Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 450 Kematian Dilan.

Ketika suara kesakitan Dilan terdengar diseluruh ruangan, bahkan terdengar sampai setengah lereng bukit, semua orang kawasan bawah tanah Cangbei, langsung bangkit dari kursi dan menatap adegan ini dengan mata lebar.

“Dilan!!”

“Dilan, kamu tidak apa-apa, kan!”

Semua orang berteriak keras, raut wajah Omar dan Adrian lainnya menjadi pucat, memandang atas ring dengan seluruh tubuh gemetaran.

Dilan yang tidak pernah kalah saat bertarung dan disebut sebagai Dewa pembunuh itu, terkalahkan! Terkalahkan oleh seorang pemuda berusia 20 an!

“Bangsat! Apa yang kamu lakukan dengan Dilan!”

Omar melototi Bastian lalu berteriak padanya.

Bastian akhirnya melepaskan Dilan, menegakkan tubuhnya, tersenyum dingin melihat Omar lainnya yang diatas panggung, lalu berkata:

“Apakah kamu tidak bisa melihatnya? Aku mematahkan kakinya.”

“Kamu….kamu sudah terlalu arogan! Bastian, kamu berbuat seperti ini, adalah sedang bermain dengan api lalu membakar dirimu sendiri, apakah kamu tahu itu!” Omar dengan mata yang memerah, dan berteriak dengan marah.

“Bermain api lalu membakar diri sendiri?” Bastian tertawa pelan: “Pertarungan ditentukan oleh kalian sendiri, selama aku menang, mulai saat ini kalian tidak akan datang mencari masalah denganku lagi.”

“Mau bermain dengan nyawa, juga dia sendiri yang menyetujuinya, sudah kalah, maka nyawa juga harus diambil.”

“Manusia, harus menjaga reputasi namanya, jika mengatakan ingin nyawa, maka harus nyawa!”

Begitu perkataan ini keluar, seluruh ruangan terdengar suara menghirup udara dingin.

Bastian ini……benar-benar akan membunuh Dilan?

“Kamu berani!”

“Dilan adalah orangnya Ivan, jika kamu berani membunuhnya, maka Ivan tidak akan membiarkanmu pergi!”

“Jika kamu berani menyentuh Dilan, maka kami semua tidak akan melepaskanmu!”

Situasi saat ini sedikit diluar kendali, semua orang mulai marah.

Harus dikatakan, kawasan bawah tanah Cangbei benar-benar sangat bersatu.

Melihat semua orang ini mengikar janji, Bastian menggelengkan kepalanya.

Pertarungan ditetapkan oleh mereka, tantangan juga disebutkan oleh mereka, bahkan aturan juga ditetapkan oleh mereka. Sekarang Bastian sudah menang, dan orang-orang ini mulai curang.

“Anjir! Apa yang ingin kalian lakukan!”

Jasper Wu dan Warner Zhao lainnya tiba-tiba bangkit, lalu berkata dengan marah kepada orang-orang ini:

“Apakah kalian masih tahu tentang aturan, semua ini ditentukan oleh kalian, dan kami hanya mengikuti aturan kalian!”

“Dimana muka kalian! Kalian begitu banyak orang hebat, apakah bahkan muka pun tidak mau lagi?”

Thomas Qi dan Kimmy lainya, seluruh tubuh mereka mengencang lalu memandangi sekeliling. Situasi seperti ini, tidak mengherankan jika terjadi kerusuhan, mereka harus bersiap untuk menghadapinya kapan pun.

“Bangsat! Kami adalah aturan!”

“Siapa yang berani menyentuh Dilan, kami seluruh kawasan bawah tanah, akan melawannya sampai mati!”

Adrian dan Marlen berdiri diatas panggung, lalu berteriak dengan arogan.

“Benar! Siapa yang berani menyentuh Dilan, kita akan melawannya sampai mati!”

“Melawannya sampai mati!”

“Melawannya sampai mati!”

Raungan yang begitu rapi, gaya yang begitu marah, Jasper Wu dan Warner Zhao lainnya tidak bisa untuk mulai sedikit ketakutan.

Dalam situasi ini, jika orang-orang ini benar-benar bersatu, itu pastinya pertempuran darah. Tetapi mereka hanya membawa lebih dari 200 orang kemari, meskipun mereka semua adalah pasukan hebat, tetapi dalam jumlah orang yang terlalu berbeda, bagaimana mereka bisa menang? Bagaimana bertarung tetap akan sangat sengsara!

“Kak Thomas, Tuan Kimmy, apa yang harus kita lakukan sekarang?”

Jasper Wu bertanya dengan cemas.

“Lihat Bastian dulu.”

Thomas Qi memandang atas ring, lalu berkata dengan wajah dingin.

Jasper Wu lainnya dengan langsng memandang atas ring, dan didalam hati berdoa sebaiknya Bastian tidak membunuh Dilan. Membunuh Dilan dalam keadaan seperti ini, tidak diragukan lagi akan membuat marah seluruh kawasan bawah tanah Cangbei, bukanlah pilihan yang bijak!

Tetapi, apa yang ditakutkan maka akan mendatangkannya, Bastian mengangkat Dilan dengan satu tangan, lalu tersenyum dingin dan memandangnya:

“Bagaimana, apakah kamu sudah mengakuinya?”

Dilan memanglah adalah pria tangguh, meskipun dia berteriak dengan sengsara tadi, tetapi sekarang, dia bahkan tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

Dia menggertakkan gigi melihat Bastian, wajahnya mengeluarkan sedikit senyuman dingin, lalu berkata:

“Aku akui, kamu hebat!”

“Aku tidak takut mati, karena ini adalah perjanjian, jika kamu membunuhku maka aku tidak akan mengatakan apapun. Tetapi kamu jangan harap aku akan memohon belas kasihan padamu, selain itu, hari ini kamu juga tidak akan hidup-hidup meninggalkan tempat ini.”

Bastian mendengar ini, tidak bisa menahan untuk menggelengkan kepala lalu tersenyum:

“Aku sudah tahu itu, kalian sama sekali tidak bermaksud membiarkanku pergi darisini hidup-hidup.”

“Tetapi bagaimanapun, aku mengagumi ketangguhanmu, setidaknya kamu lebih memegang janji daripada orang-orang ini. Karena menentukan hidup dan mati, hari ini kamu harus mati.”

Dilan tertawa dingin:

“Silahkan, bunuh saja aku.”

“Aku tidak ada penyesalan mati ditangan orang sepertimu, aku juga menghormati ketangguhanmu. Jika hari ini kamu bisa keluar darisini hidup-hidup, aku Dilan kagum padamu.”

Selesai berbicara, dia mengangkat lehernya sendiri.

Bastian mengeluarkan pisau, lalu meletakkan pisau dilehernya, dan berkata dengan dingin:

“Wadi adalah orangku, selain itu Tuanmu alias Ivan, kediamannya, sekarang seharusnya sudah dikelilingi oleh orangnya Wadi.”

Mendengar perkataan ini, raut wajah Dilan tiba-tiba berubah.

“Kamu………”

Tetapi dia hanya mengucapkan satu kata, sebuah garis darah muncul dilehernya.

Bastian tidak menyiksanya lagi, langsung memotong arterinya dengan pisau.

Dilan memegang lehernya, kepala miring dan jatuh diatas ring, kejang tanpa henti.

“Dilan!”

Seluruh ruangan tiba-tiba mulai rusuh, semua orang bangkit dari tempat duduk sendiri, mata melebar dan bergegas melawan dari sekeliling ruangan.

“Bunuh mereka! Bunuh mereka dan balas dendam untuk Dilan!”

Omar berdiri diatas panggung, seluruh tubuh mulai gemetaran, lalu berteriak.

Dia sekarang, bukan balas dendam untuk Dilan, tetapi bahkan Dilan tidak bisa menaklukkan Bastian, jika hari ini Bastian tidak mati, maka Omar pasti akan selesai.

“Bunuh mereka!”

“Bunuh mereka!”

Melihat lebih dari 2 ribu orang bergegas kemari pada saat bersamaan, Jasper Wu dan Warner Zhao lainnya dengan langsung tercengang.

“Cepat! Pergi ke atas ring!”

Thomas Qi berteriak dengan keras, segera menarik Jasper Wu dan Warner Zhao lainnya berlari ke atas ring.

200 lebih pasukan hebat Cahaya itu juga berlarik kearah ring, membentuk sebuah lingkaran, melindungi Bastian dan lainnya didalam.

“Bunuh!!”

“Bunuh mereka!”

Situasi benar-benar hilang kendali, tidak peduli apakah para pemimpin kawasan bawah tanah di Cangbei, ataupun para bawahan, semuanya seolah-olah melihat musuh yang sangat dibenci, semuanya bergegas menuju ring.

Jasper Wu dan Neo Wu lainnya sudah terkejut sampai raut wajah memucat, melihat pertempuran darah terjadi.

Dan tepat pada saat ini, Omar diatas panggung tiba-tiba merasa bahwa belakang kepalanya tertahan oleh sebuah benda keras yang dingin.

Seluruh tubuhnya bergetar, perlahan-lahan berbalik, lalu dengan tidak percaya memandangi Wadi:

“Wadi, kamu……”

Tangan kiri Wadi memegang tongkat, dan tangan kanan memegang pistol, lalu tersenyum dingin, berkata:

"Siapa kamu, bahkan beraninya memperlakukan Bastian seperti ini, apakah kamu tahu apa identitasnya?”

Selesai berbicara, dia memutar pistolnya, menghadap ke langit lalu menembak 3 kali berturut-turut. Membuat Omar dan Adrian lainnya terkejut sampai tanpa sadar berjongkok dan memeluk kepala.

Suara tiga tembakan ini terdengar, seluruh ruangan yang awalnya kacau balau tiba-tiba menjadi hening.

Mereka yang bergegas menuju Bastian dan lainnya itu, pada saat ini berhenti melangkah, dan memandangi Wadi diatas panggung dengan terkejut.

“Semuanya berhenti! Siapa yang berani bergerak, jangan salahkan peluru di dalam pistolku tidak punya mata!”

Wadi tersenyum dingin, lalu berteriak dengan keras, aura ganas tiba-tiba menyebar, membuat semua orang diseluruh ruangan, sama sekali tidak berani bergerak.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu