Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 319 Perasaan yang Aneh

Farhan Yue adalah putra tunggal dari Ferly Yue.

ketika dirumah sakit kemarin, Fendy pernah berkata kepada Bastian, setelah Glenia dimakamkan, Farhan pun meminta izin kepadanya untuk pergi menenangkan suasana hatinya.

Gina Yue juga merupakan cucu dari kakek ketiga. generasi tertua di keluarga Yue masih tersisa 3 orang sekarang, yang pertama adalah kakek Teguh Yue.

Kakek Dariuss berada diposisi kedua dan dibawahnya masih terdapat dua orang adik lagi.

Gina baru saja genap berumur 20 tahun pada tahun ini, dia masih merupakan seorang mahasiswi yang kuliah diluar negeri. dia meneruskan gen baik dari keluarga Yue dan hampir semua wanita yang ada dikeluarga Yue memiliki wajah yang cantik. Gina yang baru saja berumur 20 tahun itu sudah bisa menunjukkan aura dan wibawa pada dirinya sendiri.

Keluarga Yue memanglah merupakan keluarga yang besar, sebagai seorang wanita dari keluarga Yue, dia tidak perlu merasakan paksaan dari keluarganya untuk menikah hanya karena bisnis semata. sebaliknya, mereka juga mendapatkan pengajaran dari keluarga mereka sendiri dan juga pergi belajar di luar negeri.bahkan di awal-awal usahanya, keluarganya bahkan menyediakan dana untuk membantu mereka memulai bisnis mereka sendiri dan menemukan jalan keluar lain bagi keluarga Yue.

inilah alasan mengapa semua keturunan dari keluarga Yue sangatlah luar biasa. tidak hanya gaya keluarga dan aturan rumah yang membatasi semua orang, tetapi keluarga juga mencoba dengan cara yang terbaik untuk mendidik mereka.

tapi bukankah Gina harus berada di luar negeri? mengapa dia tiba-tiba kembali kedalam negeri? dan ... juga muncul di sini bersama Farhan?

" paman!"

" paman!"

sapa Gina dan Farhan ketika melihat kepulangan Fendy.

" Farhan, Gina, kenapa kalian bisa ada disini?"

tanya Fendy sambil mengerutkan keningnya.

dia merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

" paman, waktu itu aku meminta izin kepadamu untuk menenangkan suasana hatiku dan aku telah pergi ke berbagai tempat."

jelas Farhan :

" aku baru saja sampai dikota Tajo dua hari yang lalu dan aku mendapatkan kabar kalau kak Bastian tinggal ditempat ini. aku sengaja datang kesini untuk mengunjunginya."

" hanya saja, ketika aku sampai disni, aku sudah melihat paman disini. sebenarnya aku baru saja sampai......"

setelah mendengar penjelasan Farhan, Fendy tidak berbicara dan menatap kearah Gina dengan tanpa ekspresi.

sebagai seorang gadis, Gina pastilah merasa sedikit takut ketika menghadapi keseriusan dari kepala keluarga, namun dia tetap berkata :

" sebelumnya aku telah mendengar kalau terjadi kecelakaan pada bibi kedua ketika aku masih diluar negeri. awalnya aku ingin pulang untuk mengantar kepergian jenazah. hanya saja waktu itu telah diadakan sebuah acara di sekolah kami dan aku tidak diberi izin. aku kembali meminta izin pada dua hari yang lalu, namun hari ketujuh bibi kedua sudahlah lewat, namun aku tetap ingin pulang untuk memberi persembahan kepada bibi kedua."

" namun salah satu temanku yang ada dikota Tajo ini menghadapi masalah. dia sepertinya telah melakukan kesalahan kepada salah satu orang hebat. dia lalu meminta tolong kepadaku untuk menyelesaikan hal ini. aku lalu datang ke kota Tajo terlebih dahulu dan berencana kembali ke kota Juragan setelah masalah ini selesai."

Fendy menatapnya dan bertanya :" apakah masalah itu sudah selesai?"

Gina menggelengkan kepala sambil berkata :" belum, aku baru saja sampai dan menelepon kakekku. kakek berkata kalau kalian semua akan datang ke kota Tajo. oleh karena itu.... aku pun mengunjungi tempat ini terlebih dahulu. sebenarnya aku baru saja sampai...."

Farhan dan Gina baru saja sampai ditempat ini dan mereka datang ke kota Tajo secara kebetulan.

jangankan Fendy, bahkan Thomas juga tidak mempercayai hal yang kebetulan seperti ini.

" Gina, bagaimana caramu menghubungi temanmu?" tanya Fendy.

Gina sedikit panik. dia dan Farhan merasakan sesuatu yang tidak beres diruang tamu itu. sekarang Fendy seperti sedang mengintrogasi dirinya dan Farhan layaknya mengintrogasi tahanan. bagaimana mungkin dia tidak merasa panik?

" aku..... aku menghubungi temanku melalui pesan singkat, aku juga meneleponnya dua kali, namun itu tidak terhubung. dia berkata kalau dia tidak bisa menerima teleponku sekarang. jika dilihat dari keadaan yang ada, dia sepertinya sedang menghadapi masalah yang besar." jawab Gina.

Fendy berpikir selama dua detik dan berjalan kearah Gina sambil memberi ponselnya dan berkata :

" gunakan ponselku untuk meneleponnya, sekarang juga."

saat ini, Gina terbengong dan merasa ketakutan akan perkataan Fendy barusan. dia pun tidak berani menerima ponsel yang diberikan Fendy.

Ferly pun tidak bisa menahan dirinya lagi, dia lalu berdiri dan berkata :

" kak, kamu tidak akan mencurigai kedua anak ini kan? kamu jangan menakuti mereka."

Farhan juga merasakan sesuatu yang tidak beres, dia lalu bertanya :

" paman, ini.... sebenarnya apa yang terjadi?"

Teguh menghela nafas dan menggelengkan kepala sambil berkata :

" dua anak kecil, kalian masih belum mengetahui apa yang telah kami lalui..."

sambil mengatakan itu, Teguh pun menceritakan kembali segala hal yang terjadi pada hotel dan juga hal tentang Bastian yang terluka kepada Farhan dan Gina.

mendengar kedua hal itu, mereka berdua terdiam dan wajah mereka mulai pucat.

" kenapa....... kenapa ini bisa terjadi........"

" kak Bastian ditusuk orang lain?"

Fendy lalu menatap Teguh sambil mengerutkan kening, dia lalu berkata :

" aku bukan bermaksud mencurigai mereka, hanya saja Farhan dan Gina datang diwaktu yang bersamaan, apakah kamu tidak merasa ini sangatlah kebetulan? apakah salah satu dari kalian berani menjamin kalau ini bukanlah rencana lain dari orang yang ingin mencelakai kita? siapa bisa menjamin kalau pihak lawan tidak berencana mengumpulkan kita semua disini dan menewaskan kita semua sekaligus?"

perkataan Fendy seperti petir yang menyambar kepala mereka. ekspresi wajah semua orang pun berubah drastis.

Teguh pun mengerutkan keningnya dan berkata kepada Gina :

" Gina, dengar kata pamanmu, cobalah telepon temanmu dan tanyakan apa yang sebenarnya terjadi padanya."

" oh..." Gina tidak lagi berani merasa ragu, dia lalu menerima ponsel dari Fendy dan mulai menghubungi temannya itu.

setelah terdengar suara dari dalam ponsel, Gina pun berkata dengan penuh kejutan :" wah, sepertinya panggilan ini sudah terhubung."

seperti dugaannya, panggilan itu pun terhubung dan Gina segera membuka speaker pada ponsel itu agar semua orang bisa mendengarkan suara panggilan itu dan juga membuktikan kebenaran yang ada.

" halo, Selena, apakah kamu... baik baik saja?" tanya Gina dengan penuh khawatir.

namun perkataan yang dikatakan teman Gina itu malah membuat seluruh senior yang ada diruangan itu bangkit berdiri.

setelah mendengar itu, Gina pun terkejut dan langsung mematikan panggilan itu setelah berbicara sebentar dengan temannya itu itu.

" dia.... dia berkata kalau dia tidak menghubungiku belakangan ini...."

kata Gina kepada semua orang dengan gemetar.

sebenarnya semua orang mendengar jelas percakapan tadi.

yang menerima panggilan itu benar merupakan teman Gina, namun temannya berkata kalau dirinya tidak menghubungi Gina dalam sebulan belakangan ini.

ini tidak perlu dijelaskan lagi, Gina pastilah dijebak untuk datang ke kota Tajo.

" kenapa bisa seperti ini..." Gina terbengong dan tubuhnya mulai gemetaran.

Teguh langsung menatap kearah Farhan sambil bertanya :

" Farhan, kenapa kamu bisa datang ke kota Tajo, siapa yang menyuruhmu datang kesini?"

Farhan lalu menjawabnya dengan wajah yang penuh ketakutan :

" sebenarnya aku sangatlah ingin liburan kekota Tajo, ini adalah salah satu kota yang memiliki perkembangan pesat. aku ingin datang dan melihat apakah aku bisa memindahkan beberapa perusahaan untuk berkembang dikota Tajo ini."

" hanya saja aku tidak memiliki suasana hati yang cocok untuk mengurusi masalah perusahaan ketika ibuku meninggal. aku pun menganggap kedatanganku kali ini adalah sebuah liburan saja. beberapa hari yang lalu, aku berkenalan dengan beberawa wisatawan ketika aku mengunjungi provinsi Salatiga. kami pun mengobrol tentang hobi kami dan mereka juga membahas beberapa tempat wisata yang terkenal dikota Tajo ini. aku tergoda akan perkataan mereka dan memutuskan untuk datang ketempat ini. oleh karena itu, aku pun membeli tiket pesawat dengan tujuan ke kota Tajo."

Farhan berkata dengan selancar dan setenang mungkin karena dia takut kalau Fendy mencurigainya. namun jika dilihat dari sikapnya, dia tidak terlihat seperti sedang berbohong.

" apakah kamu mempunyai kontak beberapa teman wisatawanmu itu?" tanya Fendy.

Farhan pun terkejut dan dia hanya menggelengkan kepala.

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu