Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 219 Keluarga Wang di Kota Cangan

"Yeni, apa kamu sudah memikirkannya baik-baik?"

Saat ini mereka sudah tiba di pintu masuk KUA, Bastian menggunakan kedua tangannya untuk memeluk bahu Yeni sambil bertanya dengan bersungguh-sungguh.

Bastian tidak tahu mengapa Yeni tiba-tiba menelponnya menanyakan soal pernikahan. Ucapannya pun menunjukkan jika dia sedang terburu-buru, ditambah lagi dia juga menangis. Tetapi karena rasa cintanya terhadap Yeni, tidak peduli Yeni melakukan apapun, dia tetap menurutinya.

Sehingga, dia langsung bergegas meninggalkan kantor dan menjemput Yeni, kemudian bersama-sama pergi ke KUA ini.

"Aku sudah yakin. Aku mau jadi istrimu, istri sahmu, dan aku tidak membiarkan siapapun memisahkan kita!"

Mata indah Yeni begitu memerah, suaranya pun nampak bahwa dia sangat sangat bersemangat.

Dia menatap Bastian dan suaranya bergetar lagi.

"Kamu tidak bersedia?"

Mendengar pertanyaan itu, Bastian bukannya tidak bersedia, melainkan hatinya masih belum siap. Karena persoalan tentang pernikahan ini terlalu mendadak, dan Yeni juga selamanya tidak akan bisa mengandung anak. Selain itu, tentang persoalan bagaimana dia membujuk orangtua dan keluarga lainnya di keluarga Yue. Dia belum bisa memikirkan cara terbaik untuk menyelesaikan masalahnya.

Kedua permasalahan sudah cukup memberikannya banyak tekanan besar.

Tetapi untuk saat ini, apakah dia bisa menjawab jika dia tidak bersedia atau meminta waktu lagi? Dia khawatir jawabannya itu bisa membuat Yeni sakit hati, karena saat ini Yeni sangat membutuhkan kenyamanan dan dukungan darinya.

"Aku bersedia! Tentu saja bersedia!"

"Aku pernah berkata kalau aku akan menjagamu selamanya!"

Bastian mengangguk dengan keras, dan tidak lagi memperdulikan tekanan itu. Saat ini dia hanya berpikir dia harus membuat Yeni merasa nyaman.

"Asalkan kamu sudah yakin, kita akan segera menikah!", jawab Bastian.

Melihat hal itu, Yeni langsung teringat ucapan Meli di telepon, dan dia tidak bisa menahan tangisnya lagi.

Dia terharu dan mengangguk dengan keras.

"Aku sudah yakin!"

"Baik!", jawab Bastian sambil tersenyum, kemudian menarik tangan Yeni dan kembali berkata, "Sebentar lagi kita akan masuk, tetapi sebelumnya aku harus bertanya padamu, sebenarnya apa yang telah terjadi, mengapa kamu tiba-tiba seperti ini. Pasti ada alasan di balik semua ini, kamu tidak bisa menyembunyikannya dariku."

Yeni terlihat sedih, kemudian memberitahu Bastian tentang persoalan di rumah yang baru saja dia terima di telepon. Termasuk kakeknya yang menyuruhnya pulang untuk dijodohkan, juga dia katakan pada Bastian.

"Apa!"

Mendengar ucapan itu, alisnya mengernyit tajam.

"Kamu sudah punya pacar, mengapa mereka menjodohkanmu dan menyuruh kita putus? Ini keterlaluan!"

Mendengar perkataan Yeni, Bastian sangat marah sekali, karena dia sekarang adalah pacar sah Yeni. Mereka berdua telah melewati banyak kesedihan dan kesengsaraan bersama, sehingga tidak mudah menemukan pengganti. Keluarga Yeni ini tidak hanya menyuruhnya pulang untuk melakukan perjodohan, tetapi juga menyuruh mereka putus, dan mereka membicarakan hal itu ketika tidak ada Bastian!

Apakah dia bisa tahan?

"Bagaimana mungkin!"

Jawab Bastian dengan penuh kemarahan, dia mengepalkan tangan dan tidak bisa menahan untuk melemparkan pukulannya.

Melihat Bastian yang sangat marah, Yeni menghapus air matanya. kemudian kembali berkata dengan keras:

"Sebenarnya juga bukan salah mamaku, dulu keluarga kami cukup miskin. Papaku hanya seorang dosen, gajinya tidak banyak. Ketika mamaku bersikeras untuk menikahi papaku, dia akhirnya diusir dari keluarga Wang. Beberapa tahun terakhir kakekku sakit, dan keluarga Wang memintaku dan mamaku untuk mengenali leluhur kami lagi. Kakekku memberi mamaku hak untuk mengatur beberapa perusahaan, akhirnya keadaan keluarga kami perlahan membaik."

"Sebenarnya aku bisa membangun perusahaan, dan berkat beberapa perusahaan keluarga Wang, keluarga kami bisa mendapatkan uang."

"Jika sekarang aku tidak menerima perjodohan itu, kakekku mungkin akan menarik lagi hak untuk mengatur beberapa perusahaan itu, mamaku juga mengkhawatirkan hal yang sama, sehingga dia menyuruh kita putus."

Berbicara tentang hal itu, juga ada perkataan yang dia sungkan untuk mengucapkannya:

"Bastian, tolong jangan salahkan mamaku. Hubungan kami sangat baik, aku khawatir jika kalian bertengkar."

Mendengar perkataan itu, Bastian meringankan nada bicaranya, berkata:

"Jangan khawatir, aku tahu beratnya permasalahan ini, aku tidak menyalahkan mamamu."

"Tetapi cara keluarga Wang ini sangat keterlaluan, mereka memperlakukanmu sebagai alat perjodohan, apakah ada yang memperlakukanmu sebagai keluarga? Apa urusannya? Kamu adalah kekasih Bastian, mereka juga tidak akan berani mengganggumu!"

Melihat Bastian yang sangat gugup, Yeni langsung terharu, berkata:

"Bersabarlah, Yeni selamanya tidak akan menikahi pria selain kamu!"

Bastian mengangguk dan menyentuh wajah Yeni, kemudian berkata:

"Tetapi aku benar-benar tidak mengira bahwa kamu sebenarnya adalah anggota keluarga Wang yang ada di kota Cangan, mengapa aku tidak pernah mendengar tentangmu sebelumnya?"

Yeni menjawab:

"Aku juga baru tahu ketika aku kuliah, saat itu aku dan mamaku baru mengenal leluhur kami. Tetapi aku tidak ada hubungan emosional apapun pada keluarga Wang, termasuk kakekku. Karena mereka lebih mengutamakan pria daripada wanita. Paman, bibi, dan para sepupuku pun sepertinya tidak terlalu menyukai keluarga kami."

"Papaku hanya seorang dosen, dan mereka seperti memandang rendah papaku, sehingga aku dan papaku juga tidak menyukai mereka. Biasanya keluarga kami sangat jarang berhubungan dengan keluarga Wang, hanya sesekali saja kami kesana."

Mendengar perkataan itu, pertanyaan dalam benak Bastian sudah terjawab dengan jelas.

Dia juga pernah tahu tentang keluarga Wang yang ada di kota Cangan. Di kota itu terdapat sebuah keluarga yang sangat terkenal. Keluarga Wang tinggal di kota Ciangi, mereka adalah orang terkaya di kota Ciangi. Dikatakan bahwa bahkan orang terkaya di kota Cangan harus memberikan tiga poin untuk keluarga Wang. Orang yang akan dijodohkan dengan keluarga Wang adalah putra dari keluarga terkaya di kota Cangan.

Bastian merasa ada sedikit kekhawatiran, bukan keluarga Wang yang dia takutkan, melainkan orang terkaya di kota Cangan itu.

Yang dia takutkan adalah, Yeni tidak tahan menerima tekanan dari keluarga Wang. Tetapi jika sekarang dia menikahi Yeni, bahkan kakek di keluarga Wang pun tidak bisa berkata apapun.

Dia kemudian menarik tangan Yeni dan berkata:

"Ayo kita masuk!"

Setelah itu, dia dan Yeni masuk ke aula KUA.

Setelah melakukan pendaftaran dan mengisi berkas, mereka mulai melakukan sesi foto untuk buku nikah. Bastian secara khusus pulang ke rumah terlebih dahulu untuk ganti jas, dan Yeni juga berdandan sangat cantik demi hari ini.

Mereka pasangan yang sangat cocok, bahkan fotografer untuk foto buku nikah mereka pun sangat kagum pada keduanya, mereka semua memberi ucapan selamat.

Setelah melakukan sesi foto, mereka berdua masih harus membacakan kalimat sumpah yang harus dibaca oleh mereka berdua. Setelah membaca kalimat sumpah itu, mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri.

Bastian dan Yeni berdiri di atas panggung yang disediakan. Mereka berdua saling menatap, mata mereka penuh dengan cinta dan kegembiraan.

"Saya Bastian!"

"Saya Yeni!"

"Kami bersedia menjadi pasangan suami istri. Mulai hari ini, kami akan bersama-sama memikul tanggung jawab dan kewajiban yang dipercayakan pada kami melalui pernikahan ini. Kami akan menghormati orangtua, memberi pengajaran pada anak kami, saling menghormati dan saling mencintai, saling percaya dan saling mendukung, saling memahami dan saling memaafkan, saling membantu saat kesulitan, dan saling mencintai seumur hidup! Mulai dari sekarang, baik dalam keadaan baik atau buruk, keadaan miskin atau kaya, keadaan sehat atau sakit, keadaan masih muda atau sudah tua, kami akan selalu bersama untuk menghadapi setiap kesulitan, dan kami akan menjadi pasangan yang abadi! Kami akan menepati janji kami di hari ini, kami pasti bisa menepati janji kami di hari ini!"

……

Setelah keluar dari KUA, mereka berdua telah membawa sebuah buku merah di tangan.

Mulai hari ini, mereka berdua adalah pasangan yang sah di mata hukum, dan akan mendapat perlindungan hukum. Tidak peduli siapapun itu, tidak ada yang memenuhi syarat maupun hak untuk memisahkan mereka.

"Istriku, bersabarlah. Aku pasti bisa membuat acara pernikahan yang paling mewah untukmu!", Ucap Bastian sambil menatap Yeni. Pandangannya penuh perasaan cinta.

Bibir Yeni tersenyum, dia kemudian bersandar di bahu Bastian, dan wajahnya penuh dengan kebahagiaan.

Setelah ini, bahkan kakek dari keluarga Wang pun tidak memiliki cara lagi untuk menyuruhnya pulang dan mengikuti perjodohan itu.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu