Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 373 Orangnya Aldo Wu
Setelah mendengar jika Jasper Wu memiliki kabar baik, Bastian juga terlihat senang.
“Aldo Wu akhir akhir ini membuka salon rambut di Distrik Gharda, bahkan dia berada disana untuk mengamati secara pribadi.”
Jasper Wu berkata penuh semangat:
“Bawahanku mengatakan jika semua pegawai ditempat itu adalah gadis gadis cantik, dan mereka masih remaja. Tidak usah menebak lagi, dia pasti bersikap sok hebat kemudian mengarap remaja remaja itu, ini juga apa yang tidak Juvenal Wu perbolehkan untuk kita lakukan.”
Bastian berpikir, menganggukkan kepalanya mengatakan:
“Baiklah, kita segera pergi ke Distrik Gharda, pergi melihat salon yang kamu katakan.”
Kemudi mobil beralih membuat mobil berjalan dengan memutar arah, langsung menuju ke Gharda.
Distrik Gharda di Kota Depok merupakan sebuah kompleks yang terbilang maju, banyak tempat destinasi wisata terkenal, setiap tahun pasti ramai dikunjungi wisatawan asing, di tempat seperti itu, entah usaha apa yang dilakukan pasti akan menghasilkan banyak uang.
Tapi Aldo Wu malah membuka usaha yang mengarah ke prostitusi, tidak bisa dielakkan jika ini adalah salah satu bisnis yang menjanjikan,bahkan tidak memerlukan kemampuan apapun untuk memulainya.
Usaha yang dia tekuni ini lebih mengarah pada mengikuti naluri dalam dirinya. Dia tipikal orang menyukai akan hal berbau prostitusi, saat melihat permpuan cantik saja dia sudah langsung bereaksi.
Orang seperti ini sangatlah mesum, mentalnya bermasalah. Hidup di dalam keluarga seperti itu jika mentalnya bermasalah juga merupakan hal yang wajar, katakan saja Leonard Wu, dia memiliki begitu banyak keanehan yang membuat orang lain tidak mengerti dan tidak habis pikir.
Bisnis seperti itu benar benar menjanjikan, apa lagi akhir tahun sudah tiba, Aldo tidak berhenti untuk mendapatkan pundi pundi uangnya, mungkin dia juga sudah menggarap beberapa remaja cantik ditempatnya bekerja.
Mobil melaju santai di jalanan, saat sampai di Distrik Gharda, hari sudah hampir malam.
Jam jam seperti ini bagi orang biasa adalah waktunya untuk kembali kerumah.
Tapi bagi sebagian orang merupakan hari yang penuh dengan kebahagiaan yang sebenarnya baru saja dimulai.
Kehidupan malam ditempat ini bisa dibilang baru mulai berkembang dalam satu tahun, tapi dalam waktu satu tahun ini, tempat ini sudah menjadi ikon dari Distrik Gharda itu sendiri.
Tentu saja ini semua karena kerja keras Aldo Wu, sepanjang jalan deretan salon ini, dialah yang perintis sekaligus pemiliknya.
Sekarang Bastian berdiri di salah satu ujung jalan di sepanjang jalan ini, mengedarkan pandangannya, bahkan Bastian saja terpaksa mengakui jika hobi mesum yang dimiliki oleh Aldo Wu benar benar tidak main main.
Bagaimanapun juga bisa memajukan jalanan ini bukanlah hal yang mudah.
“Salon yang baru dibuka oleh Aldo Wu ada di ujung jalan, kita langsung saja kesana.”
Jasper Wu melihat pesan di teleponnya, kemudian menyimpannya kembali, berjalan di barisan paling depan memimpin jalan.
“Halo tuan, apa ingin bermain?”
“Tuan, perempuan ditempat ini adalah yang terbaik, mereka pasti akan memuaskanmu, masuklah.”
Sepanjang jalan mereka dikerubungi oleh banyak perempuan yang meminta mereka mampir, jika bukan karena tatapan mematikan yang terpancar dari kedua mata Kimmy, mungkin mereka semua sudah ditarik masuk secara paksa oleh mereka para perempuan.
“Sampai, ini tempatnya.”
Jasper Wu menghentikan langkahnya tepat di depan pintu masuk salon, dia mendorong pintu dan langsung masuk kedalam, terlihat seorang perempuan cantik berjalan mendekati mereka.
“Kalian berapa orang, apa yang kalian butuhkan? Pelayanan disini ada....”
“Tidak perlu!”
Perempuan itu bahkan belum menyelesaikan perkataannya tapi sudah dihentikan oleh Jasper Wu:
“Kita datang untuk mencari seseorang.”
“Mencari seseorang?”
Perempuan itu terlihat terkejut, tapi dengan cepat dia bisa mengkondisikan kembali raut keterkejutan di wajahnya:
“Hei, semua yang datang kemari memang untuk mencari seseorang, perempuan seperti apa yang kalian inginkan?”
“Perempuan disini semua adalah yang terbaik, mereka semua masih remaja.”
Jasper Wu mengerutkan keningnya, menimpali dengan tidak sabaran:
“Mencari seseorang! Bukan mencari perempuan, apa kamu tuli?”
Saat ini perempuan itu merasa jika ada yang tidak beres, sikapnya yang seperti ini jelas sekali jika mereka datang untuk berbuat ribut.
“Tuan jangan emosi terlebih dahulu, tenanglah. Apa kamu tidak tau jika tempat ini dilindungi oleh Geng Cahaya? Aldo Wu bahkan sering datang kemari.”
“Aku datang karena mencarinya!” Jasper Wu semakin dibuat kesal, “sudah, tutup tempat ini, kita tidak ingin membicarakan hal lainnya.”
“Kelihatannya kedatangan tuan kemari karena ingin berbuat ribut.” Perkataan perempuan itu tiba tiba terdengar dingin, dia menyeringai, menatap Jasper Wu dengan tatapan merendahkan.
“Orang seperti kalian bahkan berani datang ketempat yang dilindungi oleh Geng Cahaya? Benar benar bosan hidup?”
Setelah mengatakan itu dia menepuk tangannya dan mulai berteriak.
“Keluarlah.”
“Braakkk!”
Dari belakang tiba tiba mucul beberapa laki laki yang tubuhnya dipenuhi oleh tato, aura yang mereka pancarkan penuh dengan aura mengintimidasi, jelas sekali jika keberadaan mereka adalah untuk membereskan masalah dan membereskan perusuh.
Melihat gambaran seperti ini, jika itu orang biasa maka mereka akan ketakutan.
“Ambil uang mereka, habisi dan tendang keluar.”
Setelah mengatakan itu perempuan itu langsung bersiul, dia membalikkan badannya untuk duduk di atas sofa.
Semua pegawai perempuan berumpul untuk menonton televisi, bahkan mereka tidak melihat apa yang akan terjadi nantinya, bukannya tidak ada yang datang untuk mengacau sebelumnya, tapi mereka semua diusir keluar oleh Aldo Wu.
Kali ini juga bukan pengecualian.
Tapi detik selanjutnya tatapan semua orang berkumpul fokus pada satu hal.
Kali ini Thomas Qi tidak menunjukkan pergerakan, jadi Kimmy juga melakukan hal yang sama. Damon dan beberapa temannya sudah mengikat sabuk di tangan mereka siap bertarung, bahkan tidak lama kemudian semua laki laki yang tubuhnya penuh tato sudah terkapar tidak berdaya.
Damon menginjak salah satu kepala dari mereka, dalam satu tendangan saja sudah membuatnya tidak sadarkan diri.
“Sekarang sudah bisa berbincang?”
Damon mendekat ke salah satu perempuan yang menyambut mereka sebelumnya, pertanyaannya sangat telak.
“Bi.... Bisa....”
Bahkan perempuan itu menelan ludahnya secara paksa karena ketakutan, dia tau jelas jika bersikap menantang hanya akan mencelakainya saja, dia langsung membuka salah satu pintu di dalam ruangan itu.
“Minggir!”
Jasper Wu berkata kepada perempuan itu, dan dia dengan patuhnya berdiri di pojokan ruangan.
Pada saat ini semua perempuan yang bekerja ditempat ini sudah berbaris dengan rapi menunggu omelan.
“Dengarkan baik baik, aku datang untuk membebaskan kalian. Aku tau kalian datang kemari karena dipaksa, asalakan kalian bersedia mengatakan kebenaran dengan membuktikan jika Aldo Wu lah yang memaksa kalian datang kemari, aku akan memberikan kebebasan kepada kalian, bahkan aku akan memberikan uang yang sangat banyak agar kalian meninggalkan tempat ini.”
Jasper Wu mengatakannya dengan menatap semua orang dengan wajah serius.
“........”
Tapi tidak ada siapapun yang menunjukkan reaksi kebersediaan mereka, malah menatap Jasper Wu dalam dalam, tanpa mengatakan apapun.
“Kenapa? Tidak mungkin jika kalian datang kemari karena keinginan kalian sendiri kan?”
Jasper Wu menegrutkan keningnya, dia memalingkan kepalanya menatap Warner Zhao, uang yang sudah dia siapkan sebelumnya langsung dia keluarkan.
“Plaakk!”
Begitu koper dibuka, tatapan semua orang langsung berbinar.
Jasper Wu merasa sangat puas saat melihat reaksi dari semua orang, mereka seharusnya akan membuka mulut mereka kan jika sudah melihat uang sebanyak ini?
Tapi masih saja tidak ada seorangpun yang menunjukkan reaksi seperti yang diinginkan oleh Jasper Wu.
Jasper Wu menjelaskan:
“Dengarkan, asalkan kalian bersedia menyalahkan Aldo Wu, kalian kelak tidak perlu lagi bekerja dibidang seperti ini, kalian bisa membawa semua uang ini, dengan uang sebanyak ini hidup kalian akan makmur.”
“.......”
Selanjutnya suasana masih saja begitu sunyi, hal ini membuat Jasper Wu dan Warner Zhao merasa sangat canggung.
“Cih!”
Pada saat ini tiba tiba salah satu perempuan di pojokan menyeringai.
Jasper Wu menolehkan kepalanya, menarik perempuan itu degan wajah kesal, bertanya:
“Apa yang kamu decihkan! Lakukan lagi kalau berani!”
Anehnya adalah, perempuan yang tadi sempat ketakutan malah pada saat ini dia tiba tiba memiliki keberanian yang entah datang darimana:
“Kamu berani menyentuh bisnis Aldo Wu, maka lihat saja bagaimana dia akan menguliti kalian.”
Kali ini Jasper Wu mengerti, sebenarnya mereka semua bukan tidak ingin bebas, mereka juga bukannya tidak menyukai uang, hanya saja ketakutan mereka kepada Aldo Wu sudah mendarah daging, jadi meskipun mereka tergiur, mereka juga tidak akan berani mengkhianati Aldo Wu.
“Brengsek! Katakan, apa yang dia lakukan kepada kalian?”
Jasper Wu menekan wajah perempuan itu keras,membuat perempuan itu sedikit ketakutan, bahkan dia menendang perut rata perempuan itu, bertanya kesal.
Perempuan itu masih saja tidak mengatakan apapun bahkan saat darah keluar dari mulutnya, dia tidak bersedia membuka mulutnya bahkan malah memelototi Jasper Wu dalam dalam.
“Tidak usah banyak omong.”
Bastian menggelengkan kepalanya, mendorong Jasper Wu kemudian menggoreskan sebuah pisau di pinggangnya.
Perempuan itu berteriak kesakitan, bahkan membuat perempuan yang lain ngeri sampai merinding.
“Kamu... Kamu berani memperlakukanku seperti ini! Jika Aldo Wu datang, kalian tidak akan bisa kabur!”
Bastian mentapnya dingin, menarik pisau dari pinggangnya tanpa mengatakan sepatah katapun, setelah itu menusukkannya lagi ke salah satu kaki perempuan itu.
“Lanjutkan saja keras kepalamu itu, selanjutnya aku akan menusukkannya ke kepalamu.” Ekspresi di wajah Bastian masih tidak bergeming, rasanya dia sedang melukai orang mati saja.
Perempuan itu meringis kesakitan, saat pisau itu akan mengarah pada kepalanya, akhirnya dia menyerah.
“Aku katakan, aku akan mengatakannya.”
Dia mengatakan dibawah rasa sakit yang menyeruak disekujur tubuhnya:
“Bukannya kita tidak ingin pergi, kami tidak berani melakukannya.”
“Sebelumnya ada seorang gadis yang juga ingin kabur, tapi Aldo Wu menangkapnya kembali dan menggoreskan 100 goresan pisau di tubuhnya, menyiramnya dengan air garam, dia menyiksanya sampai setengah bulan kemudian gadis itu mati.”
“Aldo Wu memberikan video itu kepada kita semua, jadi meskipun kalian memberikan uang kepada mereka, mereka tidak akan berani menghianati Aldo Wu.”
Setelah mendengar perkataannya, bahkan bulu kuduk Kimmy langsung berdiri.
Luka 100 goresan pisau, disiram air garam? Bahkan jika tubuh mereka kuatpun tidak akan bisa menerimanya siksaan seperti itu.
“Shit! Psikopat!” Thomas Qi mulai memaki.
Novel Terkait
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaYama's Wife
ClarkIstri kontrakku
RasudinKisah Si Dewa Perang
Daron JayMy Lifetime
DevinaMr Huo’s Sweetpie
EllyaEverything i know about love
Shinta CharityHabis Cerai Nikah Lagi×
- Bab 1 Aku Tidak Mau Kerja Lagi!
- Bab 2 Keluarga Liu tidak layak untuk masuk ke sini!
- Bab 3 Bercerai
- Bab 4 Carlos Liu dipukul
- Bab 5 Keluarga Liu sekarat!
- Bab 6 Kirania Mengungkapkan Perasaaan
- Bab 7 Menghina Keluarga Liu
- Bab 8 Memblokir Keluarga Liu
- Bab 9 Biarkan Adelia Liu menemani Patrick selama satu malam
- Bab 10 Bertemu dengan Patrick
- Bab 11 Mengapa Kamu Begitu Murahan
- Bab 12 Ini Adalah Balasan Untuk Keluarga Liu Kalian
- Bab 13 Tenggat Waktu 2 Tahun
- Bab 14 Orang Tua Bastian Yue Mau Datang Ke Kota Cumarun
- Bab 15 Orang Yang Dijodohkan Dengan Adelia Liu
- Bab 16 Kamu Telah Membuatnya Putus Asa
- Bab 17 Istriku Sangat Baik Kepadaku
- Bab 18 Kalian Harus Segera Kosongkan Lantai Tiga
- Bab 19 Mengusir Orang
- Bab 20 Tuan Muda Besar Keluarga Yue
- Bab 21 Kamu adalah Anak dari Fendy Yue!
- Bab 22 Kemampuan Bastian yang Sebenarnya
- Bab 23 Ketakjuban Yeni
- Bab 24 Niat Licik Laura
- Bab 25 Aku adalah Pedang yang Tertajam itu!
- Bab 26 Bertemu dengan Davina dan Fenny
- Bab 27 Siapa Yang Berani Maju Selangkah Lagi
- Bab 28 Bastian Mendekati Wanita Kaya
- Bab 29 Aku Dengar Dia Pernah Cerai
- Bab 30 Aku Membencimu!
- Bab 31 Kamu Tidak Boleh Bersama dengan Ricky!
- Bab 32 Yeni yang Cerdas
- Bab 33 Tujuan Harun Datang
- Bab 34 Pengkhianat Perusahaan Fores Sidon
- Bab 35 Yerassyl yang Arogan
- Bab 36 Kecerdasan Bastian Yue
- Bab 37 Salam, Direktur Bastian Yue!
- Bab 38 Kalian Berhutang Budi Padaku
- Bab 39 Dia Masih Memiliki Perasaan Terhadapmu
- Bab 40 Jantung Yeny yang berdetak dengan Cepat
- Bab 41 Siapa Yang Menyuruhmu Memutuskannya Sendiri!
- Bab 42 Ada Orang Mulia Yang Membantu Kamu
- Bab 43 Apakah Bastian Yue Orang Mulia itu?
- Bab 44 Kita Putus Saja!
- Bab 45 Wajah Asli Ricky Li
- Bab 46 Menikah Sabtu Ini!
- Bab 47 Siasat Yeni
- Bab 48 Adelia Liu Akan Menikah
- Bab 49 Mabuk!
- Bab 50 Jangan Memikirkannya Lagi
- Bab 51 Aku Menyukaimu!
- Bab 52 Kemarahan Tak Berujung Bastian
- Bab 53 Pacar Yeni
- Bab 54 Dia Tidak Bersedia!
- Bab 55 Diserang
- Bab 56 Siapa Yang Berani Memukul Kakakku!
- Bab 57 Aku Boss Perusahaan Fores Sidon!
- Bab 58 Orang Yang Pernah Menindasnya Berlutut!
- Bab 59 Kesombongan Bastian
- Bab 60 Ketika Hidup Bersama Mempelai Wanita
- Bab 61 Panggilan Telepon Yeni
- Bab 62 Konflik dalam Keluarga Liu
- Bab 63 Undangan Bertemu Farzan Liu
- Bab 64 Kamu Yang Seharusnya Melindunginya
- Bab 65 Harun Liu Harus Mati!
- Bab 66 Aku Bukan Sampah!
- Bab 67 Menangkap Harun Pergi
- Bab 68 Kelicikan Bastian
- Bab 69 Orang yang Merekam Video
- Bab 70 Menahan Adelia Untuk Tidak Pergi
- Ba 71 Status Orang itu Terlalu Tinggi
- Bab 72 Pergi ke Rumah Yeni
- Bab 73 Aku Tidak Ingin Meninggalkanmu
- Bab 74 Persahabatan dengan Hubungan Palsu
- Bab 75 Mengirim Video Kepada Adelia
- Bab 76 Suasana Hati Adelia yang Diluar Kendali
- Bab 77 Mereka Berdua Sungguh Jadian
- Bab 78 Hal yang tidak Dapat Terhindari
- Bab 79 Pertolongan
- Bab 80 Mungkin Bastian tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 81 Kirania yang Setia
- Bab 82 Yang Mengirimkan Video Tersebut Adalah Laura Cao
- Bab 83 Kamu Adalah Wanita Yang Tidak Tahu Malu!
- Bab 84 Kirania Akan Pergi
- Bab 85 Kabar Meninggal Fendy Yue
- Bab 86 Setelah Bastian Fores Yue sadarkan diri
- Bab 87 Bastian Fores Yue, kamu tidak berbakti
- Bab 88 Pemilihan Kepala Keluarga Berikutnya
- Bab 89 Pertemuan Di Luar Ruang Duka
- Bab 90 Rahmat, Pengawal Bastian
- Bab 91 Bastian Tidak Terpilih
- Bab 92 Ade Yue Berontak
- Bab 93 Jangan menembak
- Bab 94 Mengusir Bastian Sekeluarga
- Bab 95 Provokasi Ketiga Keluarga Besar
- Bab 96 Perpisahan Keluarga Yue
- Bab 97 Alur yang Tak Terduga
- Bab 98 Amarah Fendy Yue
- Bab 99 Ide Cemerlang Bastian
- Bab 100 Keluarga Yue Tidak Tergoyahkan !
- Bab 101 Meminta Ampun
- Bab 102 Semuanya sedang Berakting
- Bab 103 Pacar Pura-pura
- Bab 104 Hanya Orang Biasa
- Bab 105 Tidak Terprovokasi
- Bab 106 Aku Akan Memberimu Uang, Tinggalkan Anna Ahn
- Bab 107 Tuan Muda Keluarga Yue
- Bab 108 Bagaimana Mungkin Tuan Muda Adalah Orang Yang Tidak Berguna
- Bab 109 Dialah Tuan Muda Raffy
- Bab 110 Anna Mencium Bastian
- Bab 111 Bastian Dibawa Pergi
- Bab 112 Jangan Membuatku Memandang Rendah Dirimu
- Bab 113 Bersiap Kembali Ke Kota Cumarun
- Bab 114 Yeni Sudah Pergi
- Bab 115 Kebangkitan Farzan Liu
- Bab 116 Yeni hamil !
- Bab 117 Berangkat ke Kota Tajo
- Bab 118 Perusahaan Ninetop
- Bab 119 Seluruh karyawan mengeruk uang perusahaan !
- Bab 120 Krisis dalam perusahaan
- Bab 121 Perusahaan Melakukan PHK
- Bab 122 Susanti
- Bab 123 Winnie dan Marie dipecat
- Bab 124 Susanti Naik Jabatan
- Bab 125 Kamu Putus Cinta
- Bab 126 Yeni Ditipu
- Bab 127 Kabar Dari Yeni
- Bab 128 Aku hanyalah seorang programmer
- Bab 129 Sarim
- Bab 130 Lelang
- Bab 131 Kecelakaan
- Bab 132 Apakah kamu adalah pacarnya?
- Bab 133 Acara Lelang Resmi Dimulai
- Bab 134 Bantuan Bastian
- Bab 135 Gelombang Terakhir Pada Acara Lelang
- Bab 136 Aku Ingin Dia Mati
- Bab 137 80M Itu Tidak Perlu Dibayar Lagi
- Bab 138 Pertemuan Dengan Susanti
- Bab 139 Kiamat Bagi Chakra
- Bab 140 Rencana Bastian
- Bab 141 Tertukar
- Bab 142 Mati Bersama
- Bab 143 Ancaman Jadrian Dan Lainnya
- Bab 144 Acara Ulang Tahun Susanti
- Bab 145 Lucas
- Bab 146 Bastian Hadir di Ulang Tahun Susanti
- Bab 147 Ini Adalah Adik Perempuanku
- Bab 148 Seperti Seorang Putri
- Bab 149 Lucas yang Memalukan
- Bab 150 Tidak Memakai Baju
- Bab 151 Aku Temanimu Mencari
- Bab 152 Menerima interogasi
- Bab 153 Semoga Kalian Bisa Menemukan Pelaku Sebenarnya
- Bab 154 Ada Berita Yeni
- Bab 155 Hadiah Uang Sebesar 20 miliar Rupiah
- Bab 156 Menemukan Penipu
- Bab 157 Mengajak Yeni Untuk Bertemu
- Bab 158 Bastian Yang Mengerikan
- Bab 159 Biarkan Dia Melaporkan Aku
- Bab 160 Aku Melihat Kekasihmu
- Bab 161 Kecelakaan Mobil
- Bab 162 Bertemu lagi dengan Raffy
- Bab 163 Bastian Dihajar
- Bab 164 Kekuasaan Keluarga Xiao
- Bab 164 Aku Jamin Akan Membuat Perusahaan Ninetop Bangkrut
- Bab 166 Pergi Menangkap Bastian
- Bab 167 Bastian Dibawa Pergi
- Bab 168 Telepon Genggam Kedua
- Bab 168 Bajingan ini Kuat Juga!
- Bab 170 Penembak jitu
- Bab 171 Thomas Qi
- Bab 172 Menangkap Hercules
- Bab 173 Dia Adalah Tuan muda Keluarga Yue
- Bab 174 Pembunuh Handal
- Bab 175 Aku Menjadi Mata-Mata Untuk Kalian
- Bab 176 Sarim Menyatakan Perasaan
- Bab 177 Di Hatiku Hanya Ada Seorang
- Bab 178 Tugas membunuh Bastian
- Bab 179 Penembak jitu muncul
- Bab 180 Pak Andi adalah Pengkhianat
- Bab 181 Pesan Singkat pada Ponsel
- Bab 182 Keberadaan Penembak Jitu
- Bab 183 Perperangan Di Rooftop
- Bab 184 Identitas Orang Tersebut
- Bab 185 Kimmy Yang Dikuburkan Secara Hidup-hidup
- Bab 186 Aku Tidak Bermarga Ye, Margaku Adalah Yue
- Bab 187 Pengawal
- Bab 188 Rencana didalam Rencana
- Bab 189 Fernando yang Dipermainkan
- Bab 190 Willy yang Putus Asa
- Bab 191 Aku Akan Menjadi Saksi Untuknya
- Bab 192 Kalian adalah sekelompok!
- Bab 193 Apakah kamu tidak sanggup bermain?
- Bab 194 Keluarga Cui dapat membantu.
- Bab 195 Menarik Fernando Li ke sisiku
- Bab 196 Berjumpa dengan Yeni.
- Bab 197 Tidak Terselamatkan
- Bab 198 Membuatnya Membayar Semuanya!
- Bab 199 Raffy Cui Kembali ke Kota Juragan
- Bab 200 Tuan Muda !
- Bab 201 Melenyapkan Keluarga Cui
- Bab 202 Menjauh
- Bab 203 Keterkejutan Fernando Li
- Bab 204 Kamar Dagang Fores Sidon
- Bab 205 Ambisi Bastian
- Bab 206 Perubahan Hati Yeni
- Bab 207 Biarkan Mereka Pergi!
- Bab 208 Susanti Diusir
- Bab 209 Selangkah Demi Selangkah Yang Menakjubkan
- Bab 210 Emosi Sarim Meledak Ledak
- Bab 211 Konfrontasi Antara Sarim dan Bastian
- Bab 212 Pulanglah Bersamaku
- Bab 213 Satu Keluarga Memang Harus Kompak
- Bab 214 Situasi Terbaru Keluarga Liu
- Bab 215 Tidak Pantas Baginya
- Bab 216 Aku Ingin Pulang Ke Kota Cumarun
- Bab 217 Perpisahan dengan Sarim
- Bab 218 Ayo kita menikah
- Bab 219 Keluarga Wang di Kota Cangan
- Bab 220 Telepon dari Fendy Yue
- Bab 221 Bertemu Orang Tua Yeni
- Bab 222 Dia Pernah Cerai
- Bab 223 Niat Jahat Carlos
- Bab 224 Kamu Merusak Putriku
- Bab 225 Mengacam Dengan Kematian
- Bab 226 Merancang Keluarga Wang
- Bab 227 Keluarga Lin Dari Kota Cangan
- Bab 228 Keluarga Wang Yang Luar Biasa
- Bab 229 Kalian Membuat Keluarga Wang Malu
- Bab 230 Meli Dan Suaminya Berlutut
- Bab 231 Kenapa Menyuruh Orang tuaku Berlutut
- Bab 232 Ketangguhan Bastian
- Bab 233 Gunawan yang Ketakutan
- Bab 234 Tetap Harus Menunduk
- Bab 235 Permintaan Sanjaya
- Bab 236 Identitas Suami Yeni
- Bab 237 Rencana Licik Cindy
- Bab 238 Undangan Dari Generasi Muda Keluarga Wang
- Bab 239 Pukul dia!
- Bab 240 Serangan Balik Bastian
- Bab 241 Mematahkan Kedua Kaki Dan Tanganmu
- Bab 242 Jimmy Meminta Maaf
- Bab 243 Keluarga Wang Tidak Ingin Mengurusi Hal Ini
- Bab 244 Perkumpulan para penjabat
- Bab 245 Apakah Kamu Berhak Untuk Menghakimi Aku?
- Bab 246 Sombong!
- Bab 247 Aku Memandang Rendah Kalian Semua
- Bab 248 Cara Apa Yang Dia Miliki
- Bab 249 Dia, Cucu Kandung Tuan Raphael
- Bab 250 Tuan Raphael Sudah Pensiun
- Bab 251 Jika Ada Yang Mati Aku Akan Menanggung Jawabnya
- Bab 252 Kedatangan Sanjaya
- Bab 253 Sanjaya Marah Besar
- Bab 254 Keluarga Lin-ku Memiliki Tuan Albert
- Bab 255 Apakah Dia Mengenal Tuan Albert Atau Tidak
- Bab 256 Tamu Penting Itu
- Bab 257 Kalian Sangat Berani!
- Basb 258 Tuan Bastian, Kami Sudah Salah
- Bab 259 Penyesalan Gunawan Wang
- Bab 260 Keluarga Wang Panik
- Bab 261 Albert Wei Memohon Kepada Bastian
- Bab 262 Aku Mau Mengumpulkan Semua Orang Kaya Kota Cangan
- Bab 263 Kembali Lagi Ke Rumah
- Bab 264 Pelayanan Paling Mewah
- Bab 265 Rencana Bastian
- Bab 266 Keluarga Wang Sekarang, Mendengarkan Perintahmu
- Bab 267 Rencana Dengan Tujuan Besar
- Bab 268 Berpandangan Sempit
- Bab 269 Identitas Terungkap
- Bab 270 Keluarga Yue tidak akan meremehkan keluarga Wang kan
- Bab 271 Keluarga Wang akan mengalami perubahan
- Bab 272 Siapa yang masih memiliki pendapat?
- Bab 273 Visi Bastian yang sangat luar biasa
- Bab 274 Konferensi orang-orang hebat
- Bab 275 Mereka hanyalah sekumpulan Terrapin saja
- Bab 276 Gozali
- Bab 277 Aku Bastian
- Bab 278 Halo Tuan Muda!
- Bab 279 Ini Konsepmu
- Bab 280 Anak ini Licik Sekali!
- Bab 281 Ronaldo
- Bab 282 Aku Sungguh Pintar
- Bab 283 Ancaman dari Seorang Pemimpin Besar
- Bab 284 Petugas, Mohon Bantu Daftarkan Diriku
- Bab 285 Kota Ciangi ini Milikmu?
- Bab 286 Perbandingan Burung Garuda dan Semut
- Bab 287 Direktur dan Wakil Direktur
- Bab 288 Aku Hanya Pencatut
- Bab 289 Mengobrol bersama Fendy Yue di Telepon
- Bab 290 Dia adalah Cucu Perempuan Gunawan Wang
- Bab 291 Pria Pemuja Susanti
- Bab 292 Badai Datang
- Bab 293 Tidak Peduli Apapun Yang Terjadi Kita Akan Menghadapi Bersama
- Bab 294 Orang-orang Keluarga Yue Marah Besar
- Bab 295 Kita Adalah Saudara!
- Bab 296 Hukuman Berat Tidak Adil!
- Bab 297 Perjalanan Ke Kota Tajo
- Bab 298 Anak Kelima dari Keluarga Yue yang Sesungguhnya
- Bab 299 Konspirasi Besar Itu
- Bab 300 Tidak Akan Dijatuhkan Dengan Begitu Mudah
- Bab 301 Aku Tidak Terima
- Bab 302 Jangan Memaksaku!
- Bab 303 Kalian Harus Memaksaku Seperti Ini?
- Bab 304 Menunggu Hasil
- Bab 305 Isi Dari Secarik Kertas
- Bab 306 Misi kita
- Bab 307 Dalam Sekejap 18 Tahun Sudah Berlalu
- Bab 308 Susanti Meminta Pertolongan
- Bab 309 Serangan
- Bab 310 Bukan Utusan Keluarga Yue
- Bab 311 Wanita yang Ada di Dalam Mobil BMW
- Bab 312 Kondisi yang Tidak Terkendali
- Bab 313 Bastian Terkena Masalah Lagi
- Bab 314 Dia Dan Bastian Sudah Bercerai
- Bab 315 Bahaya Dalang Dibalik Ini
- Bab 316 Kecelakaan Atau Konspirasi Lain
- Bab 317 Dugaan Fendy
- Bab 318 Tiga Keluarga Besar
- Bab 319 Perasaan yang Aneh
- Bab 320 Tidak Bisa Tidur Semalaman
- Bab 321 Pengusiran!
- Bab 322 Kesalahan Apa!
- Bab 323 Hubungan Keluarga Yang Tidak Bisa Diputuskan
- Bab 324 Cinta Ayah yang Dalam
- Bab 325 Hengky Tang yang Ganas
- Bab 326 Harimau Yang Ganas hanya Berjalan Sendirian
- Bab 327 Keluarga Ning Di Kota Tajo
- Bab 328 Singkirkan Bastian Secepat Mungkin
- Bab 329 Perjamuan Hongmen
- Bab 330 Mengancam
- Bab 331 Kebengisan Bastian
- Bab 332 Dia Adalah Mantan Suamiku
- Bab 333 Mengorbankan Sesuatu Yang Penting Untuk Hal Yang Lebih Penting
- Bab 334 Kekejaman Zayn Ning
- Bab 335 Membunuh Hengky
- Bab 336 Aku Akan Menyelamatkan Hidupmu Dulu
- Bab 337 Aku Adalah Ayahmu
- Bab 338 Keberadaan Susanti
- Bab 339 Kamu Yakin Ingin Membalas Dendam
- Bab 340 Zayn Ning Adalah Orang Yang Munafik
- Bab 341 Mengapa kamu meninggalkanku
- Bab 342 Aku Sendiri Yang Akan Membunuh Bastian
- Bab 343 Negosiasi
- Bab 344 Kartu Akhir Masing-Masing
- Bab 345 Melibatkan Anggota Keluarga
- Bab 346 Sebuah Pertarungan
- Bab 347 Membabi Buta
- Bab 348 Meninggalkan Kota Tajo
- Bab 349 Aku Tidak Akan Mencelakakanmu
- Bab 350 Hanya Orang Hebat Yang Bisa
- Bab 351 Kebiasaan Perilaku Orang Kuat
- Bab 352 Dua puluh Juta Kupon Undian Lotre
- Bab 353 Hadiah 100 miliar
- Bab 354 Kalian Lak-laki Apa Bukan
- Bab 355 Sekelompok Penakut
- Bab 356 Geng Cahaya
- Bab 357 Thomas, Bunuh Dia
- Bab 358 Takut?
- Bab 359 Biarkan Aku Duduk Di Posisimu
- Bab 360 Untuk Apa Sok Kuat
- Bab 361 Berlutut!
- Bab 362 Jasper Wu
- Bab 363 Tidak Berani Berdiri
- Bab 364 Ibumu Melahirkan Tujuh Putra
- Bab 365 Sudah Waktunya Mengganti Penguasa
- Bab 366 Identitas Asli Ratna
- Bab 367 Organisasi Werwolf
- Bab 368 Soraya dan Anak Perempuannya
- Bab 369 Menelusuri Aaron Yue
- Bab 370 Kedudukan Jasper
- Bab 371 Leonardo Yang Bejat
- Bab 372 Kamu Pikir Aku Masih Takut Kepadamu?
- Bab 373 Orangnya Aldo Wu
- Bab 374 Aldo Wu Melawan Bastian
- Bab 375 Aku Bukan Orang Baik.
- Bab 376 Bunuh Semua Yang Menghalangi
- Bab 377 Taktik Psikologis
- Bab 378 Seluruh Gedung Penuh Dengan Bom
- Bab 379 Main Main Dengan Nyawa
- Bab 380 Menghianati Aldo Wu
- Bab 381 Rencana Selanjutnya
- Bab 382 Jansen Wu, Biarkan Aku Sendiri yang Mengurus saja
- Bab 383 Mengantar Adelia Pergi
- Bab 384 Hidup Mati Bersama dan Menghadapi Kesulitan Bersama
- Bab 385 Rumah Besar Juvenal
- Bab 386 Bukti untuk Mengancam Jansen
- Bab 387 Mengapa Kamu juga Bisa kungfu Hung Ga?
- Bab 388 Aku Beri Satu Miliar Untukmu
- Bab 389 Jansen Wu yang Cacat
- Bab 390 Keberaniannya aku yang Kasih
- Bab 391 Memanggil Bala Bantuan
- Bab 392 Kalian Berani Menghina Tuan Bastian
- Bab 393 Biarkan Dia Menemuiku
- Bab 394 Dengan Merangkak Menemui Tuan Bastian
- Bab 395 Semua Sama, Tidak Tahu Diri
- Bab 396 Menghancurkan Rencana Juvenal Wu
- Bab 397 Telepon Dari Soraya
- Bab 398 Informasi Senilai Empat Puluh Miliar
- Bab 399 Serangan Balik Juvenal
- Bab 400 Berlayar
- Bab 401 Aku Akan Membunuh Si Pengkhianat
- Bab 402 Kekuasaan Penuh
- Bab 403 Menyerah
- Bab 404 Bunuh aku, lepaskanlah yang lain
- Bab 405 Menang atau kalah masih belum pasti, situasi belum berakhir.
- Bab 406 Rencana didalam rencana.
- Bab 407 Kamu kalah dengan adil.
- Bab 408 Mengambil alih Geng Cahaya.
- Bab 409 Pemimpin Meninggal
- Bab 410 Tangisan Jansen
- Bab 411 Apakah Kamu Disandera
- Bab 412 Erick
- Bab 413 Rencana Berantai
- Bab 414 Dia Adalah Pembimbing Dalam Hidupku
- Bab 415 Aku Memang Boneka
- Bab 416 Hasil Penyelidikan
- Bab 417 Aku Hanya Perlu Yang Setia
- Bab 418 Wabah Di Desa Wang
- Bab 419 Wabah Atau Penyebaran Virus
- Bab 420 Geng Cahaya Diserang
- Bab 421 Menunggu Waktu Yang Tepat
- Bab 422 Perusahaan Long
- Bab 423 Kalian Tidak Berguna
- Bab 424 Bertemu
- Bab 425 Jangan Gegabah Terlebih Dahulu
- Bab 426 Ander Jiang
- Bab 427 Basis Penelitian
- Bab 428 Virus T2
- Bab 429 Kematian Hidayat
- Bab 430 Kamu Sedang Curiga Padaku
- Bab 431 Serangan Yang Menyeramkan
- Bab 432 Tidak Disangka Kalian Masih Berani Datang
- Bab 433 Bagai Srigala yang kelaparan
- Bab 434 Pengkhianat, Harus Mati
- Bab 435 Hati-hati, Aku Akan penggal Kepalanya
- Bab 436 Surga Tidak Ada Jalan, Neraka Tidak Punya Pintu
- Bab 437 Mereka benar-benar setan
- Bab 438 Tidak Akan Pernah Menyerah
- Bab 439 Itu Adalah Tuan Bastian Kami
- Bab 440 Perkumpulan orang besar
- Bab 441 Legendaris Cangbei
- Bab 442 Ternyata Latar Belakangnya Begitu Luar Biasa
- Bab 443 Dilan Beraksi
- Bab 444 Tamu Khusus Omar
- Bab 445 Dewa Pembunuh
- Bab 446 Tuan Wadi
- Bab 447 Apakah Kamu Takut
- Bab 448 Aku mau bermain nyawa.
- Bab 449 Dewa pembunuh terjatuhkan
- Bab 450 Kematian Dilan.
- Bab 451 Siapa yang berani menyentuhnya.
- Bab 452 Ivan kalian, sudah mati!
- Bab 453 Harta Atau Nyawa
- Bab 454 Pembodohan
- Bab 455 Menerima Undangan
- Bab 456 Awal Dari Segalanya (End)