Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 201 Melenyapkan Keluarga Cui

Dalam sambungan telepon, Bastian menjelaskan kepada Fendy Yue mengenai bagaimana dendam dalam dirinya bisa muncul dan tidak terbendung lagi.

Beberapa alasan diantaranya tentu saja mengenai Bastian yang berpura pura menjadi pacar Anna saat berada di kota Juragan, kemudian mulai bermusuhan dengan Rafy Cui.

“Pa, dia menabrak Yeni, dia menghilangkan anakku yang berada dalam kadungan Yeni.”

“Sebelumnya, aku sempat hampir mati di tangannya, jika saat itu Thomas Qi tidak menyelamatkanku, sekarang pasti aku sudah mati.”

Bastian menjelaskan setiap duduk perkaranya dengan sangat tenang.

Dia tidak takut jika Fendy Yue akan memarahinya, meskipun Fendy Yue mengetahui rencananya, dan berusaha menghentikannya, itu tidak akan menyurutkan niatnya untuk menghabisi Raffy Cui.

Fendy Yue yang setelah mendengar penjelasan putrnya terdiam cukup lama.

Mungkin setelah sekitar satu menit kemudian, dia baru mengatakannya dalam dalam:

“Bereskan mayatnya, mengenai masalah keluarga Cui, aku akan membereskannya.”

Setelah mendengar keputusan papa nya, Bastian menyaut dingin:

“Bagaimana mereka mendidik anak mereka, aku lah yang akan membuat mereka membayar semuanya. Kehilangan satu anak mereka, apa bisa dibandingkan dengan rasa sakit yang istriku rasakan seumur hidup? Apa sebanding dengan anak dari Bastian yang bahkan belum sempat lahir itu?”

Fendy Yue terdiam, kemudian berkata:

“Baiklah, aku mengerti.”

“Besok aku akan membuat keluarga Cui lenyap dari kota Juragan.”

Setelah memutuskan panggilan telepon, Bastian menatap Thomas Qi dan Kimmy berkata:

“Tuan Kimmy, Thomas Qi, tolong bereskan mayat ini, harus sebersih mungkin.”

Thomas Qi mengisyaratkan ok di tangannya, kemudian menjawab pelan:

“Tenang saja, aku sangat ahli dalam menguburkan orang.”

……

Willy Xiao yang masih berada di bandara dengan masih menghubungi Raffy Cui dengan cemas, saat ini kecemasannya sudah tidak tertolong lagi karena sambungan teleponnya masih saja tidak bisa terhubung kepada Raffy Cui.

“Dimana dia, kenapa tidak mengangkat telepon.”

Willy Xiao sudah cemas hingga mengeluarkan keringat dingin, bahkan kedua matanya sudah memerah.

“Direktur Wily, apa mungkin tuan Raffysudah masuk kedalam pesawat, sekarang pesawat yang dia tumpangi sudah berangkat.” Bawahannya berkata kepada Willy Xiao.

“Tidak mungkin, dia tidak mungkin tidak mengabariku terlebih dahulu, pasti terjadi sesuatu!” Willy Xiao mulai kebingungan, bahkan tangannya saja sudah penuh dengan keringat dingin, kemudian memerintahkan:

“Cepat pergi ke ruang tunggu VIP, jika ada yang menghentikan kalian maka katakan saja namaku.”

Beberapa pengawal itu langsung pergi setelah mendengar perintah.

Kira kira sudah berlalu sekitar 5 hingga 6 menit, mereka kembali dengan membawa laki laki muda, dia terlihat mengenakan setelan baju kerja, dalam sekali lihat bisa diketahui jika dia adalah pengawal bandara.

Willy Xiao yang melihat wajah kebingungan orang itu entah kenapa langsung merasakan firasat tidak baik dalam hatinya, kemudian bertanya:

“Dimana Tuan Raffy, bukankah aku memintamu mengawalnya untuk masuk kedalam pesawat?”

Laki laki itu berkata dengan terbata bata:

“Dorektur Xiao, aku... Aku tidak melihat Tuan Raffy, aku pikir dia sudah pergi, aku sudah mencarinya tapi tetap saja tidak berhasil menemukannya.”

Setelah mendengar perkataannya itu Willy Xiao langsung lemas, hingga membuatnya hampir terjatuh.

Pengawal yang melihat keadaan in langsung menahannya.

“Dia tidak mungkin tidak mendengarkan apa yang aku perintahkan, meskipun sudah berada di dalam pesawat, dia pasti akan memberitahu ku...”

Willy Xiao berkata terbata bata, bahkan suaranya terdengar gemetaran.

“Direktur, apa perlu aku memerintahkan semua penjaga untuk mencari Tuan Raffy ke penjuru tempat?” Pengawal itu mencoba memberi saran.

Willy Xiao langsung berteriak kepadanya:

“Cari, cepat cari!”

“Jika terjadi sesuatu dengannya, maka keluarga Cui pasti tidak akan membiarkanku begitu saja!”

Pengawal itu kabur dibuat ketakutan oleh kemarahan Willy Xiao.

Willy mengeluarkan teleponnya, tubuhnya mulai kembali gemetaran, dia masih ragu apakah dia harus menghubungi keluarga Raffy Cui atau tidak.

Saat dia sudah akan menghubunginya, dia tidak tau bagaimana harus menjelaskan keadaan ini kepada Charlie Cui, Raffy Cui pasti belum sempat naik kedalam pesawat.

Sekarang ini dia ingin meminjam uang sebanyak 100 miliar kepada Charlie Cui,bahkan dia belum mendapatkannya, jika membritahunya akan hal ini, apakah Charlie Cui akan meminjamkan uang itu kepadanya?

Saat dia masih ragu, tiba tiba ada seseorang yang menghubunginya, Willy Xiao tercengang, ternyata itu adalah panggilan telepon dari Charlie Cui.

“Ini.....”

Dia kebingungan, menelan ludahnya dengan susah payah, memutuskan menjawab penggilan telepon dengan was was:

“Halo, Charlie.....”

Dalam panggilan telepon, terdengar kemarahan dan kekesalah Charlie Cui, sampai sampai suaranya sudah benar benar menggila:

“Willy Xiao, bagaimana cara kamu menjaga anakku, anakku sudah mati!”

Setelah mendengar hal itu tubuhnya langsung gemetaran, berkata bahkan tanpa dia sadari:

“Apa, siapa yang sudah mati?”

“Siapa lagi, anakku!” Charlie Cui berteriak, “Anakku sudah mati, tuan muda dari keluarga Yue lah yang membunuhnya! Fendy Yue yang menelponku dan mengatakan langsung kepadaku!”

Kali ini Willy Xiao benar benar mematung, jika Raffy Cui mati, maka pasti yang membunuhnya adalah Bastion Ye dan komplotannya kan, bagaimana bisa jika tuan muda keluarga Yue lah yang membunuhnya? Dan juga ini baru berlalu beberapa saat saja, dia sudah berhasil menemukan Raffy Cui, bagaimana bisa keluarga Yue mengetahui jika Raffy Cui dibunuh oleh seseorang?

“Charlie, kamu... Apa kamu sudah dibohongi oleh seseorang? Raffy memang menghilang, aku sekarang sedang mencarinya, bagaimana mungkin keluarga Yue sampai mengetahui dimana Raffy berada saat ini?”

Dalam telepon terdengar Charlie Cui mulai terisak:

“Bocah nakal itu menyinggung Bastian, anak dari Fendy Yue! Dia menabrak istrinya hingga membuat istirnya kehilagan bayi dalam kandungannya! Bahkan dia hampir membunuh putra Fendy Yue, aku memintanya datang ke kota Tajo untuk berobat, kamu sialan malah membuatnya mati seperti ini!”

Setelah mendengar itu Willy Xiao langsung terjatuh ke lantai, mulai menggerutu:

“Bastian....”

“Bastion Ye.....”

Dia langsung menyadari akan sesuatu.

Ternyata Bastion Ye adalah nama samaran, ternyata dia adalah tuan muda dari keluarga Yue!

“Ini......”

Dalam sekejap entah kenapa rasanya otak Willy Xiao dipenuhi kabut pekat, dia tidak tau harus mengatakan apa lagi pada saat ini.

“Aku bahkan tidak bisa melindungi diriku sendiri, jangan tanyakan kepadaku masalah uang 100 miliar itu, berharap saja kamu akan beruntung!” Charlie Cui kembali menjelaskan, “Keluarga Yue sekarang sudah menghubungi dua keluarga besar, meminta semua negara untuk memblacklist ku, keluarga Cui ku benar benar sudah tamat!”

Setelah mengatakan itu dia langsung mengakhiri panggilan teleponnya.

Willy Xiao masih terkapar di lantai, memangis bahkan sampai tidak mengeluarkan air mata, jika keluarga Cui sudah tamat, bukankah keluarga Xiao, sudah tidak bisa bertahan lama lagi?

Sekarang dalam hatinya hanya tersisa penyesalan yang dalam, dan penuh ketidakberdayaan. Sebenarnya dia menyinggung Bastion Ye juga karena ingin membantu Raffy Cui membalaskan dendam, tapi siapa sangka jika Bastion Ye sebenarnya adalah Bastian. Dan siapa juga yang akan menyangka jika orang yang Raffy singgung sebenarnya adalah tuan muda dari keluarga Yue.

Jika dia mengetahuinya dari awal, maka jika diberi ribuan keberanian tambahan pun dia tidak akan berani menyinggung Bastian.

Tapi sekarang semuanya sudah terlambat.....

Willy Xiao sudah tidak mencari keberadaan Raffy Cui lagi, sekarang dia sudah mati, tidak perlu lagi untuk mencarinya.

Sekarang yang paling penting adalah memikirkan cara untuk menyelamatkan diri, lebih baik jika bisa mendapatkan pengampunan dari Bastian.

Dia mengendarai mobilnya kembali kerumah, menarik Nicholas Xiao untuk datang ke depan perusahaan Ninetop. Mereka ayah dan anak bersimpuh di depan pintu masuk, menunggu Bastian kembali untuk memohon pengampunan kepadanya.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu