Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 155 Hadiah Uang Sebesar 20 miliar Rupiah

“Manajer umum Setiawan, kamu sudah bertahun-tahun berada di kota Tajo, apakah kamu mengenali orang-orang di jalanan?

Setelah kembali ke perusahaan, Bastian meminta Setiawan untuk masuk ke dalam ruangan kantornya.

“Kenal, setelah bertahun-tahun aku telah mengenal banyak orang dengan berbagai karakteristik supaya memudahkanku untuk meminta seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan.” Setiawan menganggukkan kepalanya dan berkata: “Mengapa tuan muda mencari orang-orang di jalanan, apa yang ingin kamu lakukan?

Bastian berkata dengan wajah serius:

“Aku akan memberikan hadiah berupa uang sebesar 10 miliar rupiah untuk menangkap dalang dari kasus penipuan 513.”

Yeni dan beberapa korban lainnya melakukan pengajuan penipuan pada bulan 5 tanggal 13. Untuk kasus penipuan ini, polisi sampai membentuk sebuah tim investigasi khusus untuk menyelidiki kasusnya, jadi disebut sebagai kasus penipuan 513.

Anna pernah meminta temannya untuk memastikan, bahwa ada seorang wanita yang telah ditipu dalam kasus penipuan, dan wanita tersebut adalah Yeni.

Anna memberitahukan masalah ini kepada Fendy Yue, dan Fendy Yue segera menghubungi Bastian. Bastian sangat terkejut ketika mendengarkan informasi dari ayahnya, semua uang Yeni telah ditipu, pantas dia tidak mendapatkan kabar darinya di kota Tajo.

Yeni sudah tidak memiliki uang, bagaimana caranya untuk bertahan hidup, bagaimana caranya untuk mencari pekerjaan, apalagi membangun sebuah bisnis di kota Tajo.

supaya mempercepat menemukan Yeni, Bastian sampai mengeluarkan uangnya meminta orang-orang di jalanan untuk mencari tahu pelaku dari kasus penipuan itu. Pihak kepolisian masih belum menemukan siapa pelakunya, identitasnya pasti disembunyikan dengan ketat, sehingga sulit untuk menemukannya, jadi tentu tidak bisa mengharapkan metode konvensional.

“Ha?” Setiawan yang tidak mengetahui inti dari permasalahannya, dia menjadi kebingungan dan bertanya: “Tuan muda, ini adalah tugas yang harus dilakukan oleh pihak kepolisian, untuk apa kamu mengeluarkan begitu banyak uang yang sia-sia? Apakah kamu ingin menjadi warga negara yang baik?”

Bastian berkata dengan tidak sabar:

“Lakukan saja sesuai permintaanku, siapapun yang dapat memberikan informasi yang akurat kepadaku mengenai siapa dalangnya, maka orang itu akan mendapatkan 10 miliar rupiah.”

Suasana hati Bastian sedang buruk hari ini, sehingga Setiawan tidak banyak bertanya dan segera menganggukkan kepalanya dan berkata:

“Baiklah, baiklah, aku sekarang langsung pergi mencari seseorang serta menyebarkan berita ini, kamu tunggu saja.”

Setelah Setiawan pergi, Bastian semula berpikir untuk menyeduh teh di teko, tetapi saat dia baru saja mengangkat teko, dia membantingkan teko ke lantai. Wajahnya tampak sangat marah, kemudian dia bergumam:

“Sampai aku mengetahui siapa dirimu, saat itu juga aku akan mematahkan kakimu!”

......

Di hari yang sama, Setiawan mempekerjakan sebanyak puluhan ribu orang untuk menyebarkan berita hadiah uang di jalanan, uang sebesar 10 miliar rupiah adalah jumlah uang yang kecil bagi Bastian, namun bagi bajingan dunia bawah tanah atau orang-orang yang biasa, 10 miliar rupiah adalah jumlah uang yang sangat besar.

Dalam waktu singkat, berita tersebut menggemparkan dunia bawah tanah di kota Tajo, bahkan beberapa ketua juga mulai menginginkan uang 10 miliar rupiah, masing-masing dari mereka mengutus seseorang untuk menanyakan informasi. Bahkan ada yang saling bertukar informasi, mereka berencana untuk menemukan pelaku bersama-sama kemudian membagikan uang 10 miliar secara rata.

Uang sebesar 10 miliar rupiah telah membangkitkan sikap antusiasme mereka, pada dasarnya hubungan dalam dunia bawah tanah termasuk rumit, mereka menyelidiki kasus dengan ketangkasan yang luar biasa dibandingkan pihak kepolisian. Bahkan sudah ada beberapa orang yang pergi menanyakan informasi dari pemilik toko, selain itu, mereka dengan santai mengunjungi sebuah penjara untuk mencari sang pemilik toko serta menanyakan informasi tentang sang penipu.

Awalnya, pemilik toko meminjam uang dengan riba yang tinggi dari penipu, dan karena dia tidak mampu untuk membayar bunga sebanyak itu, akhirnya, dia mencuri uang dari perusahaan. Alhasil dia ketahuan oleh pihak perusahaan serta dilaporkan ke polisi, sehingga dia ditangkap dan dihukum.

Dikarenakan penipu tidak bisa mendapatkan uangnya kembali, sehingga saat berada di bawah keputusasaannya, dia berpikir untuk menipu pemilik toko.

Dapat diakui, para bajingan di dunia bawah tanah cukup pintar, namun sayangnya, tidak ada yang menemukan informasi yang berguna.

Jika mereka dapat menanyakan informasi tentang penipu dari sang pemilik toko, maka dari awal pihak kepolisian sudah menginvestigasi hasil dari kasus penipuan. Dan dikarenakan mereka tidak bisa mendapatkan informasi yang berguna dari sang pemilik toko, sehingga investigasi tidak ada perkembangan.

Karena penipu adalah pemberi pinjaman secara pribadi, bukan perusahaan peminjaman, atau pialang. Ditambah lagi penipu menggunakan identitas palsu saat memberikan pinjaman kepada pemilik toko, maka pemiik toko tidak mengetahui jati diri sang penipu dan hanya dapat menggambarkan penampilannya.

Tetapi penampilannya terlihat lebih populer, pihak kepolisian bahkan belum menemukan sang penipu berdasarkan potret, apalagi para bajingan.

Dengan demikian, tidak ada seorangpun yang berhasil mendapatkan uang sebesar 10 miliar rupiah dari Bastian selama seminggu sejak penyebaran berita hadiah uang di dunia bawah tanah.

Bastian semakin cemas akan hal ini, supaya berhasil mendapatkan kabar dari Yeni, dia langsung menaikkan penghargaan dari 10 miliar rupiah menjadi 20 miliar rupiah. Dalam waktu singkat, menggemparkan seluruh dunia bawah tanah di kota tajo lagi.

Tetapi penipu tetap tidak berhasil ditemukan serta tidak berhasil diinvestigasi. Tidak ada informasi mengenai sang penipu, sehingga tidak ada gunanya untuk menaikkan hadiah uang hingga 200 miliar.

Namun ada sebuah pepatah yang mengatakan akan ada seseorang yang berani unjuk diri di bawah kuasa uang, ada satu orang yang benar-benar mengetahui semua informasi mengenai sang penipu, selain itu, dia akrab dengan sang penipu. Dan dia adalah seorang pria yang bersama-sama dengan sang penipu.

Pada saat Yeni pergi ke toko untuk membayar uang, total ada dua orang, yang satu adalah sang penipu, dan yang satunya lagi memanggil sang penipu dengan sebutan kakak sepupu.

Ini menunjukkan bahwa pria tersebut adalah adik sepupu dari sang penipu, dia juga mendapatkan berita hadiah berupa uang sebesar 20 miliar rupiah dari Bastian. Uang 20 miliar rupiah adalah godaan yang sangat besar, supaya mendapatkan uang 20 miliar rupiah, dia langsung mengambil inisiatif untuk menghubungi Bastian.

“Apa...... apa kabar, aku memiliki informasi tentang orang yang ingin kamu cari, aku tahu di mana keberadaan dia sekarang!”

Pada suatu malam, Bastian menerima panggilan telepon dari orang asing.

“Dia siapa? Di mana keberadaan dia sekarang?”

Bastian tiba-tiba dikejutkan oleh perkataannya, kemudian dia bertanya dengan impulsif.

“Kamu......bukankah kamu akan memberikan uang sebesar 20 miliar untuk orang yang bisa mengatakan informasi tentang sang penipu. Aku ingin melihat uangnya dulu sebelum aku......memberitahumu.”

Dari ujung sang penelepon, suara pria tersebut terdengar sedikit gugup, dan suaranya terdengar masih sangat muda.

Bastian berpikir sejenak kemudian berkata:

“Tidak masalah, kamu boleh memilih uang tunai atau kartu debit. Di mana keberadaan kamu sekarang, aku akan datang untuk menemuimu.”

Pria tersebut terdiam beberapa saat kemudian dia segera memberitahukan sebuah alamat kepada Bastian.

Alamat yang diberikan sangat terpencil, beralamat di sebuah desa di daerah pinggiran kota. Tempat tersebut dipenuhi marabahaya, tetapi Bastian tidak ragu sedikitpun, dia kembali ke kamar tidur dan mengeluarkan sebuah belati.

belati adalah pisau yang pernah digunakan oleh kakeknya, Dariuss Yue ketika dia masih muda dan menjadi tentara, sangat tajam, tidak tahu ada berapa banyak nyawa yang telah direnggut oleh belati di medan perang.

Bastian menyelipkan belati di pinggangnya sembari berjalan keluar dari pintu, dia mengendarai mobilnya menuju pintu masuk bank.

“Patrick, segera hubungi manajer umum bank, dan bawakan uang sebesar 20 miliar rupiah untukku.” Bastian menghubungi telepon Patrick dari dalam mobil.”

“20 miliar rupiah? Kak Bastian, apa yang kamu lakukan dengan uang 20 miliar rupiah saat ini?” kata Patrick kebingungan.

“Jangan omong kosong, cepat minta mereka untuk membawakan uang untukku!” pekik Bastian di telepon.

Patrick tersentak kaget kemudian segera memutuskan hubungan telepon dari Bastian.

Setelah menunggu selama 20 menit, Patrick dan manajer umum bank membawakan uang sebesar 20 miliar rupiah dari dalam bank untuk Bastian. Bagasi kulit berukuran 30 inci diisi penuh oleh 5 kotak uang.

Bastian ikut membantu mengangkat kotak-kotak itu ke dalam mobil, kemudian tanpa berkata apa-apa dia segera menyetir mobilnya meninggalkan pintu masuk bank, meninggalkan Patick dan manajer umum bank yang sedang berdiri saling berpandangan dengan wajah tercengang.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu