Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 218 Ayo kita menikah

Sudah setengah bulan, Bastian kembali ke perusahaan.

Melihat semangat Bastian yang sangat luar biasa, dengan wajahnya yang berseri. Setiawan tidak tahan untuk menggodanya:

“Tuan muda, apa yang sudah membuatmu begitu bahagia. Selama kamu di Kota Tajo, ini baru pertama kalinya aku melihatmu begitu bahagia.”

Bastian baru saja menyelesaikan beberapa urusan bisnisnya. Meskipun kemajuan perusahaannya tidak begitu memuaskan, tapi dia tidak kecewa, senyum di wajahnya tidak pernah hilang.

Dia menatap Setiawan dan berkata:

“Aku sudah menemukan kembali istriku. Aku berencana dua hari ini menemaninya pergi ke Kota Cumarun, untuk menemui orangtuanya.”

Masalah pribadi seperti ini, sebenarnya tidak perlu diberitahukannya kepada Setiawan. Tapi, Bastian sedang merasa senang, dan ingin berbagi dengannya.

Mendengar hal ini, Setiawan ikut merasa senang, dan berkata dengan penuh semangat:

“Itu adalah hal yang sangat baik. Selamat, Tuan muda!”

“Aku bilang apa, Anda pasti bisa menemukan Nona muda. Setelah mencarinya begitu lama, akhirnya Tuhan mempertemukan kalian kembali!”

Bastian tertawa dan berkata:

“Manajer Umum Setiawan, perkataanmu semakin hari semakin baik. Aku berencana untuk memesan tiket pesawat besok lusa untuk pergi ke Kota Cumarun. Aku tidak tahu akan menetap berapa lama. Manajer Umum Setiawan, selama aku tidak ada di perusahan beberapa waktu ini, kamu harus bekerja keras untuk mengurus perusahaan.”

Setiawan menangguk dan berkata:

“Anda tenang saja, di perusahaan masih ada aku, ada Direktur Patrick, tidak akan terjadi masalah apapun.”

..........

Pada saat ini, Yeni yang sedang melakukan pekerjaan rumah di rumahnya, dia menerima telepon dari keluarganya, yang tak lain adalah mamanya.

Dalam beberapa bulan ini juga, keluarganya sudah menelponnya beberapa kali. Yani tidak berani memberitahukan orang tuanya mengenai keadaannya saat ini, hanya bisa mengelak.

Tapi sekarang, dia bisa jujur dan membawa Bastian pulang ke rumahnya.

“Halo, Ma?” setelah menerima telepon itu, kali ini Yeni merasa nada suaranya jauh lebih ceria.

“Yeni, kamu kapan akan pulang. Tidak ada masalah di luar sana yang terjadi padamu kan?”

Dalam panggilan telepon itu, ada suara tidak tenang dari seorang wanita paruh baya, dia adalah ibu kandung Yeni, Meli.

Yeni tertawa dan berkata:

“Ma, tenang saja. Kali ini aku pasti akan pulang, paling lama dua atau tiga hari kedepan aku akan pulang untuk menemui kalian.”

Mendengar itu, Meli memarahinya:

“Kamu ini, tidak tinggal dengan baik di Kota Cumarun. Tiba-tiba menjual perusahaan dan menyembunyikannya dari mama dan papamu, lalu pergi ke Kota Tajo seorang diri.”

“Apakah kamu bisa tinggal di Kota Tajo itu? Itu adalah Kota Metropolis. Bahkan perusahaanmu yang di Kota Cumarun saja tidak bisa kamu urus dengan baik. Apakah kamu sekarang bisa hidup lebih baik di Kota Tajo?”

Yeni merasa sedikit bersalah dan berkata:

“Aduh mama, berhentilah membicarakan anak perempuanmu ini.”

“Aku sudah dewasa, aku punya pilihanku sendiri.”

Meli mencibir: “Aku masih tidak mengerti kamu, yang kamu tahu hanya bermain saja. Pasti hidupmu di luar sana tidak bagus, sehingga kamu malu untuk menghubungi kami, iya kan?”

“Kamu sudah dewasa, bukan anak kecil lagi. Tidak boleh bermain seperti ini lagi. Dulu, aku dan papamu memperkenalkanmu dengan begitu banyak laki-laki, tapi kamu tidak pernah pulang untuk menemuinya. Apakah kamu marah kepada kami? Katakan.”

“Kali ini kamu harus pulang. Bulan depan, kakekmu ulang tahun. Mereka akan mengenalkanmu dengan Putra orang terkaya di Provinsi Cangan, dia lulusan S2 luar negeri. Aku dan papamu sudah bertemu dengannya satu kali, dia tampan dan berpengetahuan luas. Dia anak dari keluarga kaya, dan itu sudah lebih dari cukup untukmu.”

“Kakekmu mengatakan bahwa kamu harus pulang dan bertemu dengannya.”

Mendengar itu, tiba-tiba ekspresi wajah Yeni berubah. Dia sudah memiliki Bastian, bagaimana mungkin pergi ke acara perjodohan itu.

“Ma, aku sudah punya pacar, sungguh. Kali ini aku pulang untuk memperkenalkannya kepada kalian.” Kata Yeni dengan cepat.

Mendengar itu, Meli sedikit terkejut dan dengan cepat menjawab:

“Kamu sudah punya pacar? Bagaimana bisa? Tidak boleh, tidak boleh. Kamu harus putus dengannya!”

“Kalian berdua seharusnya belum lama bersama kan, kalian harus putus! Kakekmu sudah mengatakannya, kamu harus pulang ke Keluarga Wang dan menikahi pemuda itu. Kedua keluarga ini sudah memutuskannya, kalau kamu tidak pulang dan menemuinya, kakekmu pasti akan marah.”

“Yeni, kamu harus mematuhinya. Kamu tahu bagaimana kekuatan Keluarga Wang. Dan aku adalah putri bungsu kakekmu, tidak memiliki kedudukan di dalam rumah. Jika kakekmu tidak senang dia pasti akan mengambil kembali hak manajemennya di beberapa perusahaanku.”

Nada bicara Meli sangat jelas dan tegas. Bahkan tidak mengajukan pertanyaan tentang bagaimana keadaan pacar Yeni, malah langsung menyuruhnya untuk putus.

Mendengar ini, Yeni mengerutkan kening.

Dia tidak mungkin putus dengan Bastian, tapi Keluarga Wang juga tidak mudah untuk ditolak. Keluarga Wang adalah keluarga ibu kandungnya, Meli. Meli dilahirkan di Keluarga Wang, dan Keluarga Wang adalah keluarga yang besar di Kota Ciangi.

Keluarga Wang menenun untuk kota Cangan, dan khusus menenun sutra untuk Kaisar. Lebih dari sepuluh generasi berturut-turut memonopoli usaha tenun ini, dan termasuk salah satu keluarga terkaya di seluruh wilayah Kota Cangan. Setelah itu, bahkan di masa Republik Tiongkok, terjadi perang yang tak berkesudahan, tapi kekayaan Keluarga Wang di Kota Cangan tidak pernah berhenti.

Setelah tahun 1990, karena seseorang di Keluarga Wang pernah memperoleh kedudukan resmi. Sehingga di dalam sistem, kedudukan mereka relatif tinggi. Selain itu, Keluarga Wang juga aktif bekerja sama dengan pejabat, sehingga membuat kekayaan mereka tetap sama.

Saat ini, pasar kapas, tekstil dan pakaian jadi di Provinsi Cangan, pada dasarnya semua dalam naungan Keluarga Wang.

Sampai kemudian, bisnis Keluarga Wang tidak lagi terbatas pada industri perdagangan pakaian jadi, tetapi mulai memasuki industri keuangan. Ketua dewan perdagangan Kota Ciangi saat ini adalah pemimpin Keluarga Wang, yaitu Kakek Yeni.

Ketika keluarga terkaya di Kota Cangan bertemu dengan pemimpin Keluarga Wang, maka dia harus mengambil inisiatif untuk memberikan hormat dan bersikap sopan kepadanya.

Di Kota Juragan juga memiliki satu Keluarga Wang, mereka adalah salah satu dari empat kelompok keluarga besar. Meskipun Keluarga Wang dari Kota Ciangi tidak sebagus Keluarga Wang di Kota Juragan, tapi mereka masih termasuk keluarga yang kaya.

Ibu Yeni, Meli adalah putri bungsu Kakek Wang, keluarga besar mereka adalah menjunjung sistem patriarki. Selain itu, Meli menikah dengan ayah Yeni, seorang dosen di sebuah universitas biasa. Kemudian, Kakek Wang sangat marah dan Meli ditinggalkan oleh keluarganya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Keluarga Yeni menjalin hubungan kembali dengan Keluarga Wang. Kakek Wang juga memberikan beberapa hak manajemen perusahaan untuk Meli.

Sekali memikirkan laki-laki tua yang kejam dan tidak memiliki perasaan itu, membuat Yeni sedikit linglung.

“Ma, aku sudah punya pacar. Bagaimana mungkin, karena sebuah kalimat kakek, aku putus dengan pacarku. Ini sangat konyol!” berbicara dengan Meli, juga membuat Yeni sedikit marah.

Mendengar itu, Meli berkata dengan tegas:

“Aku bukan sedang berdiskusi denganmu. Kamu harus putus dengan pemuda itu, dengar tidak!”

Memikirkan semua pengalamannya bersama Bastian, Yeni tidak bisa menahan tangisnya, dia mengatakan kata demi kata:

“Tidak mungkin! Kalian berhentilah berharap!”

“Aku sudah menikah dengannya, selamanya tidak mungkin akan berpisah!”

Selesai mengatakannya, Yeni langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Dia berbaring di sofa dan mulai menangis.

Setelah beberapa saat, dia sudah membuat sebuah keputusan, dengan tatapan penuh tekad, dia menelpon Bastian.

Dalam hitungan detik, Bastian sudah menerima teleponnya, dia tertawa dan berkata:

“Ada apa istriku? Aku baru saja meninggalkan rumah sebentar, kamu sudah merindukanku?”

Mendengar suara Bastian, dengan sesenggukan Yeni berkata:

“Ayo kita menikah!”

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu