Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 298 Anak Kelima dari Keluarga Yue yang Sesungguhnya

Pesawat pribadi Fendy sudah terbang di langit kota Juragan, menuju ke arah lokasi tujuan bandara internasional Tajo.

Biaya pembuatan pesawat pribadi ini tidak perlu dikatakan lagi, interior pesawat saja sudah memiliki berbagai fasilitas yang bagus, termasuk fasilitas hiburan.

Namun pada saat ini, Fendy tidak memiliki hasrat untuk hiburan,dia duduk di ruang makan sendirian, sedang memakan steak sapi.

Tidak lama kemudian, Anna masuk.

"Apakah ada masalah, Anna?" Tanya Fendy sambil mengangkat kepalanya.

"Ayah, aku...." Anna membuka mulut, namun tidak mengatakan apa-apa.

"Langsung katakan saja apa yang mau kamu katakan, disini tidak ada orang lain. tenang saja, peredam suaranya juga sangat baik." Kata Fendy dengan tenang sambil melihatnya.

Anna berjalan mendekat, dia tampak khawatir, berkata:

"Kali ini kita pergi ke kota Tajo, apakah benar-benar bisa membujuk Bastian dan Yeni itu untuk bercerai? Jika kita benar-benar bisa membujuknya dengan mudah, dia pasti akan mendengarkan perkataan anda ketika anda meneleponnya, juga tidak akan pergi mendaftarkan pernikahan mereka secara diam-diam."

Mendengar perkataan ini, Fendy meletakkan pisau dan garpu yang ada di tangannya, kemudian menyeka mulutnya dan berkata:

"Maksud kamu, jika kita tidak bisa membujuknya, maka akan mengusirnya dari keluarga Yue, benar begitu?"

Anna menganggukkan kepala, tidak mengatakan apa-apa. Dia tidak berani memikirkan hasil seperti ini, jika Bastian benar-benar diusir dari keluarga Yue, bagaimana dia menjelaskan ini semua kepada Andrena setelah pulang nanti?

"Jika dia masih keras kepala, aku juga tidak bisa melindunginya." Fendy mengatakannya kata per kata sambil melihat Anna.

Tubuh Anna gemetaran, dalam matanya penuh dengan ketidakpercayaan:

"Kenapa? Anda adalah kepala keluarga dari keluarga Yue, juga merupakan ayahnya, apakah anda masih tidak bisa melindunginya?"

"Tutup pintunya." Fendy tidak langsung menjawab, namun menunjuk ke arah pintu ruang makan.

Anna baru menyadarinya, dia segera pergi menutup dan mengunci pintu ruang makan, kemudian duduk. Dia mengetahui bahwa Fendy pasti memiliki hal penting untuk diberitahukan kepadanya.

"Anna, kamu masuk kedalam keluarga Yue ketika berumur 8 tahun. kamu masih ingat dengan.... nama Handika Yue ini?" Tanya Fendy dengan ekspresi wajah yang serius.

Anna tercengang, setelah berpikir untuk beberapa saat, ekspresi wajahnya sedikit bingung:

"Aku pernah mendengarnya, namun tidak bisa mengingat siapa dirinya, seharusnya dia juga anggota keluarga Yue kan?"

Fendy menganggukkan kepala, kemudian menghela nafas dan berkata: "Dia adalah adikku, adik kandung, dia adalah anak kelima dari keluarga Yue.

"Apa?" Anna terkejut, matanya yang besar melotot. dengan tidak percaya dia mengatakan: "anak kelima... kalau begiitu bukankah anak kelima adalah paman Aaron?"

Fendy menggelengkan kepala lagi: "Sama sekali bukan, Aaron adalah anak asuh kakekmu. Sebenarnya dia anak keenam, anak kelima ada orang lain, namun anak kelima sudah meninggal. Kakek merasa sangat sedih, jadi dia menjadikan anak keenam sebagai anak kelima, yang juga merupakan paman kelima kalian yang sekarang Aaron."

"Handika Yue, barulah anak kelima yang sesungguhnya."

Mendengar hal ini, Anna menutupi mulutnya, seolah-olah dia telah mengetahui rahasia besar.

Namun sesungguhnya, hal ini bukanlah rahasia dalam keluarga Yue, setidaknya semua orang dari generasi Fendy dan Teguh mengetahuinya.

"Aku... sepertinya aku mengingatnya." Anna berkata: "Aku ingat, tahun dimana aku tiba di keluarga Yue, ada seorang penatua keluarga Yue yang meninggal. namun ketika itu aku masih terlalu kecil, dan tidak begitu mengenal orang dalam keluarga Yue. Jadi aku tidak begitu mengingatnya, penatua yang meninggal itu, apakah.... Handika yang merupakan paman kelima yang sesungguhnya?"

Fendy menganggukkan kepala, tatapannya penuh dengan kesedihan.

"Benar, orang yang meninggal ketika itu adalah Handika. Dia adalah saudara kandungku, juga anak kandung kakekmu. meninggalnya Handika memberikan pukulan yang sangat besar kepada kakekmu, dia bahkan segera menguburkan jasadnya, tanpa menunggu 7 hari penuh."

"Setelah itu, dia juga tidak memperbolehkan satu orang keluarga Yue untuk mengungkit masalah Handika. Ketika itu kamu dan Bastian masih terlalu kecil, ditambah lagi dengan keluarga Yue yang tidak pernah membahas hal ini, mungkin orang dari generasi kalian tidak begitu mengingat Handika."

Nenek kamu agar tidak membiarkan dirinya dan kekek bersedih ketika orang lain mengungkit hal tentang anak kelima, jadi dia membuat Fendy yang merupakan anak keenam menjadi anak kelima.

Mendengar Fendy mengatakan hal ini, Anna tercengang, dia telah mendengar suatu konspirasi dari nada bicara Fendy.

"Ayah, jadi sebenarnya apa yang menyebabkan paman kelima meninggal?" Tanya Anna: "Ketika itu Bastian masih kecil, anda juga baru berusia 30 tahun, kalau begitu paman kelima pasti lebih muda, bagaimana dia....."

Fendy tersenyum pahit, lalu berkata:

"Bahkan Tuhan pun iri dengan bakat seseorang, sehingga mempersulit kehidupannya, walaupun Handika merupakan anak yang paling kecil dari beberapa saudara, namun kepintarannya melebihi orang lain, seperti Bastian yang sekarang."

"Pada masa itu, baik kepintaran, baik bakat, maupun strategi. Sebenarnya yang paling kakek sukai bukanlah aku, namun Handika. Namun dia meninggal karena sebuah kecelakaan, meninggal seketika itu juga, bahkan anggota keluarga Yue belum sempat melihatnya untuk yang terakhir kali."

Mendengar hal ini, Anna kaget lagi, hanya mendengar Fendy mengehela nafas dan mengatakan:

"Saat itu, total orang yang ada dalam mobl itu adalah 3 orang. Satu adalah Handika, satu adalah paman kelimamu yang sekarang Aaron, dan satu lagi, adalah putra kakek Teguh, Edo."

"Handika dan Edo meninggal karena kecelakaan itu, dari mereka bertiga, hanya Aaron yang selamat."

"Bagaimana bisa begini...." Anna hampir saja berdiri dari kursi karena kaget, suaranya terdengar sedikit bergetar: "Putra kecil kakek Teguh juga telah meninggal, kalau begitu pada saat itu sebenarnya pemakaman yang keluarga Yue lakukan adalah pemakaman untuk dua orang?"

Fendy terlihat sulit untuk melupakan masalah ini, matanya memerah, dia menganggukkan kepala:

"Benar, pemakaman untuk dua orang."

"Ketika itu hubunganku dengan putra kakek Teguh, Edo sangat baik, yang satu adalah adik kandungku, mereka semua meninggal karena kecelakaan itu."

Anna mengerutkan kening dan bertanya: "Bagaimana kecelakaan itu terjadi? Kenapa paman kelima bisa selamat?"

"Mobil yang mereka kendarai menabrak sebuah mobil truk besar." Suara Fendy sedikit serak, mengatakan: "Ketika itu Handika dan Edo duduk di depan. Dan Aaron duduk di belakang, ketika kedua mobil bertabrakan, truk besar itu menghancurkan bagian depan mobil, Handika dan Edo... meninggal seketika itu juga. Aaron beruntung, duduk di belakang sehingga bisa menghindari bencana ini. Namun karena hal ini, dia juga sangat trauma, dia pergi konsultasi dengan psikolog selama satu tahun penuh baru bisa keluar dari bayang-bayang itu."

"Hmm!" Anna menghela nafas, kemudian meneteskan air mata. Ini sungguh-sungguh sebuah kejadian yang tragis, walaupun dia tidak mengingat terhadap Handika dan Edo. Namun bagaimanapun juga mereka merupakan bagian dari keluarga Yue, saat itu terjadi masalah yang begitu besar dalam keluarga Yue, sepertinya kakek dan nenek pasti sangat sedih.

"Kenapa bisa terjadi kejadian tragis seperti ini, bagaimana dengan supir truk itu? Kakek dan nenek pasti tidak akan melepaskannya kan?" Tanya Anna.

Fendy tertawa dingin dan mengatakan:

"Ini bukanlah kejadian tragis, dari awal sampai akhir ini semua adalah sebuah konspirasi, tentu saja, juga termasuk kejadian tragis bagi keluarga Yue."

"Setelah menerima telepon dari dishub, aku dan kakekmu bergegas pergi kesana bersama dengan Ferly dan yang lainnya. Saat itu kami melihat jasad Handika dan Edo yang sudah tidak bisa dikenal lagi, ketika itu kakekmu tidak bisa menahan diri, dia mencekik pimpinan dishub, neminta mereka untuk menyerahkan supir truk itu, dia ingin memutilasi supir itu."

"Namun pimpinan dishub itu mengatakan bahwa supir truk itu juga sudah meninggal, namun bukan meninggal karena tertabrak. Setelah menabrak mobil Handika dan Edo, supir itu masih hidup, hanya luka berat. Namun.... pada akhirnya dia juga tidak selamat, setelah mengalami luka berat, supir itu mengambil pistol dan bunuh diri dengan satu tembakan."

Kali ini, Anna juga tidak dapat menahan diri, tiba-tiba dia berdiri dari kursi dan mengambil nafas.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu