Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 25 Aku adalah Pedang yang Tertajam itu!

Bastian tertawa malu setelah mendengar hal ini.

Untuk perjodohan antar ia dan Anna, ia sejak kecil sudah mengetahuinya, tapi ia tidak terlalu menganggapnya penting.

Saat Anna berusia enam tahun, ia baru saja berusia empat tahun. Ia sudah menganggap Anna sebagai Kakak sendiri sejak kecil. Saat masih kecil di rumah, ia selalu dihina kakak saudara lainnya dan Anna lah yang selalu melindunginya.

"Kalau Kak Anna sungguh menjadi istriku, kehidupanku pasti sengsara. Aku pasti sering dipukul olehnya." ucap Bastian sambil terkekeh.

"Tapi ia benar-benar. Ia sudah berusia dua puluh enam tahun dan juga tidak mencari pacar."

Ucap Fendy sambil menggelengkan kepalanya.

"Anam muda jaman sekarang memiliki pikiran sendiri dan memiliki keputusan sendiri."

"Tidak seperti jaman kita. Apa-apa harus mendengar perintah Kakekmu."

Juga untung sekali ada Anna yang membantuku. Kalau tidak, aku cukup kelelahan."

Bastian menemukan raut wajah Fendy yang terlihat buruk. Ia bertanya.

"Ayah, apakah ada terjadi sesuatu dalam keluarga? Atau ada masalah dalam perusahaan?"

Fendy tersenyum pahit dan berkata.

"Ada terlalu banyak masalah. Apakah kamu mengira keluarga besar terlihat begitu kuat dan tenang? Tidak, ada banyak orang licik dari dalam dan luar keluarga, yang berusahan ingin menjatuhkan Keluarga Yue."

"Tentu juga ada orang yang ingin menjatuhkan diriku."

"Lagipula aku seperti Kakekmu. Meskipun aku tidak sehebat Kakekmu, tapi aku juga bisa dipanggil Dewa Yama. Aku terlalu banyak mencari masalah dengan orang."

Bastian mengerutkan dahi sambil berpikir setelah mendengar ucapannya.

Fendy memandangnya dan berkata.

"Meskipun aku tidak memaksamu kembali Kota Juragan untuk menjadi tangan kananku. Tapi sebenarnya aku sungguh berharap kamu kembali."

"Kalau ada kamu dan Anna yang membantuku, maka Keluarga Yue kita tidak akan terkalahkan."

"Kamu harus tahu Keluarga Yue ini juga akan diteruskan kepadamu. Hal ini diingatkan terus oleh Kakekmu."

Bastian mengangkat kepalanya dan memandang Fendy.

"Ayah, aku tidak ingin kembali ke Kota Juragan untuk waktu sementara."

Fendy mendengar ini, seketika wajahnya kembali datar dan mendengus pelan.

"Demi Adelia itu lagi kan?"

Bastian menggelengkan kepalanya dan berkata.

"Bukan. Anda tidak mengerti maksudku."

"Coba Anda pikir, aku sejak sekolah menengah atas tidak berada di Kota Juragan. Sebenarnya keberadaanku di Keluarga Yue semakin menipis. Saat aku di rumah, kakak-kakak mereka suka mencari masalah denganku."

"Apalagi orang yang diluar sana juga tidak pernah kenal denganku. Tapi jika mereka ingin menyerang Anda, mereka pasti mencari cara apapun untuk mencari tahu siapa diriku. Dengan cara-cara licik, mereka pasti akan mengetahui diriku menjadi menantu selama dua tahun di Kota Cumarun. Lalu aku juga berakhir diusir keluar dari rumah mereka."

"Menurut Anda, bagaimana pandangan mereka kepadaku?"

Fendy terdiam dan memikirkan kata-kata Bastian. Ia membalas.

"Lemah, tidak berguna, payah, orang kaya yang hanya menghamburkan uang?"

Bastian mengangguk dan tertawa membalas.

"Inilah kesan dan kemampuan seorang Tuan Muda Keluarga Yue diluar. Bagi mereka, Tuan Muda Keluarga Yue hanyalah seorang pecundang, bahkan tidak ada orang yang akan menganggapku."

"Kadang orang yang tidak berguna bisa memberi pukulan kuat untuk orang-orang. Karena semua tidak menganggapnya. Padahal hanyalah sebuah jarum kecil, tapi mereka hanya bisa diam-diam melihat jarum kecil itu menusuk tenggorokan sendiri. Mereka membiarkan tokoh kecil menjatuhkan dirinya."

"Sedangkan aku, apakah Anda merasa anakmu sendiri adalah tokoh kecil dan pecundang? Aku tidak takut orang lain menganggapku sebagai pecundang. Aku hanya takut mereka tahu aku susah diserang dan sepenuhnya menganalisa diriku."

Fendy terus menatap Bastian, seperti tiba-tiba tidak kenal kepadanya.

Bahkan Fendy merasa dirinya sama sekali tidak kenal dengan Bastian. Ia merasa dirinya terlalu merendahkan anaknya.

"Nak, kamu...belajar semua ini dari siapa? Aku tidak ingat pernah mengajarimu semua ini. Kamu sudah lama sekali tidak berada di rumah!" tanya Fendy dengan sedikit semangat.

Bastian terkekeh dan berkata.

"Tentu aku meneruskan genetika Anda dan Kakek. Anda jangan mengira aku tidak melakukan apapun selama dua tahun ini. Selain mengurus Perusahaan Fores Sidon, aku juga membaca buku. Bagiku, setiap kalimat di buku-buku jaman dulu, cukup baik untuk dipelajari olehku."

Fendy tertawa senang setelah mendengarnya. Ia menepuk pelan meja tiga kali.

"Menarik! Sangat menarik!"

Bastian lanjut berkata.

"Jadi aku merasa aku tidak kembali dan tidak berada disamping Anda, merupakan bantuan terbaik untuk Anda."

"Aku diam-diam menagash pedangnya. Siapa yang akan tahu aku menyembunyikan sebuah pedang tajam? Mereka hanya tahu aku adalah seorang pecundang, tapi jika Anda memerintahku untuk membunuh siapapun. Aku pasti akan menjatuhkan pedang ini pada leher orang itu!"

Aura Basrian seketika berubah, bahkan aura kekejaman tubuhnya juga mulai menyebar luas.

Tapi saat berhadapan dengan Ayahnya, ia masih agak menutup auranya.

"Aku bisa jamin pedang itu tidak akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bangun kembali!"

Fendy terkejut kepada Bastian. Ia tidak pernah terpikir bahwa anaknya akan berubah seperti ini. Hal ini membuatnya cukup terkejut!

Ia merasa dirinya tidak sedang berhadapan dengan anak muda yang sedang belajar, melainkan seseorang yang lici.

Kalau ia bukanlah Ayah kandung Bastian, mungkin Bastian masih berpura-pura lemah di hadapannya.

Fendy berdiri dan menunjuk Bastian sambil tertawa dingin.

"Aku menunggu pedangmu terjatuh di kepala tiga keluarga besar itu dan menjadikan Keluarga Yue sebagai keluarga pertama di Negara Hadaswradoko."

"Aku menunggu pedangmu berasa diatas kepala Keluarga Yue. Bunuh orangnya, bagi yang berani menginginkan Keluarga Yue!"

......

Pagi hari kedua, Bastian san Patrick sendiri mengantar Fendy dan Andrena ke bandara.

"Ayah, Ibu. Jagalah kesehatan kalian, jangan terlalu kelelahan!"

"Apalagi Ayah!"

Ucap Bastian kepada dua orang tua itu.

"Kamu ini tidak ingi pulang bersama kita. Bagaimana aku bisa tenang meninggalkanmu sendiri disini?!"

Andrena menarik tangan Bastian dan menatapnya tidak rela.

Fendy yang disamping berkata.

"Anak kita telah dewasa. Ia memiliki pikirannya dan harapannya. Sebagai orang tua, kita hanya bisa melepaskan tangan membiarkan ia pergi memperjuangkannya."

"Ia bukan bocah. Apakah kamu takut tidak ada yang memberinya makan."

Andrena dan Patrcik seketika menatap Fendy tak percaya.

"Fendy, aku tidak salah dengar kan?" Andrena menatap Fendy bingung. "Saat mau datang kesini, kamu bilang akan mematahkan kakinya jika ia tidak ingin kembali bersama kita. Mengapa kamu berubah pikiran begitu cepat?"

Bastian seketika gemetar pelan setelah mendengar ini.

"Ibu, aku masih membutuhkan dua kaki untuk berjalan. Lebih baik kalian berdua sisakan untukku."

Andrena tidak akan tahu pembicaraan Bastian dan Fendy kemarin. Fendy tidak banyak menjelaskan dan terus berkata.

"Sudahlah. Ayo berangkat. Aku harus buru-buru pulang untuk rapat."

"Kamu kamu tidak rela kepada bocah ini, lain kali aku biarkan Anna temain kamu datang ke Kota Cumarun."

Dengan cepat, Fendy dan Andrena pergi meninggalkan tempat dengan perlindungan para pengawal.

Patrick menepuk pelan bahu Bastian dan bertanya.

"Apakah ada rencana selanjutnya, Kak Bastian?"

Bastian berpikir sesaat dan membalas.

"Memperkuat kondisi Kota Cumarun, lalu pergi berkembang di Kota Jilista."

"Kita tidak boleh terus menetap di Kota Cumarun. Aku harus menjadi pedang tertajam bagi Ayahku. Lagipula..."

"Aku ingin meninggalkan tempat yang menyedihkan ini."

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu