Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 252 Kedatangan Sanjaya

"Aku ingin melihat siapa yang berani menyentuh Bastian!"

Suara teriakan itu menyebar di rumah kediaman keluarga Wang, dan langsung mengejutkan semua orang yang ada di sana. Ketika Jimmy melihat orang yang datang itu, ekspresinya berubah, dan dia bergegas menyuruh para pengawal untuk berhenti.

Melihat orang yang datang, Bastian mengedipkan mata pada Thomas Qi. Thomas Qi mengangguk dan menyimpan pisaunya kembali.

"Itu ... itu adalah wali ... kota Sanjaya!!"

Suara seperti itu berangsur-angsur terdengar di antara kerumunan orang, mereka yang mengenal Sanjaya tetapi belum pernah melihat Sanjaya semuanya tertegun di tempat, mereka menatap pria yang mengesankan di pintu dengan tidak bisa mempercayainya, begitu dilihat dia adalah seorang pria paruh baya yang memiliki jabatan tinggi.

Pada saat ini Sanjaya membawa beberapa asisten dan pengawal, awalnya dia datang untuk menghadiri pesta ulang tahun Gunawan Wang. Tetapi dia tidak menyangka dia melihat adegan yang begitu tidak terkendali ketika dia masuk, ketika dia melihat Bastian yang dikepung oleh para pengawal itu, ekspresi wajahnya langsung berubah drastis.

Meskipun dia tidak tahu apa yang terjadi di sana, tetapi jika ada sesuatu yang terjadi kepada Bastian, maka itu akan sangat gawat!

Putra Fendy Yue mengalami masalah di Kota Ciangi, apakah dia yang sebagai pimpinan tertinggi di Kota Ciangi bisa terlepas dari masalah itu?

Belum lagi kali ini Bastian datang ke Kota Ciangi telah menyumbangkan 30 miliar dana konstruksi untuknya. Hanya ini saja, Sanjaya tidak bisa membiarkan ada sesuatu yang terjadi kepada Bastian di Kota Ciangi.

"Itu ... Itu Tuan Sanjaya !!"

Gunawan Wang dan Julius Lin, ekspresi wajah mereka berdua yang sebagai orang kelas atas ini langsung berubah, mereka bergegas bangkit dari kursi mereka, dan berjalan menuju Sanjaya.

Keluarga-keluarga besar mereka ini, memiliki reputasi di luar, mereka memiliki kekayaan dan kekuasaan yang luar biasa. Tetapi di depan seorang pejabat, atau di depan orang seperti Sanjaya, mereka juga harus menundukkan kepala dengan sopan dan penuh hormat.

Bagaimanapun, seseorang yang memiliki jabatan sebagai pejabat, itu mewakili negara. Tidak peduli seberapa hebatnya orang-orang keluarga-keluarga besar ini, apakah mereka berani bersikap angkuh di depan negara?

"Tuan Sanjaya, ini hanya kesalahpahaman, kesalahpahaman, para junior di sini hanya bercanda saja."

Wajah Gunawan Wang terlihat malu, dia berkeringat dingin, dan bergegas menjelaskan kejadian itu kepada Sanjaya.

Namun, Sanjaya sangat marah, dia bahkan tidak melihat kedua pria yang terhormat itu sedikit pun, dia mengabaikan rasa canggung mereka, dan langsung berjalan menuju Bastian.

"Kenapa memblokir di sini, semuanya menyingkir!"

Ketika dia berjalan ke sana, dia menendang beberapa pengawal keluarga Lin dan menyuruh mereka untuk bubar. Meskipun para pengawal ini tidak mengenal Sanjaya, tetapi ketika mereka melihat tuan mereka sangat takut kepada Sanjaya, mereka juga sadar diri dan bergegas menyingkir.

Ketika tiba di depan Bastian, Sanjaya berkata dengan sedikit gemetaran, dia bertanya dengan nada bicara khawatir:

"Keponakan yang baik, apakah kamu baik-baik saja?"

"Keponakan yang baik?" Begitu panggilan ini keluar, orang-orang yang hadir tertegun. Terutama Jimmy dan yang lainnya, bola mata mereka hampir terkeluar.

Apa yang sedang terjadi? Apakah Sanjaya mengenal Bastian?

"Ya Tuhan! Ada apa ini? Tuan Sanjaya memanggil pemuda itu dengan panggilan keponakan yang baik, apa sebenarnya hubungan mereka, jangan-jangan ... saudara?"

"Jika mereka saling mengenal, maka kejadian hari ini akan menjadi masalah besar, pemuda ini terlalu ambisius, dia tahu bahwa Sanjaya akan datang, dan dia sengaja tidak memberi tahu orang-orang ini identitas aslinya, sehingga Sanjaya marah dan menyalahkan para keluarga besar ini."

"Para keluarga besar ini kali ini menendang lempengan besi, melihat Sanjaya dan pemuda itu, masalah ini mungkin tidak begitu mudah untuk diselesaikan."

Para tamu yang hadir pada saat ini tidak bisa menahan diri untuk berkomentar dengan suara rendah.

Pertunjukan hari ini banyak peristiwa yang tidak terduga. Pertama, banyak orang-orang besar berkumpul di sini untuk berperang melawan Bastian. Kemudian, Bayu datang dan berlutut kepada pengawal Bastian, dia mengatakan ingin menjadikannya sebagai gurunya, dia juga mengungkapkan identitas pengawal itu.

Namun, tidak di sangka, orang di belakang pengawal itu juga tidak dapat mengendalikan orang-orang besar yang berkumpul di sini. Awalnya, kedua belah pihak sudah mau bertindak, tetapi mereka tidak menyangkan bahwa Sanjaya akan datang dan dia bahkan mengenal Bastian.

Pertunjukkan ini sangat menakjubkan, tidak tahu apakah nanti masih akan ada orang besar yang akan datang lagi.

"Paman Sanjaya, aku baik-baik saja." Bastian tersenyum tipis, tetapi ada juga sedikit ketidakpuasan dalam senyumnya, dia mencibir dan berkata: "Tetapi paman Sanjaya, adat istiadat kalian di sini sangat mengerikan, siang bolong seperti ini, mereka ingin membawaku pergi dengan cara paksa. "

"Aku juga tidak tahu apa yang ingin mereka lakukan, apakah mereka ingin membunuhku atau tidak, itu membuatku sangat ketakutan."

Ketika Sanjaya mendengar itu, kulit kepalanya langsung mati rasa. Perkataan Bastian sangat jelas bertanya kepadanya bagaimana Sanjaya mengelola keamanan publik di Kota Ciangi, sehingga membuat ia yang sebagai Tuan muda keluarga Yue menghadapi bahaya seperti itu di sini.

"Keponakan yang baik, jangan khawatir, karena aku sudah datang, hari ini, bahkan Tuan Gunawan juga tidak akan bisa membawamu pergi."

"Coba katakan kepadaku, apa yang terjadi, aku akan memberimu keputusan hari ini!"

Sanjaya tidak berani mengabaikan masalah ini, jika dia tidak menangani masalah ini dengan baik, ketika Bastian pulang dia akan mengeluh. Jika Fendy Yue menggunakan kekuatan keluarga Yue, kehilangan jabatannya adalah hukuman yang paling ringan.

Pada saat ini, keluarga Lin, keluarga He, keluarga Wang, Teddy Ren dan yang lainnya, semuanya tercengang. Mereka yang tadi masih sangat agresif, pada saat ini mereka semua seperti mentimun yang diasinkan, semuanya merana, mereka semua menundukkan kepala, dan merasa gelisah.

Orang-orang ini tidak pernah menyangka bahwa Bastian dan Sanjaya saling mengenal satu sama lain, dan hubungan mereka juga tidak dangkal.

Dengan adanya hubungan ini, bagaimana orang-orang ini berani menyentuh Bastian? Jangankan menyentuhnya, jika Bastian mengatakan sesuatu di depan Sanjaya, maka mereka benar-benar sulit untuk menjelaskannya kepada Sanjaya.

"Paman Sanjaya, masalahnya begini, aku tidak berbohong sama sekali ..."

Pada saat ini, Bastian telah memberi tahu Sanjaya tentang kejadiannya, termasuk fakta bahwa dia mematahkan anggota tubuh Yosef di clubhouse tadi malam, dia tidak menyembunyikan apa pun.

Bastian tidak perlu melebih-lebihkan perkataannya, dia juga tidak harus menyembunyikan apa pun, dia tidak seperti Jimmy dan yang lainnya yang membalikkan kebenaran. Selain itu, dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Semuanya karena orang-orang ini sengaja memprovokasinya dan mencari masalah dengannya.

Setelah mendengarkan apa yang dikatakan Bastian, ekspresi wajah Sanjaya tiba-tiba tampak gelap seperti awan gelap di langit.

Jimmy dan yang lainnya gemetaran, mereka tidak berani menatap Sanjaya.

"Hendrik Liu, ayo ke sini!"

Mata Sanjaya langsung menembak Hendrik Liu yang bersembunyi di balik Jimmy.

Sosok gemuk Hendrik Liu tidak bisa diblokir oleh Jimmy, sebenarnya, Sanjaya sudah melihatnya ketika dia baru saja masuk.

Ketika Hendrik Liu melihat Sanjaya langsung berjalan menuju Bastian tadi, dia langsung ketakutan dan menyusut di belakang Jimmy, dia merasa sangat gelisah.

Pada saat ini Sanjaya memanggil namanya, dia sudah sangat ketakutan, dia bergegas berjalan mendekat dan berlutut pada Sanjaya.

"Pak... pak ..."

Dia sangat ketakutan sehingga dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, dia hanya mengatakan kata "Pak" untuk waktu yang lama dan tidak mengucapkan kata kedua.

"Brengsek!" Sanjaya cemberut, dan menampar wajahnya dengan keras:

"Aku tidak menyangka kamu mengkhianatiku, apakah kamu tidak merasa bersalah dengan lambang nasional di atas kepalamu, tidak merasa bersalah pada jabatanmu!"

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu