Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 388 Aku Beri Satu Miliar Untukmu

"Siapa namamu?"

Tanya Bastian kepada pria itu.

"Namaku adalah Samuel Zhu."

Ia tak sangka bahwa orang yang mengalahkannya adalah cucu kandung Raphael. Untuk Raphael, tidak ada satupun orang di dalam pasukan militer kelima yang tidak hormat kepadanya. Tidak perlu mengatakan stastus mereka, dengan kemampuan yang ditunjukkan Thomas sendiri saja, pria ini sudah tidak berani asal bertindak lagi.

"Jansen yang menyuruh kalian datang kan? Apa yang ingin ia lakukan? Apakah menginginkan nyawaku?" tanya Bastian dengan tenang.

"Benar, tapi ia tidak bilang menginginkan nyawa Anda. Mereka hanya ingin kita membawa Anda pulang. Dan juga...mematahkan kaki tangan kalian..." ujar Samuel dengan gagap.

Mendengar ini, Bastian tersenyum tipis. "Aku sudah tahu ia tidak mungkin membiarkannya begitu saja."

"Tapi kalau kamu berasal dari pasukan militer kelima dan juga merupakan Murid Guruku, mengapa kamu bisa jadi seperti ini? Bisa-bisanya menjadi seorang pembunuh untuk Juvenal. Kamu membuat malu Guruku."

Bastian menggelengkan kepalanya sambil berkata, seperti menganggap rendah kepada Samuel.

Samuel menundukkan kepalanya dan penuh rasa malu.

"Maaf, aku juga tidak ingin seperti ini."

"Sungguh ada banyak kesulitan. Setelah pensiun, aku bekerja sebagai ketua petugas keamanan di sebuah perusahaan. Tapi aku diperlakukan buruk dan aku memiliki orang tua, istri yang sakit. Meskipun anak-anakku sehat, tapi mereka juga harus pergi sekolah."

"Semua itu membutuhkn uang. Kalau bukan dipaksa oleh kehidupan, bagaimana mungkin aku menjadi seorang pembunuh untuk Juvenal."

Mendengar ini, Thomas menghela nafas.

"Uang yang menyusahkan seorang pahlawan sejati. Kalau begitu, aku juga tidak boleh menyalahkanmu lagi."

"Aku beri kamu satu miliar. Kamu pergilah, jangan melakukan pekerjaan seperti itu lagi. Juvenal bukanlah orang baik. Kakekku pernah bilang, sehari menjadi tentara, maka selamanya menjadi tentara. Kamu jangan membuat para tentara malu."

Thomas mengeluarkan kartu ATM dan berikan kepada Samuel.

"Pulang dan membuka usaha kecil, siapa tahu bisa jadi kaya."

"Kata sandi enam angka enam. Tidak perlu terima kasih."

Samuel menerimanya dengan tangan gemetar, lalu menatap Thomas takjub.

Tidak hanya Samuel, bahkan Bastian juga merasa terkejut. Biasanya Thomas ini sangat pelit, bahkan membiarkan orang lain yang membayar uang mi untuknya. Sekarang ia bisa-bisanya memberikan satu miliar untuk orang asing.

"Jangan melihatku seperti itu. Kalian semua tidak bisa mengerti kepribadianku."

"Memangnya tidak boleh jika aku ingin berbuat baik?"

"Cih!"

Samuel bangun dari lantai dan membungkuk hormat kearah Thomas.

"Terima kasih, Pak Thomas. Aku menerima uangmu ini. Aku akan mengembalikannya jika aku menghasilkan banyak uang."

"Kamu memanglah orang yang baik. Tolong bantu aku sapa kepada Instruktor."

Thomas melambaikan tangan dan berkata.

"Kamu tidak perlu mengembalikannya. Kita bahas nanti saja jika kamu sudah menghasilkan uang."

"Oh iya, kalau kamu sungguh ingin berterima kasih kepadaku, bantu kita melakukan satu hal lagi."

Samuel menepuk pelan dadanya dan berkata.

"Mau sepuluh masalah pun, aku juga akan membantumu."

Thomas tersenyum sinis dan berkata.

"Jansen ingin mematahkan kaki tanganku dan Bastian. Kamu sekarang pulang dan patahkan kakinya, lalu potong satu jarinya. Setelah itu, bawakan jari tangannya untuk bertemu denganku."

Samuel langsung mengangguk tanpa ragu dan berkata.

"Baik!"

Setelah ia pergi, Bastian menyengir sambil memandang Thomas dan bercanda.

"Mengapa kamu begitu baik hari ini? Apakah matahari terbit dari barat hari ini? Biasanya makan saja, kamu harus menyuruh orang lain untuk membayar. Apakah kamu kerasukan?"

"Gila ya kamu! Kamu kira aku bisa mengeluarkan uangku sendiri?" Thonmas terkekeh dan berkata. "Aku mengambil kartu ATM-mu. Lagipula kartu ATM kamu banyak. Satu miliar tak masalah bagimu kan?"

Bastian seketika tercengang, lalu senyuman seketika menghilang.

"Wah sial! Berani-beraninya...kamu mengambil uangku untuk membuatmu terlihat keren. Tidak tahu malu kamu!"

Setelah itu, ia pun langsung ingin menendang Thomas. Alhasil Thomas menghindar, Bastian kehilangan langkahnya, lalu terjatuh di lantai.

"Sial! Aku akan memukulmu!"

Ia terbangun lagi, lalu mengejar Thomas di dalam taman.

......

"Mengapa kedua orang itu masih belum pulang..."

Di dalam rumah, Jansen sedang jalan bolak-balik di dalam kamar, sambil melihat waktu.

Ia sudah kembali ke kamarnya sendiri. Saat ini, ia tentu tidak berani menetap lebih lama di kamar istri Juvenal. Ia terus menunggu Samuel mereka membawa Bastian dan Thomas kembali. Tapi tunggu begitu lama, ia juga tidak menunggu kedatangan mereka.

"Jangan-jangan terjadi sesuatu..."

Jansen menggelengkan kepalanya, lalu langsung mengelak adanya kemungkinan seperti itu.

Samuel mereka adalah orang jago yang sebenarnya, merupakan kartu as dalam pasukan khusus yang sudah pensiun. Juvenal bahkan memberi nama panggilan untuk mereka, yaitu Sky dan Dicky. Kedua orang ini adalah orang terjago dalam Geng Cahaya, seharusnya tidak mungkin terjadi sesuatu.

Sedang berpikir, ia pun langsung terduduk tenang diatas sofa, lalu pelan-pelan merasakan anggur yang ia tuang.

Setelah selesai merasakan teguk pertama, suara bel pintu pun berdering.

Jansen menekan remote kontrolnya untuk membuka pintu, lalu ia langsung menemukan Samuel yang berjalan ke dalam.

"Sky, mengapa kamu sendiri yang pulang? Kemanakah Dicky? Dimana kedua orang itu?"

Melihat Samuel pulang sendirian, Jansen seketika mengerutkan dahinya.

"Namaku Samuel, bukan Sky."

Ucap Samuel tanpa ekspresi.

"Aku tanya kepadamu, dimana kedua orang itu? Bukankah aku menyuruhmu untuk membawa orangnya pulang? Jangan-jangan kamu langsung membunuh mereka?"

Jansen meletakkan gelas anggurnya dan langsung berdiri, lalu bertanya dengan nada tidak senang.

"Tidak ada."

Ucap Samuel yang masih tidak memasang ekspresi.

"Lalu sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Jansen sambil berkerut alis.

"Maaf, Tuan Muda Jansen!"

Samuel tiba-tiba melangkah besar dan tiba di hadapan Jansen. Meskipun tubuh Jansen sangat kuat, tapi ia bukanlah musuh Samuel. Ia bahkan baru menyadari bahwa tangan Samuel sudah mencekik lehernya.

"Sky, apa yang sedang kamu lakukan? Apakah kamu sedang membangkang?"

Jansen teriak dengan takut.

"Tuan Muda, jangan salahkan aku tidak mengerti kebaikan Anda. Jika ingin menyalahkan, kamu harus salahkan dirimu karena mencari masalah dengan orang yang salah. Kamu tidak pantas mencari masalah dengan mereka!"

Setelah itu, Samuel sama sekali tidak memberi kesempatan kepada Jansen. Ia langsung menendang dan seketika salah satu kakinya Jansen patah.

"Akh! Akh!"

Mata Jansen membelalak, bahkan uratnya juga ikut menonjol, sayangnya ia tidak bisa teriak, karena Samuel membekap mulutnya.

Itu adalah rasa kesakitan yang menyentuh arwahnya. Kaki kiri Jansen membengkok dengan gaya yang aneh. Tatapannya penuh amarah dan kebingungan. Ia tidak mengerti mengapa Samuel langsung mengkhianatinya setelah sekali keluar.

"Mereka juga ingin aku memotong satu jari Anda. Maafkan saya. Setelah pekerjaan ini, aku akan pergi meninggalkan Geng Cahaya, Tuan Muda Jansen!"

Samuel mengeluarkan pisau, lalu menahan pundak Jansen dan menekannya di atas sofa.

"Samuel! Sialan kamu!"

"Aku tidak akan melepaskanmu. Aku akan membunuhmu, bajingan!"

"Ahhhh!"

Jansen marah besar dengan penuh kebencian. Tak lama kemudian, terdengar suara kesakitannya.

Saat para pengawal datang ke dalam rumah, mereka hanya menemukan Jansen terbaring di lantai. Kakinya telah patah dan jari kelingking tangan kanannya telah hilang. Lantai juga dipenuhi dengan jejak darah.

Sekelompok pengawal seketika mematung di tempat. Mereka menarik nafas dan kedua kaki mereka terus gemetar.

"T-tuan...Muda...."

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu