Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 289 Mengobrol bersama Fendy Yue di Telepon

"Bastian, kamu benar-benar anak yang membuatku terkesan baik !"

"Bagus, bagus. Kalau kakekmu melihat pencapaianmu sekarang, pasti dia sangat bangga padamu!"

Sepulang dari kota Tajo, Bastian langsung menelpon Fendy Yue.

Tidak peduli seberapa kuatnya dia di dunia bisnis, serta bagaimana dia menjadi orang yang tenang dan banyak akal.Tetapi di hadapan Fendy Yue, Bastian adalah putranya. Menjadi seorang anak, siapa yang tidak ingin membuktikan kemampuan dirinya di depan ayahnya, siapa yang tidak ingin mendengar ayahnya memujinya.

Bastian merasa dirinya telah mendapat suatu pencapaian, sehingga dia tidak bisa menahannya untuk tidak menceritakan kesuksesannya itu pada ayahnya.

"Ayah, saat ini semua pengusaha besar di Provinsi Cangan telah bergabung di Kamar Dagangku.Tetapi ini juga berkat bantuan Paman Albert Wei, kalau tidak, Kamar Dagangku tidak bisa sesempurna ini."

Mendengar pujian yang dikatakan oleh Fendy Yue, hati Bastian sangat bahagia, tetapi dia juga tidak lupa untuk mengatakan pada Fendy Yue soal bantuan yang diberikan oleh Albert Wei.

"Tentang Albert Wei ini, aku sudah menyumbangkan banyak uang untuk Provinsi Cangan, kalau dia tidak memberi bantuan padamu sedikitpun, itu artinya dia tidak manusiawi."Jawab Fendy Yue tertawa, lalu melanjutkan lagi ucapannya,"Bahkan jika mereka tidak memberi bantuan, aku percaya putra seorang Fendy Yue juga pasti bisa melakukannya dengan adil, haha!"

Bahkan melalui telepon saja Bastian bisa merasakan kegembiraan dan pengakuan Fendy Yue terhadap pencapaiannya itu.

Selain demi keuntungan, sebenarnya dia melakukan ini juga demi mendulang popularitas. Yang terpenting adalah, Bastian ingin membuktikan tentang kemampuan dirinya di hadapan Fendy Yue dan di depan keluarga Yue.

Ketika dia masih kecil, Fendy Yue tidak terlalu mempedulikannya seperti ini, kecuali ketika ayahnya memukulnya, itu berarti dia memarahinya. Dia juga tahu, dia berada di keluarga besar, itu berarti dia harus menanggung beban lebih banyak daripada orang lain yang seusia dengannya. Terutama karena dia adalah tuan muda tertua keluarga Yue, maka sejak kecil dia menerima pendidikan dengan tekanan tinggi.

Ketika masih kecil, Bastian sering protes karena Fendy Yue memperlakukannya terlalu ketat, tetapi ketika tumbuh dewasa, dia mulai memahami Fendy Yue. Jika saat itu dia tidak mendapatkan perlakuan yang begitu 'ketat', mungkin dia sekarang sama dengan anak-anak manja di Kota Jurangan, hanya menjadi keturunan yang sangat biasa saja, tidak memiliki pencapaian apapun.

Dan di masa depan, bisakah dia mewarisi bisnis keluarga dan mendukung segala yang dilakukan keluarga Yue?

Sehingga dia sekarang bekerja keras untuk mendapatkan semua ini, yaitu demi bisa mendukung keluarga Yue di masa depan. Dia juga memberitahu Fendy Yue bahwa dia tidak akan membuat ayahnya kecewa.

Hanya saja sekarang dia masih tidak boleh menunjukkan keunggulannya di depan anggota keluarga Yue lainnya.

Setidaknya sebelum memiliki kemampuan menahan badai yang menerpa keluarga Yue, dia masih harus menjadi tuan muda yang tidak berguna.

"Ayah, saat ini simpanlah persoalan ini untuk sementara waktu. Aku juga pernah memberi tahu para pengusaha di Provinsi Cangan itu, bahwa mereka tidak boleh membocorkan pada khalayak tentang identitas Kepala Kamar Dagang"

Melalui telepon, Bastian kembali mengatakan beberapa hal pada Fendy Yue.

"Baiklah, aku tahu...", Fendy Yue terdiam sejenak, dan kemudian dengan bersungguh-sungguh berkata,"Aku bisa menjaga rahasiamu, hanya saja ini akan menyakitimu. Orang-orang itu hanya tahu kamu adalah penerus keluarga yang merupakan seorang pengangguran.Siapapun tidak tahu soal pencapaianmu sekarang, yang siapapun dari mereka tidak bisa menandinginya."

"Tetapi jangan khawatir, suatu hari nanti, putraku.Masa kejayaan ini pasti akan berakhir, keadilan akan menang melawan kejahatan, dan kesuksesanmu itu akan membuat semua orang terkejut."

Di telepon, Bastian dan Fendy Yue kembali mendiskusikan secara rinci soal urusan Kamar Dagang. Fendy Yue memberi sedikit masukan, Bastian pun menerima masukan itu. Lagipula ketika membahas urusan bisnis, Bastian memiliki bakat.Bagaimana dia bisa membandingkan dengan pengelolaan bisnis keluarga Nuo, pimpinan keluarga Yue yang sudah terkenal di dunia.

Ketika segera menutup telepon, nada bicara Fendy Yue mendadak berubah menjadi serius, dia berkata:

"Bastian, urusanmu dengan Yeni bagaimana?"

Mendengar pertanyaan itu Bastian langsung tertegun sejenak, dia selalu menghindari persoalan ini, karena dia tahu baik keluarga Yue maupun Fendy Yue, semua tidak akan setuju jika mereka menikah.

"Untuk sementara waktu..... masih belum diselesaikan..." Jawab Bastian penuh rasa bersalah.

"Kenapa?"Kali ini suara Fendy Yue agak berat."Apakah tidak bisa meninggalkan dia?Atau kamu berencana untuk kembali bersamanya seperti dulu dan diam-diam menikah dengannya?"

Masih dalam perasaan bersalah, Bastian saat ini duduk di dalam kantor, tangan kanannya mencengkeram pahanya dengan erat, di punggungnya muncul keringat dingin. Fendy Yue masih tidak tahu jika dia dan Yeni sudah menikah.

"Kenapa tidak bicara?Kamu sudah bukan anak kecil lagi, bukan seperti dua tahun yang lalu.Kamu harus tahu permasalahanmu dan Yeni.Aku dan keluarga Yue semuanya tidak setuju.Tidak ada ruang untuk mendiskusikan permasalahan ini."

Mengetahui Bastian tidak sedikitpun berbicara, Fendy Yue langsung mendengus, nada bicaranya menjadi semakin keras.

"Ayah, sebenarnya...." Bastian sedikit ragu, lalu bersiap mengakui semuanya pada Fendy Yue.

"Sebenarnya apa?Kuberitahu padamu, permasalahan ini tidak bisa diganggu gugat.Bahkan jika kamu sekarang sedang bersama Adelia Liu, aku bisa menerimanya. Tetapi jika kamu bersama Yeni, tentu saja tidak boleh! Dia tidak bisa melahirkan, kamu mau membuat keluarga Wang punah?"

Fendy Yue yang mulai sedikit terganggu dan sangat kesal, tanpa menunggu Bastian menyelesaikan ucapannya, dia langsung memotong pendapat anaknya itu.

"Bastian, kamu harus tahu bahayanya urusan ini. Jika kamu bersikeras untuk bersama Yeni, kemungkinan besar kamu akan didepak dari rumah ini. Bagaimanapun, kita adalah keluarga kelas atas yang berada dalam bahaya.Menurutmu pamanmu itu akan setuju jika kamu pulang bersama wanita yang tidak bisa melahirkan?"

"Kamu harus segera putus dengannya, aku juga tahu dia sangat polos.Keluarga Yue bisa mengganti rugi, jika ada permintaan dia bisa bebas mengatakannya.Kamu jangan melakukan tindakan bodoh, kalau tidak kamu akan menyesal!"

Apa yang dikatakan ayahnya itu membuat Bastian mengurungkan niatnya untuk melanjutkan perkataannya. Dia sudah tidak berani melanjutkan perkataannya itu pada Fendy Yue. Dia tahu sikap Fendy Yue begitu keras, jika dia mengatakannya sekarang, mungkin besok Fendy Yue akan membawa para tetua datang ke kota Tajo dan membuat perhitungan dengannya.

Dia dan Yeni sangat tidak mudah untuk melewati segala kesulitan dan memulai segalanya dari awal, dan masih belum beberapa hari mereka melewati hari-hari yang tenang.Dia tidak ingin secepat ini menghadapi murka Fendy Yue.

"Aku mengerti..."

Tanpa berkata apapun lagi, Bastian langsung menutup teleponnya.

Dia menenggelamkan tubuhnya di sofa, menyenderkan kepala dan memejamkan mata, tekanan ini sangat berat.

Dia tidak berani membayangkan apa yang terjadi jika Fendy Yue tahu dia dan Yeni telah menikah. Pada saat itu Yeni juga tahu kebenarannya bahwa dia tidak bisa melahirkan. Sekali memikirkan kedua permasalahan ini, Bastian tidak tahu apa yang akan diperbuat.

Jika menangani urusan bisnis, dia bisa menanganinya dengan sangat baik.Tetapi jika menangani urusan perasaan, dia tidak bisa berbuat apapun.

"Sulit sekali hidupku ini.."