Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 198 Membuatnya Membayar Semuanya!

“Bastian, aku dan Kimmy ada di perusahaanmu, kenapa? Ada masalah apa?”

Thomas Qi menjawab setelah menerima panggilan telepon dari Bastian.

“Kenapa ini, kenapa kamu menangis, apa yang bisa ditangisi oleh orang sepertimu ini?”

Saat mendengar suara isakan tangin Bastian dibalik telepon, dia langsung beranjak dari sofa yang dia duduki.

Kimmy yang mendengar percakapan mereka juga ikut beranjak, mengerutkan keningnya, kebingungan.

“Golongan darah RH negatif? Aku tidak memiliki golongan darah itu, aku tidak mengenal siapapun di kota Kota Tajo, kemana aku bisa membantumu untuk mencarinya, sebenarnya siapa yang membutuhkannya?” Thomas masih tidak mengerti akan apa yang terjadi, jadi dia bertanya balik kepada Bastian.

“Aku, aku memiliki golongan darah itu, tanya saja dia ada dimana sekarang!” Kali ini Kimmy tiba tiba menyeletuk.

Setelah mendengar perkataannya, Thomas Qi langsung memberitahukan apa yang Kimmy katakan kepada Bastian, menanyakan keberadaan rumah sakit dimana Bastian kini berada, setelah mendapatkan jawaban dia baru mengakhiri panggilan teleponnya.

“Apa yang terjadi? Siapa yang membutuhkan darah itu?” Kimmy bertanya bertubi tubi.

Thomas Qi hanya mengangkat pundaknya dan mengatakan:

“Aku juga tidak tau, dia sampai menangis terisak saat di telepon tadi. Mungkin terjadi sesuatu kepda orangnya, jangan bilang jika ada sesuatu yang terjadi kepada Susanti.....”

Saat terkaget sendiri dengan perkataannya, mereka semakin cemas, tanpa membuang buang waktu langsung berjalan meninggalkan ruangan, terburu buru pergi kerumah sakit yang Bastian katakan.

……

Setelah sampai di rumah sakit, terlihat masih tidak ada rumah sakit lain yang datang untuk mengantarkan kantong darah RH negatif. Golongan darah ini benar benar sangat langka, dalam 10 ribu orang, belum tentu bisa ditemukan bahkan satu orang yang memiliki jenis golongan darah ini. Banyak sekali rumah sakit rumah sakit yang bahkan tidak memiliki stok darah jenis ini.

Tapi Kimmy adalah salah satu dari 10 ribu orang langka itu, golongan darahnya adalah RH negatif. Karena Yeni sudah kehilangan begitu banyak darah, jadi dia membutuhkan darah tidak kurang dari 800 mililiter, dokter bertanya kepada Kimmy, apakah dia bisa bertahan jika darahnya diambil sebanyak itu.

“Ambil saja!” Celetuknya enteng.

Waut wajah Kimmy masih tidak bergeming, dia menggulung lengan bajunya, memperlihatkan legan kekarnya.

Darah yang diambil sebanyak 800 mililiter, selama proses ini Kimmi tidak mengedipkan kedua matanya bahkan untuk sekalipun, mungkin selamanya dia hanya bisa menunjukkan satu ekspresi saja, yaitu wajah tanpa ekspresinya.

Perawat terakhir yang mengambil darah dari tubuhnya sedikit ketakutan, tapi Kimmy malah berkata dengan sangat enteng:

“Sudah? Apa perlu mengambil 200 mililiter lagi?”

Perawat mengatakan dengan sedikit gemetar:

“Tidak perlu, 800 mililiter sudah batas maksimum pengambilan darah dari tubuh manusia, jika mengambil lebih banyak maka akan berbahaya.”

“Oh!” Kimmy kembali mengenakan pakaiannya, berjalan dengan tenang keluar dari ruangan.

Selain wajahnya yang memucat, dia bersikap seperti tidak ada yang terjadi kepadanya saja.

“Terimakasih, tuan Kimmy!” Bastian datang dengan melajukan kursi rodanya, berkata dengan penuh rasa terimakasih.

Kimmy melambaikan tangannya menjawab:

“Tidak perlu berterimakasih, ini pertama kalinya aku menyelamatkan orang, semoga saja aku bisa membantu.”

Setelah mendapatkan darah RH negatif, dokter mengatakan tim medis bisa kembali melanjutkan operasi kepada Yeni.

Di depan ruang operasi, semua orang menunggu dengan perasaan was was, Patrick Sidon yang tidak bisa menahan rasa penasarannya akhirnya memutuskan bertanya kepada Bastian:

“Sebenarnya siapa yang ada di dalam ruang operasi?”

Bastian menjawab setelah mengkondisikan perasaannya agar sedikit membaik:

“Yeni!”

Setelah mendengar nama ini Patrick Sidon terlihat sangat terkejut, “Yeni? Kamu sudah menemukannya?”

Thomas Qi tidak mengenal Yeni, dia juga tidak mengetahui apa yang terjadi diantara Yeni dan Bastian, dia bertanya lirih:

“Siapa itu Yeni?”

Patrick Sidon menjawab dengan lirih di telinganya:

“Pacarnya, bahkan sudah mengandung anaknya.”

Thomas Qi yang mendengar itu langsung terkaget kaget, menatap Bastian dengan tidak habis pikir, setelah itu berganti menatap sosok laki laki yang berdiri di belakang Bastian, dan juga Susanti yang masih menekuk wajahnya.

“Ternyata cinta segitiga....” Dia bergumam pelan.

Setelah itu Bastian baru menjawab:

“Pagi tadi aku dan susanti pergi jalan jalan, dan aku tidak sengaja bertemu dengannya.”

“Aku belum sempat menyapanya, tapi tiba tiba ada sebuah mobil yang menabrak mobil yang dia tumpangi, hingga membuat kepalanya terbentur. Dokter mengatakan.... Bisa menyelamatkannya saja sudah sangat beruntung, mengenai bayi dalam kandungannya.... Tidak bisa diselamatkan.”

Patrick Sidon yang mendengar perkataan Bastian langsung mengerutkan keningnya.

“Brengsek mana yang berani menabraknya, siang bolong saja masih berani menabrakkan mobilnya dengan sengaja, bagaimana dengan pengemudinya?” Patrick Sidon bertanya balik.

“Kabur....” Bastian menundukkan kepalanya, dia menjawab dengan wajah pasti.

“Berani sekali dia sudah membuat masalah langsung kabur! Bastian, apa kamu melihat wajah orang itu, katakan kepadaku, aku dan Kimmy akan menemukannya!” Thomas Qi berkata dengan amarah meluap luap.

Bastian mengangkat pandangannya, berkata dengan wajah geram:

“Aku melihatnya, dia adalah Raffy Cui! Dia turun dari kursi kemudi, mungkin dia sedang mabuk pada saat itu, jadi menabrak mobil yang ditumpangi Yeni .”

Patrick Sidon dan Thoman Qi yang mendengar jawaban ini langsung membelalakkan kedua matanya terkejut.

“Anak itu lagi, waktu itu dia hampir membuatmu mati, kita harus mencarinya dan membalaskan semuanya!” Thomas Qi berkata dengan mengertukan keningnya, “hanya saja waktu itu terlalu sibuk untuk mengurus Willy Xiao, jadi sampai melupakan bocah itu!”

Bastian sebenarnya ingin mengatakan sesuatu, tapi karena Susanti dan Sarim juga berada ditempat ini, jadi dia mengurungkannya.

Tidak lama kemudian pintu ruang operasi terbuka, Yeni terbaring di ranjang dengan beberapa perawat yang mendorongnya keluar.

Bastian dan Sarim yang melihat situasi ini langsung mendekat, bertanya dengan penuh kekhawatiran.

“Dokter, bagaimana keadaannya?”

Dokter melepaskan masker yang menutupi wajahnya, menjelaskan dengan raut muka serius:

“Tenang saja, pasien tidak berada dalam kondisi membahayakan, hanya saja obat biusnya masih bereaksi. Hanya saja kita akan memindahkannya ke ruang ICU agar perawat yang memantau keadaannya, setelah dua jam dia pasti akan sadarkan diri, tapi kalian bisa menemuinya setelah 24 jam kemudian.”

Semua orang yang mendengarkan penjelasan dokter akhirnya bisa bernapas lega.

“Tapi ada satu hal yang harus kalian persiapkan dengan baik.” Perkataan dokter sangat tiba tiba, “pasien mengalami pendarahan hebat, dan ada kerusakan dengan rahimnya, kelak..... Tidak akan bisa memiliki anak lagi.”

Perkataan dokter kali ini terasa seperti petir yang menyambar di siang bolong yang terjatuh tepat di atas kepala Bastian.

Bastian dan Sarim langsung membeku dibuatnya, bahkan Sarim sampai menjatuhkan dirinya diatas lantai untuk sekali lagi.

Setelah kepergian dokter, Susanti dan Patrick Sidon sudah tidak tau lagi bagaimana harus menenangkan Bastian, mereka hanya berdiri disampingnya, menepuk pundak Bastian karena khawatir jika dia akan menggila.

“Dia perempuan yang berada diluar sendirian, meskipun berada dalam kesulitan juga tetap kekeh ingin mempertahankan anak dalam kandungannya. Sekarang anaknya sudah tidak ada lagi, dan selamanya dia tidak akan pernah bisa melahirkan, bagaimana aku harus menjelaskan hal ini kepadanya, dia pasti akan menggila saat mengetahui semua ini.”

Kucuran air mata masih mengalir deras di wajah Bastian, bahkan suaranya sudah terdengar gemetaran.

“Jangan beritahukan kepadanya!” Patrick Sidon menyarankan.

Dia mengerutkan keningnya, kemudian melihat Sarim sekilas, mengatakan:

“Mengenai bayinya,memang tidak bisa disembunyikan lagi darinya, tapi jangan biarkan dia mengetahui jika dia tidak akan bisa memiliki anak lagi, hal ini bisa menjadi pukulan yang sangat besar untuknya, lebih baik tidak usah memberitahukannya kepadanya.”

“Saat ini dia membutuhkan perlindungan dan ketenangan.”

Bastian menghembuskan napas panjang, mengangguk setuju:

“Hanya cara ini yang bisa kita lakukan, harus menyembunyikan kenyataan ini darinya. Tunggu hingga dia sadarkan diri, aku akan selalu menemaninya.”

“Tapi sebelum itu masih ada hal yang harus aku selesaikan.”

Setelah mengatakan itu dia langsung menatap Thomas Qi.

Thomas Qi mendekat, menepuk pundaknya:

“Katakan, apa perlu aku menangkap Raffi Cui?”

Bastian mengangguk mengiyakan, kekejaman di wajahnya sudah tidak bisa disembunyikan lagi, “Jika bukan karena ulahnya, maka Yeni tidak akan mengalami semua penderitaan ini.”

“Aku ingin dia.... Menanggung kesalahannya kepada Yeni.... Dan juga anakku!”

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu