Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 314 Dia Dan Bastian Sudah Bercerai

Fendy dan lainnya tidak menyangka, gadis muda yang menyelamatkan Bastian, ternyata adalah mantan istrinya, Adelia.

Ini tidak mungkin tidak canggung, untuk sesaat, wajah Fendy telihat sedikit canggung.

Tapi dia tetap mengucapkan terima kasih:

“Terima kasih nona Adelia sudah menyelamatkan putraku, membawanya ke rumah sakit tepat waktu.”

Adelia juga sangat canggung, tapi dia berusaha bersikap acuh tidak acuh, berkata:

“Tidak perlu berterima kasih, sekalipun orang yang tidak dikenal, aku juga akan menyelamatkannya.”

“Kebetulan saat itu aku sedang memancing dengan asistenku di seberang sungai, kemudian aku menyetir mobil pergi menyelamatkan Bastian.”

Ketika sedang berbicara, lampu merah di ruang operasi tiba-tiba padam, dan dokter keluar.

“Dokter, bagaimana keadaannya?”

Terlepas dari bagaimana Adelia berusaha bersikap tenang, saat ini dia yang berlari paling cepat dari siapa pun, ekspresi cemas langsung muncul di wajahnya.

Semuanya berkumpul mengelilingi.

Dokter mengangguk, berkata:

“Pasien tidak dalam bahaya, hanya kehilangan banyak darah, dan untuk sementara tidak sadarkan diri.”

“Ada banyak luka tusukan di tubuhnya, kalau orang biasa, dengan luka sebanyak ini pasti sudah meninggal. Tapi kekuatan otot dan kebugaran fisik pasien jauh lebih baik daripada kebanyakan orang, selain luka di belakang yang sedikit parah, yang lainnya tidak ada yang parah, kalian tenang saja.”

Mendengar dokter berkata begitu, Adelia menghela nafas lega, seolah orang yang paling penting baginya telah melewati masa kritis, dan akhirnya dia bisa tenang.

Fendy dan Thomas, juga menghela nafas lega. Fendy menyeka keringat dingin yang ada di wajahnya, dan dengan cepat mengucapkan terima kasih kepada dokter.

“Tidak perlu berterima kasih, ini tanggung jawab kami.”ucap dokter sambil pergi.

Selang sesaat, Bastian didorong keluar dari ruang operasi, kemudian dibawa ke kamar pasien. Untuk sementara dia masih tidak sadarkan diri, dokter mengatakan setelah efek obat bius habis akan sadar.”

“Nyawa Bastian cukup kuat, baik-baik saja setelah menerima banyak luka tusukan, mungkin Tuan besar melindunginya dari surga.”

“Sebenarnya siapa yang begitu berani menikam tuan muda keluarga Yue.”

Ucap Ferly tidak tahan di luar kamar.

Setelah selesai mengatakan kata-kata itu dia menyesal, sebelumnya di hotel, Fendy mengatakan pembunuh yang ada di hotel diatur oleh salah satu anggota keluarga Yue. Terus Bastian……apakah juga dicelakai oleh pembunuh itu?

Fendy berbalik menatapnya dengan tatapan dingin. Ferly menurunkan kepalanya, tidak mengatakan apa-apa.

“Semuanya pulanglah dulu, Bastian tidak ada masalah, aku dan Raphael akan menunggu di sini sampai dia sadar.”ucap Fendy kepada Ferly dan lainnya.

“Kak, yang kamu katakan di hotel……sebenarnya benar atau tidak? Keluarga Yue kita……”tanya Aaron tidak percaya, ingin menanyakan dengan jelas.

Sebenarnya bukan hanya dia, Ferly juga tidak percaya, hari ini ada banyak pembunuh di hotel dan itu diatur oleh orang dalam keluarga Yue.

Fendy tidak ingin berkata begitu banyak kepada mereka di dalam, dia berkata dengan santai:

“Kalian pulang saja dulu, nanti dibicarakan.”

Semua yang mendengarnya, tidak bertanya lagi, dan segera meninggalkan rumah sakit.

Adelia terus berdiri di depan pintu kamar pasien, memandang Bastian yang ada di dalam. Tatapan matanya, tidak pernah meninggalkan Bastian yang ada di tempat tidur, seolah memancarkan sedikit …… kekacauan dan kekhawatiran.

“Nona Adelia.”Fendy menghampiri, tiba-tiba mengeluarkan satu kartu ATM, berkata padanya: “Dalam kartu ini ada 10M, ini imbalan terima kasih telah menyelamatkan nyawa Bastian, terimalah.”

10 Milyar bagi orang banyak ini bukan jumlah kecil. Tapi bagi Fendy, nyawa Bastian lebih penting.

Tapi apakah Adelia akan menerima uang ini, dia sedikit mengerutkan kening, berkata: “Aku tidak akan menerima uang ini, aku menyelamatkan dia bukan untuk uang. Karena dia sudah melewati masa kritis, aku pergi dulu.”

Selesai mengatakannya, dia mengangguk, lalu pergi.

“Eii……”tangan Fendy masih memegang kartu ATM itu, dia sedikit terkejut memandang reaksi Adelia.

Hingga akhirnya, dia hanya bisa menghela nafas dan menyimpan kartu itu kembali.

“Setidaknya karakternya terlihat baik……”gumam Fendy.

Raphael berjalan menghampiri, berkata: “Fendy, dia dan Bastian sudah bercerai, sudahlah……”

Fendy menganggukkan kepala, tidak mengatakan apa-apa.

……

Setelah Adelia keluar dari rumah sakit, dia menerima telepon dari asisten.

“Kak Adelia, kamu tidak apa-apa kan?”tanya Cecilia sangat khawatir.

“Aku baik-baik saja, hanya mobilnya rusak. Jangan khawatir, Cecilia.”ucap Adelia tersenyum.

“Kak Adelia, kamu membuatku ketakutan, saat itu aku menyuruhmu jangan pergi, di sana tempat berbahaya. Lagipula …… kamu dan dia sudah bercerai, kenapa masih ingin mengurusi masalah orang lain.”ucap Cecilia sedikit menyalahkan.

saat itu dia dan Adelia sedang memancing ikan di tepi sungai, melihat Bastian diserang. Saat itu dia ketakutan, menarik Adelia yang ingin pergi. Tidak di sangka, Adelia bukan hanya berlari pergi, melainkan menyetir mobil menyelamatkan Bastian, saat itu dia hanya bisa lari bersembunyi di gunung.

“Ini bukan mengurusi urusan orang lain.”ucap Adelia dengan nada tidak puas: “Bagaimanapun itu sebuah nyawa, sekalipun bukan Bastian, aku juga akan pergi menolong. Lapipula Bastian pernah menyelamatkanku, aku menyelamatkannya, juga termasuk balas budi.”

Cecilia yang mendengarnya, tidak mengatakan apa-apa, hanya berkata:

“Oh Iya Kak Adelia, tadi tuan muda Zayn meneleponmu tidak masuk, jadi menelepon ke tempatku.”

“Aku……aku memberitahunya masalah kamu menolong orang, tapi tidak mengatakan kamu menolong Bastian. Dia sangat khawatir, lebih baik kamu segera meneleponnya.”

Adelia yang mendengarnya, melihat hp-nya, ternyata ada 20-an panggilan tidak terjawab, semuanya dari Zayn seorang.

Zayn adalah teman barunya di Kota Tajo.

“Baiklah, aku tahu.”

Setelah menutup telepon Cecilia, Adelia segera menelepon Zayn.

“Halo, Adelia? Adelia kamu baik-baik saja, kan?”setelah telepon tersambung langsung terdengar suara khawatir Zayn.

“Zyan, aku baik-baik saja, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku.”ucap Adelia sambil tersenyum.

“Bagaimana mungkin aku tidak khawatir, tadi Cecilia sudah menceritakan kepadaku.”ucap Zayn dengan nada menyalahkan: “Meskipun menolong orang merupakan hal baik, tapi kamu seorang wanita pergi menolong terlalu berbahaya, kamu seharusnya melapor polisi. Untungnya kamu baik-baik saja, kalau tidak aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana, kamu membuatku ketakutan saja.”

Melihat Zayn sangat peduli pada dirinya, Adelia merasakan kehangatan di hatinya, berkata dengan santai:

“Jangan khawatirkan aku, aku sekarang sedang bersiap-siap pulang. Aku sedikit lelah hari ini, awalnya malam ini ingin pergi kencan bersamamu, kelihatannya aku akan kehilangan momen ini.”

“Tidak apa-apa, pulanglah istirahat yang baik.”ucap Zyan: “Kencan kapan saja bisa, besok sore aku pergi menjemputmu.”

Setelah mematikan telepon, Adelia masuk ke dalam mobil. Dia yang duduk di dalam mobil, wajahnya yang semakin dewasa, saat ini terlihat sedikit sedih.

Dia sudah payah menemukan kehidupan baru dan bertemu orang baru.

Tapi saat ini, tidak tahu kenapa, dia mulai berpikir sembarangan.

Adelia menyetir mobil meninggalkan rumah sakit, Bastian yang berada di rumah sakit, sadar setelah satu jam kemudian.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu