Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 323 Hubungan Keluarga Yang Tidak Bisa Diputuskan

setelah mengatakan itu, Fendy pun pulang bersama mereka.

Yeni lalu menghalangi mereka sambil menangis dan memohon :

" paman, kamu tidak boleh mengusir Bastian dari keluarga Yue, dia adalah putramu!"

disaat ini, Thomas pun tidak bisa menahan dirinya lagi. ia lalu menghampiri mereka dan berkata :

" semua adalah satu keluarga, untuk apa kalian melakukan ini! bahkan sebagai orang asing saja aku tahu kalau sebelum kakek Dariuss meninggal, ia sangatlah sayang kepada Bastian. sekarang kalian malah mengusirnya dari keluarga Yue, bukankah kalian sedang menentang kakek? kakek pastilah akan merasa sangat sedih jikalau kakek tahu kalian memperlakukan Bastian seperti ini!"

" Thomas!" kata Teguh sambil menatapnya :" ini adalah masalah keluarga kami, kamu tidak berhak berbicara disini!"

" dulu Bastian adalah tuan besar keluarga Yue dan kamu ditugaskan untuk bertanggung jawab atas keselamatannya. namun sekarang dia sudah bukan merupakan bagian dari keluarga Yue. kamu tidak perlu melindunginya lagi. mari pulang bersama kami!"

mendengar itu, Thomas semakin marah, dia menggepalkan tangannya dan juga mengerutkan keningnya.

namun disaat ini, Raphael menghampirinya dan menampar wajah Thomas.

Raphael adalah seorang guru senior diseni bela diri, tamparan ini bukanlah merupakan tamparan yang ringan. pria kekar seperti Thomas saja terbang karena tamparannya itu. dia lalu memukul meja dan meja itu juga hancur karena pukulannya.

Thomas memegang wajahnya dan sisi mulutnya telah berdarah. dia menatap kakeknya sendiri dengan tidak percaya.

" Thomas, kamu tidak memiliki hak untuk mengurusi masalah keluarga Yue!" kata Raphael sambil menatapnya seram.

tamparan ini juga mengejutkan Teguh dan juga orang orang disana.

" kamu sama seperti Bastian, terlalu sembarangan dan juga tidak taat aturan. kamu telah melakukan begitu banyak kesalahan diluar negeri sana. kamu juga telah merepotkan keluarga Yue. aku Raphael, tidak memiliki cucu seperti kamu. mulai saat ini, aku memutuskan hubungan dengan kamu!"

" kedepannya, kamu bukan lagi merupakan cucuku! kamu tidak memiliki hak untuk kembali ke keluarga Yue lagi!"

kata Raphael sambil menunjuk kearah Thomas. dia bahkan ingin memutuskan hubungannya dengan Thomas.

adegan ini bahkan mengejutkan Patrick.

Teguh mengerutkan kening dan menatap kearah Raphael.

segala kasus yang berhubungan dengan Thomas diluar negeri sana sudah diketahui Raphael sejak awal, namun ia tidak menyalahkan Thomas. namun kenapa disaat ini dia malah ingin memutuskan hubungannya dengan Thomas?

orang bodoh juga tahu kalau Raphael ingin Thomas tetap berada disisi Bastian.

namun disaat ini...... tidak ada yang berani ikut campur karena ini merupakan masalah keluarga Thomas.

" kamu....."

Thomas terbengong dan kedua matanya memerah. ia lalu bangkit berdiri dan menatap Raphael dengan penuh amarah :

" petua, aku sudah mentolerir kamu sejak lama!"

" baiklah, kamu ingin memutuskan hubungan denganku bukan? aku tidak akan menolak! aku rasa ayahku bisa meninggal juga karena kami. apakah kamu mengira aku sangat ingin menjadi cucumu? aku sudah tidak ingin menolerir semua sikapmu lagi!"

" pergilah, aku Thomas juga tidak ingin menganggapmu sebagai kakekku lagi!"

perkataan Thomas membuat Raphael semakin marah :

" baiklah, kamu sungguh berani!"

" mulai dari sekarang, aku tidak akan mengurusimu lagi meskipun kamu mati nanti. aku akan mematahkan kedua kakimu jika kamu berani menginjakkan kakimu kedalam keluarga Yue!"

setelah mengatakan itu, Raphael pun berbalik badan dan pergi dari sana.

Fendy tidak mengatakan apapun dan juga pergi meninggalkan tempat itu.

" ayuk pergi, kenapa kalian masih terbengong disini, mari pulang ke kota Juragan!"

kata Teguh kepada mereka.

Aaron menghela nafas dan dengan tidak tega menarik Sanny untuk pergi dari tempat itu.

Anna malah berdiri disana dan menatap Bastian. dia tidak rela meninggalkan tempat itu.

" Bastian...." dia masih ingin menghampiri Bastian dan mengucapkan kata perpisahan dengannya.

" Anna, apa yang kamu lakukan? apakah kamu juga ingin diusir?" kata Teguh sambil menoleh kearah Anna. Teguh lalu menatap kearah Farhan dan Gina sambil berkata :" bawa dia pergi!"

Farhan dan Gina terpaksa pergi menarik Anna sambil berkata :

" kak Anna, mari pergi.."

orang terakhir yang ada disana juga telah ditarik pergi.

Patrick terlihat sedikit ragu dan dia pun berlarik keluar.

disaat ini, dikamar pasien itu hanya tersisa Bastian, Yeni dan juga Thomas.

Yeni lalu menghampiri Bastian dengan wajah yang bersalah. dia memeluk Bastian dan berkata :

" maaf, aku telah mencelakaimu....."

kedua mata Bastian telah merah, namun dia masih berusaha untuk menenangkan Yeni :

" perkataan bodoh seperti apa yang kamu ucapkan, aku sudah menduga hal ini akan terjadi sejak awal."

" aku tidak takut untuk diusir dari keluarga Yue, hanya saja aku kasihan kepada ibuku. tidak tahu hingga kapan ia bisa bertemu denganku lagi."

Bastian kembali mencucurkan air mata ketika memikirkan ibunya. namun ia tidak berani menangis terlalu keras karena tidak ingin membuat Yeni merasa sedih.

dia menoleh kearah Thomas dan berkata dengan penuh bersalah :

" Thomas, maaf, aku sudah membuatmu diusir dari keluarga Yue."

Thomas lalu berjalan kearah sofa sambil memegang wajahnya sambil menarik nafas yang dalam.

" tidak apa apa, aku tidak begitu peduli. lagipula aku sangat puas sudah bisa memarahinya. aku sangat ingin memarahinya sejak awal."

" hehe!"

Thomas pun tersenyum senang agar Bastian tidak merasa bersalah lagi.

tetapi sebenarnya dia merasa sedikit sedih, dia tahu kalau Raphael tidak sengaja melakukan semua ini. jikalau Raphael tadinya tidak melakukan itu, Thomas juga akan dibawa pulang kembali ke keluarga Yue. jikalau itu terjadi, maka tidak ada orang yang akan melindungi Bastian lagi.

hanya saja dia tidak tahu........ hingga kapan ia bisa kembali bertemu dengan Raphael.

matanya sedikit memerah ketika memikirkan hal itu.

disaat ini, Patrick yang tadinya berlari keluar itu pun kembali.

dia seperti membawa sesuatu dan dia meletakkannya didepan Bastian sambil berkata :

" Anna memberikan ini kepadaku, didalam ini terdapat sebuah kartu ATM yang berisi 1Triliun milik paman Fendy."

" didalam juga terdapat sebuah surat yang dituliskan paman Fendy kepadamu. terdapat juga sebuah flashdisk, namun Anna tidak sempat berkata kepadaku tentang apa isi flashdisk ini. dia pun segera dibawa pergi oleh mereka."

Bastian kembali menangis ketika melihat semua barang itu. dia tersenyum dan menyimpan semua barang itu tanpa mengatakan apapun.

beberapa saat kemudian, dia menatap Patrick dan berkata :

" Mereka.... kapan pergi dari kota Tajo?"

Patrick berkata :" mungkin sore ini."

mendengar itu, Bastian menahan semua rasa sakitnya membuka selimutnya sambil berkata :

" bantu aku untuk mengurus segala berkas yang diperlukan untuk keluar dari rumah sakit ini. aku ingin keluar."

bagaimana mungkin Yeni mengizinkannya keluar dari rumah sakit. dia baru saja melakukan operasi semalam. dia tidak mungkin pulih begitu cepat.

" tidak boleh, kamu begitu lemas sekarang. jikalau jahitan lukamu itu terbuka lagi, maka itu akan infeksi." kata Yeni.

" aku ingin keluar, bantu aku mengurusi berkas yang diperlukan!" kata Bastian sambil mengerutkan keningnya.

Yeni tidak tahu lagi harus melakukan apa, dia lalu menatap Patrick dan meminta bantuan kepadanya.

Patrick sedikit ragu dan berkata :" aku akan pergi mengurusnya."

.......

pukul 2 sore, Fendy dan sekeluarga pun keluar dari villa.

didepan villa juga telah tersedia beberapa mobil mewah. dari kejauhan juga terdengar sebuah suara :

" ayah!"

suara itu membuat semua orang menghentikan langkah kaki mereka. dari kejauhan, terlihat sebuah bayangan tubuh yang sedang bergoyang.

terlihat Bastian yang tidak tahu sejak kapan berada disana, dia berdiri disana dengan wajah yang pucat dan dia menatap Fendy dengan wajah yang telah dibasahi dengan air mata.