Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 263 Kembali Lagi Ke Rumah
keesokan pagi, Bastian membawa Yeni ke bank melakukan prosedur transfer uang.
Dia janji untuk menyumbangkan 200 milyar ke Provinsi Cangan, jadi pastinya dia mau secepatnya mengirimkan kepada Albert Wei, dengan begitu Albert Wei baru bisa dengan cepat membantunya mengumpulkan semua orang hebat Provinsi Cangan di Kota Ciangi.
Terhadap 1 triliun itu, Bastian sudah beritahu kepada Fendy Yue, Fendy Yue tidak mengatakan apapun langsung janji kepada Albert Wei akan menyumbangkan ke Provinsi Cangan dan mendukung perkembangan Provinsi Cangan. Tetapi 1 triliun bukanlah jumlah yang kecil, juga bukan bisa didapatkan dari satu atau dua hari saja.
200 milyar dari Bastian adalah diambil dari rekening Perusahaan Fores Sidon dan Perusahaan Ninetop, dan juga rekening dia sendiri.
Sebelumnya sudah sumbang 30 milyar untuk Kota Ciangi, sekarang mau mengambil 200 milyar lagi. Bagi Bastian, ini bukanlah hal yang mudah.
Dia sekarang termasuk tahap awal dalam memulai bisnis, walaupun tahap awalnya sudah melebihi banyak orang, tetapi 200 milyar bukanlah jumlah yang kecil. Dia rela mengeluarkan banyak uang karena dia juga memerlukan bantuan dari Albert Wei, jadi dia merasa ini pantas.
Ke depannya setelah semua orang hebat sudah berkumpul, dari begitu banyak, setidaknya mungkin ada setengah pengusaha yang mau bergabung dengan kamar dagangnya. Jadi setelah dibandingkan, 200 milyar itu memang pantas.
Dan investasi yang mengarah untuk pembangunan negara pasti ada balasannya, misalnya Keluarga Yue sudah menyumbangkan 1 triliun untuk perkembangan Provinsi Cangan. Setahun kemudian setelah perekonomian Provinsi Cangan sudah berkembang, negara pasti akan memberikan bunga dalam jumlah tertentu kepada Keluarga Yue.
Setelah dihitung, sebenarnya Keluarga Yue tidak sumbang terlalu banyak, juga mendapatkan hubungan yang baik dengan pihak atas.
Bastian juga memikirkan hal ini, maka itu dia rela menggunakan uangnya sendiri untuk disumbang ke Kota Ciangi, dan 200 milyar kepada Albert. Ke depannya jika ada masalah yang terjadi padanya di Provinsi Cangan, Albert pasti akan membela dia.
Setelah menyelesaikan prosedur, Bastian langsung keluar dari bank, wajah Albert Wei dipenuhi dengan kesenangan yang tidak bisa disembunyikan, dia tertawa kuat sambil berkata:
"Bastian, perkembangan ekonomi Provinsi Cangan ke depannya, Keluarga Yue adalah orang yang berjasa lagi!"
"Paman Albert terlalu memuji, ini adalah hal yang harus kami lakukan." Bastian melambaikan tangannya dengan rendah hati.
"Kemana kalian, aku suruh supirku antar kalian." karena barusan mendapat 200 milyar dari Bastian, jadi Albert Wei melayani mereka dengan sangat baik.
Kebetulan Bastian tidak berkendara mobil saat keluar, jadi dia tidak menolak: "Kami rencana mau ke kediaman Wang, kalau begitu maaf repotin Paman Albert untuk antar kami."
Setelah naik mobil, Albert mengatakan tujuan kepada supirnya.
Walaupun supir menganggukkan kepalanya dalam menjawab, tetapi hatinya sangat terkejut. Biasanya banyak pengusaha dan petinggi dari keluarga besar datang menemuinya, Albert selalu tidak memedulikannya. Tidak disangka Tuan Albert malah bisa langsung mengantarkan seorang anak muda.
Sehebat apa anak muda ini?
.....
Setelah tiba di Mansion Keluarga Wang, Albert Wei masih mengantar mereka turun dari mobil secara langsung.
"Keponakanku, aku mau kembali ke Kota Mozali untuk memberikan dananya kemudian menyuruh orang yang bermartabat rendah untuk mulai melakukan beberapa proses tentang rencana pembangunan kota."
Setelah turun dari mobil, Albert Wei menepuk pundak Bastian dan berkata sambil tertawa:
"Tenang saja, aku sudah menyuruh sekretarisku untuk pergi beritahu semua pengusaha yang terkenal di seluruh Provinsi Cangan, paling cepat dua hari lagi mereka akan tiba di Kota Ciangi. Aku akan kembali lagi setelah 2 hari lagi, sampai saat itu, aku akan bantu kamu."
"Paman Albert terlalu beri aku muka jika bisa datang untuk mendukungku."
Nanti setelah semua orang melihat perkumpulan bisnis ini, ternyata mengundang ketua Provinsi Cangan si Albert Wei. Ini cukup membuktikan betapa pentingnya Bastian ini, ini juga memberi keuntungan untuk mengajak beberapa pengusaha itu untuk bergabung di Kamar Dagang Fores Sidon.
"Muka tuan muda Keluarga Yue kamu mana perlu aku yang memberikannya, mukaku mungkin belum sepenting kamu."
Albert Wei berkata dengan kehilangan senyuman, kemudian dia masuk ke dalam mobil setelah melambaikan tangannya kepada Bastian.
Adegan ini terlihat secara jelas oleh Jandoko Wang yang berdiri di loteng Mansion.
Semalam setelah Sartika kembali dan beritahu mereka tentang kabar Bastian, seluruh petinggi Keluarga Wang semangat hingga tidak tidur semalaman. Awalnya mereka juga tidak bisa tidur, mereka khawatir Bastian tidak memaafkan mereka. Tetapi setelah mendengar kata-kata dari Sartika, mereka senang hingga tidak bisa tidur lagi.
Jandoko Wang yang hanya tidur selama dua jam, dia dari pagi sudah berdiri di loteng menunggu Yeni yang membawa Bastian pulang.
"Tuan Albert... tidak disangka dia mengantar Bastian berdua kembali ke kediaman Wang. Ya tuhan, apa hubungan mereka sebenarnya..."
Ekspresi Jandoko Wang langsung berubah drastis dan menelan ludah.
Dia langsung berlari ke bawah dan menyapa petinggi di Keluarga Wang, kemudian Gunawan Wang sudah keluar, dia bersiap-siap untuk menyambut kedatangan Bastian dan Yeni.
"Ada masalah apa di pagi hari, orang masih sedang tidur, apa sudah gempa?"
Sartika menggosokkan mata indahnya yang baru bangun, sambil memeluk boneka dan dengan menguap bertanya.
"Sartika, cepat bangun, kakak iparmu sudah kembali, cepat tampil lebih formal!"
Orangtua Sartika melihat dia masih belum sadar, mereka langsung memarahinya.
Ekspresi mereka sangat serius, orang yang tidak tahu akan mengira jika mereka sedang bersiap-siap menyambut orang penting apa. Kenyataannya seluruh Keluarga Wang, termasuk Gunawan Wang sudah menganggap Bastian sebagai orang penting.
Kini Gunawan Wang bahkan juga terlihat sangat semangat dan serius. Tidak peduli senior atau junior, semuanya berdiri di halaman menunggu kepulangan paman mereka.
"Kakak ipar sudah kembali..." Sartika langsung senang setelah mendengarnya, dia sudah hampir sadar sepenuhnya.
Kini muncul suara ketuk pintu dari pintu utama.
"Cepat, pasti Yeni dan Bastian sudah tiba, cepat buka pintu!" Gunawan Wang bergetar sekujur tubuh dan mengatakan dengan suara yang senang.
"Ayah, kami buka saja." yang terlihat hanya Meli dan Kelvin dengan buru-buru pergi buka pintu.
Setelah kejadian semalam, bahkan Meli dan Kelvin sudah menjadi tamu undangan terhormat Keluarga Wang. Julukan tamu undangan terhormat sudah terlalu berlebihan, karena Meli adalah orang dari Keluarga Wang, dia juga anak kandung dari Gunawan Wang. Tetapi dibanding dengan perlakuan dari Keluarga Wang dan status kedudukan pasangan suami istri di rumah ini sebelumnya, kini status mereka memang seperti tamu undangan terhormat.
Setelah pintu utama terbuka, terlihat Bastian dan Yeni berdiri di depan pintu, Thomas Qi yang terlihat belum sadar total, dia tetap menjalani tugas dia sebagai pengawal dengan baik.
"Bastian, Yeni, kalian sudah pulang ya..."
Ekspresi Meli sedikit canggung, tetapi saat memanggil nama Bastian, nada bicara dia sudah tidak begitu dingin seperti dua hari yang lalu, bahkan terdapat rasa hormat.
"Bibi Meli, paman, kami sudah kembali." Bastian mengangggukkan kepalanya sambil tersenyum, lalu menjawab dengan sopan.
"Eh, kok panggil paman dan bibi, kalian sudah ada surat nikah. Secara hukum, kalian adalah pasangan suami istri yang sah, karena sudah pasangan suami istri, kenapa masih memanggil paman dan bibi, apakah sudah saatnya mengubah?"
Meli tersenyum kemudian melihat Yeni:
"Betulkan menurutmu?"
"Hah?" perubahan Meli secara tiba-tiba membuat Yeni terkejut. tapi kemudian dia langsung menyadarinya, dengan wajah yang tersipu, tatapan yang indah menatap Bastian dan dengan suara yang kecil berkata:
"Cepat panggil ayah dan ibu."
Bastian juga sedikit terkejut, dia langsung tersenyum berkata:
"Ayah, ibu!"
Pasangan suami istri Meli sangat senang setelah mendengarnya. Mereka mengira Bastian masih marah dengan mereka, tidak disangka anak muda ini tidak dendam. Sekarang memiliki menantu begitu baik dalam sekejap, apa mereka masih perlu galau tidak mendapat penghormatan dari Keluarga Wang?
Semalam Gunawan Wang sudah berkata jika akan memberikan mereka sekeluarga beberapa perusahaan besar untuk dikelola, dan juga masih memberikan mereka untuk memilih sendiri, hal ini membuat pasangan suami istri Meli senang hingga tidak bisa tidur.
"Bagus bagus, anak yang sangat sopan!"
Meli senang hingga tidak bisa menutup mulutnya, dia langsung menarik Bastian berkata:
"Cepat kemari, semua orang sedang menunggu kalian."
Novel Terkait
Kamu Baik Banget
Jeselin VelaniGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiUnperfect Wedding
Agnes YuUntouchable Love
Devil BuddyHabis Cerai Nikah Lagi×
- Bab 1 Aku Tidak Mau Kerja Lagi!
- Bab 2 Keluarga Liu tidak layak untuk masuk ke sini!
- Bab 3 Bercerai
- Bab 4 Carlos Liu dipukul
- Bab 5 Keluarga Liu sekarat!
- Bab 6 Kirania Mengungkapkan Perasaaan
- Bab 7 Menghina Keluarga Liu
- Bab 8 Memblokir Keluarga Liu
- Bab 9 Biarkan Adelia Liu menemani Patrick selama satu malam
- Bab 10 Bertemu dengan Patrick
- Bab 11 Mengapa Kamu Begitu Murahan
- Bab 12 Ini Adalah Balasan Untuk Keluarga Liu Kalian
- Bab 13 Tenggat Waktu 2 Tahun
- Bab 14 Orang Tua Bastian Yue Mau Datang Ke Kota Cumarun
- Bab 15 Orang Yang Dijodohkan Dengan Adelia Liu
- Bab 16 Kamu Telah Membuatnya Putus Asa
- Bab 17 Istriku Sangat Baik Kepadaku
- Bab 18 Kalian Harus Segera Kosongkan Lantai Tiga
- Bab 19 Mengusir Orang
- Bab 20 Tuan Muda Besar Keluarga Yue
- Bab 21 Kamu adalah Anak dari Fendy Yue!
- Bab 22 Kemampuan Bastian yang Sebenarnya
- Bab 23 Ketakjuban Yeni
- Bab 24 Niat Licik Laura
- Bab 25 Aku adalah Pedang yang Tertajam itu!
- Bab 26 Bertemu dengan Davina dan Fenny
- Bab 27 Siapa Yang Berani Maju Selangkah Lagi
- Bab 28 Bastian Mendekati Wanita Kaya
- Bab 29 Aku Dengar Dia Pernah Cerai
- Bab 30 Aku Membencimu!
- Bab 31 Kamu Tidak Boleh Bersama dengan Ricky!
- Bab 32 Yeni yang Cerdas
- Bab 33 Tujuan Harun Datang
- Bab 34 Pengkhianat Perusahaan Fores Sidon
- Bab 35 Yerassyl yang Arogan
- Bab 36 Kecerdasan Bastian Yue
- Bab 37 Salam, Direktur Bastian Yue!
- Bab 38 Kalian Berhutang Budi Padaku
- Bab 39 Dia Masih Memiliki Perasaan Terhadapmu
- Bab 40 Jantung Yeny yang berdetak dengan Cepat
- Bab 41 Siapa Yang Menyuruhmu Memutuskannya Sendiri!
- Bab 42 Ada Orang Mulia Yang Membantu Kamu
- Bab 43 Apakah Bastian Yue Orang Mulia itu?
- Bab 44 Kita Putus Saja!
- Bab 45 Wajah Asli Ricky Li
- Bab 46 Menikah Sabtu Ini!
- Bab 47 Siasat Yeni
- Bab 48 Adelia Liu Akan Menikah
- Bab 49 Mabuk!
- Bab 50 Jangan Memikirkannya Lagi
- Bab 51 Aku Menyukaimu!
- Bab 52 Kemarahan Tak Berujung Bastian
- Bab 53 Pacar Yeni
- Bab 54 Dia Tidak Bersedia!
- Bab 55 Diserang
- Bab 56 Siapa Yang Berani Memukul Kakakku!
- Bab 57 Aku Boss Perusahaan Fores Sidon!
- Bab 58 Orang Yang Pernah Menindasnya Berlutut!
- Bab 59 Kesombongan Bastian
- Bab 60 Ketika Hidup Bersama Mempelai Wanita
- Bab 61 Panggilan Telepon Yeni
- Bab 62 Konflik dalam Keluarga Liu
- Bab 63 Undangan Bertemu Farzan Liu
- Bab 64 Kamu Yang Seharusnya Melindunginya
- Bab 65 Harun Liu Harus Mati!
- Bab 66 Aku Bukan Sampah!
- Bab 67 Menangkap Harun Pergi
- Bab 68 Kelicikan Bastian
- Bab 69 Orang yang Merekam Video
- Bab 70 Menahan Adelia Untuk Tidak Pergi
- Ba 71 Status Orang itu Terlalu Tinggi
- Bab 72 Pergi ke Rumah Yeni
- Bab 73 Aku Tidak Ingin Meninggalkanmu
- Bab 74 Persahabatan dengan Hubungan Palsu
- Bab 75 Mengirim Video Kepada Adelia
- Bab 76 Suasana Hati Adelia yang Diluar Kendali
- Bab 77 Mereka Berdua Sungguh Jadian
- Bab 78 Hal yang tidak Dapat Terhindari
- Bab 79 Pertolongan
- Bab 80 Mungkin Bastian tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 81 Kirania yang Setia
- Bab 82 Yang Mengirimkan Video Tersebut Adalah Laura Cao
- Bab 83 Kamu Adalah Wanita Yang Tidak Tahu Malu!
- Bab 84 Kirania Akan Pergi
- Bab 85 Kabar Meninggal Fendy Yue
- Bab 86 Setelah Bastian Fores Yue sadarkan diri
- Bab 87 Bastian Fores Yue, kamu tidak berbakti
- Bab 88 Pemilihan Kepala Keluarga Berikutnya
- Bab 89 Pertemuan Di Luar Ruang Duka
- Bab 90 Rahmat, Pengawal Bastian
- Bab 91 Bastian Tidak Terpilih
- Bab 92 Ade Yue Berontak
- Bab 93 Jangan menembak
- Bab 94 Mengusir Bastian Sekeluarga
- Bab 95 Provokasi Ketiga Keluarga Besar
- Bab 96 Perpisahan Keluarga Yue
- Bab 97 Alur yang Tak Terduga
- Bab 98 Amarah Fendy Yue
- Bab 99 Ide Cemerlang Bastian
- Bab 100 Keluarga Yue Tidak Tergoyahkan !
- Bab 101 Meminta Ampun
- Bab 102 Semuanya sedang Berakting
- Bab 103 Pacar Pura-pura
- Bab 104 Hanya Orang Biasa
- Bab 105 Tidak Terprovokasi
- Bab 106 Aku Akan Memberimu Uang, Tinggalkan Anna Ahn
- Bab 107 Tuan Muda Keluarga Yue
- Bab 108 Bagaimana Mungkin Tuan Muda Adalah Orang Yang Tidak Berguna
- Bab 109 Dialah Tuan Muda Raffy
- Bab 110 Anna Mencium Bastian
- Bab 111 Bastian Dibawa Pergi
- Bab 112 Jangan Membuatku Memandang Rendah Dirimu
- Bab 113 Bersiap Kembali Ke Kota Cumarun
- Bab 114 Yeni Sudah Pergi
- Bab 115 Kebangkitan Farzan Liu
- Bab 116 Yeni hamil !
- Bab 117 Berangkat ke Kota Tajo
- Bab 118 Perusahaan Ninetop
- Bab 119 Seluruh karyawan mengeruk uang perusahaan !
- Bab 120 Krisis dalam perusahaan
- Bab 121 Perusahaan Melakukan PHK
- Bab 122 Susanti
- Bab 123 Winnie dan Marie dipecat
- Bab 124 Susanti Naik Jabatan
- Bab 125 Kamu Putus Cinta
- Bab 126 Yeni Ditipu
- Bab 127 Kabar Dari Yeni
- Bab 128 Aku hanyalah seorang programmer
- Bab 129 Sarim
- Bab 130 Lelang
- Bab 131 Kecelakaan
- Bab 132 Apakah kamu adalah pacarnya?
- Bab 133 Acara Lelang Resmi Dimulai
- Bab 134 Bantuan Bastian
- Bab 135 Gelombang Terakhir Pada Acara Lelang
- Bab 136 Aku Ingin Dia Mati
- Bab 137 80M Itu Tidak Perlu Dibayar Lagi
- Bab 138 Pertemuan Dengan Susanti
- Bab 139 Kiamat Bagi Chakra
- Bab 140 Rencana Bastian
- Bab 141 Tertukar
- Bab 142 Mati Bersama
- Bab 143 Ancaman Jadrian Dan Lainnya
- Bab 144 Acara Ulang Tahun Susanti
- Bab 145 Lucas
- Bab 146 Bastian Hadir di Ulang Tahun Susanti
- Bab 147 Ini Adalah Adik Perempuanku
- Bab 148 Seperti Seorang Putri
- Bab 149 Lucas yang Memalukan
- Bab 150 Tidak Memakai Baju
- Bab 151 Aku Temanimu Mencari
- Bab 152 Menerima interogasi
- Bab 153 Semoga Kalian Bisa Menemukan Pelaku Sebenarnya
- Bab 154 Ada Berita Yeni
- Bab 155 Hadiah Uang Sebesar 20 miliar Rupiah
- Bab 156 Menemukan Penipu
- Bab 157 Mengajak Yeni Untuk Bertemu
- Bab 158 Bastian Yang Mengerikan
- Bab 159 Biarkan Dia Melaporkan Aku
- Bab 160 Aku Melihat Kekasihmu
- Bab 161 Kecelakaan Mobil
- Bab 162 Bertemu lagi dengan Raffy
- Bab 163 Bastian Dihajar
- Bab 164 Kekuasaan Keluarga Xiao
- Bab 164 Aku Jamin Akan Membuat Perusahaan Ninetop Bangkrut
- Bab 166 Pergi Menangkap Bastian
- Bab 167 Bastian Dibawa Pergi
- Bab 168 Telepon Genggam Kedua
- Bab 168 Bajingan ini Kuat Juga!
- Bab 170 Penembak jitu
- Bab 171 Thomas Qi
- Bab 172 Menangkap Hercules
- Bab 173 Dia Adalah Tuan muda Keluarga Yue
- Bab 174 Pembunuh Handal
- Bab 175 Aku Menjadi Mata-Mata Untuk Kalian
- Bab 176 Sarim Menyatakan Perasaan
- Bab 177 Di Hatiku Hanya Ada Seorang
- Bab 178 Tugas membunuh Bastian
- Bab 179 Penembak jitu muncul
- Bab 180 Pak Andi adalah Pengkhianat
- Bab 181 Pesan Singkat pada Ponsel
- Bab 182 Keberadaan Penembak Jitu
- Bab 183 Perperangan Di Rooftop
- Bab 184 Identitas Orang Tersebut
- Bab 185 Kimmy Yang Dikuburkan Secara Hidup-hidup
- Bab 186 Aku Tidak Bermarga Ye, Margaku Adalah Yue
- Bab 187 Pengawal
- Bab 188 Rencana didalam Rencana
- Bab 189 Fernando yang Dipermainkan
- Bab 190 Willy yang Putus Asa
- Bab 191 Aku Akan Menjadi Saksi Untuknya
- Bab 192 Kalian adalah sekelompok!
- Bab 193 Apakah kamu tidak sanggup bermain?
- Bab 194 Keluarga Cui dapat membantu.
- Bab 195 Menarik Fernando Li ke sisiku
- Bab 196 Berjumpa dengan Yeni.
- Bab 197 Tidak Terselamatkan
- Bab 198 Membuatnya Membayar Semuanya!
- Bab 199 Raffy Cui Kembali ke Kota Juragan
- Bab 200 Tuan Muda !
- Bab 201 Melenyapkan Keluarga Cui
- Bab 202 Menjauh
- Bab 203 Keterkejutan Fernando Li
- Bab 204 Kamar Dagang Fores Sidon
- Bab 205 Ambisi Bastian
- Bab 206 Perubahan Hati Yeni
- Bab 207 Biarkan Mereka Pergi!
- Bab 208 Susanti Diusir
- Bab 209 Selangkah Demi Selangkah Yang Menakjubkan
- Bab 210 Emosi Sarim Meledak Ledak
- Bab 211 Konfrontasi Antara Sarim dan Bastian
- Bab 212 Pulanglah Bersamaku
- Bab 213 Satu Keluarga Memang Harus Kompak
- Bab 214 Situasi Terbaru Keluarga Liu
- Bab 215 Tidak Pantas Baginya
- Bab 216 Aku Ingin Pulang Ke Kota Cumarun
- Bab 217 Perpisahan dengan Sarim
- Bab 218 Ayo kita menikah
- Bab 219 Keluarga Wang di Kota Cangan
- Bab 220 Telepon dari Fendy Yue
- Bab 221 Bertemu Orang Tua Yeni
- Bab 222 Dia Pernah Cerai
- Bab 223 Niat Jahat Carlos
- Bab 224 Kamu Merusak Putriku
- Bab 225 Mengacam Dengan Kematian
- Bab 226 Merancang Keluarga Wang
- Bab 227 Keluarga Lin Dari Kota Cangan
- Bab 228 Keluarga Wang Yang Luar Biasa
- Bab 229 Kalian Membuat Keluarga Wang Malu
- Bab 230 Meli Dan Suaminya Berlutut
- Bab 231 Kenapa Menyuruh Orang tuaku Berlutut
- Bab 232 Ketangguhan Bastian
- Bab 233 Gunawan yang Ketakutan
- Bab 234 Tetap Harus Menunduk
- Bab 235 Permintaan Sanjaya
- Bab 236 Identitas Suami Yeni
- Bab 237 Rencana Licik Cindy
- Bab 238 Undangan Dari Generasi Muda Keluarga Wang
- Bab 239 Pukul dia!
- Bab 240 Serangan Balik Bastian
- Bab 241 Mematahkan Kedua Kaki Dan Tanganmu
- Bab 242 Jimmy Meminta Maaf
- Bab 243 Keluarga Wang Tidak Ingin Mengurusi Hal Ini
- Bab 244 Perkumpulan para penjabat
- Bab 245 Apakah Kamu Berhak Untuk Menghakimi Aku?
- Bab 246 Sombong!
- Bab 247 Aku Memandang Rendah Kalian Semua
- Bab 248 Cara Apa Yang Dia Miliki
- Bab 249 Dia, Cucu Kandung Tuan Raphael
- Bab 250 Tuan Raphael Sudah Pensiun
- Bab 251 Jika Ada Yang Mati Aku Akan Menanggung Jawabnya
- Bab 252 Kedatangan Sanjaya
- Bab 253 Sanjaya Marah Besar
- Bab 254 Keluarga Lin-ku Memiliki Tuan Albert
- Bab 255 Apakah Dia Mengenal Tuan Albert Atau Tidak
- Bab 256 Tamu Penting Itu
- Bab 257 Kalian Sangat Berani!
- Basb 258 Tuan Bastian, Kami Sudah Salah
- Bab 259 Penyesalan Gunawan Wang
- Bab 260 Keluarga Wang Panik
- Bab 261 Albert Wei Memohon Kepada Bastian
- Bab 262 Aku Mau Mengumpulkan Semua Orang Kaya Kota Cangan
- Bab 263 Kembali Lagi Ke Rumah
- Bab 264 Pelayanan Paling Mewah
- Bab 265 Rencana Bastian
- Bab 266 Keluarga Wang Sekarang, Mendengarkan Perintahmu
- Bab 267 Rencana Dengan Tujuan Besar
- Bab 268 Berpandangan Sempit
- Bab 269 Identitas Terungkap
- Bab 270 Keluarga Yue tidak akan meremehkan keluarga Wang kan
- Bab 271 Keluarga Wang akan mengalami perubahan
- Bab 272 Siapa yang masih memiliki pendapat?
- Bab 273 Visi Bastian yang sangat luar biasa
- Bab 274 Konferensi orang-orang hebat
- Bab 275 Mereka hanyalah sekumpulan Terrapin saja
- Bab 276 Gozali
- Bab 277 Aku Bastian
- Bab 278 Halo Tuan Muda!
- Bab 279 Ini Konsepmu
- Bab 280 Anak ini Licik Sekali!
- Bab 281 Ronaldo
- Bab 282 Aku Sungguh Pintar
- Bab 283 Ancaman dari Seorang Pemimpin Besar
- Bab 284 Petugas, Mohon Bantu Daftarkan Diriku
- Bab 285 Kota Ciangi ini Milikmu?
- Bab 286 Perbandingan Burung Garuda dan Semut
- Bab 287 Direktur dan Wakil Direktur
- Bab 288 Aku Hanya Pencatut
- Bab 289 Mengobrol bersama Fendy Yue di Telepon
- Bab 290 Dia adalah Cucu Perempuan Gunawan Wang
- Bab 291 Pria Pemuja Susanti
- Bab 292 Badai Datang
- Bab 293 Tidak Peduli Apapun Yang Terjadi Kita Akan Menghadapi Bersama
- Bab 294 Orang-orang Keluarga Yue Marah Besar
- Bab 295 Kita Adalah Saudara!
- Bab 296 Hukuman Berat Tidak Adil!
- Bab 297 Perjalanan Ke Kota Tajo
- Bab 298 Anak Kelima dari Keluarga Yue yang Sesungguhnya
- Bab 299 Konspirasi Besar Itu
- Bab 300 Tidak Akan Dijatuhkan Dengan Begitu Mudah
- Bab 301 Aku Tidak Terima
- Bab 302 Jangan Memaksaku!
- Bab 303 Kalian Harus Memaksaku Seperti Ini?
- Bab 304 Menunggu Hasil
- Bab 305 Isi Dari Secarik Kertas
- Bab 306 Misi kita
- Bab 307 Dalam Sekejap 18 Tahun Sudah Berlalu
- Bab 308 Susanti Meminta Pertolongan
- Bab 309 Serangan
- Bab 310 Bukan Utusan Keluarga Yue
- Bab 311 Wanita yang Ada di Dalam Mobil BMW
- Bab 312 Kondisi yang Tidak Terkendali
- Bab 313 Bastian Terkena Masalah Lagi
- Bab 314 Dia Dan Bastian Sudah Bercerai
- Bab 315 Bahaya Dalang Dibalik Ini
- Bab 316 Kecelakaan Atau Konspirasi Lain
- Bab 317 Dugaan Fendy
- Bab 318 Tiga Keluarga Besar
- Bab 319 Perasaan yang Aneh
- Bab 320 Tidak Bisa Tidur Semalaman
- Bab 321 Pengusiran!
- Bab 322 Kesalahan Apa!
- Bab 323 Hubungan Keluarga Yang Tidak Bisa Diputuskan
- Bab 324 Cinta Ayah yang Dalam
- Bab 325 Hengky Tang yang Ganas
- Bab 326 Harimau Yang Ganas hanya Berjalan Sendirian
- Bab 327 Keluarga Ning Di Kota Tajo
- Bab 328 Singkirkan Bastian Secepat Mungkin
- Bab 329 Perjamuan Hongmen
- Bab 330 Mengancam
- Bab 331 Kebengisan Bastian
- Bab 332 Dia Adalah Mantan Suamiku
- Bab 333 Mengorbankan Sesuatu Yang Penting Untuk Hal Yang Lebih Penting
- Bab 334 Kekejaman Zayn Ning
- Bab 335 Membunuh Hengky
- Bab 336 Aku Akan Menyelamatkan Hidupmu Dulu
- Bab 337 Aku Adalah Ayahmu
- Bab 338 Keberadaan Susanti
- Bab 339 Kamu Yakin Ingin Membalas Dendam
- Bab 340 Zayn Ning Adalah Orang Yang Munafik
- Bab 341 Mengapa kamu meninggalkanku
- Bab 342 Aku Sendiri Yang Akan Membunuh Bastian
- Bab 343 Negosiasi
- Bab 344 Kartu Akhir Masing-Masing
- Bab 345 Melibatkan Anggota Keluarga
- Bab 346 Sebuah Pertarungan
- Bab 347 Membabi Buta
- Bab 348 Meninggalkan Kota Tajo
- Bab 349 Aku Tidak Akan Mencelakakanmu
- Bab 350 Hanya Orang Hebat Yang Bisa
- Bab 351 Kebiasaan Perilaku Orang Kuat
- Bab 352 Dua puluh Juta Kupon Undian Lotre
- Bab 353 Hadiah 100 miliar
- Bab 354 Kalian Lak-laki Apa Bukan
- Bab 355 Sekelompok Penakut
- Bab 356 Geng Cahaya
- Bab 357 Thomas, Bunuh Dia
- Bab 358 Takut?
- Bab 359 Biarkan Aku Duduk Di Posisimu
- Bab 360 Untuk Apa Sok Kuat
- Bab 361 Berlutut!
- Bab 362 Jasper Wu
- Bab 363 Tidak Berani Berdiri
- Bab 364 Ibumu Melahirkan Tujuh Putra
- Bab 365 Sudah Waktunya Mengganti Penguasa
- Bab 366 Identitas Asli Ratna
- Bab 367 Organisasi Werwolf
- Bab 368 Soraya dan Anak Perempuannya
- Bab 369 Menelusuri Aaron Yue
- Bab 370 Kedudukan Jasper
- Bab 371 Leonardo Yang Bejat
- Bab 372 Kamu Pikir Aku Masih Takut Kepadamu?
- Bab 373 Orangnya Aldo Wu
- Bab 374 Aldo Wu Melawan Bastian
- Bab 375 Aku Bukan Orang Baik.
- Bab 376 Bunuh Semua Yang Menghalangi
- Bab 377 Taktik Psikologis
- Bab 378 Seluruh Gedung Penuh Dengan Bom
- Bab 379 Main Main Dengan Nyawa
- Bab 380 Menghianati Aldo Wu
- Bab 381 Rencana Selanjutnya
- Bab 382 Jansen Wu, Biarkan Aku Sendiri yang Mengurus saja
- Bab 383 Mengantar Adelia Pergi
- Bab 384 Hidup Mati Bersama dan Menghadapi Kesulitan Bersama
- Bab 385 Rumah Besar Juvenal
- Bab 386 Bukti untuk Mengancam Jansen
- Bab 387 Mengapa Kamu juga Bisa kungfu Hung Ga?
- Bab 388 Aku Beri Satu Miliar Untukmu
- Bab 389 Jansen Wu yang Cacat
- Bab 390 Keberaniannya aku yang Kasih
- Bab 391 Memanggil Bala Bantuan
- Bab 392 Kalian Berani Menghina Tuan Bastian
- Bab 393 Biarkan Dia Menemuiku
- Bab 394 Dengan Merangkak Menemui Tuan Bastian
- Bab 395 Semua Sama, Tidak Tahu Diri
- Bab 396 Menghancurkan Rencana Juvenal Wu
- Bab 397 Telepon Dari Soraya
- Bab 398 Informasi Senilai Empat Puluh Miliar
- Bab 399 Serangan Balik Juvenal
- Bab 400 Berlayar
- Bab 401 Aku Akan Membunuh Si Pengkhianat
- Bab 402 Kekuasaan Penuh
- Bab 403 Menyerah
- Bab 404 Bunuh aku, lepaskanlah yang lain
- Bab 405 Menang atau kalah masih belum pasti, situasi belum berakhir.
- Bab 406 Rencana didalam rencana.
- Bab 407 Kamu kalah dengan adil.
- Bab 408 Mengambil alih Geng Cahaya.
- Bab 409 Pemimpin Meninggal
- Bab 410 Tangisan Jansen
- Bab 411 Apakah Kamu Disandera
- Bab 412 Erick
- Bab 413 Rencana Berantai
- Bab 414 Dia Adalah Pembimbing Dalam Hidupku
- Bab 415 Aku Memang Boneka
- Bab 416 Hasil Penyelidikan
- Bab 417 Aku Hanya Perlu Yang Setia
- Bab 418 Wabah Di Desa Wang
- Bab 419 Wabah Atau Penyebaran Virus
- Bab 420 Geng Cahaya Diserang
- Bab 421 Menunggu Waktu Yang Tepat
- Bab 422 Perusahaan Long
- Bab 423 Kalian Tidak Berguna
- Bab 424 Bertemu
- Bab 425 Jangan Gegabah Terlebih Dahulu
- Bab 426 Ander Jiang
- Bab 427 Basis Penelitian
- Bab 428 Virus T2
- Bab 429 Kematian Hidayat
- Bab 430 Kamu Sedang Curiga Padaku
- Bab 431 Serangan Yang Menyeramkan
- Bab 432 Tidak Disangka Kalian Masih Berani Datang
- Bab 433 Bagai Srigala yang kelaparan
- Bab 434 Pengkhianat, Harus Mati
- Bab 435 Hati-hati, Aku Akan penggal Kepalanya
- Bab 436 Surga Tidak Ada Jalan, Neraka Tidak Punya Pintu
- Bab 437 Mereka benar-benar setan
- Bab 438 Tidak Akan Pernah Menyerah
- Bab 439 Itu Adalah Tuan Bastian Kami
- Bab 440 Perkumpulan orang besar
- Bab 441 Legendaris Cangbei
- Bab 442 Ternyata Latar Belakangnya Begitu Luar Biasa
- Bab 443 Dilan Beraksi
- Bab 444 Tamu Khusus Omar
- Bab 445 Dewa Pembunuh
- Bab 446 Tuan Wadi
- Bab 447 Apakah Kamu Takut
- Bab 448 Aku mau bermain nyawa.
- Bab 449 Dewa pembunuh terjatuhkan
- Bab 450 Kematian Dilan.
- Bab 451 Siapa yang berani menyentuhnya.
- Bab 452 Ivan kalian, sudah mati!
- Bab 453 Harta Atau Nyawa
- Bab 454 Pembodohan
- Bab 455 Menerima Undangan
- Bab 456 Awal Dari Segalanya (End)