudah diperdaya oleh narkotika dan juga wanita, bagaimana bisa dia menghindari pukulan Kimmy. Seketika dia langsung sempoyongan, bahkan hampir tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

“Aaahh!”

Melihat jika ada seseorang yang berani memukul seorang Leonard Wu, semua perempuan yang ada ditempat itu berteriak ketakutan.

“Kamu.... kamu brengsek, kamu bahkan berani memukulku, aku akan melenyapkan seluruh keluargamu!”

Leonardo Wu membelalakkan kedua matanya, memelototi orang yang datang bersama Jasper Wu, amarahnya sudah meluap tidak terbendung.

“Jasper, apa kamu sudah gila!”

“Kenapa memangnya jika memukulmu, aku bahkan akan mengirimmu ke liang lahat hari ini juga!”

Tiba tiba Jasper Wu dipenuhi oleh amarah, penderitaan selama bertahun tahun yang dia terima rasanya semua muncul kedalam benaknya. Dia berkata bahkan sambil mengangkat kakinya keatas tubuh Leonardo Wu yang sudah terkapar.

“Bugh!”

Leonardo Wu mengaduh kesakitan, Jasper Wu mengulurkan tangan meraih botol minuman diatas meja, dia mendekat tanpa mengatakan apapun, menghantamkannya ke kepala Leonardo Wu.

Setelah itu lantai sudah dipenuhi oleh darah.

“Aaahh!”

Semua perempuan yang ada ditempat itu berteriak ketakutan, terdengar Jasper Wu berteriak:

“Keluar!”

Bahkan belasan perempuan itu tidak sempat mengenakan kembali pakaiannya, langsung berlari keluar.

Setelah memukuli Leonardo Wu selama sekitar 5 menit, akhirnya kemarahan Jasper Wu tersalurkan, dia mengangkat kerah baju Leonardo Wu dan melemparkan dirinya keatas sofa.

“Coba saja bersikap sok hebat, cih! Apa kamu tau, aku sudah menahannya sangat lama!”

“Bengsek, kamu hanya tau menindasku saja!”

Jasper Wu yang sudah ditindas selama ini, dianggap sampah oleh Leonardo Wu, akhirnya bisa melampiaskan semua yang telah dia pendam, rasanya benar benar melegakan.

Dia menatap Jasper Wu yang ada di depannya, rasanya sangat berbeda dengan Jasper Wu yang sebelumnya, seperti dua orang yang berbeda.

“Hahah, sampah tetaplah sampah!”

Meskipun sekujur tubuhnya sudah berdarah darah, tapi mulutnya masih tidak bisa mengalah.

“Brengsek!”

Jasper Wu memaki, dia kembali mengangkat botol minuman dan memukulkannya ke kepala Leonardo Wu.

“Plaakkk!”

Botol minuman pecah untuk kesekian kalinya.

“Sudah, tidak usah memukulinya lagi, dia bisa mati.”

Melihat Jasper Wu yang tidak bisa menahan dirinya hingga hampir membuat Leonardo Wu mati karena pukulannya, Bastian mencoba untuk menghentikannya.

Jika Leonardo Wu sampai mati, maka rencananya akan gagal dan berantakan.

“Baiklah.”

Jasper Wu begitu patuh akan setiap apa yang dikatakan Bastian, dia menghentikan pukulannya, bertanya:

“Kak Bastian, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?”

Bastian menatap Leonardo Wu yang sudah tidak berdaya, kemudian berkata:

“Dia yang sudah seperti ini sudah tidak bisa diajak berbicara lagi. Biarkan dia menemui kita di Royal Entertainment Club setelah sadar.”

“Baik, aku mengerti.”

Jasper Wu mengangguk mengiyakan, dia mendekati Leonardo Wu, menepuk wajahnya kemudian berteriak:

“Jika ingin balas dendam, datanglah ke kabupaten Juanda menemuiku, aku akan menunggumu.”

Saat mereka turun kebawah, ada begitu banyak bawahan yang berhambur berlari ke lantai 2. Bastian dan yang lainnya meninggalkan klub malam Bistronomix dengan tenang.

“Kak Bastian, kenapa harus serepot ini menghadapinya? Kita bisa menyerahkan video itu kepada Juvenal Wu, jika dia mengetahui akan hal ini pasti akan langsung membereskannya.

Setelah naik kedalam mobil Jasper Wu bertanya kepada Bastian.

Warner Zhao juga sama penasarannya dengannya, kenapa malah meminta Leonardo Wu datang dan membalaskan dendam? Bukankah sama saja dengan mencari masalah untuk diri sendiri?

Bastian menjawab pelan:

“Cara pikir kalian terlalu sempit, jika menyerahkan video itu kepada Juvenal Wu seperti apa yang kalian katakan, kita tidak yakin apakah Juvenal Wu akan melakukan tindakan seperti dugaan kalian, yaitu memutuskan hubungan ayah dan anak dan mengusirnya dari Geng Cahaya. Meskipun dia melakukan semua itu, masalah ini bagi kita juga tidak ada manfaatnya.”

“Jika kamu menggunakan cara ini untuk bertarung, maka Juvenal Wu akan memiliki pemikiran yang dangkal terhadapmu, meskipun kamu akan mendapatkan kesempatan sebagai penerus, tapi apa dia akan membuatmu menjadi penerus dari Geng Cahaya? Dia adalah seorang pemimpin, Gang Cehaya berada dalam kekuasaannya, jika dia hanya menggunakan satu alasan remeh saja bisa membuatmu tidak bisa menjadi penerus Geng Cahaya selamanya.”

“Dan juga jika masalah ini sampai tersebar, orang yang menyokong dan membantu Leonardo Wu pasti akan memperhatikanmu, dan kakakmu yang lainnya pasti akan saling bekerja sama untuk membereskanmu.”

“Tapi jika kita menggunakan video itu untuk mengancam Leonardo Wu, dia akan dengan sukarela menuruti apa yang kita inginkan. Jika seperti ini, jangankan dirinya, bahkan mereka yang berada di belakangnya bisa berada di pihakmu. Bahkan ini sangat berpengaruh besar kepada keberpihakan kakak kakakmu nantinya.”

“Pikirkan saja, bahkan Leonardo saja sampai ditakhlukan olehmu. Bagaimana dengan yang lainnya, apa mereka juga akan patuh kepadamu? Jika kita juga bisa menguasai Aldo Wu, maka mereka tidak akan merendahkanmu dan pasti akan menjatuhkan keberpihakannya kepadamu.”

“Jika ada begitu banyak hal menguntungkan, dan juga semua itu berguna untuk kita nantinya, kenapa kita tidak membuat mereka jatuh terpuruk secara bersamaan?”

Setelah mendengar apa yang Bastian katakan, Jasper Wu dan Warner Zhao begitu takjub sampai tidak bisa berkata kata.

“Kak Bastian, hebat, hebat sekali!”

Setelah cukup lama Jasper Wu baru mengutarakan kekagumannya.

“Aku benar benar kagum kepada kak Bastian.”

Pemikiran Warner Zhao terbuka, ternyata pemikirannya dan Jasper Wu terlalu sederhana, mereka hanya memikirkan bagaimana caranya untuk menghabisi Leonardo Wu saja. Mereka tidak memikirkan akibat setelah menghabisinya, jika ada suatu hal yang merepotkan bagaimana.

Pada saat ini telepon milik Jasper Wu tiba tiba berdering.

Dia langsung mengangkatnya, tapi dia juga memutuskan panggilan dengan cepat, kemudian berkata kepada Bastian sumringah.

“Kak Bastian, orangku sudah memiliki kabar mengenai Aldo Wu!”

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu