Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 374 Aldo Wu Melawan Bastian

Semua orang bergidik ngeri saat membayangkan tindakan penyiksaan yang dilakukan oleh Aldo Wu.

Cara mengancam dan memberikan pelajaran bagi pegawai lain yang dia lakukan sangat mengerikan , sangat heran jika semua pegawai di tempatnya tidak berani mengkhianatinya. Sampai sampai saat mendapatkan pertolongan untuk bisa kabur saja mereka tidak berani menerimanya.

Semua pekerjanya sudah menganggap Aldo Wu sebagai Raja, hidup dan mati mereka sudah berada dibawah genggaman Aldo Wu.

“Pantas saja sepanjang jalan ini sudah semaju ini, ternyata dia menggunakan cara seperti ini, kejam sekali!”

Setelah mendengar perkataannya, Bastian menarik kembali pisau yang sudah sempat dia layangkan dengan wajah masih tanpa ekspresi, dia bertanya kepada perempuan itu:

“Kamu tadi mengatakan jika Aldo Wu akan segera kemari, itu berarti ada orang yang membocorkan kejadian ini, benarkan?”

Perempuan itu sudah tergeletak diatas lantai, kedua kakinya sudah berdarah darah.

Dengan wajah pucat dia menjawab:

“Iya benar, tapi itu bukan aku! Aku tidak membocorkan hal ini!”

“Semua hal di sepanjang jalan ini tidak akan terlepas dari pengawasan Aldo Wu, pasti banyak orang yang membocorkan kejadian ini.”

Bastian menganggukkan kepalanya, menatap satu persatu orang yang sudah tunduk kepada Aldo Wu, meskipun menyogok mereka dengan imbalan yang sangat besar, mereka juga tidak akan berani mengkhianatinya, perempuan perempuan malang.

“Baiklah, aku akan menunggu kedatangannya disini, aku ingin lihat seberapa kejam dirinya, lihat apakah dia bisa menancapkan pisau di tubuhku.”

Setelah mengatakan itu dia menarik sebuah kursi untuk dia duduk, ternyata dia bersungguh sungguh akan apa yang dia katakan jika dia akan menunggu.

Dia belum menunggu lama, bahkan baru beberapa menit saja tiba tiba terdengar suara ribut dari pintu belakang.

Setelah itu segerombolan orang tiba tiba masuk kedalam ruangan.

Seseorang yang berjalan di barisan paling depan adalah laki laki tampan yang mengenakan kaca mata dengan pelisir emas di pinggirnya. Sama sekali tidak terlihat jika dia adalah Aldo Wu si psikopat kejam.

“Itu kamu, Jasper Wu.”

Setelah melihat keberadaan Jasper Wu, Aldo langsung mengerutkan keningnya, dan mulai memaki:

“Kamu berani datang ke tempatku untuk berbuat ribut, apa kamu sudah bosan hidup?”

Aldo Wu meskipun sedang kesal penuh amarah tapi dia masih terlihat setampan Bastian. Tapi begitu dia membuka mulutnya, yang keluar adalah perkataan yang penuh intimidasi.

“Kak, jangan marah, aku lihat bisnismu ditempat ini luamyan juga.” Jasper Wu sudah tidak takut lagi akan kakak kakaknya, bahkan dia menyunggingkan senyum di wajahnya:

“Ayah sudah pernah mengatakan jika jangan melakukan sesuatu yang melebihi batas, tidak boleh menyentuh narkotika, tidak boleh melakukan hal yang berhubungan dengan prostitusi. Kamu dan Leonardo Wu malah melanggarnya, jika aku memberitahukan hal ini kepada ayah, apa kamu pikir kamu masih bisa hidup?”

Aldo Wu menatap Jasper Wu kesal, dia memeriksa luka dari perempuan yang tergeletak diatas lantai, saat melihat lukanya yang cukup parah ekspresi di wajahnya semakin terlihat tidak bersahabat.

“Kamu berani mengancamku, siapa yang memberimu keberanian melakukan itu!”

Tatapannya sudah sangat mematikan, dia masih tidak melunak terhadap perlakuan Jasper Wu:

“Kamu bahkan berani menyentuh orangku, kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu, aku akan mematahkan kedua kaki dan tanganmu.”

Mendengar ancaman itu Jasper Wu langsung tertawa.

Aldo Wu dan Leonardo Wu sama saja, mereka tidak bisa membaca situasi dengan baik.

“Hahaha! Kak, apa kamu masih hidup di dalam mimpi? Aku berani berbuat ribut disini itu berarti aku tidak takut kepada orang orangmu, apa kamu pikir jika mengandalkan semua sampah ini kamu bisa menang dariku?”

“Ada kak Bastian disini, kamu tidak ada apa apanya.”

Jasper Wu tersenyum dingin, dia mundur beberapa langkah berdiri dibelakang Bastian.

Orang yang dibawa oleh Aldo Wu ada sekitar 20 orang lebih, mereka bukanlah orang orang sembarangan, mereka preman yang memiliki kemampuan diatas rata rata.

Jika tidak ada Bastian ditempat ini, meskipun Jasper Wu diberikan ratusan kali lipat keberanian dari yang dia miliki saat ini, dia tidak akan berani bersikap sombong di depan Aldo Wu.

Melihat Jasper Wu yang sesombong itu, Aldo Wu sangat terkejut, dia bagaimanapun tidak menyangka jika Jasper Wu bisa berubah menjadi seberani ini.

Saat dia menyadari ekspresi di wajahnya sudah sangat pucat.

“Meskipun aku brengsek, tapi karena mengingat jika kamu adalah saudaraku, aku tidak bersikap berlebihan kepadamu. Tapi kali ini, kamu hanya bisa hidup sampai hari ini, akulah yang akan memenggal kepalamu sendiri.”

Setelah mengatakan itu Aldo Wu mengulurkan tangannya kepada bawahannya.

“Berikan pisau, aku sendiri yang akan menghabisinya kali ini!”

Pisau sudah ada ditangan, aura dalam dirinya seketika berubah menakutkan.

“Ternyata kamu belajar bela diri juga.”

Bastian menyeringai dalam hatinya, meskipun tindakannya sudah membuat Jasper Wu sedikit ketakutan, tapi kemampuan bela diri recehan seperti itu tidak pantas untuk diladeni oleh Bastian.

“Kamu adalah pimpinan mereka kan? Ternyata kamulah yang memberi mereka keberanian, bagus sekali, aku ingin lihat seberapa hebat dirimu.”

Aldo Wu menatap Bastian merendahkan, dia menyodorkan pisau di tangannya kepada Bastian, mengatakan:

“Jangan bilang jika aku menindas kalian, kamu bisa memukul kan, ambillah pisau ini. Jika kamu bisa melukaiku sebanyak tiga kali, maka aku akan melepaskan kalian, jika kamu bahkan tidak bisa melakukannya, jangan harap kalian bisa keluar dari tempat ini.”

Perkataannya terdengar sangat sombong dan menantang.

Tapi sebenarnya dia tidak berpikiran seperti itu dalam hatinya, dia berpikir jika laki laki yang sedikit lebih muda darinya pasti tidak bisa melukainya sebanyak tiga pukulan, meskipun dia adalah tuan dari Geng Cahaya, tapi dia tidak akan mudah dipukuli begitu saja.

Bahkan jika dia bukanlah lawan Bastian, dia juga tidak akan membiarkan Bastian pergi begitu saja. Ada begitu banyak orang yang dia bawa, tidak mungkin jika dia tidak bisa menghabisi Bastian dan anak buahnya.

Bastian menerima pisau yang disodorkan oleh Aldo Wu, tersenyum tipis:

“Baiklah, Aldo Wu, mohon bimbingannya.”

Tertawanya Bastian kali ini sama dengan merendahkan Aldo Wu, hal ini membuatnya kesal, berteriak kencang, mengarahkan pisaunya ke kepala Bastian.

Gerakannya ini sangat terlatih, dia melakukannya di saat yang tepat, bahkan sangat rapih.

Bastian kembali menyeringai, dia meraih gorden, membalikkan badan menendang kepalanya, bahkan pisau di tangannya tidak dia gunakan.

“Bruukk!”

Aldo Wu terlempar karena tendangan yang dilayangkan oleh Bastian, terjatuh keras di lantai, bahkan pisau di tangannya sampai terpental.

Hahaha! Kak kamu lemah sekali, kak Bastian bahkan tidak menggunakan pisau ditangannya kamu sudah terpental!”

Jasper Wu tertawa lebar, bahkan sampai terbahak bahak.

Aldo Wu terjatuh di lantai dengan wajah merah karena marah, menatap Bastian dengan tatapan mematikan.

Pukulan telak yang mengenainya kali ini benar benar membuatnya kehilangan muka malu setengah mati.

Tapi bawahan yang berdiri di belakangnya tidak berani tertawa, mereka meneriakkan semangat kepada bosnya:

“Bos mereka lawan yang mudah, habisi dia!”

“Semangat bos!”

“Ayo bos!”

Bastian yang mendengar teriakan mereka hanya menggelengkan kepalanya, mengelus hidungnya.

“Sialan, lanjutkan!”

Aldo Wu beranjak dari lantai, mengambil kembali pisaunya yang sempat terlempar dari tangannya, menatap Bastian kesal:

“Aku sudah meremehkanmu, lumayan juga ternyata. Jika aku tidak bisa membunuhmu, maka jangan panggil aku Aldo Wu lagi!”

Setelah mengatakan itu dia kembali mengarahkan pisaunya kepada Bastian. Tapi kali ini dia tidak melakukannya sesombong serangannya sebelumnya, dia menyerang dengan melakukan serangan tipuan, setelah mengarahkan pisau di tangannya dia kembali menariknya dengan sengaja, dia mencoba untuk memancing menerka nerka gerakan Bastian.

Bastian yang melihat gerakanya ini langsung menghindari serangkan yang dilancarkan oleh Aldo, bahkan dia sempat memberikan serangan balik dengan menyerang ke sisi telinga Aldo Wu.

Terdengar suara seseorang meringik kesakitan.

Pisau menyentuh salah satu telinga Aldo Wu, membuatnya mundur kebelakang.

Aldo Wu kembali terjatuh diatas lantai, darah di telinganya tidak berhenti mengalir, pikirannya kemalut, bahkan sampai membuatnya tidak bisa mendengarkan apapun.

Bawahannya yang melihat pemandangan ini langsung tercengang. Meskipun Aldo Wu adalah orang yang sangat kejam, tapi kemampuan yang dia miliki tidak kalah dari kemapuan mereka bawahannya, ternyata dia juga bisa dikalahkan dengan sangat menyedihkan oleh orang yang bahkan lebih muda darinya.

“Hahaha, sampah!”

Jasper Wu dan Warner Zhao tertawa terbahak bahak.

Bastian menggelengkan kepalanya, berkata:

“Aku baru menggunakan pisau di tanganku sekali saja, kamu langsung terkapar. Aldo Wu, kamu payah, kemampuanmu bahkan tidak jauh lebih baik dibandingkan anak kecil.”

Perkataan Bastian tidak bisa didengar oleh Aldo Wu, dia mengangkat kepalanya, tatapannya penuh dendam, kemudian berteriak:

“Habisi mereka, jangan sisakan satupun!”

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu