Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 361 Berlutut!

Di Kabupaten Juanda, Geng Cahaya selalu menjadi ketakutan semua rakyat Kabupaten Juanda.

Karena geng ini sangat kejam, melakukan sesuatu tanpa mengikuti peraturan, sama menakutkannya dengan teroris.

Tapi pada saat ini di ruang presiden, tidak peduli itu bos Geng Cahaya, Warner, atau sekelompok pejabat tinggi, ataupun ratusan bawahan yang hadir. Mereka semua merasa orang orang Bastian adalah meneror, mereka bahkan lebih menakutkan dari teroris.

Sebuah granat dilemparkan, belasan orang meninggal di tempat oleh ledakan, membuat semua tangga terputus, orang-orang yang datang untuk memberikan bantuan tiba-tiba tertahan di lantai bawah.

Thomas Qi membuang kepala Si Kepala Botak itu, berdiri dengan kedua tangan di dalam sakunya, dengan tanpa perasaan dan tanpa ekspresi berkata:

"Jangan paksa aku, kalau tidak aku akan meledakkan granat ini satu per satu."

Untuk sementara waktu, tidak ada yang berani bertindak gegabah lagi, ratusan orang benar-benar di bawah kendali Bastian.

Warner tercengang di tempat, seolah-olah dia sudah menua sepuluh tahun dalam sekejap mata, menatap Bastian seperti dia kehilangan orangtuanya:

"Kalian... sebenarnya siapa kalian?"

"Sebenarnya ada permusuhan apa antara Geng Cahaya dan kamu?"

Bastian dengan tangannya di belakang, tanpa mempedulikan siapapun lagi, langsung berjalan menuju Warner. Ada pistol di bawah kaki Warner, tapi pada saat ini dia tidak punya nyali untuk mengambilnya.

“Apa kamu ingin hidup?” Bastian berjalan hingga ke depannya dan bertanya.

Warner adalah bos Geng Cahaya yang hebat, saat ini dia tercengang di tempat, wajah tuanya merah total, akhirnya dia hanya bisa menghembuskan nafas panjang.

Dia mengangguk dan dengan kepala menunduk berkata:

"Aku mengaku kalah, katakan, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan, aku akan menjanjikannya padamu."

“Jangan jawab yang menyimpang!” Bentak Bastian.

Warner menggelengkan kepalanya lagi, dengan kepala menunduk berkata, "Aku ingin hidup!"

“Berlutut!” Bastian menatapnya tanpa perasaan dan tanpa ekspresi.

Warner dengan tidak percayanya mengangkat kepalanya, dengan marah menatap Bastian. Dengan identitas terhormatnya, bagaimana bisa dia diminta berlutut pada Bastian di hadapan begitu banyak bawahan dan saudara-saudaranya?

“Kamu ... jangan keterlaluan!” Dia menggertakkan giginya.

"Bos Warner! Jangan berlutut, begitu kamu berlutut, Geng Cahaya akan berakhir!"

Orang-orang yang berposisi tinggi di belakangnya tiba-tiba menangis dan berteriak.

Tanpa mengatakan apa-apa, Bastian mengangkat tangannya dengan menembak, membunuh satu orang yang berteriak di tempat.

Suara tembakan terdengar di telinga Warner. Dia berteriak ‘AA’, lututnya menjadi lemas, dan langsung berlutut ke Bastian:

"Aku berlutut! Aku berlutut!"

Melihat bosnya berlutut di depan seorang penyelundup, semua saudara-saudara dan para senior di Geng Cahaya terpana. Di Kabupaten Juanda, Geng Cahaya berada di langit, bos Geng Cahaya adalah orang yang berkuasa di Kabupaten Juanda.

Di daerah Kabupaten Juanda ini, mereka melakukan apa pun yang mereka inginkan, tidak ada yang berani mengendalikan mereka.

Hari ini, si bos, ternyata malah berlutut kepada orang luar.

"Bos!!"

Air mata mengalir dari mata semua orang, seolah-olah negara mereka telah dihancurkan.

Bastian tersenyum dingin, berbalik, melirik para penonton, berteriak dengan ringan:

"Semuanya berlutut!"

"PLAK".

Ratusan orang, seperti bintang yang mengelilingi bulan, menghadap ke arah Bastian, seolah-olah rakyat melihat melihat kaisar, semuanya berlutut di tanah, tidak ada satu orang pun yang berdiri.

Warner pun sudah berlutut, mereka mana berani tidak berlutut.

Si Bastian ini jika mengatakan bunuh, maka dia akan membunuh tanpa berkedip. Bahkan orang-orang yang meiliki posisi tinggi di Geng Cahaya mengatakan bunuh maka akan membunuh, tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Sekarang, siapa yang tidak berani berlutut.

Hening, keheningan yang seperti kematian.

Bastian menarik kursi ke sebelah Warner, dia merapikan pakaian dan duduk dengan tegap, bertanya:

"Bos Warner, aku yang akan menjadi bos di masa depan, menurutmu mungkin tidak?"

Wajah Warner menjadi pucat, dia marah tapi tidak berani berbicara, dan menekan amarahnya, berkata:

"Kalian hari ini datang kemari, apa untuk menggantikanku?"

Begitu dia selesai berbicara, Bastian menamparnya dengan keras, berkata dengan dingin:

"Aku bilang, jangan memberikan jawaban yang menyimpang, kamu sepertinya tidak mengerti kata-kataku?"

Setengah wajah Warner dengan cepat bengkak, mulutnya penuh darah, dia benar-benar dibuat terkejut oleh Bastian, dia buru-buru berkata:

"Ya, aku mengerti, aku mengerti."

"Mungkin, mungkin!"

Bastian menyeringai, bertanya:

"Jika aku mengambil alih Geng Cahaya, kendala seperti apa yang akan aku temui? Kapan aku bisa berhasil mengambil alih Geng Cahaya?"

Warner tidak berani ragu-ragu lagi, dia buru-buru berkata:

"Jika kamu ingin mengambil alih Geng Cahaya, pada dasarnya itu tidak mungkin, tempatku disini sama sekali bukan pusat Geng Cahaya, aku juga bukan bos sebenarnya dari Geng Cahaya."

Begitu kata-kata ini selesai diucapkan, Thomas Qi dan yang lainnya, semuanya mengerutkan kening.

"Sialan, sudah menghabiskan waktu yang lama disini, ternyata ini juga bukan pusat besarnya. Geng Cahaya kalian adalah organisasi sampah, tapi membuatnya seperti organisasi internasional, benar-benar sampah!" Thomas Qi tidak bisa menahan emosi dan memaki.

Bastian juga mengerutkan kening:

"Apa maksudmu, sebenarnya di mana kantor pusatnya? Siapa bos kalian?"

Melihat Bastian tidak senang, Warner buru-buru berkata:

"Geng Cahaya adalah geng tahun 1990-an, pada awal berdirinya, hanya geng kecil yang kurang dari seratus orang. Dalam sepuluh tahun menghadapi pertempuran sengit berikutnya, kami disini juga terpengaruh. Setelah itu, Geng Cahaya tiba-tiba bangkit, bos besar yang sebenarnya sejak awal sudah memindahkan Geng Cahaya ke kota."

Bastian sedikit terkejut, bertanya, "Kota Depok?"

Warner mengangguk, berkata:

"Benar, Kota Depok, tidak peduli geng apa itu, setelah mereka mencapai puncak, pasti akan mulai dicuci bersih."

"Bos besar yang sebenarnya di belakang Geng Cahaya sudah lama tidak di Kota Depok lagi. Kami disini hanya bisa dianggap sebagai cabang, yang tersisa dari pindahan pusat Geng Cahaya. Kami harus membayar uang setiap bulan, jadi aku hanya bisa dianggap sebagai Bos di cabang ini."

"Bahkan jika Anda ingin menggantikanku, Anda juga hanya akan menjadi bos di sini. Dan... pusat pasti tidak akan membiarkan Anda pergi."

Mendengar ini, Bastian mengerutkan keningnya dalam-dalam.

Dia awalnya hanya ingin masuk ke dunia hitam di Kabupaten Juanda, lalu mulai berkembang dari dunia bawah tanah. Sebenarnya, di dalam hatinya, dia selalu memandang rendah orang-orang dunia bawah tanah ini, terus terang saja, orang-orang ini, tidak peduli mereka adalah adik atau kakak, tidak bisa naik ke pandangan publik.

Tapi tidak disangka, kelompok kecil Geng Cahaya ternyata berkembang sedemikian besarnya hingga sudah berkembang ke Kota Depok, bahkan pusat pusat sudah dibagi.

Jika ingin menutupnya sekarang, pasti sudah terlambat. Hari ini membuat keributan di Cabang Geng Cahaya, jika berita ini sampai ke pusat besarnya, besok pusat pusat pasti mengirim orang untuk datang, seluruh kota pasti akan memburu mereka.

Mereka awalnya datang ke Kabupaten Juanda untuk mengungsi, baru datang beberapa hari, tidak mungkin mereka diusir keluar dari Kabupaten Juanda lagi, kan?

Ingin tidak diusir, harus menyelesaikan ini dalam satu tindakan, memenangkan seluruh Geng Cahaya.

Jadi sekarang, tidak ada jalan mundur sama sekali, hanya bisa menguatkan hati, seperti kata pepatah “tidak bisa menangkap harimau jika tidak masuk ke sangkar harimau, kan”?

"Apa ada sesuatu yang belum kamu katakan padaku? Jangan sembunyikan dariku." Bastian menatap Warner dengan dingin, berkata, "Aku mengatakan dengan jujur, aku ingin mengambil posisimu, tapi aku tidak akan membunuhmu. Jika kamu masih ingin berada di posisi tinggi, seperti sebelumnya, kamu dengarkan aku, aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk."

"Tapi jika kamu mempermainkanku, aku tidak akan berhati lembut. Di dunia ini, ada lebih banyak rasa sakit daripada kematian, ada semacam kehidupan yang lebih baik daripada kematian."

Mendengar ini, Warner tidak lagi berani menyembunyikan sesuatu Bastian dan buru-buru berkata:

"Tidak berani main-main, aku akan mengatakan segalanya, aku memberitahu semuanya padamu!"

"Tuan Muda Geng Cahaya kami sekarang sedang bermain di jalan Bar Kayu Manis, sekitar tiga kilometer dari sini, di sebuah distrik hiburan!"

Saat ini, Warner mengatakan segala yang dia ketahui pada Bastian.

"Tuan Muda Geng Cahaya? Tidak buruk, sedikit berbobot."

Ada cahaya melintas di mata Bastian, dia memerintah:

"Kamu secara pribadi melapor padanya, bawa dia kemari, katakan ada orang datang untuk menghancurkan Geng Cahaya kalian. Jika dia tidak datang, aku akan terus menghancurkan, menghancurkan seluruh tempat Geng Cahaya di Kabupaten Juanda.

"Oke, aku segera pergi, segera pergi!"

Warner benar-benar seperti anjing yang taat, mengangguk patuh, berbalik dan dengan cepat berjalan keluar.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu