Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 194 Keluarga Cui dapat membantu.

Kembali ke rumah pada malam hari, Willy Xiao terduduk lemas disofa, seluruh badannya telah lemas sampai sedikit tidak sadar.

Tanpa 100 miliar itu, rangkaian modalnya secara bertahap sudah menujukkan kerugian, semua persiapan yang dilakukan sebelumnya, sekarang telah gagal total. Perusahaan Xiao Wat-nya, saham turun drastis, bahkan hari ini saja sudah rugi beberapa miliar.

Ini hanya sehari, seminggu kedepannya, bahkan sebulan, kerugian uang perusahaannya, bahkan dia sendiri tidak bisa menanggungnya.

Pada saat ini, Raffy Cui dan Nicholas Xiao berjalan keluar dari kamar, melihat Willy Xiao yang lemas, mereka bergegas kemari lalu bertanya dengan perhatian.

“Ayah, ada apa denganmu, apakah masih belum menemukan 100 miliar itu?”

“Thomas Qi itu, apakah benar-benar bermasalah?”

Tanya Nicholas Xiao.

Willy Xiao tampak lelah dan tidak mengucapkan sepatah kata pun, hanya menghelas nafas berat, kemudian menganggukan kepala.

Raffy Cui dan Nicholas Xiao melihat ini, raut wajah mereka dengan langsung berubah.

“Paman, dia benar-benar bermasalah? Bukankah dia adalah pengawal yang Anda undang pulang? Apakah dia adalah seorang mata-mata?” Raffy Cui menelan ludah.

Willy Xiao memandang Raffy Cui, raut wajahnya secara bertahap menjadi muram.

Sebenarnya, permusuhan dia antara Bastian dan lainnya, semuanya karena Raffy Cui. Pada awalnya, Raffy Cui memiliki dendam dengan Bastian dan lainnya, dan dia hanya ingin membantu Raffy Cui balas dendam kepada Bastian, jadi terus menerus mengganggu Perusahaan Ninetop-nya Bastian.

Hanya saja dia salah menilai Bastian, seharusnya dikatakan bahwa dia sama sekali tidak memahami Bastian dari awal sampai akhir. Mengira dia hanyalah seorang pria muda yang suka mencari perhatian. Tetapi sampai hari setelah berjumpa dengan Bastian, dia baru mengetahui jelas betapa hebatnya Bastian.

Willy Xiao tidak lupa dengan apa yang diperingatkan Bastian kepadanya ketika dia meninggalkan kantor polisi hari ini.

Bastian mengatakan, menyuruhnya tidak ikut campur dalam dendam antara dirinya dan Raffy Cui.

Selain itu, jika bukan karena Raffy Cui, 100 miliar itu juga tidak akan dirampok.

Melihat wajah suram Willy Xiao, Raffy Cui dan Nicholas Xiao langsung saling memandang.

“Ayah, ada apa denganmu? Apakah terjadi masalah?” Tanya Nicholas Xiao.

Willy Xiao kembali sadar, mengeluarkan senyum paksa, memandang Raffy Cui lalu bertanya:

“Raffy, apakah kakimu telah sembuh?”

Raffy Cui tertegun, dengan terburu-buru menjawab:

“Paman, kakiku telah sembuh, ahli pengobatan di kota Tajo itu lumayan hebat.”

“Sekarang aku sudah bisa bergerak dengan bebas.”

Willy Xiao mendengar ini, mengangguk lalu berkata:

“Raffy, karena kakimu telah sembuh, maka bergegas kembalilah ke Kota Juragan. Ayahmu menelefonku dua kali seminggu lalu, bertanya padaku mengapa kamu masih belum pulang.”

Begitu perkataan ini keluar, Raffy Cui dengan langsung tertegun. Nicholas Xiao yang melihat ini dengan sedikit tidak senang berkata:

“Ayah, aku dan Raffy belum selesai bermain.”

“Bermain apa!” Willy Xiao berkata dengan marah: “Kamu hanya tahu bermain sepanjang hari, tidak berguna. Apa lagi yang kamu ketahui selain bermain? Diam sana!”

Melihat amarah Willy Xiao yang begitu besar, Raffy Cui tidak bisa menahan untuk bertanya:

“Paman, apakah terjadi masalah……….”

Willy Xiao menghelas nafas, berkata:

“Raffy, sejujurnya, rangkaian modal perusahaanku telah terputus sekarang, mengakibatkan masalah yang besar.”

“Dan masih ada orang yang menikamku dari belakang. Paman tidak bisa melayanimu dengan baik disini, sebaiknya kamu kembalilah ke kota Juragan. Ketika keadaan Paman telah membaik, kamu boleh datang kapan saja dan selama yang kamu mau.”

Bagaimanapun adalah putra dari teman baik, Willy Xiao hanya bisa mengatakannya secara tidak begitu terus terang, tetapi dia memang tidak berani membiarkan Raffy Cui tinggal disini, sekarang Perusahaan Ninetop sudah memiliki 100 miliar nya, bisa menutupi kerugian, dan sudah melakukan serangan balik terhadap Perusahaan Xiao Wat-nya.

Jika terus seperti ini, terjadi masalah internal dan eksternal, Perusahaannya akan runtuh cepat atau lambat.

Raffy Cui mendengar ini, menggerutkan kening, berkata:

“Paman, rangkaian modal terputus adalah hal yang besar, berapa banyak uang yang kamu butuhkan? Kamu dapat memberitahuku, aku akan pergi memberitahu ayahku. Kamu dan Ayahku adalah teman baik, Ayahku pasti akan menolongmu, berapa banyak uang yang perusahaanmu butuh, Keluarga Cui pasti dapat membantu!”

Begitu perkataan ini keluar, Willy Xiao dengan langsung tertegun.

Dua hari ini, karena masalah 100 miliar itu, dia sangat cemas sampai lupa bahwa Keluarga Xiao dan keluarga Cui adalah teman bisnis, dia bisa meminta bantuan dari Keluarga Cui!

Keluarga Cui di Kota Juragan adalah keluarga besar, ayah Raffy Cui alias Charlie Cui, kekayaannya telah melewati ratusan triliun, 100 miliar bagi Charlie Cui bukanlah apa-apa!

“Raffy, yang kamu katakan benar! Aku hampir saja melupakan Ayahmu!” Dalam sesaat, Willy Xiao langsung membuang jauh peringatan dari Bastian, sekarang baginya, mengisi rangkaian modal perusahaan adalah hal yang paling penting.

“Raffy, kalau begitu kamu harus memberitahu ayahmu, meminjam 100 miliar untukku terlebih dahulu, setelah perusahaanku kembali normal, aku akan mengembalikan uang kepadanya dengan perlahan!

Willy Xiao berkata dengan semangat.

Raffy Cui berkata sambil tersenyum:

“Paman, kamu terlalu sungkan, hanya 100 miliar, itu bukanlah apa-apa bagi Ayahku.”

“Aku akan menelefon Ayahku nanti, dan menjelaskan keadaan ini padanya, kemudian Anda dapat memberitahunya sendiri.”

……………………

Dimalam hari, Nicholas Xiao dan Raffy Cui menyelinap keluar dari rumah.

“Raffy, apakah kamu benar-benar akan pergi? Ayahku terlalu sibuk beberapa hari ini, jadi tidak bisa melayanimu dengan baik. Kamu jangan berpikir terlalu banyak, dia tidak mungkin mengusirmu pergi.”

Mereka berdua duduk didalam mobil dan bersiap untuk pergi ke bar.

“Tenanglah, bagaimana mungkin paman mengusirku pergi, aku tidak akan marah padanya. Dirampok 100 miliar tanpa alasan oleh orang lain, kalau itu aku, pasti juga akan marah.”

Raffy Cui melambaikan tangannya, sama sekali tidak meletakkannya didalam hati, berkata:

“Selain itu, ayahku telah berjanji untuk membantunya tadi, paling lama 2 hari dia akan mengirim 100 miliar kemari untuk keadaan darurat Paman.”

“Tetapi, sepertinya aku benar-benar harus kembali ke kota Juragan, ketika masalah dikeluargamu telah surut, aku akan kembali. Aku tinggal disini saat itu adalah demi Bastion Ye, sekarang Bastion Ye telah mati, dendamku juga termasuk telah dibalas.”

Nicholas Xiao mendengar ini, sedikit tidak tega, lalu menghela nafas berkata:

“Aku masih belum cukup bermain denganmu.”

Raffy Cui merangkul bahunya lalu berkata sambil tersenyum:

“Jika tidak cukup bermain, kamu juga bisa datang ke kota Juragan untuk datang bermain.”

“Aku beritahu kamu, aku membuka sebuah klub besar di Kota Juragan, itu adalah Klub kelas atas, sebagian besar gadis-gadis didalamnya adalah model yang tidak terlalu terkenal.”

Nicholas Xiao mendengar ini, dengan langsung tersenyum penuh nafsu:

“Hihi, tempat yang akan kita kunjungi malam ini juga banyak model cantik, temanku yang membuka klub ini.”

“Malam ini tidak usah pulang lagi, kita akan menghabiskan malam di bar!”

Di sisi lain!

Fernando Li yang dilawan oleh Bastian juga sangatlah marah dalam beberapa hari ini.

Dia telah mengirim orang untuk menyelidiki latar belakang Bastian, tetapi setelah beberapa penyelidikan, tidak mendapatkan hasil apapun. Bastian memainkannya, dia tidak mungkin dapat menahan amarah ini.

Fernando Li tidak pulang kerumah malam ini, tetap berada diperusahaan dan membahas rencana untuk menyerang Perusahaan Ninetop dengan beberapa pemimpin. Sekarang Perusahaan Ninetop dan Perusahaan Xiao Wat sedang bermusuhan, mereka saling berhadapan satu sama lain, dia harus mengambil kesempatan ini untuk membalas Bastian.

“Pak Fernando, Direktur dan wakil Direktur Perusahaan Ninetop datang kemari, mengatakan…..bahwa ingin berjumpa denganmu!”

Tiba-tiba asisten Fernando Li mengetuk pintu dan berjalan masuk, lalu memberitahunya.

Fernando Li tertegun, mengerutkan kening dengan erat:

“Bastian ingin menjumpaiku?”