Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 365 Sudah Waktunya Mengganti Penguasa

seluruh perkataan Warner itu membuat Jasper yang terlihat pucat itu semakin merasa geram.

Bastian juga bisa merasakan kalau Warner sangatlah dendam kepada Jasper. dia semakin merasa kalau Jasper benar benar sangatlah goblok bahkan Warner sendiri juga meremehkannya.

setelah beberapa saat, Bastian pun berkata kepada Jasper :

" kamu bahkan diremehkan begitu banyak orang. kamu seharusnya berusaha untuk bangkit. kenapa kamu malah memilih untuk menyerah?"

mendengar ini, Jasper pun tersenyum pahit. disaat ini, dia pun mencucurkan airmatanya, namun bukan karena ia takut kepada Bastian :

" kak, apakah kamu mengira aku ingin melewati kehidupan seperti ini? aku juga ingin berusaha, namun ayahku selalu meremehkanku."

" dimatanya, aku hanyalah seorang anak diluar nikah dan juga tidak ada satupun senior di geng Cahaya itu yang ingin membantuku. semenjak aku datang ke kabupaten Juanda ini, tidak ada satu orangpun yang rela membantuku meminta kembali kekuasaanku."

" aku ingin berbisnis agar semua orang yang meremehkanku itu menyesal. namun aku sama sekali tidak memiliki kesempatan. seluruh data yang ada di geng Cahaya itu dikontrol sendiri oleh mereka. dimata mereka, aku bukanlah apapun. apa yang bisa aku gunakan untuk melawan mereka?"

mendengar keluhan Jasper, Bastian hanya tersenyum dan bergegas duduk diatas kursi. dia lalu berkata :

" apakah kamu tidak ingin berusaha jika tidak ada kesempatan?"

" perusahaanku yang begitu besar direbut orang lain, aku bahkan diusir dari kota Tajo dan diteror oleh orang itu. perusahaan yang dibangun dari hasil kerja kerasku hilang begitu saja, pukulan sebesar itu juga tidak pernah membuatku menyerah. setelah tiba dikabupaten Juanda, aku langsung datang mencari masalah kepada kalian. kalau tidak, kalian rasa untuk apa aku kesini?"

" kamu bahkan tidak pernah memiliki apapun, apasalahnya jika kamu berusaha sekali saja? meskipun pada akhirnya kamu kalah, kamu juga tidak akan merasa rugi, kenapa kamu tidak ingin mencobanya?"

" aku sekarang hanya ingin bertanya, apakah kamu ingin berusaha?"

Bastian menatap Jasper dengan tegas. meskipun Warner telah menjelek jelekkan bocah itu, namun keinginan Bastian untuk menjadikan Jasper sebagai bonekanya semakin kuat.

ada dua alasan, yang pertama adalah Jasper bukan hanya pria goblok dan dia juga selalu diremehkan. bahkan ayahnya sendiri juga ikut meremehkan dirinya. meskipun dia tidak mengatakannya, pastilah dia merasa sangat tidak puas dan juga dendam kepada Juvenal.

dengan begini, Jasper tidak akan memiliki begitu banyak alasan jika ingin mencelakai Juvenal.

alasan kedua merupakan sebuah alasan yang tergolong penting. Jasper sangatlah tidak berguna dan tidak ada satupun orang yang menganggapnya penting. bahkan dirinya sendiri juga telah menyerah. jikalau Bastian bisa membantu anak diluar nikah ini mencapai kedudukannya sebagai penguasa geng Cahaya, dia pastilah akan sangat berterimakasih kepada Bastian dan juga akan tetap setia padanya.

boneka yang setia adalah boneka yang diinginkan Bastian dan Jasper adalah orang yang memenuhi kedua syarat diatas.

" aku ingin!"

kata Jasper dengan pasti.

Bastian tersenyum dan berkata :" bagus, kamu masih bisa dipakai jika kamu masih memiliki niat untuk berusaha. mulai dari sekarang, kamu bukan lagi merupakan orang yang tidak memiliki apa apa. kamu memiliki aku dibelakangmu, aku akan membantumu untuk menggapai kesuksesan."

Jasper memandang Bastian dengan gembira, tiba-tiba dia merasa tersanjung dan juga senang.

" jikalau kamu ingin membantuku, maka aku akan menganggap kamu sebagai kakak kandungku!"

" pasti!!"

Bastian menganggukkan kepala :

" aku Bastian tidak suka omong kosong, kamu bisa menguasai geng Cahaya itu asalkan kamu mengikutiku dan bekerja sama denganku."

" terimakasih kak!"

Jasper tetap berlutut dan dia merasa sangat puas.

" jikalau kakak benar bisa merubah hidupku, maka aku akan mendengar semua perintahmu setelah aku menggapai jabatan penguasa geng Cahaya nanti."

" sudah, bangkitlah." kata Bastian.

" tuan Bastian, apakah kamu benar ingin menggunakan dia?" kata Warner sambil menatap Bastian dengan tatapan yang terkejut.

" iya, aku tidak hanya ingin menggunakannya, aku juga ingin menggunakan kamu." Bastian menganggukkan kepala :" mulai dari sekarang, kamu harus mengikuti kemanapun Jasper pergi. namun jabatanmu tidaklah dibawah dirinya, kalian memiliki tingkat jabatan yang sama. mulai dari sekarang, aku ingin kamu melindunginya semampu kamu. apakah kamu bisa melakukan itu?"

" ini.... aku bisa!"

Warner menatap Jasper sambil menganggukkan kepalanya.

" baiklah, kalau begitu, mari kita diskusikan rencana kita. ini sudah merupakan waktu yang tepat untuk merubah penguasa geng Cahaya."

kata Bastian sambil duduk diatas sofa.

selanjutnya, Bastian pun mulai mendalami putra ketujuh ini dari percakapan Jasper dan Warner.

keenam tuan muda selain Jasper, mereka sangatlah pintar namun tidak ahli dalam seni bela diri. meskipun mereka semua memiliki ajudan pribadi, namun kemampuan para ajudan itu hanya layaknya seperti orang tua pada umumnya. cara termudah untuk menyelesaikan keenam orang itu adalah membunuh mereka.

namun, Bastian tidak ingin melakukan itu.

alasannya sangatlah sederhana, jikalau langsung membunuh keenam orang itu, maka efeknya sangatlah kuat. semua orang juga akan menebak kalau kematian keenam orang itu pastilah berhubungan dengan Jasper. dengan begitu, Jasper tidak akan dijadikan penerus geng Cahaya lagi.

alasan kedua, keenam orang itu mempunyai pendukung dari orang orang yang berjabatan tinggi. jikalau membunuh mereka dalam waktu yang bersamaan, itu kemungkinan akan menyebabkan para orang berkedudukan tinggi itu untuk beraksi. ini sama sekali tidak menguntungkan bagi rencana perebutan kekuasaan geng Cahaya.

setelah beberapa saat, Warner pun berkata dengan penuh kekhawatiran :

" jikalau tidak membunuh mereka, maka nantinya akan semakin repot. akhir tahun juga akan segera tiba."

mendengar ini, Bastian pun sedikit merasa bingung :" akhir tahun? ada apa dengan akhir tahun?"

Warner belum sempat untuk menjelaskan dan Jasper langsung berkata :

" akhir tahun merupakan hari serah terima tahunan bagi geng Cahaya. para pejabat tinggi di geng Cahaya akan melaporkan segala hasil bisnis mereka pada hari terakhir ditahun ini. mereka juga akan memilih seorang penerus yang baru."

" oh, ternyata begitu." Bastian megerutkan kening dan kembali berkata :" bagaimana cara menilai hasil bisnis itu?"

Jasper kembali menjawab :" kekuasaan geng Cahaya semakin menyebar hingga keseluruh kota Depok. kota Depok sendiri memilik 16 bagian dan keenam kakakku masing masing memimpin enam bagian."

" aku pun ditugaskan ke kabupaten Juanda, meskipun disini memiliki banyak pertambangan, namun sebenarnya kota ini tidak bisa dibandingkan sama sekali dengan kota lainnya. sejak awal, ayahku tidak berharap banyak padaku."

setelah mendengar ini, Bastian pun bertanya :" bagaimana hasil pekerjaanmu sekarang?"

Jasper lalu menggelengkan kepala dan berkata dengan canggung :" aku tidak begitu fokus, jadi hasilku......adalah nol."

setelah beberapa saat, Jasper kembali berkata :"

" jikalau kali ini tidak bisa membunuh keenam kakakku sekali gus, maka aku akan berusaha untuk meningkatkan hasil kinerjaku agar bisa mengejutkan semua orang pada acara serah terima akhir tahun nanti."

dia berkata membunuh kakaknya sangatlah gampang seperti ingin membunuh ayam saja. sangat jelas kalau Jasper tidaklah memiliki perasaan baik terhadap keenam kakaknya itu.

" namun jarak waktu menuju akhir tahun hanyalah tersisa setengah bulan saja. meskipun aku ingin melakukan sesuatu dan kamu ingin membantuku, aku rasa waktu juga tidaklah cukup." kata Jasper dengan penuh kekhawatiran.

" waktu tentu saja cukup!"

Bastian tersenyum dan berkata dengan penuh kepastian. perkataan yang singkat itu berhasil mengungkapkan rasa kepercayaan dirinya.

" oh ya? apakah kamu punya cara yang bagus?"

Jasper dan Warner pun menatap Bastian dengan penuh harapan.