Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 247 Aku Memandang Rendah Kalian Semua

Mendengar Gunawan berkata begitu, hati Krisna merasa sedikit lega, kalau keluarga Wang melindungi Bastian, keluarga He harus bertarung melawan keluarga Wang. Keluarga Wang adalah keluarga besar, mereka tidak bisa mengalahkannya, kalau terjadi perselisihan, ibarat keluarga Wang kehilangan satu potong daging, keluarga He hanya tersisa tulang.

“Tuan Bastian, meskipun keluarga He tidak sehebat keluarga Lin dan Wang, tapi bukan berarti bisa dengan mudah kamu tantang. Aku tidak peduli kamu tuan muda dari keluarga mana, atau tuan muda dari organisasi apa yang memiliki kekuatan!”

“Kalau hari ini kamu tidak memberikan sebuah pertanggung jawaban pada keluarga He, aku Krisna akan terus mencari masalah denganmu!”

Krisna menyipitkan mata memandang Bastian, berkata dengan suara ingin membunuh.

“Heheh.”

Menanggapi kata-kata kejam ini, Bastian hanya tersenyum santai, menggelengkan kepalanya dan berkata:

“Terus mencari masalah! Kamu terlalu memandang tinggi keluarga He kalian.”

Asal mengatakan beberapa kata, sudah membuat Krisna tidak bisa berkutit. Tidak usah mengatakan bagaimana kekuatan kedua belah pihak, hanya bermodalkan debat mulut saja, Krisna tidak bisa menang.

Untuk sesaat wajah Krisna merah marah, Orang-orang di sekitar melihatnya, juga ikut menggelengkan kepala.

Bastian ini benar-benar sangat sombong, meski keluarga He tidak sebanding dengan keluarga Wang dan Lin, tapi mereka juga keluarga besar dengan anggota keluarga yang banyak, dan berasal dari berbagai latar belakang. Semangat apa yang dimiliki Bastian, sampai berani membuat marah keluarga He?

“Bagus bagus, Bastian, kamu pikir hari ini hanya ada satu keluarga He saja yang datang? Kamu tidak takut dengan keluarga He, tidak tahu bagaimana kalau ditambah dengan mereka.”

Krisna tiba-tiba tenang, dan berkata dengan wajah pucat.

Begitu dia mengatakannya, dia melihat sekumpulan orang masuk.Dipimpin oleh seorang pria muda yang tampan dan gagah berusia dua puluhan.

Begitu pria muda ini muncul, beberapa pengusaha kaya yang ada di tempat berteriak:

“Teddy Ren Tuan muda keluarga Ren! Dia juga datang!”

Semuanya tertegun:

“Dia Teddy? Dengar-dengar dia dengan Gozali dari keluarga Gu, Yosef dari keluarga He, disebut-sebut sebagai empat tuan muda di Kota Cangan, kenapa dia datang membantu keluarga He?”

Melihat Teddy masuk melewati kerumunan, pertama-tama dia memberi salam kepada Gunawan, kemudian memandang Bastian dengan penuh arti:

“Tuan Bastian, dengar-dengar kamu memukul sahabatku Yosef hingga luka parah.”

Begitu Teddy datang, dia langsung berhadapan dengan Bastian di depan umum.

Bastian yang hari ini benar-benar menjadi target semua keluarga besar.

Menghadapi pertanyaan Teddy, Bastian mengabaikannya, bahkan tidak melihatnya, malah sebaliknya menundukkan kepala seolah sedang mengatakan sesuatu kepada Thomas.

Teddy yang melihat ini, tiba-tiba wajahnya berubah, lalu berdiri disamping Krisna. Begitu berdiri di sana, dia segera menunjukkan posisi diri sendiri.

Saat ini Meli dan suaminya telah kalang kabut, yang pertama keluarga He, sekarang ditambah keluarga Ren, ini sama saja dengan mengumpulkan para pahlawan untuk menghabisi Bastian?

Tidak menunggu Bastian mengatakan sesuatu, terdengar suara teriakan dari luar:

“Tuan Justin datang!”

“Tuan muda Jimmy datang!”

Begitu suara ini terdengar, seluruh aula bergemuruh, baik di luar maupun di dalam aula, semua orang berdiri dan melihat ke atas.

Melihat seorang pria muda dengan postur tubuh yang tinggi, memapah Julius, perlahan-lahan melangkah masuk ke mansion. Di samping pria tua itu, ditemani seorang pria paruh baya yang bermartabat.

Pengusaha kaya yang mengenali pria paruh baya itu tiba-tiba menjadi liar:

“Tuan besar Julius! Keluarga Lin tiga generasi semuanya datang!”

Melihat Tuan besar Julius beserta rombongan datang, ditemani pengawal mereka, setelah naik ke aula, mereka menyapa Gunawan terlebih dahulu. Sekalipun tatapan Julius langsung mengarah ke Bastian:

“Anak muda, kamu Bastian tunangan Yeni?”

Nada bicara pria tua itu sama sekali tidak pantas, Bastian secara alami menjawab dengan sopan, dia sedikit mengangguk dan berkata kepadanya:

“Iya aku Bastian, sudah lama aku mendengar nama Tuan Julius. Pria tua ini penuh semangat, dan masih berkuasa di usia tua, pantas saja menjadi orang yang menopang keluarga Lin.”

Julius yang melihat ini tertegun, lalu tersenyum dan berkata:

“Ternyata memang pria muda yang tampan, aku sudah mendengar tindakanmu, ada semangat dan keberanian. Dalam situasi seperti ini, masih tidak terkejut, bahkan menyapaku dengan santai.”

“Aku mengagumi dirimu, tapi tindakanmu benar memancing kemarahan. Masih muda seharusnya tahu diri sedikit, jangan terlalu menunjukkan kemampuan, bagaimana menurutmu?”

Beberapa kalimat pertama Tuan Julius masih mengaguminya, tapi kalimat terakhir sudah terlihat dingin, dan mulai memarahi.

Bastian yang mendengarnya tidak marah malah tersenyum, berkata dengan santai:

“Terima kasih atas peringatan Tuan Julius, Bastian tidak berniat bermusuhan dengan orang banyak,jika orang menghormatiku aku akan segan dan menghormati mereka, tapi jika orang itu tidak menghormatiku, untuk apa aku menghormati mereka?”

Wajah Julius sedikit berubah ketika hendak berbicara, Yeni tiba-tiba berdiri di samping Bastian dan berkata:

“Kakek Julius, masalah ini bukan kesalahan Bastian, aku harap kakek Julius melihat segalanya dengan baik, jangan berdiri bersama dengan mereka.”

Dalam keadaan seperti ini, Yeni sedikit ketakutan. Sekarang ketiga generasi keluarga Lin sudah datang, mereka ingin bersatu menyerang Bastian, mencegah Bastian keluar dari aula ini.

“Yeni, awalnya kamu akan menjadi menantu keluarga Lin.”Kakek Julius yang mendengarnya, mengalihkan tatapan ke arah Yeni: “Cucuku Jimmy adalah seorang pemuda yang tampan, terlepas dari penampilan atau bakatnya, di seluruh Kota Cangan sulit mencari tuan muda yang sebanding dengannya.”

“Kakek Julius tidak mengerti mengapa kamu memilih Bastian, tapi Yeni, karena kamu cucu Adik Gunawan. Aku sarankan kamu berdiri di samping, hari ini tunanganmu, tidak akan bisa keluar dari aula ini.”

Kata-kata Kakek Julius, membuat Yeni gelisah, hingga kedua kakinya sedikit gemetar.

Bastian sedikit menyipitkan mata, berkata dengan santai:

“Yeni adalah wanitaku, dengan segala hormat, cucu Anda tidak pantas dengan Yeni kami. Siapa dia, beraninya berebut wanita denganku Bastian?”

Wajah Julius tiba-tiba menegang, tanpa sadar menatap wajah Bastian yang berubah begitu cepat.

Jimmy sama sekali tidak menyangka, Bastian akan begitu to the point, seolah tidak mempedulikan perasaan keluarga Lin.

Krisna tidak bisa menahannya lagi, lalu berdiri memarahi:

“Diam! Umur Tuan Julius, cukup untuk menjadi kakekmu. Berani-beraninya kamu begitu lancang berbicara kepada orang tua?”

“Iya benar, Tuan Julius dihormati karena kebajikan dan statusnya, kamu terlalu sombong!”ucap Teddy.

Jandoko mengendus dingin, memandang Meli dan suaminya:

“Meli, lihat menantu seperti apa yang kalian cari, tidak ada sopan santun sedikit pun. Dia yang seperti ini ingin masuk ke keluarga Wang?”

Wajah Meli dan suaminya menegang, tidak tahu harus berbicara apa. Dalam keadaan seperti ini, mereka berdua sejak awal sudah ketakutan hingga bernafas dengan hati-hati.

Seluruh aula penuh dengan suara tuduhan, saat ini Dorryn cucu kesayangan Gunawan, memandang Bastian dengan penasaran.

Dorryn sangat penasaran dengan suami adik sepupunya, sesombong apa pun orang itu, juga tidak akan berani menyinggung begitu banyak keluarga besar sekaligus. Ini sudah bukan sombong lagi melainkan gila.

Dorryn sangat penasaran, kartu apa yang dimiliki Bastian? Dia tidak percaya, pemuda pemberani dan bersemangat ini adalah orang yang tidak memiliki otak.

Tuan Julius menunggu semua orang selesai menyalahkan dia, menggelengkan kepala, berkata:

“Anak muda, aku tahu kamu sombong, dan berani. Tapi kamu harus tahu, satu gunung lebih tinggi dari gunung lain, disini bukan tempat kamu bisa bertindak liar. Kamu menyinggung semua keluarga besar yang ada di Kota Cangan, apakah kamu berencana menggunakan nyawamu sendiri membuat dirimu terkenal?”

Semua orang tertawa mendengar Tuan Julius berkata begitu.

Dalam menghadapi kritik publik semacam ini, kalau orang lain pasti sudah berlutut mengakui kesalahan atau meminta pengampunan.

Tapi ekspresi Bastian tetap tidak berubah, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku, dan berkata dengan santai:

“ Negara kita memiliki wilayah yang luas dan sumber daya yang melimpah, serta orang-orang berbakat dalam keluarga. Aku tidak mengerti mengapa kalian keluarga yang ada di Provinsi Cangan, sombong, kasar, dan tidak masuk akal.”

“Aku Bastian hari ini tidak akan tunduk, aku ingin lihat, apa yang bisa kalian lakukan padaku.”

“Terus terang, aku Bastian memandang rendah semua yang hadir di sini.”

Begitu dia mengatakan ini, ekspresi semua orang berubah, bahkan Julius tidak bisa duduk diam, memandangnya dengan gemetaran.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu