Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 79 Pertolongan

Satu tindakan Adelia benar-benar membuat Bastian dan yang lain sangat terkejut, orang yang tengah menontoni mereka pun terkejut.

"Ada orang yang lompat dari atas jembatan! Segera tolong orang! Segera!"

Ada seseorang yang memegang atas pagar dan berteriak sekuat tenaga.

"Adelia!"

Kepala Bastian seperti dihantam dengan keras, pikirannya benar-benar kosong.

Ia bahkan tidak merasa ragu, ia langsung lari dan melewati pagar lalu meloncat ke bawah.

Orang yang tengah menonton mereka benar-benar terkejut, bakan mereka tidak sadar ada yang menjatuhkan dirinya lagi.

"Bastian!"

Yeni benar-benar terkejut, bahkan ia lari dan ingin menjatuhkan dirinya juga.

Saat itu reaksi Laura dan penonton sangat cepat, mereka langsung menarik Yeni dengan paksa.

"Jangan gegabah, Yeni! Bahkan kamu tidak bisa berenang, kamu akan mati!"

Laura benar-benar terkejut, ia menyesal memberikan video tersebut ke Adelia. Jika Adelia meninggal karena tenggelam, ia harus bertanggung jawab.

"Tolong! Lapor polisi, segera lapor polisi!" Yeni menangis dan terus berloncat karena panik, ia benar-benar takut. Ia takut Adelia akan meninggal, dan takut akan terjadi sesuatu di Bastian.

Ia tidak ingin hidup jika terjadi sesuatu di Bastian dan Adelia.

Untung saja orang-orang sangat baik, mereka langsung membantu Yeni menelpon polisi dan 119 saat melihat dua orang tersebut menjatuhkan diri ke sungai.

"Ada sebuah perahu kecil di dekat teman, setiap hari ada orang yang menjaganya, untuk mencegah orang terjatuh ke dalam sungai!"

"Kita segera menghubungi orang yang berada di perahu, dan menyuruh mereka untuk menolong orang, mungkin saja dua anak muda itu bisa tertolong!"

Ada seorang kakek yang sudah beberapa tahun bermain di taman, dan menyuruh seluruh orang memberitahu kabar tersebut kepada kapal pesiar. Yeni dan Laura pun langsung mengikut saat mendengar kata-kata kakek itu.

Sungai ini terhubungan dengan kota Cumarun, banyak tempat yang telah ditutup, tempat untuk memancing ikan adalah bagian air dangkal. Sedangkan di bawah jembatan adalah area perairan dalam, ditambah kemarin malam hujan deras, aliran sungai menjadi cepat. Memikir sampai situ, kedua lutut Yeni benar-benar terasa lemas.

Kini ombak semakin kecil di permukaan air, tidak ada kepala yang muncul dari atas permukaan air. Tapi ombak kecil itu tidak berhenti, itu bisa membuktikan orang yang berada di bawah air masih berusaha berontak.

Bastian memang tengah bergerak di bawah air, tapi ia sedang tidak berontak, ia sedang mencari keberadaan Adelia. Karena ia bisa berenang, dan berenang adalah pelajaran wajib bagi setiap keturunan Keluarga Yue. Untuk mencegah saat dilawan musuh dan dilempar ke sungai, oleh karena itu keturunan Yue harus bisa dalam bidang berenang dan hal lainnya.

Kakek Bastian sangat menjaga cucunya sejak kecil, ia mengikat Bastian menggunakan tali dan melemparnya ke laut, membiarkan Bastian bertahan hidup di dalam laut.

Saat itu Bastian sudah menemukan Adelia, tapi air mengalir sangat cepat, bahkan Bastian menghabiskan setengah tenaganya saat ia berhasil menolong Adelia.

Ia ingin menarik Adelia ke tepi sungai, oleh karena itu Adelia bisa mendapat pertolongan. Tapi sungai ini benar-benar luas, bahkan belum menarik tubuh Adelia hingga dua meter, Bastian sudah kehabisan tenaga.

Ia tahu orang yang bisa berenang dengan menolong orang yang tengah tenggelam itu beda, bukan berarti ia bisa berhasil menolong orang karena ia bisa berenang, bahkan ia bisa ikut meninggal jika menolong orang yang tengah tenggelam. Karena banyak terjadi masalah seperti itu, bahkan ada yang memberitakan tentang masalah tersebut.

Karena orang yang tengah tenggelam akan sekuat tenaga menangkap orang yang menolonginya, akan kelar jika ditangkap oleh orang yang tengah tenggelam. Karena mereka akan karena kelelahan dan tenggelam.

Air yang tengah mengalir dengan cepat, menambah Adelia yang terus memukul permukaan air, dan air terus berciprat di wajah Bastian, ia benar-benar tidak bisa bernapas. Saat ia berusaha untuk bernapas, ia ditarik oleh Adelia lagi.

Hati Bastian mencelos, ia tahu akan terjadi sesuatu hal buruk di dirinya. Ia tidak bisa berenang hingga sampai di tepi sungai, dan tentunya Adelia akan mati.

Dalam lubuk hati ia benar-benar menyesal, ia menyesal karena dirinya membuat Adelia menjatuhkan dirinya ke sungai. Jika ia bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat, hari ini tidak akan terjadi masalah tersebut.

"Maaf, Adelia!"

Bastian menggunakan sekuat tenaga untuk mengatakannya kepada Adelia, lalu tubuhnya mulai tenggelam.

Adelia mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh Bastian sebelum kesadarannya mulai menghilang.

Sedangkan sebelum kesadaran Bastian mulai menghilang dan tenggelam, ia juga mendengar suara teriakan orang-orang.

"Cepat! Di situ! Di situ!"

Suara tersebut dari jauh menjadi dekat, indra pendengar Bastian semakin memudar, dan setelah itu Bastian benar-benar hilang kesadaran.

……

Sebuah mobil ambulan terhenti di depan rumah sakit.

Pintu ambulan terbuka, tenaga medis membawa Adelia dan Bastian yang tengah koma menuju ke ruang IGD.

Yeni benar-benar menangis deras, sedangkan Laura terus mengikuti tenaga medis hingga di luar ruang IGD, tapi mereka di tahan di luar oleh tenaga medis.

"Maaf, kalian tidak boleh masuk, silahkan tunggu di luar dengan sabar!"

Dokter langsung menutupkan pintu setelah ia selesai berujar.

Yeni terduduk lemas di lantai, dan terus menundukkan kepalanya sembari menangis.

Bahkan Laura pun menangis saking terkejutnya, Adelia masih sadar saat berhasil ditolong, sedangkan Bastian sepenuhnya hilang kesadaran.

Suara terakhir yang Bastian dengar adalah, orang-orang yang berada di atas perahu tersebut.

Karena Adelia terus ditahan oleh Bastian, oleh karena itu ia tidak tenggelam dalam waktu yang cepat, dan orang yang berada di atas perahu menolonginya terlebih dahulu. Adelia masih sadar saat ditolong, oleh karena itu ia tidak bahaya.

Menunda waktu yang lama saat orang-orang menolong Bastian, menambah air mengalir dengan cepat, orang yang berada di perahu atas mencari keberadaan Bastian selama dua-puluh detik lebih.

"Yen.... Yeni, kamu jangan khawatir, Bastian akan baik-baik saja, ia pasti akan baik-baik saja."

Laura memeluk Yeni, dan berusaha menenanginya dengan menggunakan nada gemetar.

Tidak butuh waktu lama, Davina dan Farzan yang mendapati kabar tersebut langsung mendatangi rumah sakit dengan terburu-buru, Erwin dan Carlos pun datang juga.

Teman Laura adalah salah satu karyawan di perusahaan Fores Sidon, ia meminta temannya untuk memberitahu Patrick. Oleh karena itu, Davina dan Farzan datang, Patrick dan Kirania juga sudah tiba di rumah sakit.

Lampu merah masih menyala di ruang IGD, Davina langsung terduduk di lantai dan menangis deras.

"Apa yang telah terjadi dengan Adelia? Aku hanya mempunyai satu anak, aku mohon kamu jangan terjadi apa pun!"

Kedua netra Farzan merah, ia takut akan terjadi sesuatu di Adelia.

Patrick dan Kirania juga benar-benar terkejut, jika terjadi sesuatu dengan Bastian, mereka harus bagaimana memberitahu kepada Keluarga Yue dan Fendy Yue?

Kedua lutut mereka benar-benar lemas saat mendapat kabar tersebut.

"Apa yang telah terjadi dengan Adelia? Bukankah ia sedang bersama Bastian?!" Davina mulai menarik Yeni dan bertanya.

Kini Yeni benar-benar meringkuk tubuhnya di ujung, benar-benar gemetar, bahkan ia terlihat sangat kasian. Laura ingin menarik Davina, tapi ia tidak bisa menarik Davina yang separuh baya.

Patrick merasa tidak tahan, lalu ia menghampirinya dan berkata:

"Cukup! Jangan memaksa ia lagi. Bahkan ia sudah seperti itu, tapi kamu tetap ingin memaksanya!"

"Ini adalah ruang IGD, diam lah jika kamu ingin putrimu baik-baik saja!"

Davina takut dengan Patrick, oleh karena itu ia tidak memaksa Yeni lagi.

Patrick tahu masalah Yeni dan Bastian, ia menepuk pundak Yeni saat melihat ia seperti itu, dan berkata:

"Kamu tidak perlu khawatir, kakakku sangat beruntung, ia pasti akan baik-baik saja."

Meskipun ia berkata seperti itu, tapi Patrick tidak yakin juga. Bahkan ia dan Kirania tidak tahu apa yang telah terjadi di Bastian, termasuk Farzan yang tidak tahu mengapa Adelia bisa masuk ke ruang IGD.

Selama satu jam, semua orang menunggu di luar dengan cemas. Akhirnya pintu terbuka, dan dokter keluar dari dalam.

"Siapa keluarga dari Adelia Liu?" ia bertanya.

Davina dan Farzan menghampirinya dengan terburu-buru, berkata dengan nada gemetar:

"Kita, kita adalah pihak keluarga Adelia Liu! Bagaimana keadaan Adelia? Ia baik-baik saja kan, dokter?"

Dokter mengangguk kepalanya dan berkata:

"Tidak perlu khawatir, pasien tidak bahaya, hanya saja bagian paru-paru infeksi karena ada genangan air, dan menambah ia terkejut. Ia sekarang tengah tidur, tapi ia bisa bangun dalam dua-puluh-empat jam."

Davina dan Farzan menghela napas lega saat mendengar kata-kata dokter.

"Dokter, bagaimana kondisi Bastian?!"

Patrick, Kirania, dan Yeni bertanya dengan panik.

Nada bicara dokter berubah, ia menghela napas dan berkata:

"Detak jantung Bastian sudah kembali normal, tapi bagian paru-paru terinfeksi cukup parah, dan ia tenggelam dalam jangka waktu panjang, otaknya tidak mendapat oksigen cukup lama, oleh karena itu ia tidak sadar."

"Kalian.... kalian harus melakukan persiapan, kemungkinan ia akan menjadi lumpuh, selamanya tidak akan bangun dari koma."

Mereka bertiga seperti tersamber petir saat mendengar kata-kata dokter.

Patrick dan Yeni langsung terduduk lemas di lantai.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu