Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 206 Perubahan Hati Yeni
Kamar Dagang Fores Sidon adalah tujuan utama dari pemikiran Bastian, jika ingin mengembangkannya maka tidaklah mudah. Tapi jika sudah mulai berkembang, maka akan jauh lebih luar biasa dibandingkan dengan apa yang ada dalam pemikirannya. Ini adalah tambang emas dalam dunia perbisnisan yang bahkan tidak akan mudah untuk bisa dihancurkan, yang diidamkan oleh setiap orang.
Sekarang anggota Kamar Dagang hanya ada Willy Xiao seorang, tapi Bastian juga percaya akan kemampuan yang dia miliki, perkembangan yang akan ditunjukkan pasti akan sangat pesat. Tapi jika menginginkan perkembangan yang pesat, maka dia juga harus meningkatka kualitas dirinya sendiri terlebih dahulu, asalkan bisa memantapkan pondasi, maka akan baru bisa menarik minat lebih banyak orang lainnya.
Ada pepatah yang mengatakan, binalah keluargamu, kuasai negara, dan baru kuasai seluruh dunia.
Jadi dia berancana mengurusi masalah perasaannya hingga tuntas, baru kemudian mengurus bisnisnya dengan baik. Jika masalah perasaannya saja tidak bisa dia atasi, dan membelenggu dirinya, bagaimana bisa dia melakukan pekerjaan dengan tenang.
Dia berencana pergi kerumah sakit untuk membicarakan sesuatu dengan Yeni, mengatasi pergejolakan yang terjadi diantara mereka berdua. Mereka sudah memiliki perasaan dalam hati masing masing, bahkan Yeni sampai mengandung anaknya, meskipun anak itu sekarang sudah tidak ada, tapi sebagai laki laki, dia harus bertanggung jawab memberikan sebuah keluarga dan juga status yang jelas untuk Yeni.
Saat perjalanan ke rumah sakit, Susanti lah yang membantunya mendorong kursi roda.
“Susanti, aku berencana pergi ke rumah sakit dan melamarnya, bagaimana menurutmu?”
Di perjalanan, Bastian ingin mendengarkan mengenai pendapat Susanti akan rencananya ini.
Susanti yang mendengar perkataannya langsung gemetaran, bahkan wajahnya sudah memucat. Dia hanya baru mengenal Bastian dalam beberapa bulan saja, berawal dari teman hingga kakak adik, dan dari situlah dia mulai.... Menyukai Bastian.
Dalam waktu satu dua bulan ini, Susanti lah yang selalu merawat kaki Bastian yang sedang tidak nyaman digunakan untuk beraktivitas, sampai sampai untuk menjaga Bastian saja dia harus pindah kerumahnya. Dia mengira jika Bastian sudah melepaskan Yeni, dan dirinya yang tidak pernah terpisah dari bayangan Bastian membuat perasaan diantara mereka terbina dengan sangat baik. Pada awalnya dia berencana terus seperti ini bersama dengan Bastian, dan suatu saat nanti pasti Bastian pasti akan menyukainya.
Tapi tidak disangka jika takdir malah mempertemukan Bastian dengan Yeni kembali. Sedangkan dirinya hanya lah seorang adik bagi Bastian, tidak lebih dari itu.
Hal ini membuat perasaanya tersakiti, kemudian menunjukkan senyum pahit di wajahnya, mengatakan:
“Apapun keputusan mu aku akan selalu mendukungmu, tapi...”
Mendengar Susanti yang berkata dengan terbata bata, Bastian kemudian mengatakan:
“Apa yang masih tidak bisa kamu katakan, apa kamu masih menganggapku sebagai orang luar?”
Susanti sempat ragu, tetapi dia memutuskan untuk mengatakannya:
“Tapi kak Yeni, dia... Sudah tidak bisa melahirkan anak laki. Meskipun aku belum pernah melihat keluargamu, tetapi keluargamu pasti merupakan sebuah keluarga besar, apa orang tuamu akan menyetujui pernikahan mu ini dengan kak Yeni?”
“Kamu juga harus mempertimbangkan dirimu sendiri, jika kamu menikahinya, maka kamu kelak... Tidak akan bisa memiliki keturunan.”
Setelah mendengar perkataan Susanti, Bastian sempat terdiam untuk beberapa saat.
Dia tiba tiba teringat akan panggilan telepon yang dia lakukan dengan ayahnya, dia mengatakan jika Yeni sudah tidak bisa memiliki anak lagi. Keluarga Yue adalah sebuah keluarga besar di kota Juragan, dan apalagi Bastian adalah seorang penerus dari keluarga Yue, jangankan Fendy Yue, paman pamannya pasti tidak akan setuju jika dia memutuskan untuk menikahi Yeni dan membawanya masuk kedalam keluarga mereka.
Setelah teringat akan hal ini, Bastian merasa kepalanya terasa berat, mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian mengatakan:
“Bagaimanapun juga aku tidak bisa menelantarkannya dan tidak memperdulikannya.”
“Aku harus menjalankan tanggung jawabku.
Dia sudah memikirkannya baik baik, sebelumnya dia bisa mendaftarkan perikahannya dengan Adelia Liu meskipun ditentang oleh keluarganya, dan sekarang dia juga bisa diam diam mendaftarkan pernikahannya dengan Yeni.
Dia pasti akan memperlakukan Yeni dengan baik, dan tidak akan berpisah lagi dengannya.
……
Setelah sampai dirumah sakit, dia langsung masuk kedalam ruang rawat, dia melihat jika Yeni sedang membereskan barang barangnya, mungkin dia sudah bersiap untuk keluar dari rumah sakit.
“Yeni, apa kamu akan keluar dari rumah sakit?” Bastian mengerutkan keningnya heran, kemudian mencoba membujuknya, “Kondisimu masih lemah, dokter saja belum mengijinkanmu keluar dari rumah sakit, bagaimana bisa kamu memutuskan sendiri seperti ini!”
Yeni masih sibuk membereskan pakaiannya, bahkan pakaian rumah sakit saja sudah dia tanggalkan, berganti dengan pakaian miliknya sendiri, sedangkan Sarim, dia memasang wajah canggung mengamati Yeni membereskan barang barangnya.
Meskipun Yeni melihat kedatangan Bastian, tapi dia tidak menyapa Bastian, bahkan tidak mengatakan sepatah katapun kepadanya.
Bastian tidak memperdulikan akan hal ini, beberapa hari ini Yeni memang tidak mengatakan apapun kepadanya, Bastian kemudian menarik Sarim, nada bicaranya terkesan sedikit menyalahkan:
“Apa yang kamu lakukan, bukannya dia masih tidak diijinkan keluar dari rumah sakit!”
Sarim hanya mengeluh panjang, kemudian berkata lirih:
“Dia kekeh ingin keluar dari rumah sakit, aku tidak bisa menghentikannya.”
Bastian yang mendengar hal itu langsung menjalankan kursi roda yang dia duduki, menarik tangan Yeni dengan berkata:
“Yeni, kamu sebenarnya kenapa? Apa kamu menyalahkanku? Apa kesalahan yang sudah aku perbuat hingga membuatmu tidak ingin berbicara denganku, jangan seperti ini.”
“Jika kamu pergi seperti ini, bagaimana jika terjadi sesuatu denganmu, dokter mengatakan jika kondisi tubuhmu masih tidak bisa digunakan untuk banyak beraktivitas.”
Yeni mematung ditempatnya, memalingkan kepalanya menatap Bastian. Dalam beberapa hari ini, ini adalah pertama kali bagi mereka berdua untuk saling bersitatap.
“Mengenai kesalahan apa yang sudah kamu lakukan, aku juga tidak menyalahkanmu. Kita sudah tidak memiliki hubungan apapun, benar kan?”
Yeni akhrinya mengatakan sesuatu kepada Bastian. Hanya saja perkataannya ini terkesan dingin, dan tanpa perasaan.
Bastian terdiam mematung ditempatnya, menatap Yeni dengan kedua matanya yang sudah memerah, bahkan suaranya sedikit gemetaran:
“Bagaimana bisa tidak memiliki hubungan apapun? Bagaimana bisa kita tidak memiliki hubungan apapun, kita masih begitu mesra saat berada di kota Camarun, hari hari kita lewati dengan begitu membahagiakan.”
“Aku tau jika apa yang terjadi waktu itu adalah kesalahanku, aku tidak seharusnya bermain main diantara kamu dan juga Adelia Liu, aku seharusnya bisa lebih tegas. Aku tau jika aku salah, apa kamu tidak bisa memberiku satu kesempatan lagi? Saat aku kembali ke kota Camarun, aku langsung mencarimu, aku ingin membawamu untuk menjalani kehidupan di kota Tajo, tapi kamu malah pergi.”
“Saat aku sampai di rumahmu, semua barang barangmu sudah kamu pindahkan, kosong, hanya ada sepucuk surat di ruang tamu, apa kamu tau seberapa sedih aku waktu itu?”
Apa yang Bastian katakan adalah apa yang tersembunyi dalam hatinya selama ini.
Tapi begitu kata kata itu terungkap, ada dua orang yang hanya mendengarnya saja merasa jika hati mereka sangat sakit.
Kedua orang itu tentu saja adalah Sarim dan juga Susanti. Bagaimanapun juga apa yang Bastian katakan adalah kenyataan akan dirinya dan juga Yeni. Sedangkan Susanti menyukai Bastian, dan Sarim menyukai Yeni.
Yeni yang mendengar perkataan Bastian, tubuhnya sedikit gemetaran, bahkan air matanya sudah menggenang di kedua pelupuk matanya.
Meskipun air mata menyusuri wajahnya, perkataanya masih terdengar sangat dingin.
“Aku tidak tau, dan aku juga tidak ingin mengetahuinya.”
“Semua itu adalah masa lalu, aku sudah tidak menyukaimu lagi. Anak adalah segalanya untukku, sekarang dia sudah tidak ada lagi, itulah yang membuatku semakin tidak bisa kembali denganmu lagi. Pergilah, jangan membuatku kesal.”
Perkataannya ini benar benar menusuk tepat kedalam hati Bastian.
Susanti yang selama ini hanya diam saja, saat ini sudah tidak bisa mendengar perdebatan mereka lebih jauh lagi.
Dia menahan bagian bawah bibirnya, tidak bisa untuk tidak bersuara:
“Kakak ipar, kenapa kamu mengatakan hal itu kepada kakak, apa kamu tidak tau jika dalam beberapa bulan ini dia selalu mencarimu!”
“Setiap hari dia selalu mengkhawatirkanmu, setiap tidak berhasil menemukanmu perasaannya langsung tidak senang. Hanya demi mencarimu saja kakinya sampai terluka, bahkan sampai hampir dibunuh oleh seseorang. Aku tau jika kamu merasa sangat sedih karena kehilangan anakmu, tapi itu adalah kecelakaan, kamu tidak boleh menyalahkan kakakku karena hal ini.”
“Perkataanmu ini terlalu melukai perasaannya!”
Bastian yang melihat pemandangan ini berusaha menghentikan agar Susanti tidak berkata lebih jauh lagi, kemudian dia menghentikannya:
“Susanti, jangan katakan apapun lagi!”
Susanti tidak menghiraukannya, dia hanya tau jika Bastian sudah banyak menderita hanya demi mencari Yeni, bahkan sampai meneteskan air mata yang tidak terhitung lagi jumlahnya. Tetapi sekarang Yeni malah berkata seperti itu kepada Bastian, bagaimana bisa dia diam saja saat hatinya terasa sakit.
“Tidak, aku akan mengatakannya!” Susanti masih sangat kekeh, “Kakak ipar, kakak adalah orang yang sangat baik, demi dirimu dia rela merelakan segalanya. Bagaimana bisa kamu menyalahkannya hanya karena sebuah kecelakaan yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya!”
Setelah mendengar perkataan Susanti, Yeni menutup kedua matanya, tubuhnya sudah mulai gemataran.
Dia menarik napas dalam, memalingkan kepalanya menatap Susanti, kemudian berkata dingin:
“Apa aku tidak bisa menyalahkannya!”
“Jika bukan karena kemunculannya, apa aku akan menghentikan mobil disana, jika aku tidak berhenti disana, maka anakku sekarang pasti masih bersamaku! Jika aku tidak menyalahkannya, maka siapa lagi yang harus aku salahkan, apa aku harus menyalahkanmu?”
Setelah mengatakan itu, Yeni masih melanjutkan perkataannya dengan nada yang sama dinginnya:
“Dan juga, aku bukanlah kakak iparmu, aku sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi dengan Bastian, jangan memanggil ku dengan panggilan seperti itu!”
Novel Terkait
Suami Misterius
LauraPenyucian Pernikahan
Glen ValoraHis Second Chance
Derick HoLove In Sunset
ElinaDoctor Stranger
Kevin WongAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaHabis Cerai Nikah Lagi×
- Bab 1 Aku Tidak Mau Kerja Lagi!
- Bab 2 Keluarga Liu tidak layak untuk masuk ke sini!
- Bab 3 Bercerai
- Bab 4 Carlos Liu dipukul
- Bab 5 Keluarga Liu sekarat!
- Bab 6 Kirania Mengungkapkan Perasaaan
- Bab 7 Menghina Keluarga Liu
- Bab 8 Memblokir Keluarga Liu
- Bab 9 Biarkan Adelia Liu menemani Patrick selama satu malam
- Bab 10 Bertemu dengan Patrick
- Bab 11 Mengapa Kamu Begitu Murahan
- Bab 12 Ini Adalah Balasan Untuk Keluarga Liu Kalian
- Bab 13 Tenggat Waktu 2 Tahun
- Bab 14 Orang Tua Bastian Yue Mau Datang Ke Kota Cumarun
- Bab 15 Orang Yang Dijodohkan Dengan Adelia Liu
- Bab 16 Kamu Telah Membuatnya Putus Asa
- Bab 17 Istriku Sangat Baik Kepadaku
- Bab 18 Kalian Harus Segera Kosongkan Lantai Tiga
- Bab 19 Mengusir Orang
- Bab 20 Tuan Muda Besar Keluarga Yue
- Bab 21 Kamu adalah Anak dari Fendy Yue!
- Bab 22 Kemampuan Bastian yang Sebenarnya
- Bab 23 Ketakjuban Yeni
- Bab 24 Niat Licik Laura
- Bab 25 Aku adalah Pedang yang Tertajam itu!
- Bab 26 Bertemu dengan Davina dan Fenny
- Bab 27 Siapa Yang Berani Maju Selangkah Lagi
- Bab 28 Bastian Mendekati Wanita Kaya
- Bab 29 Aku Dengar Dia Pernah Cerai
- Bab 30 Aku Membencimu!
- Bab 31 Kamu Tidak Boleh Bersama dengan Ricky!
- Bab 32 Yeni yang Cerdas
- Bab 33 Tujuan Harun Datang
- Bab 34 Pengkhianat Perusahaan Fores Sidon
- Bab 35 Yerassyl yang Arogan
- Bab 36 Kecerdasan Bastian Yue
- Bab 37 Salam, Direktur Bastian Yue!
- Bab 38 Kalian Berhutang Budi Padaku
- Bab 39 Dia Masih Memiliki Perasaan Terhadapmu
- Bab 40 Jantung Yeny yang berdetak dengan Cepat
- Bab 41 Siapa Yang Menyuruhmu Memutuskannya Sendiri!
- Bab 42 Ada Orang Mulia Yang Membantu Kamu
- Bab 43 Apakah Bastian Yue Orang Mulia itu?
- Bab 44 Kita Putus Saja!
- Bab 45 Wajah Asli Ricky Li
- Bab 46 Menikah Sabtu Ini!
- Bab 47 Siasat Yeni
- Bab 48 Adelia Liu Akan Menikah
- Bab 49 Mabuk!
- Bab 50 Jangan Memikirkannya Lagi
- Bab 51 Aku Menyukaimu!
- Bab 52 Kemarahan Tak Berujung Bastian
- Bab 53 Pacar Yeni
- Bab 54 Dia Tidak Bersedia!
- Bab 55 Diserang
- Bab 56 Siapa Yang Berani Memukul Kakakku!
- Bab 57 Aku Boss Perusahaan Fores Sidon!
- Bab 58 Orang Yang Pernah Menindasnya Berlutut!
- Bab 59 Kesombongan Bastian
- Bab 60 Ketika Hidup Bersama Mempelai Wanita
- Bab 61 Panggilan Telepon Yeni
- Bab 62 Konflik dalam Keluarga Liu
- Bab 63 Undangan Bertemu Farzan Liu
- Bab 64 Kamu Yang Seharusnya Melindunginya
- Bab 65 Harun Liu Harus Mati!
- Bab 66 Aku Bukan Sampah!
- Bab 67 Menangkap Harun Pergi
- Bab 68 Kelicikan Bastian
- Bab 69 Orang yang Merekam Video
- Bab 70 Menahan Adelia Untuk Tidak Pergi
- Ba 71 Status Orang itu Terlalu Tinggi
- Bab 72 Pergi ke Rumah Yeni
- Bab 73 Aku Tidak Ingin Meninggalkanmu
- Bab 74 Persahabatan dengan Hubungan Palsu
- Bab 75 Mengirim Video Kepada Adelia
- Bab 76 Suasana Hati Adelia yang Diluar Kendali
- Bab 77 Mereka Berdua Sungguh Jadian
- Bab 78 Hal yang tidak Dapat Terhindari
- Bab 79 Pertolongan
- Bab 80 Mungkin Bastian tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 81 Kirania yang Setia
- Bab 82 Yang Mengirimkan Video Tersebut Adalah Laura Cao
- Bab 83 Kamu Adalah Wanita Yang Tidak Tahu Malu!
- Bab 84 Kirania Akan Pergi
- Bab 85 Kabar Meninggal Fendy Yue
- Bab 86 Setelah Bastian Fores Yue sadarkan diri
- Bab 87 Bastian Fores Yue, kamu tidak berbakti
- Bab 88 Pemilihan Kepala Keluarga Berikutnya
- Bab 89 Pertemuan Di Luar Ruang Duka
- Bab 90 Rahmat, Pengawal Bastian
- Bab 91 Bastian Tidak Terpilih
- Bab 92 Ade Yue Berontak
- Bab 93 Jangan menembak
- Bab 94 Mengusir Bastian Sekeluarga
- Bab 95 Provokasi Ketiga Keluarga Besar
- Bab 96 Perpisahan Keluarga Yue
- Bab 97 Alur yang Tak Terduga
- Bab 98 Amarah Fendy Yue
- Bab 99 Ide Cemerlang Bastian
- Bab 100 Keluarga Yue Tidak Tergoyahkan !
- Bab 101 Meminta Ampun
- Bab 102 Semuanya sedang Berakting
- Bab 103 Pacar Pura-pura
- Bab 104 Hanya Orang Biasa
- Bab 105 Tidak Terprovokasi
- Bab 106 Aku Akan Memberimu Uang, Tinggalkan Anna Ahn
- Bab 107 Tuan Muda Keluarga Yue
- Bab 108 Bagaimana Mungkin Tuan Muda Adalah Orang Yang Tidak Berguna
- Bab 109 Dialah Tuan Muda Raffy
- Bab 110 Anna Mencium Bastian
- Bab 111 Bastian Dibawa Pergi
- Bab 112 Jangan Membuatku Memandang Rendah Dirimu
- Bab 113 Bersiap Kembali Ke Kota Cumarun
- Bab 114 Yeni Sudah Pergi
- Bab 115 Kebangkitan Farzan Liu
- Bab 116 Yeni hamil !
- Bab 117 Berangkat ke Kota Tajo
- Bab 118 Perusahaan Ninetop
- Bab 119 Seluruh karyawan mengeruk uang perusahaan !
- Bab 120 Krisis dalam perusahaan
- Bab 121 Perusahaan Melakukan PHK
- Bab 122 Susanti
- Bab 123 Winnie dan Marie dipecat
- Bab 124 Susanti Naik Jabatan
- Bab 125 Kamu Putus Cinta
- Bab 126 Yeni Ditipu
- Bab 127 Kabar Dari Yeni
- Bab 128 Aku hanyalah seorang programmer
- Bab 129 Sarim
- Bab 130 Lelang
- Bab 131 Kecelakaan
- Bab 132 Apakah kamu adalah pacarnya?
- Bab 133 Acara Lelang Resmi Dimulai
- Bab 134 Bantuan Bastian
- Bab 135 Gelombang Terakhir Pada Acara Lelang
- Bab 136 Aku Ingin Dia Mati
- Bab 137 80M Itu Tidak Perlu Dibayar Lagi
- Bab 138 Pertemuan Dengan Susanti
- Bab 139 Kiamat Bagi Chakra
- Bab 140 Rencana Bastian
- Bab 141 Tertukar
- Bab 142 Mati Bersama
- Bab 143 Ancaman Jadrian Dan Lainnya
- Bab 144 Acara Ulang Tahun Susanti
- Bab 145 Lucas
- Bab 146 Bastian Hadir di Ulang Tahun Susanti
- Bab 147 Ini Adalah Adik Perempuanku
- Bab 148 Seperti Seorang Putri
- Bab 149 Lucas yang Memalukan
- Bab 150 Tidak Memakai Baju
- Bab 151 Aku Temanimu Mencari
- Bab 152 Menerima interogasi
- Bab 153 Semoga Kalian Bisa Menemukan Pelaku Sebenarnya
- Bab 154 Ada Berita Yeni
- Bab 155 Hadiah Uang Sebesar 20 miliar Rupiah
- Bab 156 Menemukan Penipu
- Bab 157 Mengajak Yeni Untuk Bertemu
- Bab 158 Bastian Yang Mengerikan
- Bab 159 Biarkan Dia Melaporkan Aku
- Bab 160 Aku Melihat Kekasihmu
- Bab 161 Kecelakaan Mobil
- Bab 162 Bertemu lagi dengan Raffy
- Bab 163 Bastian Dihajar
- Bab 164 Kekuasaan Keluarga Xiao
- Bab 164 Aku Jamin Akan Membuat Perusahaan Ninetop Bangkrut
- Bab 166 Pergi Menangkap Bastian
- Bab 167 Bastian Dibawa Pergi
- Bab 168 Telepon Genggam Kedua
- Bab 168 Bajingan ini Kuat Juga!
- Bab 170 Penembak jitu
- Bab 171 Thomas Qi
- Bab 172 Menangkap Hercules
- Bab 173 Dia Adalah Tuan muda Keluarga Yue
- Bab 174 Pembunuh Handal
- Bab 175 Aku Menjadi Mata-Mata Untuk Kalian
- Bab 176 Sarim Menyatakan Perasaan
- Bab 177 Di Hatiku Hanya Ada Seorang
- Bab 178 Tugas membunuh Bastian
- Bab 179 Penembak jitu muncul
- Bab 180 Pak Andi adalah Pengkhianat
- Bab 181 Pesan Singkat pada Ponsel
- Bab 182 Keberadaan Penembak Jitu
- Bab 183 Perperangan Di Rooftop
- Bab 184 Identitas Orang Tersebut
- Bab 185 Kimmy Yang Dikuburkan Secara Hidup-hidup
- Bab 186 Aku Tidak Bermarga Ye, Margaku Adalah Yue
- Bab 187 Pengawal
- Bab 188 Rencana didalam Rencana
- Bab 189 Fernando yang Dipermainkan
- Bab 190 Willy yang Putus Asa
- Bab 191 Aku Akan Menjadi Saksi Untuknya
- Bab 192 Kalian adalah sekelompok!
- Bab 193 Apakah kamu tidak sanggup bermain?
- Bab 194 Keluarga Cui dapat membantu.
- Bab 195 Menarik Fernando Li ke sisiku
- Bab 196 Berjumpa dengan Yeni.
- Bab 197 Tidak Terselamatkan
- Bab 198 Membuatnya Membayar Semuanya!
- Bab 199 Raffy Cui Kembali ke Kota Juragan
- Bab 200 Tuan Muda !
- Bab 201 Melenyapkan Keluarga Cui
- Bab 202 Menjauh
- Bab 203 Keterkejutan Fernando Li
- Bab 204 Kamar Dagang Fores Sidon
- Bab 205 Ambisi Bastian
- Bab 206 Perubahan Hati Yeni
- Bab 207 Biarkan Mereka Pergi!
- Bab 208 Susanti Diusir
- Bab 209 Selangkah Demi Selangkah Yang Menakjubkan
- Bab 210 Emosi Sarim Meledak Ledak
- Bab 211 Konfrontasi Antara Sarim dan Bastian
- Bab 212 Pulanglah Bersamaku
- Bab 213 Satu Keluarga Memang Harus Kompak
- Bab 214 Situasi Terbaru Keluarga Liu
- Bab 215 Tidak Pantas Baginya
- Bab 216 Aku Ingin Pulang Ke Kota Cumarun
- Bab 217 Perpisahan dengan Sarim
- Bab 218 Ayo kita menikah
- Bab 219 Keluarga Wang di Kota Cangan
- Bab 220 Telepon dari Fendy Yue
- Bab 221 Bertemu Orang Tua Yeni
- Bab 222 Dia Pernah Cerai
- Bab 223 Niat Jahat Carlos
- Bab 224 Kamu Merusak Putriku
- Bab 225 Mengacam Dengan Kematian
- Bab 226 Merancang Keluarga Wang
- Bab 227 Keluarga Lin Dari Kota Cangan
- Bab 228 Keluarga Wang Yang Luar Biasa
- Bab 229 Kalian Membuat Keluarga Wang Malu
- Bab 230 Meli Dan Suaminya Berlutut
- Bab 231 Kenapa Menyuruh Orang tuaku Berlutut
- Bab 232 Ketangguhan Bastian
- Bab 233 Gunawan yang Ketakutan
- Bab 234 Tetap Harus Menunduk
- Bab 235 Permintaan Sanjaya
- Bab 236 Identitas Suami Yeni
- Bab 237 Rencana Licik Cindy
- Bab 238 Undangan Dari Generasi Muda Keluarga Wang
- Bab 239 Pukul dia!
- Bab 240 Serangan Balik Bastian
- Bab 241 Mematahkan Kedua Kaki Dan Tanganmu
- Bab 242 Jimmy Meminta Maaf
- Bab 243 Keluarga Wang Tidak Ingin Mengurusi Hal Ini
- Bab 244 Perkumpulan para penjabat
- Bab 245 Apakah Kamu Berhak Untuk Menghakimi Aku?
- Bab 246 Sombong!
- Bab 247 Aku Memandang Rendah Kalian Semua
- Bab 248 Cara Apa Yang Dia Miliki
- Bab 249 Dia, Cucu Kandung Tuan Raphael
- Bab 250 Tuan Raphael Sudah Pensiun
- Bab 251 Jika Ada Yang Mati Aku Akan Menanggung Jawabnya
- Bab 252 Kedatangan Sanjaya
- Bab 253 Sanjaya Marah Besar
- Bab 254 Keluarga Lin-ku Memiliki Tuan Albert
- Bab 255 Apakah Dia Mengenal Tuan Albert Atau Tidak
- Bab 256 Tamu Penting Itu
- Bab 257 Kalian Sangat Berani!
- Basb 258 Tuan Bastian, Kami Sudah Salah
- Bab 259 Penyesalan Gunawan Wang
- Bab 260 Keluarga Wang Panik
- Bab 261 Albert Wei Memohon Kepada Bastian
- Bab 262 Aku Mau Mengumpulkan Semua Orang Kaya Kota Cangan
- Bab 263 Kembali Lagi Ke Rumah
- Bab 264 Pelayanan Paling Mewah
- Bab 265 Rencana Bastian
- Bab 266 Keluarga Wang Sekarang, Mendengarkan Perintahmu
- Bab 267 Rencana Dengan Tujuan Besar
- Bab 268 Berpandangan Sempit
- Bab 269 Identitas Terungkap
- Bab 270 Keluarga Yue tidak akan meremehkan keluarga Wang kan
- Bab 271 Keluarga Wang akan mengalami perubahan
- Bab 272 Siapa yang masih memiliki pendapat?
- Bab 273 Visi Bastian yang sangat luar biasa
- Bab 274 Konferensi orang-orang hebat
- Bab 275 Mereka hanyalah sekumpulan Terrapin saja
- Bab 276 Gozali
- Bab 277 Aku Bastian
- Bab 278 Halo Tuan Muda!
- Bab 279 Ini Konsepmu
- Bab 280 Anak ini Licik Sekali!
- Bab 281 Ronaldo
- Bab 282 Aku Sungguh Pintar
- Bab 283 Ancaman dari Seorang Pemimpin Besar
- Bab 284 Petugas, Mohon Bantu Daftarkan Diriku
- Bab 285 Kota Ciangi ini Milikmu?
- Bab 286 Perbandingan Burung Garuda dan Semut
- Bab 287 Direktur dan Wakil Direktur
- Bab 288 Aku Hanya Pencatut
- Bab 289 Mengobrol bersama Fendy Yue di Telepon
- Bab 290 Dia adalah Cucu Perempuan Gunawan Wang
- Bab 291 Pria Pemuja Susanti
- Bab 292 Badai Datang
- Bab 293 Tidak Peduli Apapun Yang Terjadi Kita Akan Menghadapi Bersama
- Bab 294 Orang-orang Keluarga Yue Marah Besar
- Bab 295 Kita Adalah Saudara!
- Bab 296 Hukuman Berat Tidak Adil!
- Bab 297 Perjalanan Ke Kota Tajo
- Bab 298 Anak Kelima dari Keluarga Yue yang Sesungguhnya
- Bab 299 Konspirasi Besar Itu
- Bab 300 Tidak Akan Dijatuhkan Dengan Begitu Mudah
- Bab 301 Aku Tidak Terima
- Bab 302 Jangan Memaksaku!
- Bab 303 Kalian Harus Memaksaku Seperti Ini?
- Bab 304 Menunggu Hasil
- Bab 305 Isi Dari Secarik Kertas
- Bab 306 Misi kita
- Bab 307 Dalam Sekejap 18 Tahun Sudah Berlalu
- Bab 308 Susanti Meminta Pertolongan
- Bab 309 Serangan
- Bab 310 Bukan Utusan Keluarga Yue
- Bab 311 Wanita yang Ada di Dalam Mobil BMW
- Bab 312 Kondisi yang Tidak Terkendali
- Bab 313 Bastian Terkena Masalah Lagi
- Bab 314 Dia Dan Bastian Sudah Bercerai
- Bab 315 Bahaya Dalang Dibalik Ini
- Bab 316 Kecelakaan Atau Konspirasi Lain
- Bab 317 Dugaan Fendy
- Bab 318 Tiga Keluarga Besar
- Bab 319 Perasaan yang Aneh
- Bab 320 Tidak Bisa Tidur Semalaman
- Bab 321 Pengusiran!
- Bab 322 Kesalahan Apa!
- Bab 323 Hubungan Keluarga Yang Tidak Bisa Diputuskan
- Bab 324 Cinta Ayah yang Dalam
- Bab 325 Hengky Tang yang Ganas
- Bab 326 Harimau Yang Ganas hanya Berjalan Sendirian
- Bab 327 Keluarga Ning Di Kota Tajo
- Bab 328 Singkirkan Bastian Secepat Mungkin
- Bab 329 Perjamuan Hongmen
- Bab 330 Mengancam
- Bab 331 Kebengisan Bastian
- Bab 332 Dia Adalah Mantan Suamiku
- Bab 333 Mengorbankan Sesuatu Yang Penting Untuk Hal Yang Lebih Penting
- Bab 334 Kekejaman Zayn Ning
- Bab 335 Membunuh Hengky
- Bab 336 Aku Akan Menyelamatkan Hidupmu Dulu
- Bab 337 Aku Adalah Ayahmu
- Bab 338 Keberadaan Susanti
- Bab 339 Kamu Yakin Ingin Membalas Dendam
- Bab 340 Zayn Ning Adalah Orang Yang Munafik
- Bab 341 Mengapa kamu meninggalkanku
- Bab 342 Aku Sendiri Yang Akan Membunuh Bastian
- Bab 343 Negosiasi
- Bab 344 Kartu Akhir Masing-Masing
- Bab 345 Melibatkan Anggota Keluarga
- Bab 346 Sebuah Pertarungan
- Bab 347 Membabi Buta
- Bab 348 Meninggalkan Kota Tajo
- Bab 349 Aku Tidak Akan Mencelakakanmu
- Bab 350 Hanya Orang Hebat Yang Bisa
- Bab 351 Kebiasaan Perilaku Orang Kuat
- Bab 352 Dua puluh Juta Kupon Undian Lotre
- Bab 353 Hadiah 100 miliar
- Bab 354 Kalian Lak-laki Apa Bukan
- Bab 355 Sekelompok Penakut
- Bab 356 Geng Cahaya
- Bab 357 Thomas, Bunuh Dia
- Bab 358 Takut?
- Bab 359 Biarkan Aku Duduk Di Posisimu
- Bab 360 Untuk Apa Sok Kuat
- Bab 361 Berlutut!
- Bab 362 Jasper Wu
- Bab 363 Tidak Berani Berdiri
- Bab 364 Ibumu Melahirkan Tujuh Putra
- Bab 365 Sudah Waktunya Mengganti Penguasa
- Bab 366 Identitas Asli Ratna
- Bab 367 Organisasi Werwolf
- Bab 368 Soraya dan Anak Perempuannya
- Bab 369 Menelusuri Aaron Yue
- Bab 370 Kedudukan Jasper
- Bab 371 Leonardo Yang Bejat
- Bab 372 Kamu Pikir Aku Masih Takut Kepadamu?
- Bab 373 Orangnya Aldo Wu
- Bab 374 Aldo Wu Melawan Bastian
- Bab 375 Aku Bukan Orang Baik.
- Bab 376 Bunuh Semua Yang Menghalangi
- Bab 377 Taktik Psikologis
- Bab 378 Seluruh Gedung Penuh Dengan Bom
- Bab 379 Main Main Dengan Nyawa
- Bab 380 Menghianati Aldo Wu
- Bab 381 Rencana Selanjutnya
- Bab 382 Jansen Wu, Biarkan Aku Sendiri yang Mengurus saja
- Bab 383 Mengantar Adelia Pergi
- Bab 384 Hidup Mati Bersama dan Menghadapi Kesulitan Bersama
- Bab 385 Rumah Besar Juvenal
- Bab 386 Bukti untuk Mengancam Jansen
- Bab 387 Mengapa Kamu juga Bisa kungfu Hung Ga?
- Bab 388 Aku Beri Satu Miliar Untukmu
- Bab 389 Jansen Wu yang Cacat
- Bab 390 Keberaniannya aku yang Kasih
- Bab 391 Memanggil Bala Bantuan
- Bab 392 Kalian Berani Menghina Tuan Bastian
- Bab 393 Biarkan Dia Menemuiku
- Bab 394 Dengan Merangkak Menemui Tuan Bastian
- Bab 395 Semua Sama, Tidak Tahu Diri
- Bab 396 Menghancurkan Rencana Juvenal Wu
- Bab 397 Telepon Dari Soraya
- Bab 398 Informasi Senilai Empat Puluh Miliar
- Bab 399 Serangan Balik Juvenal
- Bab 400 Berlayar
- Bab 401 Aku Akan Membunuh Si Pengkhianat
- Bab 402 Kekuasaan Penuh
- Bab 403 Menyerah
- Bab 404 Bunuh aku, lepaskanlah yang lain
- Bab 405 Menang atau kalah masih belum pasti, situasi belum berakhir.
- Bab 406 Rencana didalam rencana.
- Bab 407 Kamu kalah dengan adil.
- Bab 408 Mengambil alih Geng Cahaya.
- Bab 409 Pemimpin Meninggal
- Bab 410 Tangisan Jansen
- Bab 411 Apakah Kamu Disandera
- Bab 412 Erick
- Bab 413 Rencana Berantai
- Bab 414 Dia Adalah Pembimbing Dalam Hidupku
- Bab 415 Aku Memang Boneka
- Bab 416 Hasil Penyelidikan
- Bab 417 Aku Hanya Perlu Yang Setia
- Bab 418 Wabah Di Desa Wang
- Bab 419 Wabah Atau Penyebaran Virus
- Bab 420 Geng Cahaya Diserang
- Bab 421 Menunggu Waktu Yang Tepat
- Bab 422 Perusahaan Long
- Bab 423 Kalian Tidak Berguna
- Bab 424 Bertemu
- Bab 425 Jangan Gegabah Terlebih Dahulu
- Bab 426 Ander Jiang
- Bab 427 Basis Penelitian
- Bab 428 Virus T2
- Bab 429 Kematian Hidayat
- Bab 430 Kamu Sedang Curiga Padaku
- Bab 431 Serangan Yang Menyeramkan
- Bab 432 Tidak Disangka Kalian Masih Berani Datang
- Bab 433 Bagai Srigala yang kelaparan
- Bab 434 Pengkhianat, Harus Mati
- Bab 435 Hati-hati, Aku Akan penggal Kepalanya
- Bab 436 Surga Tidak Ada Jalan, Neraka Tidak Punya Pintu
- Bab 437 Mereka benar-benar setan
- Bab 438 Tidak Akan Pernah Menyerah
- Bab 439 Itu Adalah Tuan Bastian Kami
- Bab 440 Perkumpulan orang besar
- Bab 441 Legendaris Cangbei
- Bab 442 Ternyata Latar Belakangnya Begitu Luar Biasa
- Bab 443 Dilan Beraksi
- Bab 444 Tamu Khusus Omar
- Bab 445 Dewa Pembunuh
- Bab 446 Tuan Wadi
- Bab 447 Apakah Kamu Takut
- Bab 448 Aku mau bermain nyawa.
- Bab 449 Dewa pembunuh terjatuhkan
- Bab 450 Kematian Dilan.
- Bab 451 Siapa yang berani menyentuhnya.
- Bab 452 Ivan kalian, sudah mati!
- Bab 453 Harta Atau Nyawa
- Bab 454 Pembodohan
- Bab 455 Menerima Undangan
- Bab 456 Awal Dari Segalanya (End)